Renungan Khusus

Kedewasaan Yang Benar

“Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, … Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka.  Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.” (1 Korintus 13:11-12)

Konsep dunia / umum mengenai kedewasaan selalu dikaitkan dengan usia seseorang. Kebanyakan orang beranggapan bahwa semakin tua seseorang maka semakin dewasalah ia.  Namun kita semua juga tahu bahwa ada beberapa orang yang ternyata semakin tua usianya tidak menunjukkan semakin dewasa dalam pemikiran atau perbuatannya (Anda sekarang bahkan mungkin sedang mengingat dan membayangkan orang tersebut bukan?). Menjadi dewasa sesungguhnya tidak ada hubungannya dengan usia. Kedewasaan diraih dengan perjuangan -- itulah sebabnya Firman TUHAN di atas berkata “..menjadi dewasa..” yang berarti menyiratkan proses dan tidak instan -- dengan berusaha dan dengan bekerja keras. 

Kedewasaan adalah kualitas hidup yang akan berpengaruh terhadap diri sendiri maupun terhadap orang-orang yang di sekitarnya. 

Sayang sekali tanpa disadari banyak orang gagal memahami kedewasaan yang benar sehingga jatuh dalam berbagai masalah atau kedewasaan palsu. Jika kita memahami mana kedewasaan yang benar dan mana yang palsu,  maka  akan  menjadi lebih mudah bagi kita untuk bergerak menuju kedewasaan yang benar.

Kedewasaan palsu dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti:
•   Perasaan tidak dihargai dalam keluarga
•   Terpengaruh oleh pergaulan-pergaulan yang negatif/kekanakan/mementingkan diri sendiri
•   Pemahaman bahwa kedewasaan berarti kebebasan dan bukannya hidup dalam tanggung-jawab

Kedewasaan palsu berdampak kepada hal-hal yang serius seperti; mudah ditipu dalam pergaulan karena bermental anak-anak, banyak melakukan   tindakan  negatif   karena  mengartikan kedewasaan berarti bisa berbuat seenaknya, dan yang paling parah adalah tidak mau bertanggung-jawab karena merasa bahwa apa yang dilakukannya adalah hal yang “lumrah” dilakukan oleh orang-orang lain. 

Orang-orang yang memiliki kedewasaan palsu akan mengukur kedewasaannya berdasarkan apa yang dilakukan oleh mayoritas orang dan bukan mengukurnya berdasarkan kebenaran Firman TUHAN dan apa yang dikehendaki-Nya.  Orang-orang yang dewasa palsu biasanya merasa layak dipuji dan dihormati  karena “sudah tua”, sulit menerima perbedaan pendapat, tidak mudah bergaul dengan yang lebih muda, bergaya lebih tua dari usia sebenarnya dan bahkan mempromosikan dirinya melebihi fakta yang sebenarnya.  Semua itu dilakukan   agar   orang-orang   di  sekelilingnya menganggap dia “dewasa”.

Kedewasaan yang benar adalah kedewasaan yang semakin lama semakin bertumbuh di dalam kebenaran dan kehendak TUHAN; semakin mencerminkan TUHAN.

Apa ciri orang yang dewasa yang benar? Perhatikan dan bacalah beberapa ciri-ciri orang dewasa berikut ini :  
      

1.  Memiliki Pemikiran yang Benar

“Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu.  Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!” (1 Korintus 14:20).

Pemikiran yang benar adalah pemikiran yang berdasarkan kebenaran, yaitu berdasarkan Firman TUHAN.  Apa yang dianggap betul menurut dunia tidak selalu benar menurut Firman TUHAN, tetapi kebenaran Firman TUHAN pastilah betul.  Dunia banyak melahirkan pemikir-pemikir, para filosofis dan sastrawan, tetapi tidak satupun dari cara pemikiran atau pandangan mereka yang dapat bertahan kekal.  Hanya Firman TUHAN yang berdiri tegak dan tidak tergoncangkan oleh apapun juga.  Itulah sebabnya dikatakan,  “Segala tulisan yang diilhamkan ALLAH (“Alkitab”) memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16).

Tidak ada tokoh dalam sejarah yang tumbuh dewasa dalam kebenaran lalu menjadi batu sandungan bagi orang lain. Justru mereka yang tidak tumbuh dewasa dalam pemikiran dan kebenaran-lah  yang mengakibatkan banyak masalah bagi banyak orang.


2.  Memiliki Kepedulian Yang Besar

“Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.” (Kolose 4:12).
Seorang yang masih berpikir dan berperangai seperti kanak-kanak hanya akan memandang dirinya sendiri dan bukan orang lain.  Seorang kanak-kanak harus selalu diberitahu untuk berbagi, peduli pada teman, dan seterusnya.  Berbeda dengan orang dewasa.

Orang yang benar dewasa menyadari bahwa keberadaan dirinya di dunia ini adalah untuk menjadi berkat bagi orang lain. TUHAN dengan jelas memaparkan kebenaran ini dalam seluruh Alkitab, bahwa orang yang mengasihi TUHAN pasti juga mengasihi sesamanya.  Orang-orang yang mengasihi TUHAN akan memperhatikan mereka yang miskin, berkekurangan atau sedang dalam keadaan membutuhkan sesuatu. Hanya orang yang benar-benar dewasa yang bisa menunjukkan kepedulian dan mau berdoa untuk orang lain yang memang membutuhkannya, karena ia mengerti bahwa itu juga yang diinginkan TUHAN dari dirinya.


3.  Meyakini  Kesempurnaan
     Kehendak TUHAN

“… sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.” (Kolose 4:12)

Hanya orang dewasa yang benar yang tidak akan tergoyahkan akan hal-hal yang terjadi di dunia ini; ia percaya dan yakin penuh akan segala sesuatu yang dikehendaki TUHAN dalam dirinya, apapun yang terjadi di sekelilingnya.  Hanya orang dewasa yang benar yang memiliki iman bahwa ALLAH sanggup bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi dirinya yang mengasihi TUHAN sepenuhnya. Hanya orang dewasa yang mengerti bahwa kedekatan/keintiman dengan TUHAN akan membawa peneguhan dan keyakinan untuk menjalankan kehidupan keseharian. Orang yang dewasa palsu hanya akan mengalir/mengikut kemana “berkat” ada, sedangkan yang dewasa yang benar tidak akan berfokus kepada berkat, tetapi kepada DIA yang adalah segalanya.

Pesan TUHAN melalui Gembala Sidang/Pembina kita adalah bahwa TUHAN mau membawa Gereja-Nya naik ke level yang lebih tinggi. Mari kita naik ke level yang lebih tinggi dalam  kedewasaan  yang  benar. Mereka yang dewasa secara benar yang akan hidup dalam multiplikasi dan  promosi  karena  perkenanan TUHAN. Amin!
[CPBS]




Bahan Sharing COOL



SHARING SUPPLEMENT
OKTOBER 2012


APA YANG ENGKAU KAGUMKAN ?

Beginilah firman TUHAN:
“Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya,
janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya,
janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,

tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut:
bahwa ia memahami dan mengenal AKU,
bahwa AKU-lah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu KU-sukai, demikianlah firman TUHAN.”
~ Yeremia 9:23-24

           
            Memasuki Tahun Ayin Gimel (5773) salah satu pesan TUHAN melalui Gembala Sidang/Pembina kita adalah agar kita semakin serupa dengan Gambar TUHAN; semakin mencerminkan kemuliaan TUHAN.  Pertanyaannya kemudian adalah, kemuliaan TUHAN yang mana yang hendaknya kita cerminkan dalam hidup kita sehari-hari?  Yeremia 9:23-24 diatas memberikan jawaban yang patut kita perhatikan.

            Kita cenderung kagum terhadap 3 (tiga) kualitas manusia, yaitu yang seseorang yang bijaksana, seseorang yang memiliki kekuatan fisik yang luarbiasa dan seseorang yang kaya atau sukses dalam bisnis.  Perhatikanlah buku-buku atau seminar-seminar yang banyak diselenggarakan mengundang pembicara-pembicara yang menunjukkan salah satu atau gabungan dari ketiga kualitas tersebut.  Tidak ada salah dengan hal-hal tersebut dan tentu dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang.  Orang-orang yang memiliki ketiga kualitas tersebut tentu dapat menjadi berkat bagi banyak orang melalui kesaksian hidup mereka.  Tetapi ternyata TUHAN memiliki prioritas yang berbeda dengan pandangan/kekaguman kita.

            TUHAN menginginkan agar kita tidak bermegah atau menjadikan ketiga kualitas diatas menjadi target hidup kita, karena manusia cenderung untuk berusaha menggapai apa yang ia kagumi.  TUHAN tidak menginginkan kehidupan kita berfokus pada ketiga hal tersebut, tetapi agar kita berfokus kepada hal-hal yang IA kagumi, yaitu:


1. Mengenal dan memahami TUHAN lebih dalam dan lebih intim lagi.

            Lebih dari segalanya, TUHAN menginginkan kita agar lebih mengenal dan memahami diriNya.  Saat kita bergaul lebih dekat, erat dan intim lagi dengan TUHAN, semakin kita mengerti apa yang harus kita lakukan untuk menyenangkan hatinya.  Gambarannya seperti suami-istri yang saling mengasihi, maka mereka akan tahu bagaimana untuk menyenangkan hati pasangannya.  Demikian juga hubungan kita dengan TUHAN.  Semakin kita dekat dan intim dengan TUHAN semakin kita mengerti bagaimana kita melakukan kehendakNya.

Bagaimana agar kita makin erat dengan DIA?

a.       Baca Firman TUHAN (Alkitab) setiap hari.  Jangan pernah lewatkan satu haripun tanpa sempat membaca Firman TUHAN.  Hari-hari ini ada banyak cara dan media untuk terus mengingatkan kita untuk membaca Firman TUHAN; buku-buku renungan, aplikasi smartphone dan sebagainya.  Yang penting disini adalah kita merindukan untuk mengenal dan memahami DIA lebih dalam.  Orang yang ingin mengenal dan memahami TUHAN lebih dalam pasti akan memberikan waktu untuk membaca Firman-Nya.

b.      Lebih banyak masuk dalam Hadirat TUHAN, dalam doa-pujian-penyembahan.  Jangan hanya masuk hadirat-Nya saat beribadah di Gereja atau COOL saja, tetapi masuk dan rasakan hadirat-Nya dimana saja dan kapan saja.  Membangun hubungan yang erat dan intim dengan TUHAN artinya 24/7 (24 jam sehari, 7 hari seminggu).

Kedua nasehat diatas mungkin sudah sering saudara dengar, tetapi pertanyaannya sudah dilaksanakan secara konsisten atau belum?  Mari kita naik ke level kehidupan rohani yang lebih tinggi dengan menjalankan sepenuh hati kedua hal tersebut diatas yang juga TUHAN inginkan kita jalani dalam hidup kita.

“..dan meminta dengan sangat, supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak ALLAH, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan Kemuliaan-Nya.”
~ 1 Tesalonika 2:12


Diskusi:
Bagikan pengalaman Anda di dalam menjaga hubungan intim dengan TUHAN dalam berbagai situasi.  Adakah kejadian yang menarik?  Bagikanlah dengan saudara-saudara COOL anda.



2.  Menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di muka bumi (kehidupan kita sehari-hari).

            BAPA yang kita sembah dalam nama TUHAN YESUS KRISTUS adalah TUHAN yang senantiasa menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran.  Jika BAPA kita melakukan hal-hal ini, maka kita sebagai anak-anak-Nya pun tentu harus melakukan hal yang sama.  TUHAN sedang memanggil kita naik ke level yang lebih tinggi; semakin lama semakin mencerminkan kemuliaan TUHAN.  Kemuliaan TUHAN tercermin dalam kasih setia, keadilan dan kebenaran-Nya.  Itulah sebabnya kitapun harus menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran-Nya di dalam kehidupan kita sehingga orang dalam melihat dan merasakan TUHAN melalui kita. 

“Beginilah Firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!” (Zakaria 7:9)

Bukankah hari-hari ini semakin banyak hal-hal yang terjadi adalah justru kebalikan dari ketiga karakteristik TUHAN diatas?  Perhatikan saja dengan banyaknya pengkhianatan/ketidaksetiaan, ketidakpedulian/kecurangan, dan pemutarbalikan fakta/kebohongan yang semakin menjadi-jadi?  Justru di tengah-tengah chaotic seperti inilah TUHAN memanggil kita untuk berbeda dengan dunia dan menunjukkan karakter ilahi.  Saat kita melakukannya, maka orang akan berkata:

“…Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa ALLAH telah menyertai kamu!” (Zakaria 8:23)

            Mari kita semua naik ke level yang lebih tinggi; semakin lama semakin serupa dengan gambar-Nya, semakin mencerminkan kemuliaan TUHAN.  Biarlah dengan demikian semakin banyak orang mengenal dan memuliakan BAPA di surga. Amin.  (CS/2012)


BAPA, sentuh hatiku, ubah hidupku menjadi yang baru
Bagai emas yang murni, KAU membentuk bejana hatiku
BAPA, ajarku mengerti sebuah kasih yang selalu memberi
Bagai air mengalir yang tiada pernah berhenti


Mudah atau sulitkah mencerminkan kemuliaan TUHAN di keseharian Anda?
Bagikanlah kesaksian Anda atas sharing ini kepada kami melalui e-mail:
kesaksian.cool@gmail.com
  • Saat Teduh
  •  
  • Hari Ke-1
  • Senin, 29 Oktober 2012
  • Mazmur  70-71
  • 1.       Siapakah yang menjadi pengharapan kita sejak dalam kita dalam kandungan?
  • 2.       Bagaimanakah pemeliharaan dan perlindungan Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia?
  • 3.       Hal-hal penting apakah yang harus kita ajarkan kepada generasi di bawah kita?
  • 4.       Apakah akan mendapat malu orang-orang yang berlindung pada Tuhan?
  •  
  • Hari Ke-2
  • Selasa, 30 Oktober 2012
  • Mazmur 72-73
  • 1.       Hal-hal apakah yang perlu kita doakan untuk para pemimpin rohani kita?
  • 2.       Apakah kriteria seorang pemimpin yang baik?
  • 3.       Sudahkah Anda membagi waktu untuk berdoa bagi Gembala dan pemimpin-pemimpin rohani Anda hari ini?
  • 4.       Apakah kebaikan Tuhan bagi orang-orang yang tulus hatinya?
  •  
  • Hari Ke-3
  • Rabu, 31 Oktober 2012
  • Mazmur 74-76
  • 1.       Apakah yang terjadi ketika Bait Suci rusak?
  • 2.       Bagaimanakah Tuhan mengatur alam semesta ini?
  • 3.       Darimanakah datangnya promosi?
  • 4.       Apakah yang dimaksud dengan nazar? Bagaimanakah kalau kita sudah bernazar? Apakah yang harus kita lakukan?
  •  
  • Hari Ke-4
  • Kamis, 01 November 2012
  • Mazmur 77-78
  • 1.       Apakah sebaiknya yang harus kita lakukan pada saat kita dalam kesusahan?
  • 2.       Renungkanlah segala yang dilakukan Tuhan kepada bangsa Israel pada masa lampau?
  • 3.       Mujizat-mujizat apakah yang telah dilakukan oleh Tuhan bagi bangsa Israel?
  • 4.       Apakah bangsa Israel selalu hidup setia kepada Tuhan? Bagaimana kesetiaan mereka kepada Tuhan?
  •  
  • Hari Ke-5
  • Jumat, 02 November 2012
  • Mazmur 79-81
  • 1.       Mengapa penting sekali bagi kita untuk terus mendoakan bangsa pilihan Tuhan?
  • 2.       Mari luangkan waktu saat ini untuk berdoa bagi pemulihan dan keselamatan umat pilihan Tuhan.
  • 3.       Apakah yang perintah Tuhan bagi Israel untuk dilakukan?
  • 4.       Apakah janji Tuhan bagi umatNya?
  •  
  • Hari Ke-6
  • Sabtu, 03 November 2012
  • Mazmur 82-84
  • 1.       Renungkanlah apa saja yang menjadi keputusan Tuhan dalam sidang ilahi?
  • 2.       Apakah yang terjadi kepada musuh-musuh umat pilihan Tuhan?
  • 3.       Bagaimanakah kerinduan seseorang yang intim dengan Tuhan?
  • 4.       Berkat apakah yang Tuhan berikan bagi orang-orang yang diam di rumah Tuhan?
  •  
  •  
  • Hari Ke-7
  • Minggu, 04 November 2012
  • Mazmur 85-86
  • 1.       Renungkanlah Mazmur 85. Naikkanlah doa untuk orang-orang yang ada di sekitar Anda untuk mengalami pemulihan?
  • 2.       Berdoalah agar Tuhan tunjukkan jalan-Nya kepada kita agar kita hidup menurut kebenaran? (Mzm. 86:11)
  • 3.       Mzm. 86:17a. Lakukanlah kepadaku suatu tanda kebaikan, (Give me a sign of Your favor). Naikkanlah doa ini seperti Daud berdoa.
  •  

Renungan



Belajar Dari Kehidupan 24 Tua-tua! (2)

 I. HIDUP SEPERTI  DUA PULUH EMPAT TUA-TUA

II. MEMILIKI KARAKTERISTIK SEEKOR UNTA
Dalam bahasa Ibrani, kata Gimel itu artinya angka 3. Bentuk tulisan Gimel tersebut memang seperti unta. Dan memang ini yang Tuhan bukakan kepada banyak para nabi, yaitu tentang unta.  Sekarang saya mau berbicara tentang unta sebagai gambaran hidup yang berkenan kepada Tuhan, yaitu :

1. Mampu Bertahan Dalam Keadaan yang Ekstrim
Unta bisa bertahan hidup dalam rentang cuaca  dari 50º C sampai -50º C.  Mengapa? Sebab Tuhan mendesain organ tubuhnya untuk  bisa mengatasi keadaan yang ekstrim tersebut. Demikian juga dengan kita, Tuhan sudah mendesain kita untuk bisa bertahan dalam kondisi apa pun juga.
Dalam  2 Kor 11:23–29, kita bisa melihat betapa sulitnya keadaan Rasul Paulus;  tetapi dia bisa bertahan. Termasuk rasul-rasul yang lain, Tuhan Yesus dan juga termasuk Saudara dan saya. Mengapa? Sebab Tuhan sudah berjanji di 1 Kor 10:13,
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

Saya tidak tahu keadaan Saudara hari ini,  mungkin Saudara sedang menghadapi problema yang begitu besar dalam hidup ini. Saudara mungkin sudah berteriak-teriak, “Tuhan, saya tidak kuat, Tuhan!”,tetapi Tuhan masih izinkan terjadi dalam hidup Saudara, itu berarti Saudara dan saya masih kuat! Kalau tidak kuat tidak mungkin terjadi karena janji Tuhan berkata bahwa kita diberi kuasa dan Tuhan sudah mendesainn kita sebagai orang-orang yang berkenan di hadapan Tuhan sehingga kita bisa mengatasi segala situasi yang berat.

Mazmur 37:23–24,  “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.”

Orang yang hidupnya berkenan di hadapan Tuhan itu bukan tidak mungkin jatuh. Dia bisa saja jatuh, tetapi Tuhan berjanji jika dia tidak akan sampai tergeletak sebab tangan Tuhan menopangnya. Namun orang fasik, orang yang tidak benar atau orang yang tidak berkenan di hadapan Tuhan kalau jatuh akan ambruk!

2. Mengandalkan Pemeliharaan Tuhan yang Sempurna
Dalam cuaca 50º C, unta bisa tahan tidak minum selama 3 minggu bahkan bisa hidup 1  bulan hanya dengan 2 kg rumput. Padahal unta bisa mengkonsumsi makanan 30 – 50 kg dalam sehari. Rahasianya ada pada punuknya. Karena punuk unta yang mengatur suply air  dan disitu juga terdapat banyak sari makanan sehingga pada saat unta membutuhkan makanan maka dari punuknya akan keluar sari makanan; sehingga unta itu sehat kembali dan kuat menghadapi cuaca yang ekstrim.

Tuhan Yesus pernah berkata, “Burung pipit yang 5 ekor 2 duit (artinya begitu murah harganya) tetapi 1 ekor pun tidak ada yang dilupakan oleh Bapa-Ku yang di sorga!”  (Matius 10:29)
Kalau Tuhan bisa memelihara unta dengan cara demikian dan bisa memelihara burung pipit, masakan Tuhan tidak bisa memelihara orang yang berkenan di hadapan Tuhan?

Mungkin kita sering kuatir, “Waduh, bagaimana nasib saya besok? Bagaimana bulan depan? Bagaimana 5 tahun lagi?” Sedangkan Tuhan Yesus berkata, “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?  Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:31–33)

Yesaya 60:1, “Bangkitlah, menjadi teranglah,  sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.”
Siapa yang mau bangkit dan menjadi terang? Saudara, berdampaklah terhadap lingkunganmu. Bangkit dan menjadi terang! Kalau Saudara lakukan ini, maka Saudara akan mendapat upah. Apakah upahnya itu?

Yesaya 60:5–6, “Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.”

Chuck Pierce adalah hamba Tuhan yang pernah menubuatkan saya di Indonesia 7 tahun yang lalu tentang pelayanan healing movement. Kali ini ia menubuatkan; unta-unta akan datang membawa upah dan restitusi. Mungkin Saudara pernah rugi atau ditipu yang lalu-lalu, maka Tuhan akan mengganti semuanya, asalkan Saudara mau bangkit dan menjadi terang!

3. Sanggup Melakukan Yang Sulit Dilakukan oleh Orang Kaya
Pada suatu hari ada seorang anak muda kaya yang datang kepada Tuhan Yesus. Di hadapan Tuhan Yesus dia tersungkur dan berkata, “Guru yang baik, bagaimana caranya supaya saya bisa mendapatkan hidup yang kekal?” Tuhan Yesus menjawab, “Semuanya ada tertulis di dalam Kitab Taurat yang telah kamu baca. Jangan membunuh, jangan bersaksi dusta, hormati ayah-ibumu, jangan mengambil hak orang lain, jangan berzinah, ….”
Anak muda itu berkata dengan bangganya bahwa semuanya itu telah dilakukannya sejak kecil. Tuhan Yesus melihatnya lalu berkata, “Tetapi ada satu kekuranganmu”.  Anak muda itu heran dan bertanya apakah itu dan Tuhan Yesus menjawab, “Juallah segala milikmu, berikan itu kepada orang miskin lalu  kemarilah dan ikutlah Aku!” Mendengar itu, langsung wajah anak muda itu kecut, tanpa berkata-kata lagi dia langsung ngeloyor pergi! Perhatikan apa yang Tuhan Yesus katakan setelah itu. Kata-Nya, “Sebab lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum daripada seorang kaya masuk Kerajaan Allah!” (Matius 19:16–24)

Saudara, unta masuk lubang jarum saja sudah mustahil! Kalau itu pun masih dianggap lebih mudah ketimbang seorang kaya masuk Kerajaan Allah, gemparlah ketika itu rasanya. Sebab kalau begitu; siapa yang dapat diselamatkan? Tetapi Tuhan Yesus melanjutkan, “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. sebab segala sesuatu mungkin bagi Allah!”.  (Matius 19:25–26)
Saya tahu hari-hari ini dunia menyajikan, “Sukses! Kesuksesan! Sekolah yang pintar! Belajar ilmu yang pintar!...” dan sebagainya.   Apa yang menjadi ukuran kesuksesan di sini? Tentu saja uang! Dalam dunia kesuksesan diukur dengan berapa banyaknya uang yang kita miliki dan bukan dengan berapa kudusnya hidup kita.

Anak muda yang kaya tadi mengikuti  semua hukum Taurat sejak masih kecil, artinya dia bukanlah orang yang tidak menghormati hukum atau aturan-aturan yang ada. Tetapi satu hal yang membuatnya sulit untuk bisa masuk dalam Kerajaan Allah, yaitu keterikatannya akan uang. Hati-hati dengan cinta akan uang!  Anak-anak muda;  berhati-hatilah supaya jangan engkau diselewengkan dengan hal ini. Mungkin selama ini engkau terus mendengar pesan tentang kesuksesan dengan ukuran uang, pangkat, mobil mercy dan sebagainya.

Horatio G. Spafford adalah seorang pengacara kaya di Chicago yang memiliki banyak asset berupa gedung-gedung bertingkat tinggi. Dia dihormati dan juga cinta Tuhan, dan dia adalah sponsor DL. Moody, yaitu seorang hamba Tuhan yang dipakai Tuhan dari Eropa waktu itu. Tetapi Tuhan mempunyai rencana lain baginya, di mana dia mengalami proses yang luar biasa. 
Pada tahun 1871 anak laki-laki satu-satunya meninggal karena panas tinggi dan mengalami step. Belum selesai dengan itu, Chicago dilanda kebakaran besar sehingga asset-assetnya habis terbakar. Tidak hanya sampai disitu, untuk menenangkan dirinya bersama keluarganya mereka berangkat ke Eropa untuk mengikuti KKR DL. Moody. Sehari sebelumnya, tiba-tiba dia tidak bisa ikut berlayar karena harus menandatangani dokumen bersama partner kerjanya sehingga istrinya beserta ke empat anak perempuannya berangkat terlebih dahulu. Apa yang terjadi? Kapal yang ditumpangi keluarganya itu kemudian bertabrakan dengan kapal lain sehingga 226 penumpang tewas; termasuk keempat putrinya, namun istrinya hidup. Disini Horatio belum tahu apa-apa hingga istrinya mengirim telegram yang berkata, “Safe alone!” Horatio terkejut luar biasa! Akhirnya Horatio pergi berlayar menyusul istrinya. Dan nahkoda kapal menghentikan kapalnya di tempat terjadinya kecelakaan tersebut. Disitulah dia memperoleh inspirasi untuk menciptakan lagu “It is well with my soul!”
Horatio ini luar biasa, karena di saat seharusnya dia berteriak kepada Tuhan karena mengalami keguncangan dan musibah yang luar biasa, dia justru berkata, “Apa pun yang terjadi dalam hidup ini, baik susah maupun senang, baik hidup maupun maut mendekat kepada kita. Tetapi hati kita harus tetap tenang karena kita percaya Tuhan Yesus pasti beserta kita”. Amin!

Dan ternyata apa yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan Horatio diresponi dengan baik oleh Horatio. Dia tidak seperti anak muda kaya yang bertemu dengan Tuhan Yesus yang langsung ngeloyor pergi,Horatio justru pindah ke Yerusalem dimana dia membuat organisasi yang bernama The American Colony yang masih ada sampai hari ini untuk menolong orang-orang miskin dan yang berkekurangan. Dia memperoleh Hadiah Nobel dan meperoleh anak lagi.
Saya percaya ketika dia meninggal Tuhan Yesus pasti menyambutnya karena dia berbeda. Tetapi untuk itu dia harus mengalami proses yang seperti itu. Pertanyaannya, apakah semua orang harus mengalami proses seperti Horatio? Saya jawab, “Tidak”. Namun kalau kita adalah orang-orang yang dipilih Tuhan, maka kita bisa saja mengalami proses yang seperti itu. Tetapi biarlah selalu kita berkata, “IT IS WELL WITH MY SOUL!”.

Ketika kita diajar tentang perpuluhan, sebenarnya itu adalah salah satu cara Tuhan untuk mematahkan cinta akan uang tadi. Persepuluhan itu bukan kita memberi kepada Tuhan; karena itu miliknya Tuhan. Artinya ketika kita memberikan persepuluhan, kita belum memberi tetapi baru mengembalikan. Kalau Saudara memberi,  itu harus lebih dari 10% sebab 10% itu adalah miliknya Tuhan.  Amin!


Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo,

Bahan COOL dan Saat Teduh


SHARING SUPPLEMENT
OKTOBER # 2012


PENCEGAHAN DARI DALAM


Beberapa waktu yang lalu kita semua dikejutkan dengan tawuran yang terjadi antar pelajar di Jakarta. Selama empat hari berturut-turut, Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat ada tiga aksi tawuran antarpelajar di DKI Jakarta. Bentrokan pertama terjadi saat sejumlah pelajar SMAN 70 menyerang para pelajar SMAN 6 di Bulungan, Jakarta Selatan. Dalam bentrokan ini dua pelajar SMAN 6 mengalami luka-luka. Sedang satu pelajar tewas.Selang dua hari, tawuran kembali terjadi di Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan. Kali ini melibatkan para pelajar dari SMA Yayasan Karya 66 (Yake) dan SMK Kartika Zeni. Kembali satu pelajar tewas dengan luka bacok di perut. Masih di hari yang sama namun di tempat terpisah, bentrok antarpelajar pecah di Jalan Komodor, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Susilo, 15 tahun, murid kelas X SMK Mahardhika, diserang dua pelajar SMK. Kendati terkena sabetan celurit, nyawa Susilo bisa diselamatkan saat dibawa ke Rumah Sakit UKI, Cawang.

Tentunya hal ini menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi kita serta kekuatiran bagi para orang tua, khususnya bagi mereka yang memiliki anak-anak remaja. Kita memang tidak bisa sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab anak-anak pelajar kita kepada pihak sekolah semata, melainkan harus mengambil peran yang utama bagi anak-anak kita.

Hari ini kita akan pelajari bersama-sama bagaimana kita bisa melakukan tindakan-tindakan pencegahan dari dalam, dari rumah tangga kita sehingga anak-anak kita tidak terjerumus kedalam kenakalan anak-anak remaja.

 1.     Ajari Anak Disiplin membaca Alkitab.

“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.” (Mazmur 119:9)

Kita tidak pernah bisa menjagai anak-anak kita 24 jam sehari.  Tetapi kalau anak-anak kita tekun dan rajin membaca Alkitab, Firman TUHAN akan berbicara di hati mereka sehingga mereka akan bertindak sesuai dengan Firman TUHAN. Sebagai orang tua kita memiliki kewajiban untuk memastikan anak-anak kita memiliki kebiasaan membaca Alkitab dengan rutin dan disiplin.

Ada satu hal yang perlu kita perhatikan : anak-anak kita tidak selalu mendengarkan apa yang orangtuanya ajarkan, tetapi sudah pasti mereka meniru apa yang orangtuanya lakukan. Dengan kata lain, cara yang paling efektif untuk mengajarkan anak-anak disiplin membaca Alkitab adalah dengan memberikan teladan; kitapun harus disiplin membaca Alkitab.

 Proyek ketaatan:
Motivasilah anggota COOL anda untuk menjadi teladan bagi anak-anak mereka di dalam membaca Alkitab.  Jadikan membaca Alkitab agenda bersama keluarga; dilakukan bersama-sama di tempat dan waktu yang sama.  Memang ada waktu untuk saat teduh pribadi, tetapi memiliki “Family time for Bible” adalah hal yang baik karena anak-anak anda akan melihat teladan anda membaca Alkitab.

 2.     Berikan perhatian dan kasih sayang.

“Saudara-saudara yang menjadi ayah! Janganlah memperlakukan anak-anakmu sedemikian rupa sehingga mereka menjadi marah. Sebaliknya, besarkanlah mereka dengan tata tertib dan pengajaran Tuhan”. (Efesus 6:4 – BIS)

Keterlibatan anak-anak remaja di dalam kenakalan dan perilaku serta pergaulan yang buruk paling banyak terjadi akibat kurangnya kasih sayang di dalam keluarga. Orangtua yang seharusnya diharapkan dapat menjadi sumber kasih sayang justru seringkali malah menimbulkan kemarahan di dalam hati anak-anak.

Cara kita mendidik anak sangat dipengaruhi oleh pola didikan yang kita terima dari orangtua kita. Mereka yang biasa didik dengan keras/otoriter, cenderung akan mendidik anak-anak dengan cara yang otoriter juga. Mereka yang menerima didikan dari orangtua yang acuh tak acuh (kurang peduli) cenderung akan menjadi orangtua yang juga kurang peduli, jarang memberikan perhatian dan kasih sayang. Untuk itu sangat penting sekali bagi para orangtua untuk berdamai dengan masa lalu-nya dan mengalami pemulihan, agar dapat menjadi orangtua yang dapat memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak-anaknya.

Diskusi:
Mintalah anggota kelompok COOL yang telah berkeluarga dan memiliki anak untuk sharing tentang bagaimana mereka dididik oleh orangtua mereka di masa lalu, untuk kemudian merefleksikannya dengan cara mereka mendidik anak sekarang ini.


3.     Lakukan Kegiatan Bersama.

Beberapa waktu yang lalu Gembala Sidang/Pembina menyampaikan pesan TUHAN yang kuat mengenai unity. Selain memiliki arti kesatuan hati, unity juga memiliki pengertian sepakat melakukan bersama-sama. Unity dimulai dari keluarga kita.

Penting sekali bagi kita untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama sebagai keluarga. Beberapa hal yang dapat kita lakukan bersama-sama misalnya : beribadah bersama, makan malam bersama, berlibur bersama. Tidak  ada yang lebih indah dari sebuah kebersamaan. Dengan memiliki aktivitas bersama dengan seluruh anggota keluarga dapat memberikan ketahanan kepada anak-anak kita dari godaan untuk terlibat dalam pergaulan yang buruk.

Sharing:
Berikanlah kesaksian tentang aktivitas bersama keluarga anda. Mintalah beberapa anggota COOL untuk juga memberikan kesaksian mereka. Susunanlah beberapa rencana kegiatan yang menarik yang dapat dilakukan bersama dengan seluruh anggota keluarga.(DL/2012)

 Saat Teduh
  •  
  • Hari Ke-1
  • Senin, 22 Oktober 2012
  • Mazmur 48-50
  • 1.       Apakah yang dimaksudkan dengan kebahagiaan yang sia-sia?
  • 2.       Bagaimanakah dengan jalan orang-orang yang percaya kepada dirinya sendiri?
  • 3.       Apakah pengertian ibadah sejati itu?
  • 4.       Apakah yang harus kita lakukan ketika  kita mengalami kesesakan?
  •  
  • Hari Ke-2
  • Selasa, 23 Oktober 2012
  • Mazmur 51-53
  • 1.       Renungkanlah doa yang dinaikkan Daud ketika ia berdosa?
  • 2.       Apakah yang dialami oleh orang yang tidak berlindung kepada Allah tetapi kepada kekayaannya?
  • 3.       Apakah yang dialami oleh orang yang tinggal di dalam rumah Allah?
  • 4.       Apakah cirri-ciri orang bebal?
  •  
  • Hari Ke-3
  • Rabu, 24 Oktober 2012
  • Mazmur 54-56
  • 1.       Apakah yang harus kita lakukan apabila kita menghadapi musuh dalam kehidupan kita?
  • 2.       Bagaimana cara kita mengatasi kekuatiran?
  • 3.       Apakah yang membuat orang benar tidak goyah ketika menghadapi masalah?
  • 4.       Apakah Tuhan memperhatikan kesengsaraan kita?
  •  
  • Hari Ke-4
  • Kamis, 25 Oktober 2012
  • Mazmur 57-60
  • 1.       Mengapa kita harus selalu mengucap syukur kepada Tuhan? Atas dasar apa?
  • 2.       Apakah ciri-ciri pembesar yang lalim?
  • 3.       Apakah yang dapat kita lakukan bersama dengan Allah?
  • 4.       Bagaimanakah hasilnya ketika kita berharap akan pertolongan dari manusia atas masalah yang  
  •        kita hadapi?
  •  
  • Hari Ke-5
  • Jumat, 26 Oktober 2012
  • Mazmur 61-63
  • 1.       Bagaimana caranya kita mendapatkan ketenangan dan ketentraman dalam kehidupan kita?
  • 2.       Tuhan mengajarkan supaya kita mencurahkan isi hati kita kepada-Nya. Apakah Anda sudah melakukannya dalam hidup Anda?
  • 3.       Bagaimanakah sebenarnya hati seseorang yang merindukan Tuhan?
  •  
  • Hari Ke-6
  • Sabtu, 27 Oktober 2012
  • Mazmur 64-66
  • 1.       Apakah yang akan diperoleh bagi orang-orang yang dipilih Tuhan untuk diam di rumah Tuhan?
  • 2.       Ketika kita menerima berkat Tuhan, marilah kita terus mengucap syukur. Berkat apakah yang 
  •        telah Anda terima hari ini?
  • 3.       Apakah yang seharusnya kita bawa saat kita datang kepada Tuhan?
  • 4.       Apakah yang dapat membuat Tuhan tidak dapat mendengar doa kita?
  •  
  •  
  • Hari Ke-7
  • Minggu, 28 Oktober 2012
  • Mazmur 67-69
  • 1.       Ceritakanlah tentang keperkasaan Tuhan?
  • 2.       Apakah yang Tuhan lakukan pada anak yatim, para janda dan orang-orang yang sebatang kara?
  • 3.       Apakah Tuhan mendengarkan seruan orang-orang miskin dan orang-orang tahanan?
  • 4.       Berkat apakah yang bisa Anda bagikan hari ini bagi orang-orang lain yang Anda jumpai?

Renungan


Tahun 2012 adalah tahun perkenanan Tuhan. Multiplikasi dan promosi terjadi karena perkenanan Tuhan, mujizat masih ada! Setiap orang percaya yang mau menerima perkenanan Tuhan harus hidup berkenan di hadapan Tuhan!

Saat ini kita sedang berada di dalam tahun perkenanan Tuhan, sekaligus juga berada di tahun Ayin Gimel. Tuhan mau menuntun kita dan Dia mau menunjukkan jalan apa yang harus ditempuh. Tuhan mau memberikan nasehat dan mata-Nya tertuju kepada kita supaya kita bisa masuk dalam hidup yang berkenan di hadapan Tuhan. 

Di tahun Ayin Gimel ini Tuhan berkata, “Aku sedang membawa Gereja ini (yang artinya Saudara dan saya) naik ke level yang lebih tinggi!” Dan ada 7 hal yang harus kita perhatikan untuk memasuki proses tersebut. Dan bulan ini Tuhan menuntun kita untuk melihat kehidupan ke-24 tua-tua yang ada di dalam Sorga.
Ketika Rasul Yohanes berada di Pulau Patmos, dia mendapatkan satu penglihatan, seperti yang dituliskannya dalam Wahyu 4:1–2, “Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. “

Di sekeliling tahta Tuhan Yesus ada 24 tua-tua yang mengelilingi-Nya. Siapa ke-24 tua-tua tersebut? Banyak yang menafsirkan bahwa ke-24 tua-tua itu terdiri dari 12 orang dari 12 suku Israel dan 12 sisanya adalah Gentile atau bangsa-bangsa termasuk Saudara dan saya. Jadi kita ini termasuk ke-24 tua-tua tersebut. Amin!
Apakah Saudara mau masuk Sorga? Amin! Untuk itu Tuhan akan membawa kita naik ke level yang lebih tinggi, karena :
• Demi penuaian 1 milyar jiwa maka Gereja 
 Tuhan harus naik ke level yang lebih tinggi
• Tuhan Yesus akan segera datang untuk kali yang
 kedua. 
Dan saya percaya kita harus kedapatan tidak bercacat atau bercela. 

I. HIDUP SEPERTI  DUA PULUH EMPAT TUA-TUA
Mari sekarang kita melihat kehidupan dari ke-24 tua-tua tersebut .. Apa yang mereka lakukan? Seperti doa Tuhan Yesus yang berkata, “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga …” Ini penting dan mari kita lihat sekarang apa yang mereka lakukan.

1. Duduk di Sekitar Tahta Tuhan Yesus
Artinya, kita selalu berada di dalam hadirat-Nya.
 
2. Mata Tertuju Kepada Tuhan Yesus
Artinya, Tuhan Yesus jadi pusat kehidupan mereka. 
Kalau mau naik ke level yang lebih tinggi, pusat kehidupan kita haruslah Tuhan Yesus. Seperti Rasul Paulus berkata, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21).
Kalau hidup kita pusatnya itu ada pada Tuhan Yesus, kita berharap hanya kepada Tuhan Yesus, kita mengandalkan hanya Tuhan Yesus. Dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan ini; kita hanya merenungkan; jika Tuhan Yesus yang mengalami hal ini, apa yang Dia lakukan?

Pada suatu hari Petrus datang kepada Tuhan Yesus dan bertanya, “Guru, berapa kali saya harus mengampuni? Tujuh kalikah?” [Mat. 18:21–22]. 
Kalau Saudara kira-kira mau berapa kali mengampuni? Mungkin kalau Saudara bertanya kepada orang lain apakah harus mengampuni seseorang yang berbuat salah kepada Saudara, maka jawabannya bisa saja begini, “Oh itu tergantung, kalau hanya sekali ya bolehlah. Tetapi kalau sudah macam-macam; pukul saja!” Tetapi Tuhan Yesus tidak seperti itu. Karena di mata Tuhan Yesus bukan hanya 7x harus mengampuni, tetapi 70 x 7 kali yang artinya selalu ada pengampunan. Mengapa? Sebab hidup kita di dalam Tuhan Yesus selalu ada pengampunan. Kalau kita salah, termasuk saya (mungkin Saudara berpikir saya tidak pernah berbuat salah), saya sering menangis di hadapan Tuhan dan berkata, “Tuhan, saya sering berbuat salah di hadapan Tuhan”, tetapi asal kita datang kepada Dia serta berkata, “Tuhan Yesus ampuni saya!”, maka Saudara pasti diampuni. Amin!


Kesaksian KKR Situbondo
Beberapa bulan yang lalu, saya melayani KKR di Situbondo dekat kota kelahiran saya, Bondowoso. Di Situbondo banyak orang yang berbahasa Madura. Kita sudah berjanji bahwa yang naik ke atas panggung hanyalah mereka yang sudah Kristen, sedangkan orang yang belum percaya atau bukan Kristen, tetapi disembuhkan Tuhan tidak boleh naik. Ternyata di sana kita ‘kebobolan’, sebab ada seorang Ibu yang belum percaya Yesus naik ke atas mimbar dan waktu itu saya ingat Sammy yang bawa dengan berkata, “Pak, Ibu ini hanya bisa berbahasa Jawa dan tidak bisa berbahasa Indonesia”. Lalu saya katakan, “Bukan, ini bahasa Madura!” Tetapi tidak ada yang bisa berbahasa Madura ketika itu dan hanya saya saja yang bisa. Jadi saya bertanya kepada Ibu itu dalam bahasa Madura, “Anda sembuh?” dan sambil menari-nari dia menjawab, “Sembuh!” Tetapi saya tidak tahu kalau Ibu itu belum percaya kepada Tuhan Yesus. Lalu saya bertanya lagi kepadanya dalam bahasa yang sama, “Yang menyembuhkan Anda itu siapa?” Spontan dia menjawab, “Panjenengan!”, yang artinya ‘Anda yang terhormat’ dan menunjuk kepada saya. 
Ibu itu bisa menjawab demikian karena ada foto saya di belakang. Kalau dulu saya pikir itu sesuatu yang lucu, tetapi ketika di Yerusalem saya ditegor Tuhan! Mungkin secara tidak sadar saya telah mencuri kemuliaan Tuhan. Ketika di Situbondo itu memang saya jelaskan kepada Ibu tersebut bahwa yang menyembuhkan bukanlah saya, tetapi Gusti Yesus. Tetapi tahukah Saudara apa reaksi Ibu itu? Dengan heran dia bertanya balik, “Gusti Yesus?”, ternyata dia bukan orang yang mengenal Yesus. 
Hal yang seperti inilah yang sangat berbahaya. Dengan foto saya dipajang di mana-mana sedangkan banyak orang-orang yang belum percaya kepada Yesus, maka akan ada banyak orang yang menyangka bahwa sayalah yang menyembuhkan itu! Jadi, tanpa sadar kita telah mencuri kemuliaan Tuhan. 
Saya berseru kepada Tuhan ketika di Yerusalem, “Ampuni saya Tuhan! Ampuni saya!” karena saya sudah diberitahu oleh Tuhan, “Pelayananmu akan terus berlanjut kalau engkau memperhatikan 2 hal. Yang pertama, jangan mencuri kemuliaan-Ku dan yang kedua, kamu jangan mengambil keuntungan pribadi dari pelayanan ini!” Saya lakukan semua itu, tetapi tanpa saya sadari, saya seperti ‘kebobolan’ begitu sehingga saya meminta ampun kepada Tuhan. 
Ketika kita naik level, maka mujizat yang akan terjadi pasti lebih luar biasa, tetapi kalau saya tidak menyelesaikan ini dengan Tuhan, maka semuanya pun akan selesai. Artinya gereja ini pun selesai sudah! Tetapi Tuhan kembali memberikan kesempatan dan kita tetap boleh terus berlanjut dengan mujizat yang kreatif. Haleluya!

“Dia harus semakin besar dan aku semakin kecil!”, ini adalah prinsip untuk naik ke next level! Saya diproses Tuhan hari-hari ini, seperti Rasul Paulus yang diberikan duri di dalam daging. Tetapi dalam kelemahan, kuasa Tuhan menjadi sempurna dan itu yang saya rasakan sekarang. Namun Saudara juga harus tahu kalau ada orang dengan gagah perkasa kelihatan dipakai Tuhan, berhati-hatilah! Sebab di Alkitab tidak ada yang seperti itu, karena semua orang yang dipakai Tuhan seperti “kelihatan lemah”. Namun dalam kelemahan itulah kuasa Tuhan menjadi sempurna!

Saya sudah beritahukan supaya menurunkan foto-foto saya dan jangan lagi memasang gambar-gambar saya di mana saja, kecuali itu untuk identitas yang diperlukan. Selain dari pada itu, semuanya harus diturunkan! 
Sebenarnya sejak dulu, album saya volume 1 dan seterusnya, saya tidak pernah mau ada foto saya. Entah bagaimana, dalam album yang terakhir muncul foto saya. Tapi sekarang saya sudah minta ampun, kita semua minta ampun dan Tuhan sudah mengampuni kita. Oleh sebab itulah kita juga harus bisa mengampuni 70x7 kali. Amin!
Tuhan Yesus berkata, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Matius 5:44). Tetapi kalau Saudara bertanya kepada orang lain bagaimana dengan musuh itu, maka mereka bisa memberi nasehat, “Sudah hajar saja! Buat apa dikasihi? Buat apa didoakan?”. Tetapi Tuhan Yesus berkata, “Kalau kamu lakukan ini, kamu adalah anak-anak dari Bapa-Ku yang di sorga yang memberikan hujan baik kepada orang benar maupun orang fasik. Kalau kamu tidak melakukan ini dan kamu hanya baik kepada orang yang mengasihi kamu, apa bedanya kamu dengan pemungut cukai? Apa bedanya kamu dengan orang-orang yang tidak percaya?” [Mat. 5:45–47] Apakah Saudara siap memusatkan hidup Saudara kepada Tuhan Yesus? Amin!

Apakah Saudara mau berbahagia? Tuhan Yesus pernah berkata, “Berbahagialah kamu jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” (Matius 5:11–12).
Saudara, kalau saya kadang-kadang dipuji sedikit tetapi banyak disalahkan, banyak digosipkan, saya justru senang, mengapa? Karena saya termasuk nabi yang benar. Sebab Tuhan Yesus pernah berkata dalam Lukas 6:26, “Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.” 
Sebagai manusia, jujur kita - termasuk saya; ingin dipuji, tetapi setelah mengetahui ayat ini barulah kita sadari. 

Pada tahun 2012 ini saya diingatkan tentang perintah Tuhan pada tahun 2002 yang lalu, di mana kita disuruh menurunkan nama gereja yang kita bangga-banggakan, serta meminta maaf kepada gereja-gereja lain. Hal itu sudah saya lakukan dan apa yang Tuhan kerjakan selama 10 tahun kepada gereja ini? Gereja ini naik tingkat dan kita dibawa masuk dalam transformasi. 
Sekarang kita dibawa kembali kepada tingkatan yang lebih tinggi lagi dan tahukah Saudara apa itu? Saya ini baru kembali dari Yerusalem dan ketika saya di Yerusalem, Tuhan mengungkapkan kepada saya bahwa kita mempunyai kesalahan besar di hadapan Tuhan. Mengapa? Sebab foto-foto saya banyak dipajang di mana-mana, terutama kalau KKR-KKR selalu ada foto-foto saya. Tuhan katakan, “Turunkan fotomu sekarang!”
Saudara, saya di sana minta ampun kepada Tuhan dan Saudara harus tahu sebenarnya saya tidak ingin foto-foto saya dipajang di mana-mana. Mungkin awalnya hal itu beralasan, yaitu supaya orang-orang mengenal atau supaya tahu yang mana orangnya; tetapi akhirnya jadi satu keteledoran sehingga kalau diteruskan, itu sudah sama dengan mencuri kemuliaan Tuhan. 

3. Unity
Ke-24 tua-tua itu duduk berkeliling dan di tengah-tengahnya ada Tuhan Yesus. Saya percaya mereka semua bergandengan-tangan, artinya unity. Keluarga-keluarga haruslah unity! Kalau Saudara mau naik the next level maka unity inilah yang paling Tuhan perhatikan hari-hari ini. 

4. Memiliki Otoritas Pengurapan Raja
Mereka duduk di tahta dengan memakai mahkota emas. Kata ‘mereka’ ini maksudnya adalah Saudara dan saya. Memakai mahkota emas ini artinya, kita mendapat otoritas pengurapan raja. 
Saudara yang hidup di dalam market-place, engkau juga menerima otoritas pengurapan raja. Saudara bukan menjadi ekor tetapi menjadi kepala! Bukan berarti Saudara harus menjadi yang nomor satu semua, tetapi meskipun Saudara menjadi yang nomor 3 dan 4 tetapi ide Saudara yang berdasarkan Firman Tuhan akan didengar oleh orang-orang di sekitar Saudara. Jadi sebetulnya Saudaralah yang memimpin karena Saudaralah yang memberikan masukan kepada yang di atas, seperti Yusuf. 
Otoritas sebagai raja adalah otoritas untuk mengalahkan kuasa-kuasa kegelapan Hari-hari ini peperangan rohani sedang intens dan dahsyat. Saudara harus berhati-hati! Saya bersama istri saya setiap pagi disuruh Tuhan untuk membaca Mazmur 91. Bahkan istri saya sudah hafal luar kepala ayat-ayat nya, sedangkan saya belum. Tiap pagi dan malam saya terus disuruh membaca Mazmur 91 ini, oleh sebab itu mari Saudara juga membacanya! Dan lihatlah penggenapan janji Tuhan; dalam pertempuran apa pun Saudara akan keluar sebagai pemenang. Amin!

5. Hidup Kudus
Para tua-tua itu memakai pakaian putih, artinya hidup kudus. Saudara dan saya harus dari sekarang mempersiapkan hidup yang kudus, sebab mana mungkin orang yang tidak kudus tiba-tiba bisa naik ke sorga dan hidup kudus serta berpakaian putih. Itu pasti tidak mungkin!
Saudara dan saya harus mempersiapkan hidup yang kudus sejak hari ini dan jika sejak kemarin sudah mempersiapkannya, itu bagus. Tetapi bagi yang belum, mulai dari saat ini berjanjilah kepada-Nya, ”Tuhan, aku mau hidup kudus!”
 


BERSAMBUNG

Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo, 


Translate