MAKNA HARI PENTAKOSTA

Kisah Para Rasul 2:1-4, “Ketika tiba hari Pentakosta , semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus , lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,  seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”

Setelah kita merayakan hari Kenaikan Tuhan Yesus ke surga maka peristiwa penting berikutnya adalah hari Pentakosta. Istilah Pentakosta adalah dari asal kata bahasa Yunani yaitu“pentekoste“ yang artinya adalah hari yang kelima puluh, ada apa dengan hari kelima puluh? Sebelum Yesus naik ke sorga Ia makan bersama dengan murid-murid-Nya dan Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem dan menyuruh mereka tinggal di situ untuk menantikan janji Bapa yaitu baptisan Roh Kudus. (Kisah Para Rasul 1:4).

Dan benar ketika para murid taat, 10 hari setelah Yesus terangkat ke sorga tepatnya di hari yang kelima puluh setelah kebangkitan Yesus Kristus janji Bapa digenapi; yaitu Roh Kudus dicurahkan dan murid-murid di baptis oleh Roh Kudus. Pentakosta menandai dimulainya gereja sebagai suatu tubuh yang berfungsi melalui pencurahan Roh Kudus. Bagi kehidupan orang percaya hari Pentakosta yang merupakan hari dimana pencurahan Roh Kudus untuk pertama kali terjadi memiliki makna yang sangat penting yaitu :

1. Memberikan Kelahiran Baru
Kisah Para Rasul 2:2,“ Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk.“  Pada peristiwa Pentakosta, tanda pertama yang muncul adalah angin. Wujud Roh Kudus bukan angin keras melainkan kegerakannya seperti angin keras. Disini Tuhan ingin mengungkapkan bahwa Roh Kudus yang turun mempunyai kekuatan dan kekuasaan yang luar biasa. Kekuatan dan kekuasaan ini bersama Roh Kudus ada didalam diri orang percaya. Pada saat pencurahan Roh Kudus, mula-mula terdengar suara angin yang menjadi tanda seperti Adam diberikan hidup jasmani oleh Tuhan demikian juga gereja diberikan kehidupan baru secara rohani (Kisah Para Rasul 2:2 dan 17:25).

Roh Kudus datang untuk menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman. Kita semua bertobat serta mengalami kelahiran baru oleh karena karya Roh Kudus didalam kehidupan kita. Ketika gelombang Roh Kudus melanda Indonesia kita melihat begitu mudahnya seseorang menyadari kehidupannya yang penuh dosa lalu mulai mencari kebenaran dan akhirnya menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya .

Suatu hari ada seorang fulltimer Pusat GBI Jl. Gatot Subroto naik taxi dari Jakarta menuju SICC Tower-Sentul City, Bogor. Di perjalanan ia berbincang-bincang dengan supir taxi tentang bahaya rokok karena supir taxi tersebut sudah bertahun-tahun kecanduan dan terikat dengan kebiasaan merokok. Setelah staf fulltimer menjelaskan secara ilmiah tentang bahayanya merokok bagi kesehatan; dan menurut kitab suci yang diimani oleh si supir taxi; ternyata merokok itu diharamkan. Menyadari bahwa  ternyata selama ini ia telah berdosa kepada Allah karena tidak bisa lepas dari rokok, maka staf fulltimer tersebut menceritakan tentang siapa Isa Almasih atau Yesus Kristus itu? Bahwa di dalam Dia ada pengampunan dosa dan ada jaminan keselamatan.  Lalu apa yang terjadi? Si supir taxi itu berkata: “Pak tolong doakan agar dosa saya diampuni dan hidup saya diberkahi  Allah,“ langsung saja tanpa membuang-buang waktu lagi di area parkir SICC staf fulltimer membimbing dan mendoakan supir taxi dan saat itu juga ia menerima Isa Almasih atau Yesus Kristus sebagai Juruselamat  pribadinya. Haleluyah! Karya Roh Kudus sungguh dahsyat dan mengagumkan! Hal-hal yang seperti itulah yang sedang terjadi, ketika Roh Kudus turun dan kuasa-Nya dinyatakan maka manusia menjadi begitu mudah membuka hatinya bagi Yesus. Kuasa Allah yang membangkitkan Yesus adalah kuasa yang sama yang menjadikan kita manusia baru. “Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan r  TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut. “ (Habakuk 2:14).

2. Memberikan Mandat Misi
Kisah Para Rasul 2:3, “Dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.” Tanda kedua yaitu lidah-lidah api seperti nyala api namun mereka tidak terbakar, peristiwa ini mengingatkan saya dengan pengalaman Musa di Keluaran 3:1-6 di mana ia melihat semak duri yang ada nyala apinya namun tidak terbakar dan ini menggambarkan kehadiran Tuhan. Pada saat itu Tuhan memberikan mandat kepada Musa untuk melayani Dia ; melepaskan bangsa Israel dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Peristiwa Pentakosta dengan tanda lidah-lidah seperti nyala api menyatakan kepada gereja-Nya untuk pergi memberitakan Injil dan membebaskan manusia dari penindasan serta perbudakan iblis. Pertanyaannya adalah apa itu berita Injil?  Injil adalah kabar baik, apa kabar baiknya? Bahwa semua manusia sudah berdosa, dosa adalah pelanggaran terhadap Firman Tuhan, dosa adalah ketidak taatan terhadap perintah Tuhan dan upah dosa adalah maut.

Namun karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal yang bernama Yesus supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Jadi jika kita mengaku dengan mulut, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kita akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut kita mengaku dan diselamatkan. Itulah berita Injil! Mengapa harus Injil yang diberitakan? karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma 1:16).

Yesus mencintai semua manusia oleh karena itu Ia ingin agar semua orang diselamatkan. Jadi, memberitakan Injil itu sama dengan menyatakan cintanya Tuhan. Ada konsekuensi ketika kita menyatakan cinta kepada seseorang yaitu diterima atau ditolak cintanya. Ketakutan yang sering muncul didalam perasaa seorang pria ketika ingin menyatakan cintanya yaitu perasaan takut ditolak. Sebelum Yesus terangkat ke sorga Ia berkata:  “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8).

Ketika kita di baptis oleh Roh Kudus maka kita sudah menerima “kuasa” untuk menjadi saksi Kristus. Kata saksi berasal dari kata “Martus” yaitu orang yang mau memberitakan tentang Kristus, memberitakan Injil sekalipun harus menyerahkan nyawanya dan menjadi seorang martir. Yesus berkata:  “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.” (Yohanes 15:18-19).

Ketika kita dibenci, ditolak, diftnah oleh karena kita melakukan Firman Tuhan maka kita harus bersyukur sebab itu membuktikan bahwa kita itu betul-betul milik Kristus, oleh karena itu Yesus berkata: “Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Matius 5:10). Tanda seorang warga dan ahli waris Kerajaan Sorga adalah rela mengalami aniaya karena Kristus dan percayalah; ketika kita mengalami aniaya maka Kerajaan Sorga tidak akan tinggal diam, Tuhan pasti tolong tepat pada waktu-Nya.

3. Menyatukan Orang Percaya
Kisah Para Rasul 2:4, “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” Pada waktu peristiwa menara Babel (Kejadian 11) manusia ingin bersatu dan meninggikan dirinya akibatnya Tuhan tidak berkenan lalu melalui bahasa maka Tuhan memisahkan bangsa-bangsa. “Kejadian 11:7, “Baiklah Kita turun dan mengacau-balaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing.” Namun ketika peristiwa Pentakosta murid-murid di baptis oleh Roh Kudus mereka penuh Roh Kudus dan mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh kepada mereka untuk mengatakannya. Orang-orang mendengar para rasul berbicara dalam bahasa  dari suku bangsa yang lain (Kisah Para Rasul 2:6-8). Makna rohani bagi kita adalah bahwa pada hari Pentakosta Roh Kudus mempersatukan semua suku dan bangsa, sehingga Roh Kudus yang ada didalam hati kita telah menjadi pemersatu dan menjadi tanda bahwa kita adalah milik Kristus .

Tanda seorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah akan selalu menjunjung tinggi nilai kebersamaan (Unity) karena kebersamaan itu sendiri diinginkan Tuhan Yesus dalam doa-Nya:”…supaya mereka menjadi satu…” (Yohanes 17:21). Inilah yang menjadi tugas kita untuk mewujudkan kerinduan Tuhan , Tubuh Kristus bersatu didalam fungsi dan pelayanan. Bagaimana kita menumbuh-kembangkan “kebersamaan“ kita dengan mengurangi penonjolan “keakuan?“ Ini menyangkut sikap mental, perilaku dan paradigma, serta membutuhkan waktu.

Mengingat kompleksitas permasalahan bangsa akhir-akhir ini, ditambah makin tipisnya kebersamaan sedangkan musibah serta bencana nasional datang silih berganti maka sudah waktunya ditinggalkan ke-aku-an, kemudian menonjolkan kebersamaan  sebagai bangsa yang senasib sepenanggungan. Persoalan yang ada saat ini adalah; banyak orang Kristen sudah  tidak perduli lagi satu dengan yang lainnya. Akibatnya kebersamaan sudah tidak terasa lagi, masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri. Event demi event diadakan yang bertemakan kebersamaan atau Unity terkesan hanya sebuah slogan saja dan tidak  terlihat didalam keseharian kehidupan bergereja.

Jika di sebuah gereja hanya Gembala dan pengerja saja yang hidupnya berkelimpahan sementara masih banyak jemaat yang hidupnya berkekurangan bahkan tidak bisa bebas alias dililit hutang, berarti ada sesuatu yang belum beres di gereja tersebut, bagaimana dengan rasa kebersamaannya? bagaimana dengan keperdulian? Atau jika disebuah kota ada gereja yang berkelimpahan hartanya sehingga bisa mengadakan ibadah ditempat-tempat atau memiliki gedung gereja yang mewah dengan fasilitas yang lux sementara dikota yang sama ada gereja yang tempat ibadahnya sangat memprihatinkan bahkan ada gereja yang tempat ibadahnya ditutup sehingga jemaatnya tidak bis beribadah dengan baik.

Bukankah Yesus telah berfirman: “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:34-35).Lawan dari cinta/kasih adalah benci, benci adalah suatu perasaan “tidak suka“ terhadap sesuatu  atau seseorang secara berlebihan. Ketika seseorang membenci sesuatu sebetulnya akan mudah bagi kita untuk mengetahui apa yang sebetulnya ia sukai, namun sikap tidak perduli alias cuek  ini yang tidak jelas dan ini adalah sikap yang tidak disukai oleh Tuhan.Wahyu 3:15-16, “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.” Suam-suam kuku ini adalah suatu sikap yang tidak jelas atau tidak perduli dan tidak perduli ini punya akar yaitu mementingkan diri sendiri, mencari keuntungan diri sendiri.

Kehidupan gereja seharusnya adalah kehidupan dari orang-orang yang saling perduli satu sama lain karena sudah menerima kasih Kristus, kasih itu ibarat lem perekat, pipa penyambung, penghilang rasa tawar.  Seperti yang terjadi didalam kehidupan jemaat mula-mula yang saling mengasihi terbukti saling perduli satu dengan yang lainnya sehingga kuasa Roh Kudus bekerja dengan dahsyat.  Dampaknya adalah tidak ada seorangpun yang hidupnya  pada saat itu berkekurangan dan dikatakan  tiap-tiap hari Tuhan menambahkan dengan jiwa-jiwa yang diselamatkan .

Sebagai orang percaya kita harus lebih banyak merenungkan makna hari Pentakosta dimana Roh Kudus telah dicurahkan, supaya unity didalam tubuh Kristus semakin kuat, pekabaran Injil semakin gencar dan jiwa-jiwa melihat terang Tuhan  maka kita akan melihat transformasi terjadi di bangsa kita Indonesia yang kita cintai. Kiranya Tuhan memberkati kita semua, amin! (FM)



HIDUP DALAM KASIH

-1 Yohanes 4 : 20-
“Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya,  maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.”

PENDAHULUAN
            Wanita Allah yang dikasihi Tuhan, kita tahu bahwa mengasihi orang yang baik dengan kita itu mudah. Namun mengasihi orang yang jahat dengan kita, orang yang tidak setujuan, orang yang sifat atau karakternya tidak baik dengan kita pastinya lebih sulit. Matius 5 : 46 berkata : Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?”. Wanita Allah memang mengasihi orang yang tidak mengasihi kita agak sulit namun jangan menjadikan kesulitanmu itu sebagai alasan untuk tidak melakukan kebenaran firman Tuhan. Mungkin kita sebagai wanita tidak diperlakukan baik oleh orang yang dekat dengan kita seperti mertua, ipar, adik, kakak, bahkan suami kita namun hal tersebut jangan sampai membuat kita tidak melakukan firman Tuhan ini. Karena apabila kita tidak dapat mengasihi / membenci orang yang kita lihat di depan mata maka kita juga disamakan seperti seorang pendusta. Sudah dapat dipastikan bahwa sebenarnya kita juga tidak sedang mengasihi Tuhan.

            Wanita Allah, apapun yang sedang engkau alami, mari ambillah keputusan pada kesempatan ini untuk merendahkan hati dan memperdamaikan diri dengan orang yang menyakiti / melukai, dengan orang yang membenci atau berbuat hal-hal yang jahat terhadapmu bahkan dengan orang yang sering membuatmu menderita. Ingatlah kembali bahwa apapun yang kita alami sudah dialami lebih dulu oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sudah menanggung semua semua rasa sakit itu, Tuhan Yesus sangat mengasihi kita oleh sebab itu, Ia pun rindu agar kita hidup dalam kasih sehingga kita dapat mengasihi orang yang tidak mengasihi kita.



ISI
Ada beberapa ciri orang yang hidup dalam kasih Allah, yakni :
1.       Ia Berbuat Baik Kepada Siapa Saja (Matius 5 : 46-47)
Wanita Allah, orang dunia memilih-memilih orang kepada siapa saja ia ingin baik. Bahkan mereka berkata : Apabila seseorang itu baik terhadap saya, maka saya bisa lebih baik terhadap orang itu, tapi apabila orang itu jahat terhadap saya maka saya pun dapat lebih jahat terhadap orang itu. Wanita, Tuhan tidak mengajarkan hal tersebut. Ia berkata melalui firmannya Roma 12:17 “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan;  lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!”.

2.       Ia Menerima Orang Itu Apa Adanya (Yohanes 8:10-11)
Wanita ingatlah bahwa kita tidak dapat mengubah orang lain, namun yang bisa kita ubah ialah diri kita sendiri. Dan biarlah melalui perubahan pada diri kita, orang lain pun diubahkan. Belajarlah melalui kisah anak bungsu dimana sang Bapa tetap menerima anak bungsunya walaupun ia telah jatuh dalam berbagai dosa. Saat anak datang kembali kepada Bapa untuk meminta ampun, Bapanya langsung berlari menghampiri dan memeluk anaknya yang terhilang itu. Bapa menerima anaknya kembali, apa adanya ia tetap dikasihi Bapanya (Lukas 15:20). Ibrani 10 : 17 berkata “... dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."

3.       Ia Memiliki Perkataan Yang Penuh Kasih (Kolose 3:16)
Wanita, orang yang hidup dalam kasih Allah pastinya ia memiliki perkataan yang penuh kasih. Kita tahu bahwa sebuah perkataan itu punya kuasa. Kuasa untuk memberkati bahkan kuasa untuk mengutuk. Namun, yang Tuhan Yesus ajarkan ialah agar setiap kita memiliki perkataan yang dapat mambangun bahkan memberkati, perkataan yang penuh kasih terhadap seorang akan yang lain. Mari saat ini coba kita renungkan, perkataan seperti apa saja yang sudah keluar dari mulut kita. Apakah perkataan yang membangun, memberkati, perkataan positif ataukah perkataan yang menjatuhkan, perkataan yang penuh dengan sungut-sungut, kekecewaan, keputusasaan atau kebencian?
Mari wanita Allah, ambillah keputusan untuk mengubah perkataan kita. Biarlah perkataan yang keluar itu hanya untuk memberkati bahkan membangun, memberi semangat, mendorong, menguatkan bahkan menghidupkan. Karena setiap perkataan yang keluar dari mulut harus dapat kita pertanggungjawabkan dihadapan Tuhan. Matius 12 : 36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman”.

4.       Suka Mengmpuni (Matius 18:21-22)
Hidup dalam kasih Allah berarti kita suka mengampuni. Belajar dari Tuhan Yesus, dalam keadaan kesakitan yang amat sangat, Ia masih sanggup memberi pengampunan. Ia berkata  “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. TubuhNya sudah penuh dengan darah, dagingNya sudah tercabik-cabik namun Ia tetap sanggup untuk mengampuni.
Wanita, kita tahu bahwa rasa sakit yang kita alami masih jauh, tidak seperti yang Tuhan Yesus alami. Oleh sebab itu, kalau Tuhan Yesus saja bisa, maka kita pun pasti bisa mengampuni. Karena ada Roh Allah yang akan memampukan kita untuk mempunyai kasih sehingga sanggup untuk mengampuni. Apapun penderitaan kita, belajarlah mengikuti teladan Tuhan Yesus. Ia pernah katakan dalam firmannya, agar kita mengampuni saudara kita yang bersalah 70 kali 7 kali artinya tidak terbatas.

PENUTUP
Wanita Allah, marilah kita berusaha lebih lagi untuk hidup dalam kasih (1 Korintus 13 : 1-13). Kasih Allah adalah sesuatu yang sangat penting. Haleluya....

-Tuhan Yesus Memberkati-







MENGAPA BERSELINGKUH?
-1 Korintus 6 : 13 –
“Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.”

PENDAHULUAN
            Wanita Allah, banyak sekali kita mendengar adanya perselingkuhan dalam rumah tangga, bukan hanya pria namun juga wanita. Inilah suatu usaha yang sedang dikerjakan iblis agar rumah tangga Kristen dihancurkan dan mereka terikat dalam dosa perzinahan. Saat kita jauh dari kebenaran Firman Tuhan, maka kita rentan dengan dosa.

            Dalam sebuah pernikahan tidak pernah ada yang lepas dari masalah, namun apabila ada masalah maka itu harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Jangan membiarkan masalah tidak diselesaikan, karena hal ini dapat menjadi bumbu sedap bagi iblis untuk membuat sebuah keluarga menjadi hancur. Hubungan dengan pasangan kita menjadi renggang, membuat kita mencari perhatian dari luar. Mencari kebahagian atau ketenangan dari luar dan ini dapat memicu perselingkuhan terjadi karena celah yang terbuka membuat iblis mengambil kesempatan merusak keutuhan rumah tangga dan generasi di dalam keluarga tersebut.

            Wanita Allah, jangan biarkan hal ini terjadi. Apabila kita mengalami masalah, selesaikan. Andalkan Tuhan dalam segala tindakan dan keputusan kita. Ingat hanya dengan tunduk kepada Tuhan dan intim denganNya kita dapat mengalahkan segala keinginan si jahat bahkan keinginan diri / daging kita.

ISI
Ada hal-hal yang membuat seorang isteri berpaling dari suaminya, yakni :

1.                 Merasa Kesepian dan Tidak Puas
            Saat suami sibuk dengan pekerjaan, hobby, bahkan dengan teman-temannya maka isteri akan merasa dicuekin / tidak dipedulikan. Perasaan yang tidak benar ini apabila terus dipelihara maka akan membuat seorang isteri mencari kebutuhannya diluar dan ini membuatnya menjadi rentan dengan perselingkuhan. Wanita Allah, apapun yang sedang terjadi dalam bahtera rumah tanggamu jangan cari jawaban atau kepuasan diluar Tuhan. Jangan biarkan kita membuka diri terhadap pria lain. Ingat tubuh kita adalah bait Allah, jangan cemari bait Allah dengan hal-hal yang tidak memuliakan nama Tuhan. Mungkin saat ini kita merasa kesepian dan tidak puas dengan keadaan rumah tangga, namun jangan cari jalan keluar diluar Tuhan. Justru berharaplah pada Tuhan, banyak curhat dan dengarlah suara Roh Kudus karena Ia adalah sahabat sejati, penghibur disaat kita merasa sedih dan kosong. Ia sendiri yang akan mengisi kehidupan, memuaskan dan tidak membiarkan kita sendirian.

Yes 58:11 : “TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan”.

Kiat menghindari diri dari rasa kesepian :
-                     Lawan perasaan itu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Ikuti ibadah WBI, COOL, Pelatihan-pelatihan seperti belajar tata boga, merias bunga, memasak, dll.
-                     Mengikuti kegiatan sosial seperti mengunjungi Panti asuhan ataupun panti werda.
-                     Melakukan hobby yang membangun diri.
Wanita, jangan emosi dalam menghadapi rasa kesepian dan ketidakpuasan. Hiduplah dengan bijak (Amsal 14:1).

2.                 Ketimpangan Status Sosial Ekonomi
            Banyak wanita saat ini meninggalkan suaminya dan berselingkuh karena hal materi. Ada pendapat bahwa mereka sudah tidak dinafkahi suami lagi, bahkan ada dan tidak jarang suami yang memiliki penghasilan jauh dibawah isterinya. Pikiran seperti ini membuat istri tidak menghormati suaminya lagi. Istri mulai merendahkan dan meremehkan suami mereka, bahkan mereka berusaha dan mulai mencari sosok lelaki  yang lebih mapan secara materi agar keadaan hidup mereka terjamin. Wanita Allah, apakah kita ingat pemberkatan dilangsungkan dan isteri menyatakan janji nikahnya, yaitu menerima suami baik / tidak baik keadaannya, akan hidup kudus, menjadi penolong yang setia dan selalu menaruh harap kepada Tuhan, dan selalu hidup dengan rukun dan damai dalam sepanjang hidup. Wanita Allah, ingatlah kembali dan renungkan janjimu dihadapan Tuhan. Kasihi dan hormatilah suamimu (Efesus 5 : 33).
Kiat menghadapi keadaan seperti ini :
-       Mengucap syukurlah dalam segala keadaan, hendaklah hati kita melimpah dengan syukur kepada Tuhan (Kolose 2:7)
-       Jangan membanding-bandingkan suami kita dengan pria lain, khususnya dalam hal penghasilan. Ingatlah, tangan Tuhan selalu mau memberkatimu dalam kelimpahan.

3.                 Kurang Komunikasi
            komunikasiyang baik antarsuami istrimerupakan langkah awal menciptakan sebuah kondisi rumah tangga yang harmonis. Namun, apabila langkah awal ini tidak dilakukan atau diperhatikan dengan baik hal ini dapat menimbulkan konflik. Dan konflik yang tidak diselesaikan akan membuat keadaan rumah tangga menjadi rapuh.
Wanita Allah bangunlah komunikasi yang baik antar suami dan istri. Belajarlah mengungkapkan segala isi hati kita kepada suami dengan baik. Namun apabila suami kita tidak dapat menjadi pendengar yang baik, belajarlah untuk mengerti dan doakanlah suamimu. Jangan sebaliknya, saat ia tidak dapat menjadi pendengar yang baik, engkau mencari pria lain sebagai tempat curhatmu. Jangan biasakan hal ini kita lakukan, karena dapat membuka peluang bagi iblis untuk menjatuhkan kita serta seisi keluarga kita. Ingat wanita, mungkin saat ini suamimu tidak bisa banyak mendengar isi hati kita, namun ketahuilah bahwa kita mempunyai Tuhan yang senantiasa mendengar segala isi hati kita (Mazmur 6:9).

Kiat untuk mengatasi :
Carilah tempat curhat seorang wanita yang takut akan Tuhan, yang dapat mengarahkan bahkan membimbing kita.

PENUTUP
Wanita, jangan kotori dirimu dengan emosi sesaat, ingatlah bahwa kita ini adalah gambaran dan rupa Allah, kita sangat berharga dimataNya dan mulia (Yes 43:4). Ingatlah janji nikahmu bahwa engkau akan menerima suamimu apa adanya dan tidak dapat dipisahkan oleh apapun.

Matius 19 : 6 Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."


-Tuhan Yesus Memberkati-
  • Saat Teduh
  • Hari Ke-1
  • Senin, 27 Mei 2013
  • Lukas 19
  • 1.       Siapakah Zakheus dan apakah yang terjadi ketika dia bertemu dengan Yesus?
  • 2.       Berbicara tentang apakah perumpamaan tentang uang mina?
  • 3.       Bagaimanakah penyambutan Yesus ketika Yesus memasuki Yerusalem?
  • 4.       Apakah yang Yesus lakukan untuk menyucikan Bait Allah?
  • (Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Mazmur 5-8)
  •  
  • Hari Ke-2
  • Selasa, 28 Mei 2013
  • Lukas 20
  • 1.       Berbicara tentang perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur?
  • 2.       Apakah yang Tuhan ajarkan berkaitan dengan membayar pajak?
  • 3.       Bagaimanakah hubungan antara Yesus dan Daud?
  • (Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Mazmur 9-12)
  •  
  • Hari Ke-3
  • Rabu, 29 Mei 2013
  • Lukas 21
  • 1.       Persembahan apakah yang diberikan oleh seorang janda miskin? Dan bagaimanakah respon Yesus?
  • 2.       Bagaimanakah tanda-tanda kedatangan Anak Manusia?
  • 3.       Bagaimanakah seharusnya sikap kita dalam menanti kedatangan Tuhan kali kedua?
  • (Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Mazmur 13-15)
  •  
  • Hari Ke-4
  • Kamis, 30 Mei 2013
  • Lukas 22
  • 1.       Bagaimanakah cara Yudas mengkhianati Yesus?
  • 2.       Apakah yang Yesus alami di taman Getsemani?
  • 3.       Dengan cara bagaimanakah Petrus menyangkal Yesus?
  • (Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Mazmur 16-18)
  •  
  • Hari Ke-5
  • Jumat, 31 Mei 2013
  • Lukas 23
  • 1.       Bagaimanakah sikap Yesus ketika berada di hadapan Pilatus?
  • 2.       Di manakah Yesus disalibkan?
  • 3.       Bagaimanakah proses terjadinya kematian Yesus dan di manakah Dia dikuburkan?
  • (Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Mazmur 19-21)
  •  
  • Hari Ke-6
  • Sabtu, 01 Juni 2013
  • Lukas 24
  • 1.       Apakah yang terjadi pada waktu kebangkitan Tuhan Yesus?
  • 2.       Di manakah Yesus menampakkan diri dan kepada siapakah Yesus menampakkan diri?
  • 3.       Bagaimanakah proses terjadinya kenaikan Tuhan Yesus?
  • (Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Mazmur 22-24)
  •  
  • Hari Ke-7
  • Minggu, 02 Juni 2013
  • Yohanes 1
  • 1.       Apakah yang dimaksud dengan Firman?
  • 2.       Apakah kesaksian Yohanes tentang dirinya?
  • 3.       Bagaimanakah Yesus menunjuk murid-murid-Nya?
  • (Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Mazmur 25-27)

  •  


Tuhan Yesus Berulang-Ulang Menyatakan Diri
Apakah hari-hari ini Saudara sedang mengalami peperangan rohani? Tuhan Yesus pernah mengalami peperangan rohani melawan Iblis. Senjata Tuhan Yesus dalam memenangkan peperangan rohani itu dan mengatasi pencobaan yang Iblis berikan adalah Firman Tuhan. Kondisi Tuhan Yesus pada waktu itu penuh Roh Kudus dan penuh Firman. Dia hadapi Iblis dengan Firman Tuhan, maka Iblis mundur dan dikalahkan! Setelah Tuhan Yesus bangkit, selama 40 hari Dia berulang-ulang menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Berulang-ulang Dia menampakkan diri kepada murid-murid-Nya untuk membuktikan bahwa Dia hidup! Mengapa begitu lama; hingga 40 hari? Tidak kah cukup hanya 2 hari, 3 hari atau seminggu lalu naik ke sorga?  Karena banyak yang tidak percaya! Ini sangat menyedihkan! Termasuk Tomas yang tidak percaya pada waktu itu sehingga Tuhan Yesus harus datang secara khusus untuk Tomas.

Sampai hari ini orang-orang masih banyak orang yang tidak senang mendengar kabar kebangkitan Tuhan Yesus! Alkitab katakan bahwa imam-imam kepala telah menyuap para prajurit yang menjaga kuburan Tuhan Yesus pada waktu Tuhan Yesus bangkit. Mereka memerintahkan, ”Katakan bahwa mayat-Nya dicuri oleh murid-murid-Nya!”, dan berita itu beredar sampai sekarang. Oleh karena itulah Tuhan Yesus berulang-ulang menyatakan diri, ”Aku hidup!”. Saudara, kalau Tuhan Yesus tidak hidup, kita tidak ada di sini hari ini. Sebab itu kita semua harus menjadi saksi-Nya. Dan kita juga harus berulang-ulang berbicara tentang isi Alkitab, karena  banyak orang yang tidak percaya. Kadang-kadang memang ada reaksi pada waktu kita memberitakan. Contohnya, seperti belum lama ini saya berbicara tentang buah sulung. Reaksi tentang hal ini sangat banyak, tetapi saya tidak pernah menyerah karena Tuhan sudah berkata kepada saya dan ternyata memang benar bahwa yang diberkati itu banyak sekali! Saya tidak boleh menghambat berkat yang akan Tuhan berikan kepada seseorang. Sedangkan pekerjaan Iblis ingin ’menggagalkan’ berkat tersebut. Oleh sebab itu saya harus berulang-ulang berbicara tentang hal ini.

Membaca Firman Tuhan Setiap Hari
Tuhan Yesus memenangkan peperangan rohani dengan Firman Tuhan. Untuk menang melawan Iblis, Saudara harus mengerti Firman Tuhan. Kalau Saudara tidak mengerti Firman Tuhan karena tidak belajar dan membaca Alkitab setiap hari, maka Saudara akan menjadi ’bulan-bulanan’ Iblis. Saudaralah yang harus membuat Iblis jadi ’bulan-bulanan’ kita. Amin!  Mari baca Firman Tuhan!

Dalam pertemuan Council of Eighteen daripada Church of God di Amerika baru-baru ini, salah satu yang dibicarakan adalah tentang membaca Alkitab. Diantara mereka ada yang bersaksi, bahwa ada ibu-ibu dari salah satu gereja besar Church of God yang umur gerejanya sudah 100 tahun lebih; waktu ditanya, ”Apakah percaya bahwa Tuhan Yesus itu tidak pernah berbuat dosa? Tahukah ibu kalau Tuhan Yesus tidak pernah berbuat dosa?”. Ternyata jawabannya, ”Hmm.. barangkali ya?”. Jadi dia tidak tahu apakah Tuhan Yesus berbuat dosa atau tidak. Bahkan ibu itu melanjutkan, ”Tetapi kalau Tuhan Yesus berbuat dosa pun saya tetap percaya kepada-Nya”. Pada waktu mendengar itu, pendetanya menjadi ’shock’ berat! Saya juga ikut ’shock’, sebab kalau di Amerika ada yang seperti ini, pasti yang di Indonesia pun ada juga yang begitu! Tetapi yang pasti bukan Saudara. Amin!   Oleh karena itu mari kita belajar serta baca Alkitab dan nanti Tuhan akan memberikan pengertian bagi kita. 

Gembalakanlah Domba-Domba-KU
Pada waktu Tuhan Yesus menyatakan diri kepada murid-murid-Nya, Petrus, Yohanes, Yakobus serta empat murid lainnya dilanda duka yang luar biasa karena ditinggal mati oleh Tuhan Yesus. Padahal Tuhan Yesus pernah bicara bahwa Dia akan mati, tetapi pada hari yang ketiga akan bangkit kembali, tetapi hal ini tidak masuk di pikiran mereka. Mereka menjadi putus asa, ”Bagaimana kami ini? Bagaimana? Guru sudah tidak ada lagi!” Dalam hidup mereka, profesi mereka yang semula adalah nelayan lalu menjadi murid, tetapi sekarang apa? Perasaan mereka berkecamuk. Dalam kondisi yang stress Petrus mengajak ke-enam murid lainnya, kembali ke profesi mereka yang semula; menjadi nelayan. Semua setuju, karena itu memang adalah profesi mereka semula. Lalu pada malam harinya mereka pergi mencari ikan di Danau Galilea. Alkitab berkata, semalam-malaman mereka mencari ikan tetapi tidak seekor pun yang ditangkap! Hal ini membuat mereka semua bertambah stress. Menjelang pagi mereka pulang, tetapi tiba-tiba terdengar suara dari tepi pantai, ”Hai anak-anak, adakah lauk-pauk padamu?”. Mereka yang ditanya seperti itu bertambah kesal. Sudah tidak mendapat apa-apa semalaman masih ditanya-tanya lagi. Lalu mereka menjawab dengan agak kesal , ”Tidak ada!”. Mereka tidak tahu kalau yang bertanya itu Tuhan Yesus dan mereka tidak pernah menyangka bahwa itu Tuhan Yesus.

Kemudian dengan suara yang lembut Tuhan Yesus berkata, ”Kalau begitu tebarkan jalamu di sebelah kanan perahu, maka engkau akan beroleh.” Yang luar biasa, mereka taat dan lakukan itu! Saudara, mereka mungkin tidak sadar :
•    Kalau malam saja tidak dapat, terlebih lagi pagi? Artinya waktunya tidak tepat untuk mencari ikan.
•    Lokasinya sudah dekat pantai, yaitu tinggal 200 hasta atau 90 meter dari pantai dimana airnya dangkal. Artinya, tempatnya pun tidak tepat untuk mencari ikan!  
•    Siapa yang menyuruh? Mengapa mereka bisa tiba-tiba mentaatinya?
Tetapi ini yang saya mau beritahu Saudara; karena mereka intim dengan Tuhan sehingga mereka mau melakukannya. Orang yang hidupnya intim dengan Tuhan bukan berarti akan bebas dari masalah, tetapi justru bisa saja mengalami masalah-masalah yang berat seperti yang dialami murid-murid Tuhan Yesus. Pada waktu seperti itu, untuk mendengarkan suara Tuhan biasanya terasa susah sebab suara Iblis akan lebih banyak terdengar karena memang ’di-bombardier’ oleh Iblis.  Iblis akan katakan, ”Sudah, lebih baik kamu bunuh diri....!” Tetapi inilah keuntungan orang yang hidupnya intim dengan Tuhan, ditengah-tengah situasi yang seperti itu, karena keintimannya dengan Tuhan, maka suara Tuhan bisa‘terdengar’. Yang luar biasa, dia bisa mengenali ‘suara’ yang pernah dia dengar sebelumnya, sehingga dia bisa taati. Dan apa yang terjadi? Mujizat yang kreatif terjadi! Meskipun waktu dan tempatnya tidak tepat, tetapi justru 153 ekor ikan yang besar-besar mereka tangkap. Haleluya!

Akhirnya yang terlebih dulu menyadari bahwa itu Tuhan Yesus adalah Yohanes, yaitu murid yang dikasihi Tuhan. Dia berkata, ”Itu Tuhan! Itu Tuhan Yesus!”.  Ketika Petrus mendengar itu, dia yang tadinya tidak berpakaian langsung memakai bajunya dan terjun ke dalam air. Dia tidak peduli kepada 153 ekor ikan-ikan yang berbicara tentang berkat-berkat secara jasmani atau materi. Dia tidak peduli! Tetapi dia lebih peduli untuk datang menemui Tuhan Yesus. Mengapa? Sebab inilah pergumulan Petrus. Dia mengalami ’guilty feeling’ yang luar biasa akibat menyangkal Tuhan Yesus. Itulah yang membuat Petrus stress nya lebih berat dibandingkan yang lain.

Pada waktu perjamuan malam terakhir sebelum Tuhan Yesus ditangkap, Tuhan Yesus berkata, ”Sebentar lagi kamu semua akan tergoncang imannya karena Aku”. Tetapi Petrus yang nomor satu berkata, ”Mereka semua boleh tergoncang imannya, tetapi saya tidak!”. Tuhan Yesus lalu menjawab, ”Petrus...Petrus, sebelum ayam berkokok kamu sudah menyangkal aku 3x!”. Namun Petrus tetap berkata, ”Mana bisa?! Saya akan mati bersama dengan Tuhan!”. Ternyata apa yang Tuhan Yesus katakan itu benar terjadi. Petrus menyangkal Tuhan Yesus 3x sebelum ayam berkokok. Begitu ayam berkokok, Tuhan Yesus menoleh kepada Petrus dan mata Tuhan Yesus beradu-pandang dengannya, Petrus teringat apa yang pernah dikatakan Tuhan Yesus sehingga dia menangis sejadi-jadinya, ”Tuhan, ampuni saya....ampuni saya! Saya tidak bermaksud demikian...ampuni saya...ampuni saya!”.  Itulah Petrus dan perasaan itu terus dibawanya sehingga pada waktu dia tahu bahwa yang di tepi pantai itu adalah Tuhan Yesus, dia tidak peduli kepada 153 ekor ikan melainkan dia lebih perlu untuk datang kepada Tuhan Yesus. Ketika itu Tuhan Yesus datang memang untuk ketujuh murid-Nya, tetapi saya juga percaya bahwa yang paling penting sebetulnya Dia akan datang kepada Petrus untuk memulihkannya.

Pada waktu Petrus bertemu dengan Tuhan Yesus berdua, Tuhan Yesus bertanya, ”Petrus, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka?”. Dalam bahasa Indonesianya tertulis seperti itu, tetapi saya kira dalam bahasa Inggrisnya lebih tepat. Karena dikatakan begini, ”Do you love Me more than these?”. Kata ’these” artinya apapun yang kita miliki. Jadi kalau diterjemahkan menjadi, ”Apakah kamu mengasihi Aku lebih dari apa yang kamu miliki seperti uang, harta, kedudukan, dsb?”. Tetapi jawab Petrus, ”Tuhan, aku mengasihi Engkau”. 3 kali Tuhan Yesus bertanya, ”Peter, do you love Me more than these?”. Tuhan Yesus memakai 2 kata dalam bahasa Gerika-nya tentang kata ”mengasihi” di sini, yaitu Agape dan Filia. Memang mengasihi Tuhan itu harus dengan kasih Agape dan kasih Filia.
•  Kasih Agape adalah kasih secara rasional dan bertujuan, terutama dari pikiran dan kehendak.
•  Kasih Filia adalah kasih yang timbul karena hubungan yang erat atau intim
Jadi kita mengasihi Tuhan bukan hanya karena kita tahu bahwa Dia yang menyelamatkan kita. Kalau seperti ini artinya kita belum terlalu kenal Tuhan Yesus. Tetapi kita merasa harus dan dengan kemauan, ”Saya harus mengasihi...saya harus mengasihi!”, artinya dengan kehendak. Itu tidak cukup! Karena kita juga harus mengasihi Tuhan Yesus dengan kasih Filia. Caranya adalah kita harus bergaul erat dengan Dia, melalui pembacaan Firman Tuhan, berdoa, memuji dan menyembah Tuhan serta melalui proses yang terjadi dalam hidup ini, maka kita akan semakin intim dengan Tuhan.

Tuhan berkata, ”Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu.”
•  Dengan segenap hati, artinya perasaan (terkait ke filia)
•  Dengan segenap jiwa, artinya kehendak (terkait ke agape)
•  Dengan akal budi, artinya pikiran (terkait ke agape)
Jadi dengan kata lain Tuhan Yesus berkata, ”Kasihilah Tuhan Allahmu dengan kasih filia dan kasih agape”. Jangan berhenti hanya di agape, tetapi Saudara harus terus hingga filia. Amin!”

Setelah tiap kali Tuhan Yesus bertanya, ”Do you love Me more than these?”, Tuhan Yesus selalu berkata, ”Gembalakanlah domba-domba-Ku!”. Di sini ada sesuatu yang menarik, dimana Tuhan Yesus berkata,  ”Gembalakan domba-domba-Ku!” sampai 3x kepada Petrus dan Tuhan mengajar seperti apakah  model domba-domba-Nya itu.  Tuhan Yesus mengajar demikian :
1.  ”Feed My lambs....”, yang artinya beri makan anak domba-Ku.
2.  ”Tend My sheep....”, yang artinya perlihara domba-domba-Ku
3.  ”Feed My sheep....”, yang artinya beri makan domba-domba-Ku.

Jadi ada 3 golongan yang akan digembalakan, yaitu :
1.  Anak-anak domba. Mereka ini harus diberi makan karena mereka masih anak-anak. Anak-anak disini artinya orang-orang yang baru kenal Tuhan Yesus yaitu orang-orang yang pengenalan akan Tuhan itu masih baru.
2.  Orang-orang yang sudah lama kenal Tuhan Yesus atau menjadi orang kristen tetapi masih perlu diberi makan
3.  Orang-orang yang sudah lama mengenal Tuhan dan sudah dewasa sehingga Tuhan menyuruh untuk memeliharanya.

Dari ketiga golongan ini mana yang lebih sulit digembalakan? Yang masih anak-anak atau baru kenal Tuhan atau yang sudah lama kenal Tuhan tapi karakternya masih anak-anak atau yang sudah dewasa? Yang paling susah adalah yang sudah lama menjadi Kristen, tetapi masih seperti anak-anak! Ini seperti orang tua yang sudah ada kumis atau jenggotnya, tetapi masih pakai dot untuk minum susu. Kita mungkin tertawa, tetapi jangan-jangan bisa jadi itu kita sendiri? Dan kalau masih ada yang seperti itu, mari kita cepat berubah dan menjadi dewasa. Orang yang seperti ini, bahasa Jawa-nya berkata, ”sok pintar”, merasa dirinya paling tahu dalam segala hal. Oleh sebab itu Alkitab berkata, ”......dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri” (Amsal 3 : 5).

Atau sebaliknya, karena sudah lama ikut Tuhan maka teori-teori Firman Tuhan sudah tahu semua, tetapi sayangnya tidak dipraktekkan. Berbeda dengan yang masih anak-anak, karena awalnya mereka memang tidak tahu tetapi begitu diberitahu mereka langsung mengikuti. Dan ini lebih mudah tentunya, namun yang lebih mudah lagi adalah mereka yang sudah lama kenal Tuhan Yesus dan sudah dewasa. Begitu ditegor, tanpa harus keras-keras menegornya, sudah langsung mengerti; seperti Daud. Saya berdoa supaya Saudara semakin cepat menjadi dewasa secara rohani. Itulah entering the next level. Hari-hari ini selain Tuhan mau kita belajar tentang dasar-dasar Firman Tuhan, juga supaya pengertian kita semakin meningkat. Karena Dia akan segera datang untuk kali yang kedua dan Dia sedang mempersiapkan kita, gereja-Nya menjadi gereja yang dewasa, yaitu gereja mempelai Kristus. Amin! 40 hari setelah menampakkan diri dan disaksikan oleh murid-murid-Nya, Tuhan Yesus naik ke sorga. Tgl 9 Mei nanti, kita akan bersama-sama memperingati Tuhan Yesus naik ke sorga. Dan 10 hari setelah itu, Roh Kudus dicurahkan!

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8)


Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo,

Translate