HIDUP DALAM KUASA KEBANGKITAN KRISTUS

“...supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. “ (Roma 6:3-5)

WARISAN KUASA KEBANGKITAN
Hari Raya Paskah baru saja kita lewati. Kebangkitan Tuhan Yesus disaksikan oleh para murid yang dikunjungi-Nya berulang kali dalam kurun waktu 40 hari sebelum kenaikan-Nya ke Surga. Kebangkitan Tuhan Yesus TELAH mewariskan kuasa kebangkitan kepada kita. Yesus telah bangkit, jadi kitapun harus bangkit. Kuasa  yang membangkitkan-Nya dari kematian, menjadi kuasa yang bekerja di dalam kita. Kemuliaan yang mengangkat Yesus naik ke surga menjadi kemuliaan yang menaungi kita.

Secara hak, semua itu sudah menjadi milik kita, namun untuk mewujudkan kebenaran itu sebagai pengalaman yang nyata, kita harus melangkah bersama-Nya mengikuti tuntunan-Nya. Inilah yang firman Tuhan katakan: “Supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa (kuasa kebangkitan-Nya), demikian jugalah kita akan hidup dalam hidup yang baru.”

Apakah yang kita tangkap dari keinginan Tuhan dalam ayat tersebut? Apakah kita setuju dengan keinginan-Nya ini? Apakah kita sungguh-sungguh menginginkan hal ini terjadi atas hidup kita? Bahwa hidup kita senantiasa berada di dalam kuasa kebangkitan Yesus, sehingga sama seperti Kristus ...... oleh kemuliaan Bapa, kita juga sekarang hidup oleh kuasa yang sama. Ketika rasul Paulus mengatakan: “supaya…..,” itu artinya manifestasinya memang belum langsung terjadi, namun praktis dapat segera terjadi. Kuasa kebangkitan Yesus menjadi kenyataan praktek hidup kita setiap hari. Karena itu kita harus memutuskan untuk setuju, mengikuti tuntunan-Nya, dan melangkah di dalam apa yang Tuhan sedang kerjakan.

SETELAH KRISTUS BANGKIT
Kristus dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa. Itulah yang telah terjadi, dan hal itulah yang Tuhan wariskan agar menjadi pengalaman kita.  Apakah yang firman Tuhan katakan mengenai kebangkitan Yesus? “Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.” (Roma 6:9,10).

“Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.” (Wahyu 3:21). Kebenaran-kebenaran apakah yang terkandung di dalamnya? Renungkanlah fakta kebangkitan Tuhan Yesus ini:
•   Kematian tidak berkuasa atas diri-Nya.
•   Berada dalam alam kemuliaan surgawi.
•   Sebagai Pribadi yang telah menaklukkan iblis secara mutlak.
•   Sebagai pemegang otoritas atas segala yang ada.
•   Menantikan kepenuhan saatnya; bahwa segala yang ada di bumi akan  bertekuk lutut di hadapan-Nya, mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan. Sebagai Raja segala raja, Dia akan  mengajak kita, orang-orang yang mengasihi-Nya dengan murni, untuk memerintah bersama dengan-Nya.

Sebagaimana Kristus telah bangkit, demikianlah sekarang kita hidup di dalam Dia. Camkan kembali firman-Nya: “Supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian jugalah kita akan hidup dalam hidup yang baru. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. …. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.” (Roma 6:8,11).

MATI BERSAMA KRISTUS
Kristus telah bangkit, kitapun harus bangkit. Karena itu kita harus mengerti prinsip yang berlangsung di dalamnya: tidak ada kebangkitan tanpa kematian. Kuasa kebangkitan adalah hasil yang diraih, namun kematian oleh salib adalah benih yang harus ditabur terlebih dahulu. Sebelum mengalami kuasa kebangkitan, kita harus mengalami salib. Ketika kita ada di dalam Kristus, memang sesungguhnya kita dipersatukan dengan kematian-Nya. Namun untuk melihat manifestasi kuasa kebangkitan nyata di dalam kita, kita harus dipersatukan dengan pengalaman kematian Kristus itu terlebih dahulu.  Kita mengalami dan merasakan salib seperti  Yesus.

Apakah yang firman Tuhan katakan mengenai hal ini? “Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, ….” (Roma 6: 3,5,8). Kata-kata: “Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya...” bukan hanya sebagai pengetahuan teori atau sekedar pengakuan iman, melainkan kita merelakan diri kita untuk mengalami dan merasakannya dalam hidup kita. Kita masuk ke dalam pengalaman yang kongkrit kenyataan pengalaman salib.

Yesus berkata: “....Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.”  (Matius 16:24,25).

Kepenuhan manifestasi kuasa kebangkitan adalah sejajar dengan pengalaman kematian Yesus di dalam kita. Kita harus melewati tahapan kematian ego manusia lama,seperti tahap kematian Kristus, supaya lewat kematian manusia lama, kebangkitan yang sama dengan kebangkitan Yesus terwujud. Itulah yang Paulus inginkan, yaitu “mengenal kuasa kebangkitan-Nya dan dipersatukan dengan kematian Kristus.” (Filipi 3: 10).

Apakah yang terjadi ketika kuasa salib mematikan tubuh dosa kita? Sebagaimana Yesus mengalaminya sejak di Taman Getsemani, kitapun dibawa untuk mengalami hal yang serupa. Kejadian yang berikut ini  adalah pengalaman salib yang mungkin akan kita alami:
•      Sebagai orang yang benar, tidak melakukan kejahatan apapun, namun divonis sebagai yang jahat.
•      Mengalami perlakuan tidak adil: dipersalahkan dan dijadikan korban akibat kepentingan orang lain.
•      Tertolak dan terkucil sendirian, dan tidak ada orang yang peduli.
•      Dipandang seperti orang berdosa/hina dan dihindari orang.
•      “Dipenjara” dan direndahkan, padahal sudah setia melakukan kewajiban.
•      Dalam ijin Tuhan “menjadi bangkrut” sehingga merasa lemah dan miskin.

Apakah Anda pernah berada di posisi seperti ini? Yesus telah melewati semua itu.

SIKAP YANG BENAR
Apakah yang harus kita lakukan pada saat mengalami salib? Deklarasikan kata sepakat kepada Tuhan setiap kali kita harus mengalami yang serupa dengan salib Kristus. Katakan:“Aku berserah dalam ketidak-mengertianku, kehendak-Mu-lah yang jadi, rancangan-Mu-lah yang terwujud dalamku.” Bahkan Paulus memberi teladan didalam ia menginginkan agar  dipersatukan dengan kematian Kristus’ itu menjadi pengalamannya. Ketika merelakan salib dan sepakat dengan apa yang Tuhan izinkan “menimpa” hidup kita, maka tahapan itu akan cepat kita lalui. Kita akan lebih cepat menyelesaikan ujian dan proses yang harus kita jalani.

Ketika salib sedang berproses atas kita, posisikan diri sebagai sebagai orang yang telah memiliki kuasa kebangkitan, yaitu keyakinan bahwa kita pasti bangkit kembali. Kita menyikapinya dengan memuliakan Tuhan dan mengikatkan diri kepada target Tuhan. Reaksi natural kita biasanya terkejut, takut, malu, bertanya-tanya, mencari pembenaran diri, mencari orang yang mau membela kita, mengasihani diri, dan semacamnya. Jangan tenggelam dalam reaksi manusiawi yang menuntut keadilan dan merasa menjadi korban. Kita melepaskan hak kita seperti respon Yesus terhadap proses penyaliban-Nya. Karena itu, sebagaimana Kristus telah bangkit, kitapun pasti akan bangkit. Muliakan Tuhan dalam keadaan apapun yang menimpa kita. Pujilah Tuhan atas kesetiaanNya. Apa yang Tuhan inginkan untuk terjadi sebagai hasilnya, seharusnya menjadi fokus dan target yang harus kita kejar saat mengalami salib. Melewati salib, kita diubah jadi emas murni. Kita harus menanggapi dipersatukan dengan kematian Kristus ini dengan sikap minta dibersihkan dari 3 hal yang mendasar: akar cinta uang, mementingkan kepentingan diri sendiri, dan kesombongan yang tersembunyi.

Sebagaimana Ayub, ketika melewati masa “salib”nya,  dia memutuskan menjadi emas murni: “Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.” (Ayub 23:10,11). Ketika telah menjadi emas murni, maka kita akan mencintai Tuhan dengan hati yang murni, tidak ada lagi sisa cinta uang. Urusan uang tidak akan mengganggu apapun di dalam kita. Kita  menjadi orang yang mengejar kepentingan Tuhan, bukan kepentingan diri sendiri. Perasaan Tuhan dan pandangan Tuhan menjadi yang lebih utama. Kita tidak sibuk memikirkan dan mempertahankan harga diri kita, melainkan menjadi rendah hati, rela ditegur, mudah bertobat, dan peka terhadap godaan untuk menyombongkan diri. Inilah emas murni yang Tuhan cari dari hati kita. Kuasa salib mengubah kita menjadi emas murni.

KEBANGKITAN SETELAH SALIB
Kuasa kebangkitan-Nya membuat kita selalu memiliki keberanian dan pengharapan bahwa kita pasti bangkit kembali. Ketika kita mengalami salib, maka kita pasti akan mengalami kuasa kebangkitan. “Jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.”

Pengalaman salib seringkali membuat kita merasa direndahkan seperti ulat atau cacing. Ketika Tuhan “melemahkan” kita menjadi cacing Yakub atau ulat Israel, maka di dalamnya terkandung persiapan untuk bangkit kembali menjadi alat Tuhan yang penuh kuasa: yaitu menjadi papan pengirik yang baru untuk mengirik gunung dan membuat gunung batu yang menghambat kita hancur menjadi seperti sekam yang terhambur. Yang lemah dan tak berdaya, oleh kuasa kebangkitan Kristus - dibalikkan menjadi penuh kuasa dan kemenangan yang gemilang. “Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, .... Sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru, dengan gigi dua jajar; engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya, dan bukit-bukit pun akan kaubuat seperti sekam. Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau ini akan bersorak-sorak di dalam Tuhan dan bermegah di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel.” (Yesaya 41:14-16 ).

Apapun yang sedang kita alami, kuasa kebangkitan sudah ada di dalam kita. Muliakanlah Tuhan dengan apapun yang terjadi atas hidup kita. Orang yang bersemangat memuliakan Allah akan segera melihat manifestasi kemuliaan Allah. Keduanya harus lengkap kita alami: Kematian oleh salib, dan pengalaman manifestasi kebangkitan Krisus. Ketika kuasa kebangkitan-Nya menjadi hidup kita, kuasa itulah yang menopang sehingga kita menjadi berani (seperti Kristus berani) melakukan apa yang orang lain takuti. Kita bisa membuang dan menanggalkan (seperti Kristus menanggalkan) apa yang orang lain pertahankan mati-matian.  

Kuasa kebangkitan Kristus menjadikan kita berotoritas di bumi untuk mengeksekusikan kuasa kebangkitan-Nya. “Dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, ....membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.” (Efesus 1:19-21 ).

Kuasa-Nya yang telah bekerja membangkitkan Kristus dari antara orang mati itu disediakan bagi kita yang percaya. Betapa hebat kuasaNya bagi kita yang percaya. Kristus telah bangkit, kita juga bangkit. Hiduplah senantiasa dalam kuasa kebangkitan-Nya. Amin! (MG)


SHARING SUPPLEMENT
APRIL 2013


MUSIM PEPERANGAN ROHANI


            Tahun 2013 adalah Tahun yang luar biasa.  Ini adalah Tahun Pemulihan Seutuhnya: Entering the Next Level, tetapi juga TUHAN nyatakan sebagai Tahun Peperangan Rohani.  Pahamilah dengan baik bahwa kalau ini adalah musim peperangan rohani, pastikan anda siap dan juga melakukan peperangan rohani bersamaNya.  Ini adalah tahun peperangan rohani yang serius; musuh yang kita lawan bukanlah darah dan daging, melainkan penghulu-penghulu/penguasa-penguasa di udara yaitu iblis dan seluruh kekuatan jahatnya (Efesus 6:11-12).

            Berperang (to wage war)  juga merupakan salah satu bentuk yang paling nyata bahwa kita "bergerak" keluar dari zona nyaman (persembunyian) dan mencegah kita untuk stagnant/statis; itu berarti secara aktif kita menyerang dan membinasakan kuasa musuh-musuh kita, merebut kembali daerah-daerah yang dirampas musuh, menduduki daerah-daerah baru, membebaskan para tawanan, dan menjarah musuh.

"Sebab itu, sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan memperdengarkan tempik sorak peperangan terhadap Raba bani Amon. Kota itu akan menjadi anak bukit yang tandus, dan kota-kota jajahannya akan dibakar dengan api; maka Israel akan memiliki orang-orang yang dahulu memilikinya ('TAKE POSSESSION of HIS POSSESSORS'-NASB), firman TUHAN."  (Yer 49:2)


            Peperangan rohani yang kita jalani hari-hari ini dan kedepan ini adalah peperangan teritorial (wilayah).  Peperangan rohani yang kita jalani sekarang dan doa-doa yang kita naikkan ini adalah untuk merebut wilayah-wilayah, menguduskannya, melepaskan berkat atasnya, mematahkan kuasa jahat atasnya dan meng-klaim jiwa-jiwa di wilayah tersebut untuk kemuliaan nama TUHAN.  Mengapa ini perlu kita lakukan?


1.    Kita sedang merebut kembali apa yang sebenarnya menjadi milik kita.

            Sesungguhnya seluruh bumi ini TUHAN serahkan kepada manusia.  Tetapi karena dosa maka penguasa atas bumi ini adalah iblis.  Maka sekarang adalah tugas kita anak-anak TUHAN yang sudah dipulihkan dan ditebus oleh YESUS untuk merebut kembali daerah-daerah yang dirampas iblis tersebut.


2.    Kita harus mengubah atmosfir di alam roh terlebih dahulu, agar membuka jalan bagi terbukanya perubahan di dunia nyata/fisik.

            Kita semua ingin terjadi perubahan secara positif terhadap daerah-daerah yang kita doakan; keadaan ekonomi membaik dan penduduknya menjadi semakin benar gaya hidupnya.  Namun perhatikanlah hal ini: gaya hidup suatu masyarakat sangat berkaitan erat dengan kondisi atmosfir wilayah mereka.  Misal: suatu daerah yang sering hujan, maka masyarakatnya akan terbiasa membawa payung.  Di daerah yang sering terkena angin dingin, maka masyarakatnya akan terbiasa memakai pakaian hangat.  Di daerah yang kering, masyarakatnya akan lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi/menghabiskan air.  Saat kita melakukan berdoa dan melakukan peperangan rohani, maka sebenarnya kita sedang berperang agar kondisi atmosfir suatu wilayah berubah sehingga gaya hidup masyarakat daerah itu berubah.  Suatu daerah yang penuh penuh kekerasan pastilah karena alam roh-nya adalah kekerasan.  Tetapi saat kita lepaskan berkat dan patahkan roh kekerasan dalam kuasa TUHAN, percayalah hal itu akan terjadi, maka gaya hidup kekerasan di antara masyarakatnya pun akan terpatahkan. Amin!


3.    Kita sedang berperang agar lebih banyak orang melihat kebenaran dan mengetahui bahwa TUHAN YESUS adalah TUHAN dan Juruselamat yang sejati.

            Seberapun kuat dan "jago"-nya kita dalam melakukan penginjilan, selama masih ada dinding atau selaput yang menutupi mata-hati banyak orang, maka pesan kabar baik kita tidak akan pernah bisa masuk.  Peperangan rohani dan doa-doa kita adalah agar selaput ini diangkat dan orang-orang menjadi terbuka dengan pemberitaan akan TUHAN YESUS. Tujuan utama dan akhir dari peperangan rohani adalah agar jiwa-jiwa datang kepada TUHAN YESUS.  Inilah yang seharusnya menjadi fokus utama doa peperangan rohani kita.

            Ingatlah: ketika musim peperangan rohani tiba, pastikan anda tidak diam ditempat, melainkan ikut dalam peperangan tersebut!

            Inilah janji Tuhan ketika kita berperang; kita akan membelenggu musuh yang tadinya membelenggu kita! Tingkatan berkat yang lebih besar juga akan kita dapatkan setelah kita berperang (Ulangan 28:7-8). Nabi Yesaya dan Mikha bahkan menubuatkan bahwa kedamaian yang sesungguhnya (final peace) hanya dapat dicapai melalui peperangan terakhir (the ultimate warfare).  Ketika tiba masanya untuk berperang, maka tempat yang paling aman bagi kita adalah justru di medan perang bersama-sama dengan DIA (bandingkan dengan Raja Daud di 2 Sam 11:1-2). Zefanya 3:17 mengatakan bahwa TUHAN ALLAH ada di tengah-tengah kita sebagai pemenang/prajurit yang menyelamatkan ('a warrior who saves'-AMP); karena itu selama kita terus bergerak dan berperang bersama Dia, kita justru akan terlindung dari serangan musuh.  [JG/CS/2013]


Bangkit! Serukan nama YESUS!
Maju! Nyatakan kuasaNya!
Kita buat iblis gemetar, kalahkan tipu dayanya
Dengan kuasa NamaNya!

Nama YESUS, menara yang kuat!
Nama YESUS, kota benteng yang teguh!
Nama YESUS kalahkan semua musuh
Nama YESUS diatas segalanya



Apakah anda memiliki kisah/kesaksian mengenai peperangan rohani?
Bagikanlah kepada kami kisah dan kesaksian anda melalui e-mail:
kesaksian.cool@gmail.com

Kisah dan kesaksian anda akan menjadi berkat bagi banyak orang.




Saat Teduh
Hari Ke-1
Senin, 29 April 2013
Markus 6
1.       Apakah pesan Yesus ketika mengutus kedua belas rasul?
2.       Bagaimanakah akhir hidup dari Yohanes Pembaptis?
3.       Bagaimanakah caranya Yesus memberi makan lima ribu orang?
4.       Mengapa Petrus gagal berjalan di atas air?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : 2 Tawarikh 20-22)          


Hari Ke-2
Selasa, 30 April 2013
Markus 7
1.       Hal-hal apakah yang dapat menajiskan seseorang? Dari manakah timbulnya?
2.       Bagaimanakah ukuran iman yang dimiliki oleh seorang perempuan Siro-Fenisia?
3.       Bagaimanakah caranya Yesus menyembuhkan seorang yang tuli?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : 2 Tawarikh 23-25)          

Hari Ke-3
Rabu, 01 Mei 2013
Markus 8
1.       Bagaimanakah caranya Yesus memberi makan empat ribu orang?
2.       Apakah yang dimaksud dengan ragi orang Farisi dan ragi Herodes?
3.       Bagaimanakah caranya Yesus menyembuhkan seorang buta di Betsaida?
4.       Apakah syarat-syarat untuk menjadi pengikut Yesus?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : 2 Tawarikh 26-29)          

Hari Ke-4
Kamis, 02 Mei 2013
Markus 9
1.       Apakah yang dialami oleh Yesus di sebuah gunung ketika bersama Petrus, Yohanes dan Yakobus?
2.       Mengapa murid-murid Yesus tidak dapat mengusir roh jahat dari seorang anak yang bisu?
3.       Bagaimanakah caranya menjadi seorang yang terbesar?
4.       Apakah yang Alkitab gambarkan tentang keadaan di neraka?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : 2 Tawarikh 30-32)          

Hari Ke-5
Jumat, 03 Mei 2013
Markus 10
1.       Apakah yang Tuhan ajarkan tentang perceraian?
2.       Mengapa orang kaya sukar masuk Kerajaan Allah?
3.       Bagaimanakah dengan upah yang akan diterima oleh orang yang mengikut Yesus?
4.       Apakah tujuan dari kedatangan Tuhan Yesus ke dunia?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : 2 Tawarikh 33-36)          

Hari Ke-6
Sabtu, 04 Mei 2013
Markus 11
1.       Apakah yang Tuhan ajarkan tentang kuasa dalam perkataan?
2.       Apakah yang tidak boleh ada di dalam Bait Suci?
3.       Apakah yang Tuhan ajarkan tentang kuasa pengampunan?
4.       Apakah yang Tuhan ajarkan tentang kuasa dalam doa?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Ezra 1-4)                            

Hari Ke-7
Minggu, 05 Mei 2013
Markus 12
1.       Apakah yang Tuhan ajarkan tentang membayar pajak kepada pemerintah?
2.       Apakah isi dari hukum yang terutama?
3.       Bagaimanakah hubungan antara Yesus dan Daud?
4.       Renungkanlah persembahan seorang janda miskin. Apakah yang dipersembahkannya?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Ezra 5-7)                            



JADIKAN SEMUA BANGSA MURID-KU

Ada seorang wartawan mengatakan: “We live in a nation that Doctors destroy health, lawyer destroy justice (meskipun mereka orang Kristen), University destroy knowledge, Government destroy freedom, Press destroy information, Religion destroy moral, Bank destroy economic.” Merenungkan kenyataan ini kita prihatin dan kita sungguh-sungguh perlu berpaling kepada Tuhan.

Dalam acara Prayer March di salah satu gereja kita, 13 anak youth masih dengan seragam sekolahnya, mengikuti acara doa ini dengan mengendarai mobil. Mereka meminta pembimbing mereka berkeliling mengunjungi sekolah-sekolah di daerah Jakarta Selatan. Melewati setiap sekolah sambil berhenti sejenak, dan mereka dengan sungguh-sungguh berdoa sambil menangis, minta pengampunan dan berkat-Nya bagi rekan-rekan mereka yang ada di situ. Mereka juga minta kesempatan berdoa di depan Jakarta International School sebab mereka percaya bahwa doa mereka juga akan sampai ke bangsa-bangsa.

Sebelum naik ke Surga, Tuhan Yesus memberikan Amanat Agung kepada murid-murid-Nya: “...jadikan semua bangsa murid-Ku...” (Matius 28:18-20). Kitab Yesaya 54:13-17telah menubuatkan: “Semua anakmu akan menjadi murid Tuhan, dan besarlah kesejahteraan mereka.” Janji Tuhan dalam Habakuk 2:14 adalah: “Sebab  bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan, seperti air yang menutupi dasar laut.”

Murid Kristus akan diberi pengertian mengenai grand design dan purpose yang Tuhan peruntukkan bagi mereka dan memiliki hikmat yang dari Tuhan untuk memahami hal itu, sehingga dari hari ke hari menampakkan perubahan dalam hidupnya. Mereka juga diberi pengetahuan dan kuasa untuk menyatakan kebenaran dengan berani.

Murid yang duduk di bangku sekolah memiliki guru-guru, sebagaimana murid-murid Tuhan memiliki Pembina, mentor yang memiliki integritas, tekun, yang setia mengikuti Roh Kudus. Di dunia sekuler Tuhan juga bekerja melalui lembaga pendidikan – sekolah yang ada selain gereja. Gereja menjadi pusat untuk menyuarakan kebenaran, moral, dan disiplin dari Firman Tuhan melalui murid-murid-Nya yang adalah orang benar, sehingga menjadikan masyarakat sejahtera.

Tetapi untuk mencapai sasaran tersebut, jalannya semakin tidak mudah, apalagi di akhir jaman ini. Anak-anak sekolahan dari usia belia hingga dewasa menjadi sasaran empuk si jahat. Umumnya para siswa sekarang berprilaku tak terpuji. Selain itu banyak ‘sekolah Kristen’ di daerah tutup karena kurangnya inovasi, keuangan, guru, selain tekanan horizontal yang semakin kuat. Di lain sisi; di kota-kota besar sekolah Kristen terjebak berkompetisi ‘kualitas dan sarana’ pendidikan, mengakibatkan uang sekolah menjadi sangat mahal.
Alhasil, banyak ‘murid Tuhan’ membelot, identitas dan kualitas kekristenan tidak menjadi faktor utama. Banyak sekolah kekurangan guru agama Kristen bahkan guru yang mengajar bukan Kristen. Angka kriminal tinggi, hidup semakin susah, taraf hidup rata-rata rendah.

Secara ekonomi kondisi ini memperihatinkan sekali, kenapa? Karena mereka tidak menjadi murid Tuhan yang benar. Mereka menjerit tak tahan dengan realita hidup semakin susah, gizi rendah, daya juang semakin lemah, tidak ada kekuatan. Waktu dosa berkuasa di dunia ini maka manusia cenderung berjalan sendiri-sendiri, tanpa arah, tidak ada unity, egoistis dan hidupnya tidak teratur, apatis, mati.

Alkitab membicarakan isi hati Tuhan yang luar biasa, kasih-Nya yang besar bagi dunia ini, Dia menjadi manusia dalam Tuhan Yesus Kristus untuk menebus kita di kayu salib. Ada grand design-Nya, ada purpose-Nya, ada hidup yang berarti di dalam Dia! Sekarang Tuhan mau pakai kita sebagai murid-Nya untuk memberitakan kabar baik yaitu menolong, memberikan kesaksian dalam berbagai bidang kehidupan di dunia.

Dimana  ada  Firman  di  situ  muncul  kebenaran,  dan  kebenaran  ini  akan  memerdekakan setiap   orang;  apapun  masalahnya.  Kebenaran  inilah  yang  akan  mentransformasi tatanan hidup menjadi lebih baik dari hari kemarin. Pemulihan hidup yang seutuhnya setiap murid Tuhan, dan membawa mereka naik level yang lebih tinggi. Alkitab mengatakan di mana dosa semakin berkuasa maka di situ kasih karunia Tuhan bekerja lebih hebat.

Ini waktunya murid-murid Tuhan menjadi pasukan-Nya yang bergerak untuk merebut kembali seluruh daerah yang dikuasai si jahat. Bongkar tipu muslihat jahatnya, bungkamlah dia dengan kuasa Tuhan Yesus, usir dia dan patahkan kuasanya!

Melalui Prayers March kita mendapat banyak kesaksian, dimana Tuhan bekerja dengan luar biasa; mulai dari anak-anak sampai orang tua semua sedang bergerak bersama-sama teratur, mengikuti tuntunan-Nya. Saudara-saudara murid Tuhan, mari bergabung, terus bergerak, lakukan peperangan rohani dalam unity.

“Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.” Yesaya 54:2-3.

Tuhan Yesus memberkati! (HP)


SHARING SUPPLEMENT
APRIL# 2013


PANGGILAN TUHAN UNTUK SEMUA ORANG PERCAYA :
“BERDOA, MEMUJI & MENYEMBAH TUHAN”



            Bacalah dan perhatikanlah ayat-ayat berikut ini:

“... mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku. Aku akan berkenan kepada korban-korban bakaran dan korban-korban sembelihan mereka yang dipersembahkan di atas mezbah-Ku, sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.” (Yesaya 56:7)

“...Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.  ALLAH itu ROH dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yohanes 4:23-24)

            Tubuh kita adalah Rumah ALLAH / Rumah ROH KUDUS, untuk itu rumah ALLAH ini juga akan disebut Rumah Doa, Pujian dan Penyembahan. Berdoa, memuji dan menyembah TUHAN bukan sekedar dikhususkan bagi mereka yang suka berdoa atau yang melayani sebagai pendoa saja, tetapi merupakan panggilan TUHAN bagi semua orang percaya. Ada 3 (tiga) alasan mengapa Berdoa, Memuji dan Menyembah TUHAN adalah Panggilan untuk semua orang percaya, yaitu karena:


1.  BERDOA, MEMUJI DAN MENYEMBAH ADALAH TELADAN TUHAN YESUS BAGI SEMUA ORANG PERCAYA.

            Sekalipun hanya hidup di bumi selama kira-kira 33 ½ tahun, dengan masa pelayanan yang begitu singkat (3½ tahun saja) namun TUHAN YESUS telah memberikan teladan yang luar biasa bagi kita orang percaya. Bukan hanya karakter atau kharisma-Nya saja, tetapi juga apa yang menjadi gaya hidup-Nya sehari-hari. TUHAN YESUS kita bukanlah seperti selebriti yang senang menghabiskan waktu di tengah kerumunan orang-orang yang mengagumi serta menyanjung-Nya, tetapi DIA menghabiskan banyak waktu untuk menyendiri dan berdoa.  Dia tahu untuk membagi prioritas waktuNya dengan baik dan benar. Perhatikanlah:

Matius 14:23 “Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, YESUS naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian disitu.”

Matius 26:36 “Maka sampailah YESUS bersama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Duduklah disini, sementara Aku pergi kesana untuk berdoa.”

Markus 1:35 “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Lukas 5:15-16 “Tetapi kabar tentang YESUS makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhakan dari penyakit mereka. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.  

       Ayat-ayat yang kita baca menunjukkan kepada kita bahwa berdoa adalah teladan yang TUHAN YESUS tinggalkan bagi semua orang percaya.


2.  BERDOA, MEMUJI DAN MENYEMBAH ADALAH TELADAN RASUL-RASUL DAN JEMAAT MULA-MULA.

            TUHAN YESUS pernah menyampaikan bahwa seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya (Lukas 6:40).  Setelah TUHAN YESUS terangkat ke Sorga dan ROH KUDUS dicurahkan, maka rasul-rasul menjadi soko guru bagi jemaat mula-mula. Sama seperti halnya TUHAN YESUS, demikian juga para rasul.  Karena terlalu disibukkan oleh pelayanan diakonia, mereka akhirnya memutuskan untuk mengangkat para diaken dengan tujuan agar pelayanan terhadap jemaat yang membutuhkan tidak terabaikan dan para rasul pun dapat memusatkan diri untuk pelayanan firman dan doa. Jelas sekali bahwa berdoa menjadi salah satu fokus pelayanan para rasul. 

            Jemaat mula-mula pun memberikan teladan bagi kita yang hidup di jaman akhir ini. Mereka adalah jemaat yang suka dan sungguh-sungguh berdoa, memuji dan menyembah TUHAN.

Kisah 2:42,47 “mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa, ...sambil memuji ALLAH. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari TUHAN menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan”

Dalam Kisah 4:23-31 pun kita ketahui bahwa saat rasul Petrus dan Yohanes ditangkap dan murid-murid diintimidasi untuk tidak memberitakan injil. Jemaat berkumpul dan berdoa.  Berdoa, memuji dan menyembah TUHAN memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan jemaat/orang Kristen sejak awal sejarah gereja dimulai. Berdoa, memuji dan menyembah TUHAN bukan sekedar tugas/ kewajiban bagi para pendoa syafaat saja, justru semua jemaat yang ada adalah pendoa syafaat.  Kita semua adalah Rumah Doa, Pujian dan Penyembahan.


3.  BERDOA, MEMUJI DAN MENYEMBAH ADALAH TELADAN GEMBALA SIDANG / PEMBINA YANG MERUPAKAN PANGGILAN TUHAN BAGI KITA.

            Gembala Sidang/Pembina dengan tegas mengatakan bahwa setiap pengerja dan jemaat harus tahu dan mengerti apa yang merupakan visi/panggilan TUHAN bagi Gereja kita, yakni Kisah Para Rasul 15:16-17 yang berbicara mengenai "Pemulihan Pondok Daud". PEMULIHAN PONDOK DAUD berbicara soal DOA, PUJIAN DAN PENYEMBAHAN BERSAMA-SAMA DALAM UNITY SIANG DAN MALAM. Tujuan dari Pemulihan Pondok Daud adalah supaya semua orang lain mencari TUHAN, dan segala bangsa yang tidak mengenal ALLAH yang kusebut milik-Ku. Yang dengan kata lain dapat kita terjemahkan: SETIAP LUTUT BERTELUT, SETIAP LIDAH MENGAKU BAHWA YESUS KRISTUS ADALAH TUHAN.

            Gembala Sidang/Pembina bukan hanya sekedar menyampaikan pesan TUHAN yang menjadi panggilan bagi Gereja kita ini, tapi terlebih beliau menunjukkan sebuah teladan yang luar biasa bagaimana hidupnya sungguh-sungguh dipenuhi dengan doa, pujian dan penyembahan 24 jam dalam sehari. Inilah yang merupakan DNA (ciri khas/khusus) dari Gereja kita. Sebagai anak-anak rohani yang berada di wadah ini, pantaslah bagi kita untuk memiliki DNA yang sama dengan pemimpin rohani kita, yaitu memiliki panggilan untuk berdoa, memuji dan menyembah TUHAN.  [DL/2013]


Kau sungguh indah tiada taranya
Sungguh menakjubkan
Sungguh ajaib 'tuk dimengerti
Lebih dari semua yang ada
HikmatMu tiada terselami, KasihMu dalam tak terduga
Kau sungguh indah tiada taranya
Mulia dan berkuasa!

Ku kagum, hormat, akan Engkau
Ku kagum, hormat, akan Engkau
Kau ALLAH yang layak dipuji
Ku kagum akan Engkau


Apakah anda memiliki kisah/kesaksian mengenai kehidupan doa-pujian-penyembahan anda ?
Bagikanlah kepada kami kisah dan kesaksian anda melalui e-mail:
kesaksian.cool@gmail.com

Kisah dan kesaksian anda akan menjadi berkat bagi banyak orang.



Saat Teduh
Hari Ke-1
Senin, 22 April 2013
Matius 27
1.       Apakah respon Yesus di hadapan Pilatus?
2.       Bagaimanakah terjadinya proses penyaliban Yesus? Di manakah Yesus disalibkan?
3.       Apakah yang terjadi pada waktu kematian Yesus?
4.       Siapakah yang meminta mayat Yesus untuk dikuburkan?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : 1 Tawarikh 27-29)

Hari Ke-2
Selasa, 23 April 2013
Matius 28
1.       Bagaimanakah terjadinya kebangkitan Yesus?
2.       Dusta apakah yang diperkatakan oleh Mahkamah Agama?
3.       Apakah isi amanat agung?
4.       Siapakah yang harus melakukan amanat agung Tuhan Yesus?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : 2 Tawarikh 1-3)

Hari Ke-3
Rabu, 24 April 2013
Markus 1
1.       Apakah inti pelayanan Yohanes Pembaptis?
2.       Siapakah yang memimpin  Yesus ke padang gurun?
3.       Siapa sajakah yang menjadi murid-murid Yesus?
4.       Apakah yang menggerakkan Yesus untuk menyembuhkan orang-orang sakit?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : 2 Tawarikh 4-6)

Hari Ke-4
Kamis, 25 April 2013
Markus 2
1.       Bagaimanakah ukuran iman yang dimiliki oleh orang-orang yang membawa orang lumpuh kepada Yesus?
2.       Bagaimanakah latar belakang hidup Lewi anak Alfeus sebelum ia menjadi pengikut Kristus?
3.       Apakah yang Tuhan ajarkan tentang memetik gandum pada hari Sabat?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : 2 Tawarikh 7-9)

Hari Ke-5
Jumat, 26 April 2013
Markus 3
1.       Siapa sajakah yang ditetapkan Yesus menjadi kedua belas rasul?
2.       Siapakah yang dimaksud Beelzebul dalam pasal ini?
3.       Siapakah yang sebenarnya disebut ibu dan saudara-saudara bagi Yesus?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : 2 Tawarikh 10-13)

Hari Ke-6
Sabtu, 27 April 2013
Markus 4
1.       Di mana sajakah tempat benih ditabur? Benih apakah yang ditabur?
2.       Apakah yang Tuhan ajarkan tentang ukuran yang kita pakai?
3.       Mujizat apakah yang Yesus lakukan pada saat terjadi angin ribut? Pelajaran apakah yang dapat kita aplikasikan pada waktu kita menghadapi badai?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : 2 Tawarikh 14-16)

Hari Ke-7
Minggu, 28 April 2013
Markus 5
1.       Pelayanan apakah yang dilakukan Yesus di daerah orang Gerasa?
2.       Bagaimanakah ukuran iman yang dimiliki oleh seorang wanita yang pendarahan selama dua belas tahun?
3.       Mujizat apakah yang dilakukan Yesus kepada anak Yairus?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : 2 Tawarikh 17-19)

Translate