Sharing Cool


  • Saat Teduh
  •  
  • Hari Ke-1
  • Senin, 18 Juni 2012
  • 2Raja-raja 11
  • 1.       Apakah yang dilakukan Atalya kepada semua keturunan raja? Siapakah yang luput?
  • 2.       Apakah yang dilakukan Yoyada kepada Yoas?
  • 3.       Ikatan perjanjian apakah yang dilakukan Yoyada pada masa Yoas?
  • 4.       Bagaimana keadaan negeri pada masa pemerintahan Yoas?
  •  
  • Hari Ke-2
  • Selasa, 19 Juni 2012
  • 2Raja-raja 12
  • 1.       Pada umur berapakah Yoas menjadi raja?
  • 2.       Bagaimana kehidupan kerohanian Yoas, raja Yehuda?
  • 3.       Bagaimanakah akhir dari pada kehidupan Yoas?
  • 4.       Apakah yang diperbuat Yoas untuk rumah Tuhan?
  •  
  • Hari Ke-3
  • Rabu, 20  Juni 2012
  • 2Raja-raja 13
  • 1.       Bagaimanakah kehidupan kerohanian Yoahas, raja Israel?  Murka Tuhan apakah terjadi akibat dosa Yoahas dan bangsa Israel?
  • 2.       Bagaimanakah kehidupan Yoas, raja Israel?
  • 3.       Mujizat apakah yang terjadi pada saat Elisa sakit?
  • 4.       Mujizat apakah yang terjadi ketika Elisa sudah meninggal?
  •  
  • Hari Ke-4
  • Kamis, 21 Juni 2012
  • 2Raja-raja 14
  • 1.       Bagaimanakah kehidupan kerohanian Amazia, raja Yehuda?
  • 2.       Apakah yang dilakukan Amazia kepada Yoas bin Yoahas, raja Israel?
  • 3.       Bagaimanakah kehidupan kerohanian Yerobeam bin Yoas, raja Israel?
  • 4.       Apakah pesan Tuhan melalui Yunus bin Amitai dari Gat Hefer kepada Yerobeam bin Yoas?
  •  
  • Hari Ke-5
  • Jumat, 22 Juni 2012
  • 2Raja-raja 15
  • 1.       Bagaimanakah kehidupan kerohanian raja-raja Israel seperti Zakharia, Salum, Menahem, Pekhaya, dan Pekah?
  • 2.       Bagaimanakah kehidupan kerohanian raja-raja Yehuda seperti Azarya dan Yotam?
  • 3.       Apakah kesalahan yang diperbuat oleh Azarya, raja Yehuda yang menyebabkan ia terkena tulah? Dalam bentuk apakah tulah tersebut?
  •  
  • Hari Ke-6
  • Sabtu, 23  Juni 2012
  • 2Raja-raja 16-17
  • 1.       Bagaimanakah kehidupan kerohanian Ahas, raja Yehuda?
  • 2.       Bagaimanakah kehidupan kerohanian Hosea, raja Israel?
  • 3.       Apakah yang selalu diperingatkan Tuhan kepada bangsa Israel melalui nabi-nabiNya?
  • 4.       Apakah yang menyebabkan orang Israel masuk dalam pembuangan?
  •  
  • Hari Ke-7
  • Minggu, 24 Juni 2012
  • 2Raja-raja 18
  • 1.       Bagaimanakah kehidupan kerohanian Hizkia, raja Yehuda?
  • 2.       Perhatikan ayat 7. Bagaimanakah penyertaan Tuhan atas Hizkia?
  • 3.       Apakah yang terjadi pada masa pemerintahan Hizkia? Siapakah yang maju berperang melawan Hizkia?
  • 4.       Ancaman apakah yang diterima oleh Hizkia?


Sharing Cool

SHARING SUPPLEMENT COOL
JANUARI 2012 – MINGGU #2


7 HAL PENTING DI TAHUN PERKENANAN TUHAN

Sebab ALLAH berfirman: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu. ~ 2 Korintus 6:2


Tuntunan yang TUHAN berikan kepada kita melalui Gembala Sidang/Pembina adalah bahwa Tahun 2012 adalah Tahun Perkenanan TUHAN. Seorang nabiah bernama Barbara Ellis di Yerusalem bahkan mendeklarasikan bahwa sebenarnya tahun 2012 adalah tahun ganda, artinya tahun 2012 dan 2011 adalah tahun yang terhubung satu sama lain. Itu artinya dapat kita katakan bahwa Tahun 2012 adalah Tahun Multiplikasi dan Promosi karena Perkenanan TUHAN; Mujizat Masih Ada!

Dari ayat yang menjadi dasar visi tahun 2012 diatas, kita mendapatkan bahwa bentuk perkenanan TUHAN setidaknya ada 3:

1. TUHAN mendengarkan.

Tentu TUHAN selalu mendengarkan doa-doa dan permohonan kita. Namun di tahun 2012 ini ada suatu perkenanan TUHAN yang lebih lagi sehingga inilah waktunya untuk kita menaikkan doa-doa kita yang terdalam kepadaNya.

2. TUHAN menyelamatkan.

Perkenanan TUHAN bukan hanya berbicara berkat, kesembuhan dan mujizat, tetapi terlebih daripada itu bahwa hal-hal tersebut dicurahkan secara luar biasa supaya banyak jiwa-jiwa yang datang kepada YESUS dan mereka diselamatkan. Pencurahan ROH KUDUS yang semakin intensif dan besar melanda dimana-mana hari-hari ini bertujuan akhir dan utama adalah agar banyak jiwa diselamatkan.

3. TUHAN menolong.

Tahun 2012 juga adalah tahun peperangan rohani, tahun kegoncangan. Kegoncangan yang akan TUHAN izinkan terjadi adalah sebagaimana yang IA peringatkan juga dalam Ibrani 12:26-29 (baca bersama!). Semua itu dengan tujuan agar menjadi jelas mana yang berasal dari TUHAN dan mana yang tidak. Yang berasal dari TUHAN adalah berarti KerajaanNya dan itu tidak akan pernah tergoncangkan. Namun di dalam kegoncangan yang mungkin juga terasa efeknya oleh anak-anakNya, justru disitulah TUHAN menyatakan pertolonganNya dan kebesaranNya.


Tentu jika TUHAN menunjukkan perkenananNya yang luarbiasa kepada kita, maka kita pun perlu melakukan bagian kita. Tuntunan TUHAN kepada kita, sebagaimana diungkapkan Gembala Sidang/Pembina, bahwa selama 2012 ada 7 (tujuh) hal yang harus kita perhatikan dan lakukan. Pelajarilah, diskusikanlah, salinglah mengingatkan dan mari kita laksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari dan dalam kehidupan COOL kita, yaitu:

1. Menara Doa (atau di COOL: Kubu Doa)

Hari-hari ini TUHAN menghendaki kita bergaul lebih intim lagi dengan DIA melalui doa-pujian-penyembahan secara bersama-sama dalam unity, siang dan malam. Ini juga adalah definisi dari Pemulihan Pondok Daud. Di dalam Menara Doa/Kubu Doa maka agenda utamanya adalah doa-pujian-penyembahan. Dalam Menara Doa/Kubu Doa bukanlah moment untuk bible study tetapi moment kita masuk dalam penyembahan yang lebih dalam lagi. Saat kita menyembah DIA dalam roh, maka DIA pun akan membuat segala sesuatunya menjadi jelas bagi kita. Sudahkah COOL anda ber-Menara Doa/Kubu Doa?


2. Tanggap dalam perubahan paradigma dalam pelayanan.

Sebagaimana dalam Alkitab kita lihat bahwa ALLAH sangat kreatif dalam berkarya, demikian juga kita harus tanggap dalam perubahan-perubahan cara pikir dan cara laku dalam kita menjalankan pelayanan kita. Misal: dahulu yang namanya tempat ibadah umat Kristen yang paling penting adalah bangunan Gereja. Gedung Gereja tidak boleh difungsikan untuk tempat lain. Tetapi sekarang kita sadari bahwa bisa saja Gedung milik Gereja digunakan untuk tempat lain selama itu menjadi berkat bagi siapapun yang menggunakannya. Masih banyak lagi contoh perubahan paradigma pelayanan yang terjadi dan tentu semua itu untuk membawa kemuliaan bagi nama TUHAN.


3. Ciptakan suasana agar terjadinya mujizat.

Pengurapan mujizat akan tercurahkan secara luarbiasa dan dengan cara yang baru dalam tahun 2012 ini. Bagian kita adalah supaya kita pun menciptakan suasana yang mendukung terjadinya mujizat. Apa itu? Pertama: Percaya! Tanpa percaya, mujizat tidak terjadi. Yang kedua: pujian dan penyembahan. ALLAH bertahta diatas pujian dan penyembahan anak-anakNya dan ketika IA hadir maka segala sesuatu yang ada padaNya (berkat, mujizat, kelepasan, kesembuhan dan keselamatan) juga menyertaiNya. Yang ketiga: bertindak dengan iman. Lepaskan berkat dan pengurapan mujizat dengan iman, karena iman tanpa tindakan pada hakekatnya mati.


4. Akan terjadi gelombang yang baru dan besar, tetapi dapat menakutkan.

Gelombang kegerakan dari TUHAN akan melanda seluruh bumi secara besar-besaran. Bagi mereka yang meresponi dan menanggapinya dengan benar, maka hal itu akan menjadi sukacita dan damai sejahtera. Tetapi bagi mereka yang tidak peduli dan tidak percaya, gelombang ini justru akan menjadi hal yang menakutkan. Ingatlah, ketika ALLAH menunjukkan gelombang kuasanya dengan membelah Laut Merah, maka bagi tentara Firaun hal itu menjadi sesuatu yang mengerikan, tetapi bagi orang-orang Israel hal tersebut menjadi berkat dan kegembiraan yang luar biasa.



5. Tahun ini adalah tahun peperangan rohani yang dahsyat.

Iblis tidak akan pernah tinggal diam. Iblis tidak akan pernah rela melihat anak-anak TUHAN mengalami perkenanan TUHAN yang luarbiasa. Iblis akan berusaha dengan segala macam upaya dan berbagai macam cara untuk mencuri dan membunuh damai sejahtera dan perkenanan TUHAN yang anak-anak TUHAN terima. Itulah sebabnya kita juga tidak boleh lengah dan terlena dalam berkat TUHAN, tetapi siap sedia dan peka terhadap tuntunan TUHAN saat melakukan peperangan rohani.


6. Berlari-lari menyenangkan hati TUHAN dan melayani DIA.

Seperti halnya TUHAN tidak pernah berhenti menyayangi kita, baiklah kita di tahun 2012 berlari-lari (melakukan segala sesuatunya) untuk melayani dan menyenangkan hatiNya. Jangan lagi kita melayani dan menyenangkan hati TUHAN di tahun 2012 ini seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi lebih lagi. Bukankah kalau kita boleh ada sampai detik ini, itu semua karena semata-mata kasih karuniaNya? Mari kita melakukan apapun yang bisa kita lakukan untuk melayani dan menyenangkan hati TUHAN.


7. Jangan berjalan dalam kedagingan, tetapi berjalanlah dalam ROH.

Iblis akan berusaha supaya kita berjalan dalam kedagingan kita, sehingga lama kemalaman kita menjadi sama serupa dengan dunia. Apa itu kedagingan? Kedagingan disini artinya kita melakukan segala sesuatunya berdasarkan pemikiran dan keinginan semata, dan tidak bertanya kepada TUHAN apakah ini sesuai dengan kehendak DIA atau tidak. Itulah sebabnya kita perlu semakin intim TUHAN, banyak berbicara kepadaNya dalam bahasa ROH supaya hidup kita ini terus dipenuhi oleh HadiratNya. Minta selalu kepada TUHAN agar hidup anda senantiasa dipenuhi oleh ROH sehingga anda kuat melawan godaan iblis dan godaaan kedagingan anda, karena anda berjalan dan hidup dalam terang ROH TUHAN.


Peneguhan
Deklarasikanlah bersama-sama dengan suara lantang dan iman:

“Tahun 2012: Tahun Multiplikasi dan Promosi karena Perkenanan TUHAN; Mujizat Masih Ada!”

[CS/2012]

SHARING COOL DAN SAAT TEDUH

SHARING SUPPLEMENT COOL
DESEMBER 2011 – MINGGU #1


BERSIAP DALAM PEPERANGAN ROHANI!


Jika kita ingin melihat pertobatan satu bangsa seperti halnya pada saat jaman nabi Elia, maka salah satu kunci yang disampaikan oleh TUHAN melalui Gembala Sidang / Pembina kita adalah “menantang nabi-nabi baal”, dengan kata lain kita harus melakukan peperangan rohani. Apakah yang dimaksud dengan peperangan rohani? Apakah sama seperti peperangan pada saat para pahlawan merebut kemerdekan? Tentunya berbeda. Mengenai peperangan rohani, Firman TUHAN berkata :

“Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” ~ Efesus 6:12

Sederhananya, peperangan rohani adalah peperangan yang kita lakukan didalam menghadapi iblis dan antek-anteknya yang selama ini menguasai suatu wilayah atau mengikat orang-orang di suatu wilayah tertentu sehingga mereka menjadi ‘buta’ dan ‘tuli’ secara rohani. Dengan melakukan peperangan rohani, kita sedang membersihkan ‘atmosfir rohani’ satu wilayah, sehingga terang KRISTUS bercahaya dan jiwa-jiwa mengalami perjuampaan dengan TUHAN YESUS.

Mungkin sebagaian Bapak/Ibu berpikir, “Ohh..ini kan tugasnya pendeta dan para pengerja, bukan saya..., saya mah jemaat”. Ini waktunya jemaat COOL bangkit dan menjadi pasukan doa yang diurapi dan dipakai TUHAN luar biasa. Mau-tidak mau, siap-tidak siap, sadar-tidak sadar keseharian kita selalu diperhadapkan pada peperangan rohani, karena iblis selalu berusaha untuk mencuri, membunuh, serta membinasakan umat percaya. Itu sebabnya kita semua harus masuk didalam peperangan rohani. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan didalam peperangan rohani :

1. Persiapan dalam peperangan rohani.

a. Berpegang teguh pada janji TUHAN dan Firman TUHAN (Ef 6:10).

Jangan takut untuk masuk dalam peperangan rohani! Beberapa janji TUHAN yang harus kita pegang agar kita kuat dalam peperangan rohani:
o Markus 16:17 “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,...”
o 1 Yoh 4:4 “Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.”
o Yakobus 4:7 “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”



o Roma 8:37-39 “Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”


b. Mengenakan Selengkap senjata ALLAH (Efesus 6:11; 13-18).

Perlengkapan senjata ALLAH adalah senjata yang diberikan kepada kita untuk mempertahankan diri dan untuk menyerang. Karenanya senjata harus diambil sebelum hari peperangan, sehingga ketika serangan dan godaan datang, kita mampu berdiri dan tidak dapat disergap tanpa persiapan. Kenakanlah senjata ALLAH tersebut dengan lengkap.

Diskusi :
Siapkah saudara menghadapi peperangan rohani? Sharingkan kendala-kendala yang anda hadapi dan temukan jawabannya dalam kelompok.


2. Cara peperangan rohani.

Dalam peperangan rohani, cara peperangannya juga tentunya secara rohani. Ada tiga cara peperangan rohani yang dapat kita lakukan dalam kelompok COOL :
• Doa, Pujian dan Penyembahan : mengubah atmosfir rohani disekitar kita.
• Kubu Doa : kelompok doa yang terdiri dari 3-4 orang disetiap wilayah.
• Doa Keliling : berdoa sambil mengelilingi area yang menjadi target doa kita (bisa area dimana COOL berada atau area yang rencananya akan dibuka COOL yang baru.

Proyek Ketaatan:
Sudahkah COOL anda melakukan peperangan rohani (Kubu Doa dan Doa Keliling)? Buatlah komitmen dan rencana bersama anggota COOL untuk mempraktekkan peperangan rohani ini. Mulailah dengan pokok doa berikut: agar jiwa-jiwa yang membutuhkan TUHAN dan Mujizat-Nya dapat datang dalam acara KKR Healing Movement di Gelora Bung Karno tanggal 24 Desember 2011. Jika ada kenalan, sanak saudara yang TUHAN taruh dalam hatimu untuk anda ajak, doakan orang tersebut agar hatinya dijamah TUHAN dan ia mau datang bersama dengan anda.


3. Pasca Peperangan Rohani.

“...supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.“ (Efesus 6:13)

Pemenang dalam sebuah pertempuran adalah mereka yang tetap berdiri setelah pertempuran berakhir. Untuk itu kita harus tetap waspada dan berjaga-jaga, karena musuh masih bisa menyerang kembali (Lukas 4:13), lagi pula seringkali kemenangan bisa membuat orang terlena. Ingat yang dialami oleh Daud? Setelah mengalami kemenagan lepas kemenangan, Daud terlena. Disaat musim berperang dimana raja-raja maju berperang, Daud ada di atas sotoh istananya. Disanalah Daud mulai tergoda dan jatuh dalam dosa perzinahan (2 Sam 11-12).

Diskusi :
Bagaimana cara kita untuk terus waspada dan berjaga-jaga? Mulailah mengatur anggota-anggota COOL untuk membentuk partner doa (2-3 orang) agar mereka bisa saling mendoakan.

Mari kita bersiap dalam peperangan rohani dan menuai jiwa-jiwa bagi KRISTUS! [DL/2011]

Keluarga Cinta TUHAN vs Keluarga Cinta Uang

Yos 24:15, Kis 5:1-11

Keluarga adalah lembaga yang sangat penting di hadapan Tuhan. Tuhan tidak menetapkan manusia sebagai single fighter dalam hidupnya, itu sebabnya Dia menciptakan keluarga sebagai mitra Allah untuk mengusahakan dan memelihara ciptaanNya, Kej 2:15. Keluarga juga merupakan unit terkecil dalam masyarakat, sehingga dapat dikatakan inti dari masyarakat ialah keluarga dan inti dari keluarga ialah suami isteri. Anak, menantu, dan cucu adalah berkat yang Tuhan tambahkan.
Keluarga juga menjadi tempat pembelajaran yang pertama dan yang terutama. Seorang anak belajar berbicara dimulai di rumah. Nilai-nilai yang kita miliki sampai saat ini besar hubungannya dengan nilai-nilai yang telah kita terima dari orangtua sejak masa kecil sampai dewasa.
Keberadaan satu keluarga sangat ditentukan oleh suami isteri. Suami isteri yang cinta Tuhan pasti akan mendidik anak-anaknya untuk mencintai Tuhan, sehingga lahirlah keluarga-keluarga yang mengasihi Tuhan. Sebaliknya suami isteri yang jahat, tidak akan memperhatikan masalah-masalah rohani, melainkan hanya berfokus kepada uang. Jika ini yang terjadi maka segala cara akan dilakukan demi memperoleh uang. Cara hidup keluarga seperti ini, akan melahirkan keluarga-keluarga yang jahat.

Agar dapat membedakan keluarga yang cinta Tuhan dan keluarga yang cinta uang, maka perhatikanlah ciri-ciri dari kedua jenis keluarga seperti berikut ini:

I. Keluarga yang Cinta Tuhan

1. Hidupnya Berfokus Kepada Tuhan
Hidup yang berfokus kepada Tuhan bukan berarti tidak melakukan apa-apa, tetapi tetap melakukan kegiatan dan aktifitas sehari-hari seperti biasanya. Hanya perbedaannya ketika melakukan apa saja, dilakukan untuk Tuhan.
“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:17, 23)

2. Hidupnya Untuk Kemuliaan Tuhan
Seluruh aktifitas kehidupannya dilakukan dengan tujuan yang mulia yakni semuanya untuk kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Pekerjaannya digunakan untuk memuliakan Tuhan. Seluruh materi dan fasilitas yang dimiliki semuanya digunakan demi kebesaran Tuhan. Bahkan setiap kemampuan yang dimiliki, disadari penuh semuanya berasal dari Tuhan, karena itu harus dikembalikan untuk kemuliaan namaNya. Setiap kepercayaan, promosi, posisi, jabatan, fasilitas, semuanya hanya untuk kemuliaan Tuhan. (Roma 11:36)

3. Hidupnya Menjadi Saluran Berkat
Dengan kesadaran penuh bahwa semua fasilitas yang dimiliki berasal dari Tuhan, maka ia juga dengan sukacita menjadi saluran berkat. Menjadi saluran berkat memiliki pengertian yang sangat luas.
Pengertian berkat di sini tidak terbatas hanya dalam pengertian materi, tetapi juga bersifat rohani. Menjadi saluran berkat, bukan untuk memperoleh berkat yang lebih besar, tetapi karena sudah memperoleh berkat yang luar biasa dari Tuhan. Berkat terbesar bukan berkat materi, tetapi berkat keselamatan yang pasti di dalam Tuhan Yesus. (Yoh 1:12; 3:16, 1 Yoh 5:11-12).
Maka dengan sukacita ia memberikan persembahan persepuluhan, persembahan syukur, persembahan diakonia, persembahan misi, dan lain-lain.
• Memberi adalah satu kehormatan, bukan keterpaksaan.
• Memberi tidak selalu karena berlebihan, tetapi menjadi saluran berkat di waktu kekurangan memiliki nilai dan bobot yang paling mulia.
Ingat persembahan janda miskin yang dipuji Tuhan Yesus, bukan orang kaya yang memberi dari kelebihannya.

4. Hidupnya Dinikmati dengan Sukacita
Kehidupan yang berfokus kepada Tuhan, adalah kehidupan yang digunakan untuk kemuliaan Tuhan dan menjadi saluran berkat akan berkelimpahan dengan sukacita. Menikmati adalah salah satu karunia dari Tuhan, pemberianNya bagi umat Tuhan yang hidupnya berkenan kepadaNya.
“Orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.” (Pengkhotbah 6:2). Ada banyak orang memiliki banyak harta, tetapi tidak memiliki karunia untuk menikmatinya. Sebaliknya ada orang yang sederhana, tetapi beroleh karunia untuk menikmati.

5. Hidup dengan Tubuh yang Lebih Sehat
Tubuh yang sehat bukanlah tujuan, tetapi merupakan sarana untuk lebih memuliakan Tuhan. Tubuh yang sehat berawal dari kehidupan dan pola hidup yang benar. Pola hidup yang benar mencakup keseimbangan kehidupan roh, jiwa dan tubuh, 1 Tes 5:23. Keseimbangan dalam tiga area ini akan menghasilkan Roh yang perkasa, jiwa yang tenang dan tubuh yang sehat.

II. Ciri-ciri Keluarga yang Cinta Uang

1. Fokus Kepada Uang
Semua kegiatan, pekerjaan, kepandaian dan kekuatan yang dimiliki seluruhnya digunakan untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Prinsipnya: “semakin banyak uang semakin bahagia.”
• Pikirannya selalu dikusai oleh uang.
• Menilai orang lain pun dari sisi uang.
• Kadangkala cara untuk memperoleh uang tidak terlalu dipermasalahkan, walaupun bertentangan dengan prinsip-prinsip kebenaran.
Yang terpenting mendapat dan memiliki uang sebanyak-banyaknya.
Ingat kisah Ananias dan Safira yang mendustai Tuhan melalui hambaNya, dan akhirnya mati seketika. (Kis. 5:1-11)

2. Memuaskan Keinginannya Sendiri
Semua keberadaan kehidupannya digunakan untuk mencapai kepuasan dirinya sendiri. Uang, fasilitas, kemampuan, kesempatan yang diperoleh dan dikumpulkan semuanya hanya untuk memuaskan keinginannya. Keinginan memuaskan diri sendiri ini melahirkan keluarga-keluarga yang egois.

3. Mengumpulkan Harta / Berkat Sebanyak-banyaknya
Kehidupan yang dipusatkan kepada diri sendiri, tidak akan pernah sampai dititik kepuasan. Usaha yang keras dan maksimal dilakukan tanpa henti untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Waktu untuk bekerja demi mengumpulkan uang merupakan prioritas utama dan yang pertama dalam kehidupannya. Keluarga menjadi terlantar, tidak terkontrol, dan anak-anak tidak memiliki waktu yang cukup dengan orang tua. Keadaan ini melahirkan keluarga yang rapuh, pecah dan berantakan.

4. Tidak Dapat Menikmati Hidup
Hidup di luar Tuhan memang tidak dapat dinikmati. Jikalau kehidupan hanya difokuskan kepada uang dan pekerjaan, tidak ada waktu untuk Tuhan, maka hasilnya hanya kuatir, gelisah dan ketakutan. Seberapa banyakpun uang yang dimiliki tanpa Tuhan menghasilkan hidup yang tidak tenang.

5. Lebih Sering Sakit
Kekuatiran, kegelisahan dan ketakutan merupakan sumber penyakit yang sangat dominan pada hari-hari terakhir ini. Ditambah pula dengan gaya hidup yang tidak benar, pola makan yang salah, membuat kehidupan sangat rentan dengan sakit penyakit.

Fokus kepada Tuhan atau fokus kepada uang adalah pilihan.
• Kaya bukanlah tujuan, tetapi akibat dari mengutamakan Tuhan di atas segalanya. Mat 6:33.
• Memiliki uang tidaklah salah, tetapi yang dilarang Tuhan janganlah cinta uang. 1 Tim 6:10.

Pilihlah hari ini untuk fokus kepada Tuhan, maka hidupmu pasti diberkati, janganlah fokus kepada uang.

“Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” (Yosua 24:15).

Mendengar Perintah TUHAN dan Menabur Adalah Kunci Multiplikasi & Promosi (1)

Banyak nabi-nabi mendapatkan bahwa tahun 2011 ini adalah Tahun Transisi, artinya bisa ke arah yang baik dan bisa ke arah yang jelek, tergantung respon kita. Kalau respon kita benar maka yang baik yang akan terjadi, tetapi kalau respon kita tidak benar maka yang jelek akan terjadi. Tetapi saya berdoa dan saya percaya bahwa setiap Saudara yang mendengar firman Tuhan hari ini, Saudara akan berubah ke arah yang baik. Amin!
Banyak nabi-nabi juga mendapatkan bahwa tahun 2011 ini adalah Tahun Tekanan, Tahun Stress Besar, Tahun Goncangan, apakah kita bisa mengaminkan hal ini? Itu memang benar! Kalau Saudara lihat, sejak awal tahun sampai sekarang sudah masuk bulan Mei, yang namanya goncangan-goncangan itu melanda dunia. Bukan hanya pergolakan di negara-negara tetapi juga gempa bumi dan bencana alam saya lihat tidak masuk akal. Seperti di Amerika Serikat, tornado telah mengakibatkan 300 orang lebih meninggal. Dan Tuhan katakan, "Kamu baru melihat permulaannya saja!", tetapi satu hal yang ingin saya katakan kepada Saudara bahwa multiplikasi dan promosi itu terjadi justru pada saat tekanan dan goncangan-goncangan itu terjadi! Amin!
Apakah Saudara mau mengalami multiplikasi dan promosi? Sekali lagi saya katakan bahwa multiplikasi dan promosi itu justru terjadi di tengah-tengah goncangan dan tekanan, mengapa? Sebab mujizat masih ada!

KKR Belitung
Saudara yang dikasihi Tuhan, beberapa kali dalam bulan April yang lalu saya mengadakan KKR healing di mana-mana. Yang terakhir di Belitung dan saya melihat Belitung dilawat Tuhan luar biasa! Lebih separuh dari mereka yang hadir ternyata bukan orang percaya, dan Tuhan mendemonstrasikan kasih dan kuasa-Nya yang luar biasa. Banyak dari antara mereka yang tadinya belum percaya kepada Tuhan Yesus disembuhkan dan mengalami mujizat yang luar biasa! Dan saya tahu bahwa ada maksud Tuhan untuk Belitung. Malam itu;
• Ada 2 remaja; yang satu perempuan dan satunya laki-laki yang keduanya bisu-tuli sejak lahir; disembuhkan Tuhan! Bisu-tuli sejak lahir menurut kedokteran tidak bisa disembuhkan, tetapi Tuhan bisa menyembuhkan! Malam itu telinga mereka langsung dibukakan Tuhan dan mereka mulai belajar berbicara.
• Ada seseorang dari Cikarang – Jakarta yang sengaja terbang ke Belitung karena mendengar ada KKR di sana, padahal dia adalah bukan orang percaya! Pada waktu datang ke KKR tersebut, orang itu diusung dengan tandu dalam keadaan koma dan kurusnya luar biasa. Ketika jemaat baru memuji-muji Tuhan, tiba-tiba dia bangun dan bangkit seperti tidak terjadi apa-apa, lalu naik ke atas panggung dan saya menyuruhnya untuk berjalan. Tuhan sembuhkan dia dengan cara yang ajaib!
Di hadapan Tuhan Yesus jangan berbicara bahwa sesuatu itu tidak mungkin, semuanya mungkin! Sebab bagi Dia tidak ada yang mustahil. Amin!
Apakah Saudara mau mengalami multiplikasi dan promosi?

Inilah kuncinya:

I. MEMPERHATIKAN PERINTAH-PERINTAH TUHAN
Mungkin Saudara mendapatkan satu perintah Tuhan yang rasanya tidak masuk akal. Kalau Saudara belum mengerti jangan mengeluarkan komentar-komentar yang kurang baik, lebih baik diam dan berdoa. Saya percaya kalau Saudara berdoa dengan tulus serta membuka hati, maka Tuhan akan memberikan pengertian.
Perintah Tuhan dalam Matius 24:47, "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia."
Saudara, Tuhan Yesus akan segera datang untuk kali yang kedua dan ini adalah pesan yang begitu kuat akhir-akhir ini. Dan hari ini Tuhan mengulanginya melalui kisah Nuh.
Ada 2 hal yang harus kita perhatikan, yaitu :
• Air bah datang tiba-tiba
Bagi kebanyakan orang air bah itu seperti datang dengan tiba-tiba, tetapi bagi Nuh, istri, anak dan menantunya tidak demikian. Demikian juga dengan kedatangan Tuhan Yesus untuk kali yang kedua, bagi kebanyakan orang itu merupakan sesuatu yang mengejutkan, tetapi bagi kita tidak. Karena itu persiapkan diri kita dan kita harus dengar-dengaran hari ini, jangan hal itu menjadi sesuatu yang tiba-tiba buat kita, sebab itu berbahaya.
Pada waktu itu dikatakan bahwa orang makan dan minum, kawin dan mengawinkan sampai Nuh masuk ke dalam bahtera mereka tetap tidak tahu apa-apa (Mat 24:38). Tetapi begitu hujan mulai datang dan air bah mulai datang baru mereka sadar, tetapi itu sudah terlambat!
Saya berdoa dan percaya bahwa tidak ada satu pun orang di antara kita yang terlambat.
• Hidup manusia rusak dan penuh kekerasan
Pada masa itu keadaan manusia, hidupnya rusak dan penuh dengan kekerasan. Karena itu air bah pun datang. Bukankah hari-hari ini hidup manusia di seluruh dunia kebanyakan rusak dan hidup dalam kekerasan?
Kedua hal ini menjadi tanda yang paling jelas bahwa kedatangan Tuhan kali yang kedua sudah sangat ... sangat ... sangat singkat!
Tuhan mau supaya kita hidup seperti Nuh. Dia adalah seorang yang benar dan tak bercela di antara orang-orang sezamannya dan hidup bergaul dengan Allah (Kejadian 6:9). Kalau kita hidup benar dan tidak bercela serta hidup intim dengan Tuhan, Saudara akan dapat mendengar suara Tuhan. Dan pada waktu mendengar suara Tuhan, Saudara tidak akan ragu-ragu, sekalipun kadang-kadang tuntunan Tuhan tidak masuk akal.
Ibrani 11:7, "Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya."
Nuh mengalami multiplikasi dan promosi. Amin!
Nuh memperhatikan perintah-perintah Tuhan dan dengan patuhnya membangun bahtera selama puluhan tahun. Ini bisa membuat orang meragukan pesan Tuhan tersebut. Selama itu Nuh mengalami cemoohan, dikatakan gila, bahkan dikucilkan oleh masyarakatnya, namun dia tetap taat.

II. MENABUR
Kunci yang kedua, yaitu, "Menabur ... Menabur ... Menabur!"
Kalau Saudara menabur, maka multiplikasi dan promosi akan terjadi dalam kehidupan Saudara. Tetapi mari kita perhatikan prinsip-prinsip dalam menabur :

a. Taburlah yang baik
Mari kita perhatikan ayat-ayat berikut ini :
• "... Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya ...." (Galatia 6:7).
• "Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, ..." (Amsal 22:8).
• "... tetapi siapa menabur kebenaran, mendapat pahala yang tetap." (Amsal 11:18).
• "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu." (Galatia 6:8).
Oleh sebab itu kita harus menabur yang baik. Kalau kita menabur hal yang buruk, makan hasilnya bukan multiplikasi dan promosi, tetapi kalau Saudara menabur yang baik maka Saudara akan menuai yang baik dalam jumlah yang berlipat ... lipat ... lipat ... lipat ... dan itulah yang dimaksud dengan multiplikasi dan promosi. Amin!

b. Yang dituai jauh lebih besar dari pada yang ditabur
Karena itu Saudara harus menabur yang baik supaya Saudara juga menerima kebaikan yang luar biasa besarnya. Firman Tuhan berkata:
• "Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung;" (Hosea 8:7).
Mungkin yang ditabur adalah angin sepoi-sepoi, dan puting beliung lah yang dituai. Badai Tornado yang terjadi di Amerika baru-baru ini sehingga 340 orang meninggal dunia adalah sejenis angin puting beliung.
• 2 Korintus 9:6, "Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga."
Tuhan Yesus bersama murid-murid-Nya memperhatikan orang-orang yang memberikan persembahan di peti persembahan. Orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan dan menimbulkan bunyi yang keras karena jumlahnya yang banyak. Lalu seorang janda miskin datang, dengan kepala tertunduk dia memasukkan dua peser ke dalam peti itu, dan hampir tidak terdengar bunyinya. Tetapi Tuhan Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang kaya itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya." (Lukas 21:1–4).
Siapa yang menabur sedikit akan menuai sedikit, tetapi siapa yang menabur banyak akan menuai banyak juga. Tetapi ini bukan tentang besarnya jumlah persembahan Saudara, melainkan prosentase dari apa yang Saudara miliki. Itulah yang menentukan penilaian Tuhan!
Ada berapa banyak yang pada bulan Februari yang lalu menabur buah sulung? Ketika kita semua membawa persembahan sulung kita kepada Tuhan, pesan Tuhan pada waktu itu adalah Amsal 3:9–10, "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya." Artinya diberkati dengan berlimpah ... limpah ... limpah!

KESAKSIAN :
Saya mau bersaksi dan saya percaya ada yang mempunyai kesaksian yang sama dengan saya. Waktu itu saya pernah berkata bahwa buah sulung yang dimaksudkan adalah minimal persepuluhan. Kali ini Tuhan berkata kepada saya, "Niko, kamu berikan semua penghasilanmu yang didapatkan dari gereja ini!" Saya taat dan berkata, "Ya Tuhan, Ya ..." Lalu saya berikan persis seperti yang Tuhan perintahkan, yaitu semuanya. Tahukah Saudara apa yang terjadi?
Ternyata saya melihat apa yang belum pernah terjadi, yaitu persembahan dari Saudara semua, menjadi sebuah fenomena yang belum pernah saya lihat sebelumnya, di mana sangat nyata bahwa orang yang mempersembahkan itu karena benar-benar Tuhan yang bicara kepadanya, sehingga jumlahnya begitu besar. Saya benar-benar mengalami apa yang Tuhan katakan, "... yang belum pernah dilihat oleh mata, yang belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah timbul dalam hati, semua disediakan bagi orang yang mengasihi Dia!" Haleluya!
Kalau yang tadi itu bukan secara pribadi, tetapi secara pribadi saya juga betul-betul mengalami berkat Tuhan yang seperti itu dan saya percaya ini bukan hanya terjadi kepada saya, tetapi banyak kesaksian-kesaksian Saudara yang mengalami hal yang sama. Amin!

• Berkat 100x lipat
Berkat itu dijanjilkan kepada Ishak. Kejadian 26:2-12 mengisahkan, "Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN. Dan orang itu menjadi kaya, bahkan kian lama kian kaya, sehingga ia menjadi sangat kaya." (Kejadian 26:12–12).
Ishak menabur pada masa yang sulit karena itu adalah masa kelaparan. Pada masa itu persediaan biji gandum atau biji-bijian yang lain, itu bukan untuk ditabur melainkan untuk dimakan. Tetapi Ishak justru menabur, berarti dia menyisihkan sebagian untuk ditabur dan sebagian untuk dimakan. Mungkin keluarganya waktu itu berkata, "Bagaimana ini, kami lapar ...!" Tetapi Ishak tetap menabur sambil mencucurkan air mata. Dia berjalan maju dan benar, dia pulang dengan bersorak-sorai sambil membawa berkat-berkat-Nya. Ishak diberkati Tuhan, dia menjadi kaya, makin lama makin kaya dan menjadi sangat kaya! Amin!

• Berkat 1.000x lipat
Ulangan 1:11, "TUHAN, Allah nenek moyangmu, kiranya menambahi kamu seribu kali lagi dari jumlahmu sekarang dan memberkati kamu seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu."

(BERSAMBUNG…)

Keluarga Yang Mengalami Multiplikasi & Promosi Dari TUHAN

Kejadian 6: 9-22

Rencana Allah yang besar, di awali melalui sebuah keluarga yakni keluarga Adam dan Hawa. Keluarga begitu penting di hadapan Allah. Yesus pun datang ke dalam dunia ini melalui sebuah keluarga kudus Yusuf dan Maria.
"Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN." (Kejadian 6:5-8).
Di tengah murka Allah selalu ada yang mendapat kasih karuniaNya. Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan. Pertanyaan yang menarik untuk direnungkan, mengapa begitu banyak orang binasa pada masa air bah, mengapa Nuh dan keluarganya mendapat kasih karunia Tuhan? Apakah Tuhan pilih kasih terhadap umatNya? Apa yang dilakukan oleh Nuh dalam kehidupannya, sehingga ia mendapat kasih karunia Tuhan? Inilah yang dapat menjadi pelajaran indah sepanjang masa.
Tiga kunci Nuh dan keluarganya mengalami multiplikasi dan promosi :
Pertama : Nuh adalah seorang yang benar. Benar bukan menurut ukuran dan standar manusia tetapi benar menurut Tuhan. Tuhan senang dengan orang yang benar. Tuhan selalu mencari orang yang benar untuk dipakai dan dipromosikan oleh Tuhan. Daud adalah orang benar, sehingga Allah menyatakan: "Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." (Kisah Para Rasul 13:22b). Daud dipromosikan oleh Tuhan dari seorang gembala menjadi seorang Raja.

1. Kunci Pertama : BENAR DI HADAPAN TUHAN
A. Para pria hendaknya menjadi suami yang benar di hadapan Tuhan. Mengerti dan melakukan tanggung jawabnya sebagai suami. Suami adalah penanggung jawab terakhir dalam sebuah keluarga. Benar sebagai seorang ayah. Memahami dan melaksanakan kewajibannya sebagai ayah. Memberikan contoh dan teladan bagi setiap anggota keluarganya. Menjadi figur yang siap jadi panutan. Melakukan benar dalam setiap pekerjaan, usaha dan pelayanan.
B. Para wanita hendaknya menjadi isteri yang benar. Mengerti dan melakukan tanggung jawabnya sebagai isteri. Isteri adalah penolong, pendamping dan penghibur bagi suami dan anak. Menjadi Ibu yang benar dengan melakukan kasih dan disiplin yang seimbang bagi setiap anak.
C. Anak-anak hendaknya menjadi anak yang benar, taat dan menghormati orang tua. Selalu bertanya kepada orangtua.
Pertanyaan yang juga menarik ialah mengapa isteri Nuh, anak-anak dan menantunya sangat taat kepada Nuh dalam pembangunan bahtera Nuh? Dapat dipastikan Nuh adalah seorang figur suami dan ayah yang memiliki otoritas yang tinggi dari Tuhan karena hidupnya benar. Nuh dan keluarganya membangun bahtera dalam kurun waktu yang begitu lama. Dalam proses pembangunan ini pastilah mereka sering sharing. Mereka memiliki ikatan emosi yang sangat kuat. Tidak ada yang dapat mengikat orang lebih baik daripada percakapan dari hati ke hati. Namun sangat disayangkan, dalam keluarga masa kini – hal yang seperti ini persentasenya sangat kecil sekali.

2. Kunci Kedua: KEHIDUPAN YANG TIDAK BERCELA
Kuasa Allah sering dibatasi oleh logika dan pikiran manusia. Jikalau Nuh hidup tidak bercela, maka kitapun yang hidup dalam generasi ini dapat hidup seperti Nuh. "Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."(1 Petrus 1:15-16).
Allah tidak pernah memerintahkan yang tidak dapat dilakukan oleh umat Tuhan. Sama halnya seperti seorang ayah tidak mungkin memerintahkan anaknya yang berusia 5 tahun untuk memikul beban seberat 100 kg, karena ayahnya tahu batas kemampuan anaknya. Masalahnya, apakah Anda siap? Jikalau siap maka anugerah Tuhanlah yang memberi kekuatan, bukan kuat dan gagah manusia. Jadilah seorang suami, isteri, anak, pengusaha dan pelayan Tuhan yang tidak bercela.
Tantangan yang dihadapi oleh keluarga Nuh tidak kalah dengan tantangan yang ada pada saat ini. Dua dosa yang sangat menonjol pada masa Nuh yakni dosa pesta pora, makan minum dan kawin mengawinkan, (kawin, cerai, lalu kawin lagi, cerai lagi, kawin lagi dan seterusnya). Penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah penyakit jantung koroner. Hal ini erat kaitannya dengan gaya hidup yang berhubungan dengan tingginya konsumsi karbohidrat, lemak dan gula. Masalah perceraian semakin tinggi. Di DKI Jakarta saja pada tahun 2006 ada lebih 500 pasang orang Kristen yang bercerai secara resmi dan terdaftar di Catatan Sipil, belum lagi yang tidak terdaftar. Angka yang sebenarnya mungkin lebih banyak dari yang terdaftar.
Mintalah anugerah Tuhan, untuk dapat hidup benar dan tidak bercela di tengah arus yang begitu kencang.

3. Kunci Ketiga : NUH HIDUP BERGAUL DENGAN ALLAH
Nuh hidup intim dan berjalan bersama dengan Allah. Karena itu di tengah-tengah kehidupan kejahatan manusia yang besar dan bahwa segala kencendrungan hatinya selalu membuahkan kejahatan, Nuh dapat mendengar suara Allah. Nuh mendapat tuntunan dan perintah Allah untuk membangun satu "Mega Proyek" yakni satu bahtera. Walaupun Nuh tidak memiliki latar belakang maritim, tetapi Allah tidak pernah salah. Jikalau Ia memerintahkan, maka Ia juga yang akan memberi hikmat dan pengetahuan untuk melakukan perintah tersebut. Nuh juga ketika menerima mandat Allah tersebut, ia tidak memberikan respons yang salah. Bisa dimengerti kemungkinan ada banyak pertanyaan dalam hati Nuh bagaimana proses pembangunan "Mega Proyek" tersebut. Namun hal yang sangat indah walaupun Nuh belum mengerti, ia taat dan melakukan perintah Allah.
"Lalu Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya." (Kejadian 6:22).
Keintiman dengan Allah merupakan langkah yang terpenting untuk dapat mengalami multiplikasi dan promosi Tuhan. Hudson Taylor karena intim dengan Tuhan sejak usia 5 tahun telah memiliki kerinduan untuk menjadi pemberita kabar baik. Sejarah misi di China, tidak dapat dilepaskan dari pelayanan Hudson Taylor. Ia mengalami multipikasi dan promosi dari Tuhan, menjadi alat yang dahsyat dalam tangan Tuhan, karena ia intim dan berjalan bersama Tuhan.

Dalam keluarga, seiring dengan bertambahnya usia pernikahan, maka bertambah pula kesibukan oleh setiap anggota keluarga. Pada satu sisi hal itu tentunya merupakan berkat Tuhan yang harus disyukuri. Namun di sisi lain, berkat Tuhan dapat justru membawa menjauh dari Tuhan. Di tengah kesibukan yang ada waktu duduk di kaki Tuhan seperti Maria yang tekun mendengarkan perkataan Yesus, harus selalu ada.
Mezbah keluarga merupakan hal yang vital dalam pertumbuhan iman dan kesatuan roh dalam keluarga. Sejak kecil orang tua penulis telah mendidik dan membesarkan kami anak-anaknya untuk setiap malam melakukan mezbah keluarga. Mezbah keluarga merupakan satu sarana yang sangat penting dapat dipakai oleh orang tua untuk mengajar dan mendidik tiap anggota keluarga dengan nilai-nilai yang benar berasal dari Firman Tuhan.
"Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!" (Mazmur 133:1).
Saat ini dan hari ini ambillah komitmen dengan Allah untuk menjadi seperti Nuh, hidup benar, tidak bercela dan bergaul dengan Allah, maka Anda akan mengalami multiplikasi dan promosi dari Tuhan.

Memperhatikan Perintah TUHAN Dan Menjadi Pemenang! (2)

KUNCI UNTUK MEMASUKI TAHUN MULTIPLIKASI DAN PROMOSI

I. MEMPERHATIKAN PERINTAH-PERINTAH TUHAN
II. MENJADI PEMENANG
III. BAGI TUHAN TAK ADA YANG MUSTAHIL

Pada tahun 2011 ini Tuhan memberikan 2 ayat, yaitu :
1. Yohanes 11:11, “Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka: “Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya.”
Sebenarnya Lazarus ketika itu memang sudah mati, tetapi di hadapan Tuhan Yesus, Lazarus hanya tidur! Saya mau katakan kepada Saudara bahwa di hadapan Tuhan tidak ada yang terlalu sulit! Mati itu berbicara tentang tidak ada pengharapan lagi, tetapi di hadapan Tuhan itu hanya tidur dan masih besar harapan untuk bangun kembali.
Saya tidak tahu keadaan Saudara hari-hari ini di tahun 2011. Memang tahun 2011 dikatakan sebagai tahun kesukaran, tahun stress besar, tahun goncangan, dsb. Mungkin Saudara sedang bertanya-tanya tentang kehidupan ini. Mungkin peristiwa yang dihadapi Saudara rasanya tidak mungkin lagi untuk diselesaikan, tetapi saya mau beritahu Saudara bahwa tidak ada yang terlalu sukar bagi Tuhan Yesus! Tidak ada yang terlalu sulit bagi-Nya untuk menolong Saudara!

2. Ibrani 11:11, “Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.”
Abraham dan Sara tetap beriman kepada Tuhan, sebab mereka dijanjikan seorang anak. Dan akhirnya mereka memperoleh anak juga ketika Abraham ‘baru’ berumur 100 tahun dan Sara berumur 90 tahun. Secara manusia itu mustahil untuk mempunyai anak dalam usia seperti itu, tetapi mereka hanya beriman dan pegang janji Tuhan sebab Dia, Yesus Kristus yang memberikan janji itu adalah setia!
Kalau Tuhan berjanji hari ini, “Aku akan memberikan multiplikasi dan promosi!”, tetapi Saudara melihat keadaan Saudara yang rasanya tidak mungkin karena tidak ada jalan untuk sampai ke sana, tetapi ingatlah bahwa Yang memberikan janji kepada Saudara itu adalah setia, Yesus Kristus nama-Nya. Pegang janji itu dan jangan goyah!

Saya sering mengalami yang seperti itu, ada masalah yang rasanya tidak mungkin dapat diselesaikan, tiba-tiba mungkin saja! Yang tadinya seperti tidak ada jalan untuk bisa dilakukan, tetapi di hadapan Tuhan Yesus tidak ada yang tidak mungkin! Tidak ada yang terlalu sukar bagi Dia. Haleluya!

KITA SEDANG MEMASUKI MASA TRANSISI
Berbicara tentang tahun 2011, memang angka 11 ini berbicara tentang ‘transisi’. Hari-hari ini adalah masa transisi. Mungkin ada di antara Saudara yang tengah mengalami masa transisi, oleh sebab itu responi dengan benar! Dalam masa transisi itu adalah seperti ini, bisa ke arah yang baik atau bisa ke arah yang jelek. Yang manakah akan kita alami? Itu semua tergantung dari respon kita. Kalau respon-nya benar dan bertobat, pasti Saudara akan ke arah yang sangat baik. Saya berdoa agar Saudara semua mempunyai respon yang benar dan begitu Saudara meresponi dengan benar, maka Saudara akan mengalami kasih yang mula-mula dan itulah yang memang Tuhan kehendaki dalam hidup ini
Banyak orang yang berkata bahwa tahun 2011 ini adalah tahun goncangan, tahun tekanan dan tahun stress besar. Akan banyak terjadi goncangan dan perubahan secara tidak terduga sebelumnya.

• Di Amerika Serikat, dari 51 State, 49 di an-taranya mengalami badai salju.
• Di Australia, daerah Queensland itu benar-benar dihajar oleh Tuhan dengan tidak masuk akal.
• Tunisia, Mesir, Yaman, bahkan saya dengar juga Syria dan Aljazair mengalami goncangan politik.
• Di Mesir
Kira-kira pertengahan tahun yang lalu di Mesir ada seorang suami yang membunuh istrinya karena istrinya kedapatan sedang membaca Alkitab. Mereka mempunyai 2 orang anak, yang seorang masih bayi dan seorang lagi perempuan berusia 8 tahun. Setelah dibunuh, istrinya itu dikubur dan kedua anaknya pun dikubur hidup-hidup! Rupanya di sana kuburan itu merupakan kuburan keluarga yang berbentuk seperti gua. Lalu disiarkan ketika itu bahwa yang membunuh kedua anak itu adalah pamannya. Kemudian 5 hari setelah kejadian tersebut, ada salah satu anggota keluarga lain yang meninggal yang mana akan dikuburkan di tempat yang sama. Untuk itu kuburan tersebut kembali dibuka, namun apa yang terjadi? Ternyata kedua anak tersebut masih hidup!
Lalu anak yang berusia 8 tahun itu diwawancara oleh televisi nasional dan ditanya bagaimana mereka masih bisa hidup, ia berkata, “Ada Orang berpakaian putih dan mempunyai luka menganga di kedua tangannya yang memberi saya makan setiap hari. Kemudian ibu saya dibangkitkan oleh Orang itu untuk menyusui adik saya!” Siapakah Orang itu? Dia adalah Tuhan Yesus!
• Di Israel
Kemarin saya juga menerima kabar dari Israel bahwa ada wajah Tuhan Yesus di sebuah tembok; seperti yang pernah terjadi di Indonesia, yaitu di Jl. Kramat beberapa tahun yang lalu.
• Di Indonesia
Saya mendapat data dari sebuah koran yang menyebutkan bahwa sejak tahun 1531 ada 39 kali bencana alam di seluruh dunia yang terjadi pada tanggal 26. Dan yang luar biasa dari 39 kali itu, 7 di antaranya terjadi di Indonesia. Yang pertama adalah Krakatau pada 26 Agustus 1883, tetapi yang lebih menarik, dari 39 kali, 6 bencana yang terakhir semuanya juga terjadi di Indonesia, dimulai dari Tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2004.

Beberapa waktu yang lalu kita sudah mendapatkan bahwa Tuhan berbicara melalui Hagai 2:6, “... Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut! ... Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas. Adapun Rumah ini, kemegahannya yang terakhir akan lebih dahsyat dari yang pertama ...” Artinya, Rumah Tuhan akan bertambah besar sebab banyak orang yang bertobat. Amin!

Jadi, marilah kita mengejar keintiman dengan Tuhan supaya keindahan dan kemegahan tersebut menjadi bagian dari hidup kita.
Oleh sebab itu, saya tahu bahwa waktunya sudah sangat singkat dan goncangan-goncangan ini akan membuat, “Rumah-Ku, kemegahannya lebih lagi!”, kata Tuhan.

Belum lama ini saya baru kembali dari Amerika Serikat untuk ikut rapat “Empowered 21” di mana saya didudukkan dalam Commission Global dan bertemu dengan orang-orang dari seluruh benua dan ada 8 issue yang sedang diangkat tentang apa yang sedang terjadi di dunia. Salah satu issue-nya adalah pengetahuan tentang Alkitab yang mendasar dan tuntunan Roh Kudus di antara orang Kristen itu sangat-sangat memprihatinkan. Artinya, banyak yang menamakan dirinya orang Kristen, tetapi tidak mengerti prinsip yang paling dasar dari kekristenan tersebut.

Seperti yang telah saya sampaikan bulan yang lalu mengenai research yang dilakukan oleh George Barna tentang kekristenan di Amerika Serikat.
Ada satu pertanyaan yang diajukan kepada orang-orang Kristen:
1. “Apakah Tuhan menolong orang yang menolong dirinya sendiri?” Atau dengan perkataan lain, “Apakah Tuhan menolong orang yang mengandalkan dirinya sendiri?”
Seharusnya jawabannya adalah tidak, tetapi ternyata yang menjawab “Ya” di Amerika Serikat di atas 75%! Hal ini sampai diberikan komentar:“Bagaimana ini dengan orang-orang Kristen di Amerika?”

2. Kemudian diberikan pertanyaan lagi, “Menurut Anda, Iblis dan Roh Kudus merupakan lambang atau sesuatu yang hidup?”
Ternyata jawabannya juga cukup mengejutkan, sebab yang menjawab bahwa itu ‘hanya sebuah lambang’, yaitu yang satu lambang kejahatan dan satunya lagi lambang hadirat Tuhan adalah sebanyak 50–70%.
Ini memang benar bahwa ternyata hal-hal yang mendasar tentang kekristenan itu banyak yang belum mengerti. Saya berdoa supaya ketika pertanyaan itu datang ke tempat ini, maka orang-orang di Indonesia akan menjawab yang sebaliknya dari kebanyakan jawaban orang-orang Amerika.

Saudara yang dikasihi Tuhan, di tengah-tengah Tuhan yang berbicara kepada kita, “Tahun Multiplikasi dan Tahun Promosi”, jangan mengira bahwa itu semua bisa diperoleh dengan cara apa saja. Mengenai soal “ingin kaya”, Alkitab dengan jelas berkata, “Jangan ingin kaya!”
Pada waktu saya bertemu dengan seorang pengusaha dan saya beritahu hal ini, dia sangat kaget karena baru mendengarnya. Dia berkata, “Hah? Selama ini saya ingin jadi kaya!” Dan memang selama ini yang dikerjakannya adalah memburu uang. Padahal firman Tuhan berkata, “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya” (Amsal 10:22)

Jadi yang nomor satu adalah hubungan kita dengan Tuhan. Menjadi kaya itu adalah akibat hubungan kita dengan Tuhan. Jadi menjadi kaya itu bukanlah tujuan! Kalau menjadi kaya itu adalah tujuan, maka akan hancur semua sebab firman Tuhan berkata, “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang”.
Pengertian-pengertian yang seperti inilah yang kadang dicampur-aduk sehingga pada waktu melangkah menjadi businessman muda; semua itu menjadi kacau balau!
Jadi, ketika mendengar tentang berkat Tuhan, pokoknya ‘sikut sana sikut sini’ dan begitu mendapat kedudukan, pikirnya itu adalah berkat Tuhan!
Karena itu saya berdoa agar setiap kita menjadi peka untuk mendengar suara Tuhan. Dan biarlah kita semua juga sepakat untuk berdoa setiap pagi seperti ini, “Tuhan, pertajam pendengaran saya setiap pagi sebagai seorang murid”. Nanti Tuhan pasti akan memberikannya buat Saudara dan enak bila dituntun Tuhan karena jelas yang namanya damai sejahtera, kebahagiaan dan berkat dalam keluarga pasti Tuhan sediakan berlimpah-limpah-limpah-limpah!

Muliakan Tuhan dengan hartamu
Amsal 3:9–10, “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.”
Saudara, kalau kita baca ayat tadi, maka Tuhan menyediakan berkat secara materi yang berlimpah-limpah atau multiplikasi. Kalau kita melakukan seperti firman tadi maka janji Tuhan bahwa lumbung-lumbung Saudara akan diisi penuh sampai melimpah-limpah dan bejana pemerahan Saudara akan meluap air buah anggurnya.
Dan hari ini Saudara pasti membawa buah sulung, yaitu hasil pertama yang dihasilkan tahun ini. Kemarin saya bersama-sama dengan para pengerja mempersembahkan buah sulung di SICC dan saya percaya kalau kita lakukan itu, maka janji Tuhan tentang multiplikasi dan promosi akan menjadi bagian kita semua.
Haleluya!

Memperhatikan Perintah TUHAN Dan Menjadi Pemenang! (1)

Dalam hidup ini kadang-kadang Tuhan izinkan keadaan di sekeliling kita menjadi gelap dengan satu maksud, yaitu supaya kita lebih banyak berdoa, memuji dan menyembah Tuhan.
Mari sekarang kita perkatakan bersama-sama : “Tahun 2011 adalah Tahun Multiplikasi dan Tahun Promosi ... Tahun 2011 adalah Tahun Multiplikasi dan Tahun Promosi! Percayakah engkau akan hal ini?” Amin!

KUNCI UNTUK MEMASUKI TAHUN MULTIPLIKASI DAN PROMOSI
Saudara, kunci untuk memasuki Tahun Multiplikasi dan Promosi adalah seperti yang disebutkan dalam Yesaya 48:18–19, “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, dan keluargamu akan diberkati Tuhan!”
Saya percaya damai sejahtera, kebahagiaan dan berkat dalam keluarga adalah aspek-aspek kehidupan yang kita dambakan selagi kita masih ada di dalam dunia ini.
Tuhan berkata, “Kalau engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku ... kalau engkau mendengar suara-Ku, maka damai sejahtera, kebahagiaan dan berkat dalam keluarga akan Aku berikan berlimpah-limpah-limpah-limpah!” Artinya, Tuhan akan menyediakan multiplikasi dan promosi dalam seluruh aspek kehidupan kita dan kuncinya adalah kita harus memperhatikan perintah-perintah Tuhan dan mendengarkan suara Tuhan.

I. MEMPERHATIKAN PERINTAH-PERINTAH TUHAN
Tanggal 3 Februari yang lalu pada hari Kamis pertama setiap bulannya, seperti biasa kami bersama-sama para pengerja masuk dalam menara doa. Sebelumnya saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, bertepatan dengan hari raya Imlek kami akan masuk menara doa dan saya juga harus merekam untuk ‘pastor message’ lalu juga untuk ANTV. Saya percaya Tuhan akan berbicara kepada saya melalui hari raya ini.”
Ternyata di antara banyak sms dan bbm yang masuk menyampaikan, “Gong Xi Fat Chai ... Gong Xi Fat Chai!” dan saya hanya menjawab, “Gong Xi ... Gong Xi ...!” ada satu sms yang masuk berkata demikian, “Gong Xi Fat Chai! Selamat hari raya Imlek ... ini tahun kelinci, biarlah kita memiliki telinga yang panjang untuk mendengar suara Tuhan!”
Saya tahu bahwa inilah pesan-Nya, memang bukan tentang kelincinya, tetapi tentang mendengar suara Tuhan dan untuk itu Tuhan berikan ayatnya di Yesaya 50:4,“Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.”

Untuk kita harus menjadi seorang murid; yaitu orang Kristen yang:
1. Telinganya Dipertajam Setiap Pagi Untuk Mendengar Suara Tuhan
Setiap pagi Tuhan akan mempertajam telinga kita untuk mendengar suara Tuhan seperti seorang murid.
Kita bisa mendengar suara Tuhan dengan benar dan tepat, kalau kita intim dengan Tuhan.
Mengapa kita bisa intim dengan Tuhan? Karena kita bergairah dengan Tuhan.
Mengapa kita bisa bergairah dengan Tuhan? Karena kita memiliki kasih yang mula-mula!

2. Lidahnya Membangkitkan Semangat Orang Yang Letih Lesu
Lidah ini Tuhan berikan kita sebagai seorang murid, pada waktu kita memperkatakan sesuatu, itu akan memberikan semangat baru kepada orang yang letih lesu. Jangan dibalik! Sebagai murid, jangan pada saat kita berbicara, orang yang tadinya mempunyai semangat justru menjadi letih lesu. Tetapi biarlah sebagai murid, ketika kita berbicara membuat orang lain mempunyai semangat yang baru.

3. Hatinya Dipenuhi Kasih Mula-Mula
Ini adalah pesan yang begitu kuat yang saya terima hari-hari ini, yaitu kita harus kembali kepada kondisi kasih yang mula-mula!
Saudara boleh cek keadaan diri Saudara hari ini, apakah tetap sama seperti pertama kali bertemu dengan Tuhan Yesus? Pada saat pertama kali bertemu dengan Tuhan Yesus itu ada satu kegairahan, ada satu keintiman.
Apakah kondisi itu masih tetap ada sampai saat ini? Hanya Saudara sendiri dan Tuhan yang tahu.
Tetapi kalau saya ingat pesan Tuhan kepada jemaat di Efesus di mana Tuhan berkata seperti ini, “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh!
Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat” (Wahyu 2:1–5)

Saudara, ini adalah pesan Tuhan buat kita semua, apa pun yang kita lakukan dalam melayani pekerjaan Tuhan kalau tidak didasarkan pada kasih yang mula-mula, Tuhan akan berkata kepada kita, “Betapa dalamnya engkau telah jatuh!” Kuncinya hanya satu, yaitu: Bertobat!

Dulu saya juga pernah mengalami ketika Tuhan mengembalikan saya kepada kasih yang semula, ketika itu Tuhan memberikan tekanan, goncangan, kesukaran serta pergumulan berat dalam hidup saya. Pertama saya tidak mengerti dan masih mengeraskan hati, namun akhirnya saya mengerti bahwa sebenarnya Tuhan menginginkan supaya saya berubah. Ketika saya bertobat, ternyata benar bahwa kasih yang mula-mula itu kembali.
Saya banyak melihat hari-hari ini, orang yang diproses Tuhan masuk dalam goncangan dan tekanan, tetapi begitu dia mengerti akan maksud Tuhan dan bertobat, maka dia kembali kepada kasih yang mula-mula.
Saudara, ketika kita menerima goncangan dan tekanan, kadang-kadang kita justru menyalahkan orang lain. Jangan seperti itu!
Lebih baik datang ke hadapan Tuhan dan berkata, “Tuhan, apa yang Engkau mau dengan segala kejadian ini? Saya mau berubah, Tuhan!” Sebetulnya hanya itulah yang Tuhan mau dari kita, yaitu respon kita. Kalau kita mau berubah dan bertobat maka yang namanya multiplikasi dan promosi, pasti terjadi dalam hidup Saudara!

II. MENJADI PEMENANG
Apakah Saudara mau mengalami multiplikasi dan promosi? Kalau kita mau mengalaminya, maka kita harus jadi pemenang seperti Tuhan Yesus pada waktu dicobai oleh Iblis.
Ada tiga jurus pencobaan yang Iblis berikan kepada Tuhan Yesus, hari-hari ini juga diberikan kepada kita. Oleh sebab itu berhati-hatilah!

Ketiga jurus Iblis yang harus kita kenali adalah Menanamkan Pikiran Yang Salah, yaitu:
a. Manusia Hidup Hanya Dari Roti Saja
Iblis berkata kepada Tuhan Yesus, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti!”
Pada waktu itu Tuhan Yesus dalam keadaan lapar, tetapi Tuhan Yesus langsung menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Mat 4:3–4)
Saudara, hari-hari ini dunia sedang meyakinkan manusia bahwa yang paling penting adalah “mencari roti” sedangkan yang lainnya adalah nomor dua. Pokoknya yang nomor satu itu roti. Hati-hati! Jangan sampai kita kalah dalam hal ini.

b. Apapun Permintaan Anak Tuhan Pasti Dikabulkan Tuhan
Iblis berkata kepada Tuhan Yesus, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”
Tetapi Tuhan Yesus berkata, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” (Mat 4:6–7)
Saudara, Iblis suka berkata begini, “Hey, kamu kan orang Kristen, kamu kan anak Allah, kamu kan berdoa, kamu kan ke gereja ... sudah lakukan apa saja sebab kamu pasti ditolong. Dia pasti tidak tega dan pasti menolong!” Itu salah! Berhati-hatilah!
Mungkin Saudara berkata, “Bukankah Petrus berjalan di atas air? Berarti saya bisa berjalan di atas air.” Betul demikian, tetapi kalau Tuhan yang suruh!
Petrus bisa berjalan di atas air karena ia melakukan atas firman Tuhan di mana yang tidak mungkin menjadi mungkin! Tetapi harus jelas dulu bahwa itu benar dari Tuhan. Jangan sampai kita mencobai Tuhan dan berhati-hatilah akan hal ini!

c. Menyembah Iblis Akan Menjadi Kaya
Tuhan Yesus dibawa ke gunung yang sangat tinggi dan diperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dan kemegahannya dimana Iblis sendiri adalah penguasa dunia ini. Kita harus tahu bahwa penguasa dunia ini adalah Iblis sebab ada orang Kristen yang tidak mengetahui bahwa penguasa dunia ini adalah Iblis.
Jadi pada waktu Tuhan Yesus diperlihatan kerajaan dunia dengan segala kemegahannya, lalu Iblis berkata, “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.”
Tetapi Tuhan Yesus berkata, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Mat 4:8–10)
Saudara, berhati-hatilah! Apalagi kita sudah mendengar bahwa tahun ini adalah tahun multiplikasi dan tahun promosi, jangan mengira bahwa dengan segala macam cara kita bisa mendapatkan hal itu. Sayang banyak anak-anak Tuhan yang berpendapat demikian, “Wah dia sukses ya, dia naik jabatan! Dapat uang banyak!” Apakah seperti itu kesuksesan yang dimaksud?

Yang dimaksud dengan sukses adalah :
1. Bagaimana kehidupan dari orang itu, apakah dia hidup kudus atau tidak?
2. Apakah orang itu sukses dengan menuruti firman Tuhan?
3. Bagaimana cara orang itu mendapatkan uang?
Bukankah Iblis juga bisa memberikan hal ini? Oleh sebab itu berhati-hatilah! Inilah yang Tuhan mau saya sampaikan sebab kadang masih banyak anak-anak Tuhan yang tidak mengerti akan hal ini.

(BERSAMBUNG . . . )

Karakter Kristus: Teladan Kristus ... Rendah Hati

”Karena Aku lemah lembut dan rendah hati” (Matius 11:29).

Yesus selalu mengundang orang-orang kepada suatu dimensi yang baru dari kehidupan.
“Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.” (Matius 11:29)
Di dalam Matius 11:29, Ia mengundang kita untuk menyerahkan keletihan dan beban berat kita kepadaNya karena Ia lemah lembut dan rendah hati. Di dalam kerendahan hati-Nya, kita dapat menemukan ketenangan dan peristirahatan yang sesungguhnya.

Seluruh kehidupan dan pelayanan Yesus adalah salah satu kerendahan hati. Kelahiran-Nya memiliki suatu pengaturan kerendahan hati yang stabil. Tidak seorang pun yang menghendaki Tuhannya untuk merendahkan diri-Nya dan memasuki dunia manusia sebagai seorang bayi. Ribuan kali bayi-bayi menjadi raja-raja, tetapi hanya ada satu-satunya Raja yang menjadi seorang bayi.

Yesus memberi teladan kerendahan hati. Ia tidak pernah memilih kenyamananNya dan kemapananNya sendiri; melainkan, Ia memilih jalan untuk melayani. Di akhir pelayananNya di bumi, Ia memanggil para Rasul bersama-sama untuk apa yang disebut ”Perjamuan Terakhir.” Para Rasul berargumentasi tentang siapa yang akan menjadi terbesar – mereka ingin menjadi ”pemimpin”. Sebaliknya, bukannya berargumentasi, Yesus mengambil kain lap dan mencuci kaki mereka.

Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
Yesus berkata kepada mereka: “Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.
Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan. (Lukas 22:24-27).

Mereka mungkin sukar memahami tindakan rendah hati ini, tetapi pelajaran ini sudah jelas: Hidup yang berkelimpahan berpusat pada kain lap (menjadi pelayan), bukan menjadi pemimpin.

Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?”
Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.”
Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.”
Kata Simon Petrus kepada-Nya: “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!”
Kata Yesus kepadanya: “Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: “Tidak semua kamu bersih.”
Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. (Yohanes 13:1-17).

Gereja adalah Tubuh Kristus, dan sebagai anggota Tubuh Kristus, kita dipanggil untuk melayani dengan rendah hati. Seringkali orang-orang di dalam gereja melakukan hal-hal untuk dikenal dan melihat nama mereka dicantumkan. Tetapi Alkitab berkata penghargaan terbesar akan diberikan kepada mereka yang melayani dengan rendah hati, tanpa menerima kemasyuran.

“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” (Kolose 3:23-24).

Banyak orang salah mengerti tentang tujuan gereja. Banyak orang datang dan mengevaluasi suatu gereja dengan perspektif / pandangan apa yang gereja itu berikan / tawarkan. Tetapi kita mengalami hidup berkelimpahan ketika kita menguji karunia kita melalui pelayanan dalam kerendahan hati kepada Tuhan. Janganlah kita pergi ke gereja dengan ’lap mulut bayi menunggu untuk disuapi makanan’; sebaliknya kita pergi dengan satu kain celemek untuk masak, siap untuk melayani.

Rasul Paulus menekankan kerendahan hati Yesus dan menulis bahwa Yesus harus menjadi teladan kita dalam kerendahan hati.
“Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2:5-8).
Kita menemukan damai dan sukacita terbesar, ketika kita rendah hati seperti yang Yesus lakukan.

TEMPAT KEDIAMAN ROH KUDUS

( 1 Korintus 3:16)

Salah satu berkat terbesar yang kita terima lewat iman percaya kepada Kristus dan memberi diri dibaptis oleh Roh Kudus adalah Ia menjadikan diri kita menjadi tempat kediaman Roh Allah. Dia yang terlalu besar untuk berdiam di alam semesta bersedia tinggal di dalam kita; dan hadirat-Nya senantiasa dapat kita rasakan. Konsep seperti ini melampaui pemikiran manusia, oleh sebab itu kita harus hati-hati menjaga "tempat" Tuhan berdiam, baik dalam hidup kita sebagai pribadi atau kelompok dalam gereja Tuhan.
"Roh Allah diam di dalam kamu." Kata diam = OIKEO (Bahasa Yunani) artinya "tinggal dengan / tinggal bersama-sama", sebagaimana Allah diam di dalam Tabernakel dalam Perjanjian Lama, demikian pula sekarang Allah diam di dalam orang-orang percaya dengan RohNya.
Beberapa ayat lain yang juga menjelaskan bahwa Roh Allah diam di dalam diri kita, terdapat dalam:
• Roma 8:9 "... Roh Allah diam di dalam kamu ..." dan
• Roma 8:11 "... oleh RohNya, yang diam di dalam kamu."
Paulus menegaskan bahwa dalam diri orang-orang percaya menjadi tempat kediaman Roh Kudus.
Untuk apa Roh Allah berdiam dalam diri kita ?
Gembala Sidang kita Pdt. DR. Ir Niko Njotorahardjo berulang kali menekankan bahwa kita harus bersaksi dengan penuh kuasa (Kisah Para Rasul 1:8 "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu … dan sampai ke ujung bumi"), dan supaya mengalir suatu kuasa dan tanda-tanda yang heran (Markus 16:17–18) dalam kesaksian kita. Harus dimengerti bahwa orang-orang percaya menjadi pusat dimana Allah bekerja untuk seluruh bumi, dengan kata lain Allah memakai setiap orang percaya untuk menyatakan keajaiban, kekuasaan dan mujizatNya.
Salah satu tanda Gereja yang hidup menjadi lebih hidup ialah dengan mendemonstrasikan dan menyatakan manifestasi kuasa Roh Kudus yang ada dalam dirinya sehingga terjadi mujizat-mujizat yang membuat banyak petobat-petobat baru masuk kedalam bagian Kerajan Allah.
Seperti yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus sendiri dalam Kitab Yohanes 14:12 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu ..."
Meskipun kata-kata Tuhan sangat mencengangkan, memang benar sekali bahwa seorang umat percaya di zaman sekarang ini bisa mencapai pekerjaan pelayanan yang lebih besar.
Tinggalnya Roh Kudus dalam diri orang percaya membawa pergerakan dalam kehidupan dan pelayanan yang supranatural, seperti yang terjadi dalam pelayanan Rasul Paulus di Efesus bahwa mujizat-mujizat yang luar biasa dikarenakan oleh orang-orang yang membawa saputangan atau bekas kain yang pernah dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka lenyaplah penyakit dan keluarlah roh-roh jahat. (Kisah Para Rasul 19:11–12).
Dalam hal ini Paulus menyatakan bahwa kekuatan dan kuasa yang berlimpah-limpah itu bukan dari dirinya, karena dirinya hanya seperti bejana tanah liat tetapi itu berasal dari Allah. (II Korintus 4:7). Dalam konteks ayat ini Paulus memberikan gambaran dirinya bejana tanah liat dan di dalam bejana tanah liat itu ada Harta Rohani yang berkemilauan yaitu Kemuliaan Allah.
Tujuan Allah mendiami diri kita dengan RohNya supaya kita menjadi alatNya untuk menyatakan kuasaNya, tanda-tanda heran, keajaibanNya dan mujizat-mujizatNya; supaya makin banyak jiwa-jiwa yang bertobat dan dimenangkan bagi Tuhan.
Bagaimana supaya kuasa dan mujizat itu termanifestasi kedalam kehidupan yang mengalir melalui pelayanan dan kesaksian kita? Yang pasti pesan Tuhan melalui Gembala Sidang adalah :

1. Lakukan Apa yang Diperintahkan oleh Tuhan Yesus
Yesaya 48:18–19 "Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka ..." Apa yang menjadi perintah-perintah Firman Tuhan yang harus kita lakukan hari-hari ini harus menjadi prioritas yang utama untuk segera dan urgent dilakukan, jangan menunda-nunda atau bahkan mengabaikannya. Sebelum kita dapat melakukan maka ada bagian yang penting yang harus diperhatikan yaitu "mendengar suaraNya."
Roh Kudus berbicara secara pribadi maupun korporat dalam kehidupan dan pelayanan untuk dilakukan bagi diriNya. Biarlah setiap kita memiliki telinga seorang murid yang makin peka dan tajam untuk mendengar suara dan perintahNya dan dengan segenap hati melakukannya dengan motivasi yang tulus dan benar.
Dalam buku "God in You" tulisan Dr. David Jeremiah dikisahkan tentang suatu kesaksian oleh Carl Lawrence; yaitu tentang dua wanita Cina muda berusia dua puluhan yang menjadi umat percaya di sebuah gereja bawah tanah, hanya kurang lebih satu minggu kemudian dua wanita ini melaporkan bahwa Allah memanggil mereka untuk pergi melayani di pulau Hainan lepas pantai selatan yang ribuan mil jauhnya. Umat percaya yang lainnya menasehatkan mereka supaya mengikuti pelatihan terlebih dahulu sebelum berangkat, tetapi mereka dipaksa Roh Kudus untuk segera berangkat dan percaya kepada Allah bahwa Ia akan menuntun mereka. Para penatua gereja rumah itu akhirnya setuju memberkati kepergian mereka. Dua tahun kemudian kedua wanita muda ini pulang dan melapor kepada gereja, dengan enggan dan meminta maaf untuk pekerjaan mereka yang kurang berbuah. Rupanya mereka berdua "hanya" memenangkan 3.000 (tiga ribu) orang untuk Kristus dan memulai 30 gereja rumah.
Para pemimpin yang tercengang menanyakan metoda apa yang mereka pakai dan mereka hanya bisa menjawab; "Setiap pagi kami hanya membaca firman Allah dan berdoa, meminta Roh Kudus mengajarkan kami apa yang harus dilakukan. Apapun yang dikatakan Firman Allah kepada kami, itulah yang kami lakukan. Kami hanya patuh."
Jika kita mendengar suaraNya dan melakukan perintahNya, maka di tahun Multiplikasi dan Promosi ini, Allah juga sanggup melakukannya melalui kita.

2. Bergairah dan Semakin Intim dengan Tuhan Yesus
Dalam catatan harian Daud ditulis bahwa 7 kali sehari, dirinya menghampiri Hadirat Allah, bahkan digambarkan gelora yang ada dalam hatinya melalui Mazmur 63:2 "Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair."
Daniel dalam kehidupannya memiliki kegairahan yang sama dengan Allah yang ditunjukkan dengan konsistensinya 3 kali sehari menghampiri Allah dalam doa, pujian dan penyembahan. Baik ketika sedang dalam pergumulan maupun sedang tidak ada pergumulan; Daniel tetap tekun mencari Allah dalam hidupnya. Seperti kedua gadis tadi, mereka berikan waktunya untuk intim dengan firman, menanyakan apa yang harus mereka lakukan, mendengarkan jawaban dari Roh Kudus dengan peka dan berkomitmen untuk melaksanakan apa yang Tuhan pesankan. Kehidupan yang seperti ini yang hari-hari ini harus menggelora dalam jiwa kita, suatu kehausan dan kelaparan akan Allah yang lebih hebat lagi atau keintiman yang bermultiplikasi dari waktu-waktu yang sebelumnya harus kita bangkitkan dalam diri kita, semakin hari, semakin intim dan mendalam dengan Tuhan Yesus, hal ini menyebabkan aliran urapan dan kuasaNya ke dalam jiwa kita.
Ini menyebabkan Roh-Nya semakin memenuhi seluruh kehidupan rohani kita dengan penuh kemulianNya dan mengalirkan pelayanan yang penuh dengan mujizat.

3. Kebergantungan kepada Tuhan Yesus Setiap Hari
Setiap masalah yang Yesus ijinkan terjadi dalam kehidupan kita memiliki pelajaran dan makna bagi jiwa dan hidup kita. Ada faktor-faktor positif jika kita diijinkan menghadapi banyak persoalan; yaitu agar kita semakin bersandar, berharap, bergantung dan mengandalkan Tuhan. Yeremia 17:7. Jika Tuhan yang kita andalkan dalam segala sesuatu maka berkat yang akan kita terima. Seorang yang bergantung kepada Tuhan seperti seseorang yang membuat kedua tangannya memegang Tangan Tuhan dengan erat-erat dan tak ingin melepaskannya.
Kedua gadis yang memenangkan 3.000 jiwa dalam waktu dua tahun tadi, menyadari akan keterbatasan dengan kemampuan, skill, pengetahuan bahkan pengetahuan teologinya. Yang bisa mereka lakukan hanya mengandalkan Tuhan untuk menuntun, memimpin langkah pelayanannya sehingga dalam waktu 2 tahun berhasil membuka 30 gereja.
Ketika Tuhan melihat bahwa kita memposisikan diri bergantung kepada Dia, dalam pikiran dan tindakan, maka hikmat dan urapan akan mengalir untuk menuntun dan memimpin kita meraih multiplikasi dan promosi.
Roh-Nya yang ada di dalam diri kita akan semakin bebas dan leluasa bergerak kearah dimensi pelayanan yang hebat dan dahsyat bagi Dia. Roh Kudus akan terus berkarya dan menyatakan kuasaNya melalui kita.

4. Mengembalikan Semua Kemuliaan bagi Tuhan Yesus
Ini berkaitan dengan ketulusan dan kejujuran dari hasil pelayanan yang kita lakukan, apakah kembali kepada kemuliaan diri sendiri atau kepada Tuhan Yesus, jika kita membaca Roma 11:36 seperti yang sering ditekankan oleh Gembala kita, segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, kepada Dia dan untuk Dia selama-lamanya. Motivasi ini yang memberikan kepercayaan, kuasa. Urapan, kapasitas dan jangkauan pelayanan yang lebih luas dari Tuhan Yesus Kristus.
Ketulusan yang diekspresikan oleh Paulus melalui II Korintus 4:7 tentang dirinya hanyalah bejana dan harta yang indah yang ada di dalamnya yang membuat kuasa Allah melimpah dalam pelayanannya, menunjukkan akan perhormatan, penghargaan dan responnya bahwa itu semua hanya karena Roh Kudus yang ada dalam dirinya; sehingga hanya Yesus saja yang layak mendapatkan segala pujian, hormat dan kemuliaan.
Sikap hanya bagi kemuliaan nama Yesus saja, akan membuat Tuhan semakin mempercayakan perkara-perkara yang besar termasuk berkat yang dahsyat dan promosi di tahun ini.
Roh Kudus ada dalam kehidupan orang-orang yang bersungguh hati percaya kepada Yesus Kristus, hendaklah itu tidak didiamkan, sia-siakan bahkan terkungkung oleh kedangkalan rohani kita, tetapi ijinkan dan kobarkan melalui kehidupan dan pelayanan kita bagi kemuliaan nama Yesus Kristus

Bagaimana Mengalami Multiplikasi Dan Promosi (2)

BAGAIMANA SUPAYA KITA MENGALAMI MULTIPLIKASI DAN PROMOSI?

1. MEMPERHATIKAN PERINTAH-PERINTAH TUHAN

2. JANGAN KUATIR AKAN HIDUPMU

3. JADILAH UMAT PEMENANG

4. MENGANDALKAN HANYA KEPADA TUHAN

Saudara perhatikan baik-baik pesan Tuhan yang berkata, “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!”, tetapi sebaliknya “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!”

Perhatikan ini baik-baik Saudara! Memasuki tahun 2011 kita harus mengandalkan hanya kepada Tuhan dan jangan kepada yang lain-lain!

Saya diberikan satu data dan saya pikir ini luar biasa. Pasal yang berada di tengah-tengah Alkitab adalah Mazmur 118. Sebelum Mazmur 118 ada 594 pasal dan setelah Mazmur 118 pun ada 594 pasal juga. Dan yang luar biasa kalau kita tambahkan jumlah pasal-pasal tersebut, yaitu 594 + 594 = 1188. Sekarang mari kita buka Mazmur 118:8 dan ternyata ada tertulis: “Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada manusia.” Ayat tersebut merupakan ayat yang berada di tengah-tengah Alkitab dan saya percaya ini adalah pesan Tuhan buat kita memasuki tahun 2011!

Mari kita teruskan membaca ayat 9-nya, “Lebih baik berlindung pada TUHAN dari pada percaya kepada para bangsawan.”

Orang yang menaruh harapannya kepada Tuhan itu seperti apa yang disebutkan dalam Mazmur 1:1–3, ”Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”

Mari kita renungkan sejenak, apakah Saudara percaya bahwa apa saja yang Saudara kerjakan di tahun 2011 akan berhasil? Amin! Oleh sebab itu lakukanlah firman Tuhan ini, yaitu berharap hanya kepada Tuhan. Jangan berharap kepada manusia dan jangan berharap kepada kekuatannya sendiri.

Saudara, saya terkesan ketika membaca buku dari George Barna yang adalah President dari Barna Research Group Limited, yaitu badan yang mengadakan research tentang kekristenan di Amerika Serikat. Data-data yang dihasilkan badan ini sangat bagus, sehingga banyak dipakai oleh koran-koran, dsb..

Ada satu pertanyaan yang diajukan kepada orang-orang kristen dan mereka menghitung ada berapa banyak yang menjawab “Ya” dan berapa yang menjawab “Tidak”. Pertanyaannya adalah : “Apakah Tuhan menolong orang yang menolong dirinya sendiri?” Atau dengan perkataan lain : “Apakah Tuhan menolong orang yang mengandalkan dirinya sendiri?”

Tadi kita sudah membaca bahwa diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, dan terkutuklah orang yang mengandalkan dirinya sendiri. Jadi, seharusnya jawaban pertanyaan tersebut adalah tidak!

Tetapi tahukah Saudara, apa yang terjadi? Ternyata yang menjawab “Ya”, artinya Tuhan menolong orang yang mengandalkan dirinya sendiri ada sebanyak 75%!

Saya sendiri pun kaget membacanya dan bertanya bagaimana kalau orang-orang kristen seperti itu semua? Bukankah ini tidak berbeda dengan orang dunia? Karena itu kadang-kadang kita lihat bahwa mujizat yang luar biasa dan Tuhan yang akan memberkati umat-Nya dengan multiplikasi dan promosi itu sepertinya tertahan gara-gara seperti ini dan dunia semua seperti itu.

Jadi, kalau mereka menjawab “Ya”, itu artinya : Mereka bekerja dan yang menjadi nomor satu adalah “saya bekerja keras ... saya bekerja keras”. Setelah itu baru berkata, “Ini Tuhan, saya serahkan kepadamu”. Yang seperti ini mungkin yang masih percaya kepada Tuhan, tetapi bagi yang tidak percaya cukup sampai diri sendiri yang kerja keras.

Saya pernah melihat di televisi di mana di situ diajukan pertanyaan kepada seorang anak muda yang berhasil dalam usahanya. Pertanyaannya adalah, “Apakah kiat Saudara untuk hidup sukses?” Jawaban anak muda tersebut adalah, “Saya ini mempunyai mimpi besar ... setelah itu saya kerja keras, kemudian saya kerja kreatif. Bekerja itu harus kreatif dan baru setelah itu saya kerja ikhlas dan saya serahkan kepada Tuhan”. Dalam hal ini semuanya memang betul, tetapi sesuai apa yang kita dengar hari ini, urut-urutannya yang tidak benar!

Saudara, saya mau bertanya, siapakah yang memberikan mimpi besar itu? Ini harus diucapkan! Sebab saya banyak mendengar, kadang-kadang bahkan dari seorang hamba Tuhan yang pernah berkata, “Saya punya mimpi yang besar ...!”, tetapi siapakah yang memberikan mimpi besar tersebut?

Inilah yang Tuhan mau untuk tahun 2011, yaitu ucapkan hal-hal seperti ini, “Saya bergairah dengan Tuhan. Saya intim dengan Tuhan. Saya diberi mimpi besar oleh Tuhan! Setelah itu saya kerja keras, tetapi bukan kaki menjadi kepala dan kepala menjadi kaki, tetapi saya bekerja dengan rajin! Ada waktu buat saya untuk banyak bersama dengan Tuhan, setelah itu Tuhan memberikan saya kerja dengan kreatif, (yaitu bekerja dengan cerdas)!” Setelah itu barulah saya berkata, “Tuhan, hamba-Mu serahkan ini ke dalam tangan-Mu. Hamba-Mu sudah bekerja dan sekarang hamba serahkan kepada-Mu”. Inilah yang harus kita lakukan!

Coba Saudara perhatikan di mana-mana, kebanyakan berkata, “Harus punya mimpi besar, dong!”, tetapi siapakah yang memberikan mimpi besar itu? Bukan mimpi besar yang seenaknya saja. Sebab mimpi itu bisa dari Iblis atau dari Tuhan, hanya itu saja! Kemudian kerja keras dan kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki, membanting tulang serta keringat bercucuran. Mungkin berpikir bahwa semakin banyak keringatnya itu semakin baik. Bukankah dunia seperti itu? Sebab kalau keringat tidak sampai bercucuran akan dianggap pemalas! Siapa yang mengatakan demikian, bukankah Alkitab tidak pernah berkata seperti itu? Bekerja dengan rajin, memang benar. Bekerja dengan kreatif juga betul! Tetapi ini bukan berarti ‘cari sana cari sini’ atau ‘sikut sana dan sikut sini’.

Saudara yang dikasihi Tuhan, ketika anak-anak Tuhan di Indonesia ditanya, “Apakah Tuhan menolong orang yang menolong dirinya sendiri? Apakah Tuhan menolong orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri?”, ternyata semua menjawab, “Tidak!” Itulah yang benar dan saya yakin bahwa masuk tahun 2011 Saudara akan mengalami multiplikasi dan promosi. Amin!

Saya mendapatkan satu data di mana di Indonesia diprediksi bahwa golongan menengah yang sekarang berjumlah sekitar 20 juta akan mengalami multiplikasi menjadi 40 juta di tahun 2015. Dan pada waktu itu Tuhan berkata kepada saya, “Aku akan sediakan ini buat anak-anak-Ku!”

Jumlah golongan menengah yang hanya 20 juta itu sangat kecil mengingat jumlah penduduk Indonesia yang ±250 juta saat ini, tetapi memasuki tahun 2015 ini akan dimultiplikasikan menjadi 40 juta dan Tuhan katakan, “Aku akan sediakan ini untuk anak-anak-Ku yang berharap kepada-Ku. Mereka akan mengalami multiplikasi dan promosi”. Mari yang percaya katakan, “Amin!”

Roma 11:36, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Kalau Saudara lakukan ini maka Saudara akan mengalami multiplikasi dan promosi! Nomor satu adalah Tuhan! Kalau Saudara mengutamakan Tuhan Yesus, jangan kuatir dengan yang lain-lain. Yang namanya multiplikasi dan promosi pasti Saudara alami!

5. MULIAKAN TUHAN DENGAN HARTAMU

Amsal 3:9–10, ”Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.”

Saya ingin mengingatkan sekali lagi, hasil pertama tahun 2011 itu akan diberikan pada bulan depan, yaitu segala hasil di bulan Januari. Setiap bulan saya selalu mendoakan Saudara yang membawa persepuluhan dan memang persembahan sulung ini ada yang menterjemahkannya sebagai persembahan persepuluhan. Tetapi saya mau katakan kepada Saudara, bahwa kalau namanya buah sulung dan itu ditulis secara khusus, maka persepuluhan itu terlalu kecil. Oleh sebab itu harus ada sesuatu yang istimewa di hadapan Tuhan, sebab di sini Tuhan berbicara tentang sesuatu hal yang khusus.

Saya baru-baru ini mendapatkan kesaksian. Memang nanti pada bulan Februari para pengerja akan memberikan buah sulungnya di SICC bersama dengan saya. Kalau semua para pengerja mengumpulkan di SICC berarti pemasukan dari masing-masing cabang akan berkurang karena sebagian sudah dimasukkan di SICC bersama saya, sehingga tidak dimasukkan di masing-masing cabang tersebut.

Nah, ada salah satu cabang di wadah kita yang ternyata juga memberikan pengumuman di hadapan jemaat seperti ini, “Saudara-saudara nanti bulan depan semua hasil daripada persembahan buah sulung akan dimasukkan ke SICC!”

Jadi, kalau semua persembahan dimasukkan ke SICC, berarti penghasilan untuk belanja bulan itu adalah nol! Kalau semua persembahan dimasukkan ke SICC, maka untuk pembiayaan, dan sebagainya dari mana? Ketika hal tersebut diumumkan, para hamba-hamba Tuhan yang mendengarnya terkejut dan bertanya, “Wah, ini bagaimana? Itu keliru”. Tetapi tiba-tiba mereka saling berpandangan dan mengerti bahwa itu sebenarnya bukan satu kesalahan, tetapi Tuhan yang berbicara! Dan akhirnya mereka sepakat untuk melakukannya, walaupun secara teori mereka tidak tahu dari mana uang untuk pembiayaan nanti. Tetapi tahukah Saudara apa yang terjadi?

Tidak lama setelah itu, ada orang yang memberikan persembahan. Jadi misalkan, biasanya persembahan di bulan tersebut 100, tiba-tiba ada orang yang memberikan persembahan lebih dari 100. Berarti itu sudah disediakan terlebih dahulu oleh Tuhan!

Ini adalah satu rahasia yang Saudara perlu belajar juga. Bayangkan, itu baru saja niat dan belum diberikan persembahannya, tetapi seperti apa yang firman Tuhan katakan bahwa jika ada orang laki-laki yang memandang perempuan serta menginginkan dalam angan-angannya, itu sudah termasuk perzinahan! (Mat 5:28) . Hati-hati! Jangan suka melihat film porno, sebab baru menginginkan saja walaupun belum berbuat, itu sudah termasuk perzinahan.

Sama dengan kesaksian tadi, di mana baru saja niat dan sepakat untuk memberikan seluruh persembahan karena Tuhan menyuruh, ini belum terjadi, tetapi Tuhan sudah menyediakan apa yang mereka butuhkan!

“Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, dan keluargamu akan diberkati”, kata Tuhan!

Saya ingin menutup hari ini dengan pesan Tuhan yang berkata, “Jangan ingin kaya!” Sedari tadi kita mendengar tentang “berkat ... berkat ... dan berkat!”, tetapi Tuhan katakan, “Jangan ingin kaya!”

Sebab firman Tuhan berkata, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” (1 Tim 6:9–10).

Dan Tuhan juga memperingatkan bagi yang kaya, “Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati”. (1 Tim 6:17).

Saudara, ini penting! Bahwa kuasa untuk menikmati itu hanya dari Tuhan. Kita boleh punya apa saja, tetapi kalau tidak diberi kuasa untuk menikmati, kita hanya gigit jari. Setiap hari saya selalu berkata, “Tuhan, terima kasih. Tak habis-habisnya hamba-Mu ini mengucapkan terima kasih”. Mengapa?

Sebab saya merasakan bahwa saya diberikan kuasa untuk menikmati dengan damai sejahtera, kesehatan dan kekuatan dari Tuhan. Saya percaya itu juga yang akan Tuhan berikan kepada Saudara, jika Saudara tidak berharap kepada uang, tetapi hanya berharap kepada Sang Pemberi Berkat yang memberikan kita segala sesuatu untuk dinikmati.

Tuhan juga berkata kepada orang-orang kaya, “Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya” (1 Tim 6:18–19).

Translate