TUHAN yang Memberi Mujizat-mujizat Kepada Kita


      Kisah TUHAN YESUS memberi makan 5.000 orang merupakan salah satu kisah yang terkenal di dalam Alkitab. Mulai dari Sekolah Minggu hingga Ibadah Raya, peristiwa ini dibahas dan dikhotbahkan dari masa ke masa.  Keempat Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) mencatat kisah ini.  Di Tahun 2014 dimana TUHAN membuka Pintu-pintu Mujizat bagi kita, ada pesan khusus dan  pengajaran yang Ia berikan melalui peristiwa bersejarah ini.

      1.  YESUS Adalah TUHAN Yang Hati-Nya Melekat Kepada Kita
      “Ketika YESUS mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.” Matius14:14. Yohanes Pembaptis baru saja dihukum mati oleh Raja Herodes.  YESUS, yang juga adalah Sepupu dari Yohanes Pembaptis, tentu sedih mendengarkan berita ini, sehingga Ia hendak mengasingkan diri di tempat yang sunyi, menyeberangi danau.  Di dalam kemanusiaan-Nya, YESUS-pun bergumul dengan perasaan kesedihan.  Itulah sebabnya Dia-pun memahami jika kita sedang bergumul atau sedih, karena Ia-pun pernah mengalaminya. Ternyata banyak orang yang tetap mengikuti YESUS dengan mengikuti pesisir danau. Di tengah-tengah berita buruk yang Ia terima, Dia tetap memberikan diri, waktu dan hati-Nya untuk melayani orang-orang yang mencari Dia. TUHAN YESUS melayani mereka dan bahkan memberikan mujizat kesembuhan kepada mereka.

      Apapun yang sedang kita gumulkan atau yang membuat perasaan kita menjadi sedih hari-hari ini, tetaplah mencari dan melekat kepada TUHAN YESUS. Jangan pernah putus asa dan seperti orang yang tidak memiliki pengharapan karena kita memiliki dan dimiliki oleh TUHAN YESUS. Dia tidak pernah menolak siapapun yang datang mencari Dia. TUHAN YESUS mau menolong siapapun yang membutuhkan mujizat-Nya. TUHAN YESUS bahkan mengundang siapapun yang letih lesu dan berbeban berat untuk menerima kelegaan dari-Nya (Matius 11:28). TUHAN YESUS mau membuka pintu-pintu mujizat untuk kita. Dia TUHAN yang tidak pernah mengecewakan kita. Kata kuncinya: datang dan teruslah melekat kepada YESUS; dengarkan Dia dan ikuti Dia (Matius 14:13a).

2.         TUHAN YESUS Menetapkan dan Memperlengkapi Kita Untuk Menjadi Berkat Bagi Orang Lain.
      “Tetapi YESUS berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi harus memberi mereka makan.” Jawab mereka: “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.” Matius 14:16-17. Salah satu hambatan mengapa banyak anak TUHAN tidak menjadi dampak bagi lingkungannya (atau pekerjaannya) adalah karena mereka merasa bahwa apa yang mereka miliki sekarang tidak ada nilainya atau tidak akan berefek apapun. Banyak anak TUHAN yang tengah menghadapi pergumulan dan dalam kekurangan, sehingga merasa harus “diberkati” terlebih dahulu sebelum menjadi berkat bagi orang lain. Sadarilah, bahwa itu adalah pandangan yang salah. Kita dipanggil dan ditetapkan untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Saat kita mulai melangkah untuk mewujudkan hal itu (menjadi berkat bagi orang lain), maka TUHAN akan memperlengkapi kita agar benar-benar tujuan ini tercapai. 

      Dalam peristiwa tersebut, TUHAN YESUS menyuruh murid-murid-Nya yang memberi makan rombongan besar manusia itu.  Walaupun secara keuangan dan secara tenaga tidak mungkin bagi para murid-murid untuk memberi makan 5.000++ orang tersebut, namun mereka memberikan respon yang tepat; bukan protes, bukan menggerutu, tetapi memberikan segala yang mereka miliki --apapun itu-- kepada TUHAN. Mereka mencari siapa yang memiliki makanan lebih dan mereka temukan melalui seorang anak yang menyerahkan roti dan ikannya (Yohanes 6:9).  Mereka sadar bahwa dengan kekuatan sendiri mereka tidak akan mampu, tetapi TUHAN YESUS mampu melakukan segalanya.  Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya, karena tangan TUHAN-lah yang bertindak melakukan perkara-perkara besar dan ajaib!

      Lebih dari sekedar memberkati, TUHAN YESUS memanggil, menetapkan dan memperlengkapi kita supaya menjadi berkat bagi banyak orang. TUHAN hanya meminta ketaatan kita dan Dia-lah yang akan memperlengkapi kita untuk menjadi berkat bagi orang lain. Pertanyaannya: apakah kita berfokus pada diri sendiri atau mulai memperhatikan keadaan orang lain di sekeliling kita?  Saat kita mulai peduli dan mengasihi orang-orang yang ada disekeliling kita, maka Dia juga akan memastikan kita dapat melakukan hal itu. Pergumulan dan kelemahan kita akan diubahkannya menjadi kekuatan dan mujizat untuk menyatakan kemuliaan-Nya kepada banyak orang melalui kita. 

    3.  Tuhan Yesus Tidak Pernah Terlambat Menolong Kita
      “Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam...” (Matius 14:15). TUHAN YESUS tahu dengan pasti apa yang akan terjadi (Yohanes 6:6). Dia tahu waktu dan tempat yang tepat untuk melakukan mujizat dan menyatakan kemuliaan-Nya. Dia juga tahu momen yang tepat untuk memberi mujizat-mujizat kepada kita. Apa yang mungkin bagi kita adalah kesalahan atau keterlambatan, semua itu sebenarnya masih dalam rencana TUHAN yang sempurna bagi kita. Setelah mujizat-Nya dinyatakan, barulah biasanya kita menyadari betapa sempurna waktu dan momen-Nya. Dalam banyak hal sering kali TUHAN membawa kita kepada waktu yang kelihatannya terlambat atau kepada tempat/momen yang sepertinya tidak tepat, tetapi itu semua adalah bagian dari rencana-Nya karena justru dalam kelemahan kitalah kuasa-Nya dinyatakan sempurna (2 Korintus 12:9). Kuncinya bagi kita adalah: percaya pada waktu dan momen-Nya TUHAN.

    4.  TUHAN Sanggup Memberi Dengan Berkelimpahan
      “Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.” Matius 14:20. TUHAN YESUS yang kita sembah adalah TUHAN yang luar biasa. Dia memberi kepada kita lebih dari apa yang minta, butuhkan dan doakan. Saat keadaan sepertinya menjadi genting di mana orang banyak tidak bisa makan, justru TUHAN YESUS memberikan mereka roti dan ikan yang sangat banyak sehingga mereka semua bisa makan hingga kenyang dan bahkan masih ada kelebihan yang berlimpah! Para murid-murid dan orang banyak hanya menantikan makan malam, tetapi TUHAN YESUS memberi lebih dari yang mereka inginkan, Ia memberikan mujizat!  Itulah yang sebenarnya TUHAN lakukan dalam hidup kita: kelimpahan (Yohanes 10:10). TUHAN YESUS memberi kita lebih dari apa yang mungkin kita lihat, dengar atau pikirkan dalam hati (1 Korintus 2:9). Saat kita benar-benar membuka mata kita dan mencoba menghitung kebaikan yang TUHAN berikan dalam hidup kita, maka kita akan mendapati betapa lebar, panjang, tinggi dan dalam baik-Nya TUHAN dalam hidup kita (Efesus 3:18). TUHAN YESUS yang kita sembah adalah TUHAN yang memberi mujizat-mujizat kepada kita. Tidak ada tuhan yang seperti Dia. Amin! (CS)



Hari Ke-1
Senin, 24 Februari 2014
Ulangan 26-28
1.       Apakah yang Tuhan perintahkan mengenai persembahan hasil pertama?
2.       Apakah yang Tuhan ajarkan mengenai persembahan persepuluhan?
3.       Apakah Anda sudah taat menjalankan persembahan persepuluhan?
4.       Apakah Anda sudah memberikan buah sulung awal tahun ini?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Ulangan 26-28)

Hari Ke-2
Selasa, 25 Februari 2014
Ulangan 29-31
1.       Apakah yang akan dialami seseorang setelah mengalami pertobatan?
2.       Pilihan apakah yang harus kita pilih setiap hari dalam hidup sehari-hari?
3.       Siapakah pengganti Musa untuk memimpin bangsa Israel?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Ulangan 29-31)

Hari Ke-3
Rabu, 26 Februari 2014
Ulangan 32-34
1.       Bagaimanakah Musa menceritakan tentang kedahsyatan Tuhan?
2.       Apakah nasihat Musa yang terakhir kepada bangsa Israel?
3.       Berkat apakah yang diberikan Musa kepada bangsa Israel?
4.       Bagaimanakah keadaan Musa ketika ia meninggal?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Ulangan 32-34)

Hari Ke-4
Kamis, 27 Februari 2014
Yosua 1-3
1.       Apakah pesan Tuhan kepada Yosua?
2.       Siapa sajakah pengintai yang diutus Musa untuk menyelidiki kota Yerikho? Siapakah yang menolong mereka ketika mereka menjalankan tugas?
3.       Bagaimanakah bangsa Israel dapat menyeberangi sungai Yordan?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Yosua 1-3)

Hari Ke-5
Jumat, 28 Februari 2014
Yosua 4-6
1.       Apakah yang dilakukan bangsa Israel di Gilgal?
2.       Kapankah manna itu berhenti bagi orang Israel?
3.       Strategi apakah yang diberikan Tuhan kepada orang Israel untuk merebut kota Yerikho?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Yosua 4-6)

Hari Ke-6
Sabtu, 01 Maret 2014
Yosua 7-9
1.       Apakah dosa Akhan?
2.       Apakah dampaknya dosa Akhan kepada bangsa Israel?
3.       Masih adakah dosa Akhan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Yosua 7-9)

Hari Ke-7
Minggu, 02 Maret 2014
Yosua 10-12
1.       Siapa sajakah yang dikalahkan bangsa Israel di bagian selatan Kanaan?
2.       Bagaimanakah Yosua dan bangsa Israel merebut bagian utara Kanaan?
3.       Berapakah jumlah raja-raja yang dikalahkan bangsa Israel?
(Bacaan Alkitab Setahun Untuk Hari Ini : Yosua 10-12)



GUNAKAN KUNCI YANG TEPAT

      Banyak orang memprediksi bahwa tahun 2014 adalah tahun chaos yang tinggi karena krisis terjadi di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, keamanan, moral dan lain sebagainya. Namun kabar baiknya adalah sekalipun dunia mengalami krisis, di surga tidak ada krisis mujizat, mujizat masih ada dan mujizat selalu ada di dalam Yesus Kristus! Haleluya! Puji Tuhan di tengah-tengah krisis yang sedang terjadi Allah memberikan tema bahwa tahun 2014 adalah tahun “Dibuka-Nya Pintu-pintu Mujizat, The Year of God Opening Doors for Miracle.” Untuk apa Allah membuka pintu-pintu mujizat? Saya percaya yang utama adalah agar Injil dapat diberitakan lebih luas lagi sampai ke ujung-ujung bumi, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya dan Ia sangat rindu semua orang diselamatkan.

      Tujuan Allah menciptakan gereja adalah untuk memberitakan Injil karena Injil adalah kabar baik, Injil adalah Pesan Allah bukan opini orang Kristen karena di dalam Injil memuat tentang dosa, keselamatan, kesembuhan dan pemulihan jadi kebenarannya adalah Injil bisa dimiliki oleh semua orang, namun kenyatannya saat ini dari sekitar 7 milyar penduduk dunia baru sekitar 2 milyar yang sudah pernah mendengar dan menerima Injil Kerajaan Allah, lalu apa kontribusi saudara dan saya di dalam pemberitaan Injil ini ? Yesus berkata: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:19-20 ). Gereja yang tidak menginjil adalah gereja yang sudah meleset dari tujuan Allah.

      Sebuah pintu akan terbuka jika kuncinya cocok atau pas dengan rumah kunci yang menempel di pintunya. Sebagus apapun kuncinya kalau tidak cocok dengan rumah kuncinya, pastilah pintu itu tidak akan bisa terbuka. Demikian juga sebagus apapun cara, prinsip, nilai-nilai yang kita lakukan dalam hidup ini tapi kalau itu tidak cocok dengan kehendak Allah maka mujizat yang kreatif, keajaiban yang menakjubkan pastilah tidak akan  terjadi di dalam kehidupan kita. Lalu apa yang merupakan kehendak Allah yang merupakan KUNCI agar Ia membuka pintu mujizat-Nya? yaitu KASIH. Kasih tidak pernah gagal, kasih adalah motivator kehidupan yang paling kuat dan memiliki kedalaman dan makna yang jauh lebih besar dari yang kita sadari. Alkitab menyatakan, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.” ( 1 Korintus 13:13 ). Kasih selalu melakukan yang terbaik bagi orang lain dan memampukan kita menghadapi masalah yang terbesar, setiap kita lahir dengan kehausan seumur hidup akan kasih seperti paru-paru yang membutuhkan oksigen demikian manusia membutuhkan kasih. Kasih mengubah motivasi dan dengan kasih maka hubungan kita dengan Allah dan sesama menjadi lebih bermakna. Kasih dibangun di atas dua pilar yaitu Kesabaran dan Kebaikan, semua karakteristik lain dari kasih adalah perluasan dari dua pilar tersebut .

KESABARAN YANG MEMINIMUMKAN KEADAAN YANG NEGATIF
      Kesabaran adalah bagaimana kasih bereaksi meminimumkan keadaan yang negatif. Jika saat ini pasangan saudara atau pimpinan saudara atau siapapun menyakiti saudara, apakah saudara akan membalas dengan cepat? Atau saudara tetap bisa mengendalikan diri? Apakah saudara merasa bahwa kemarahan adalah standar emosi saudara ketika saudara diperlakukan secara tidak adil? Jika begitu saudara sebenarnya sedang menyebarkan racun dan bukan obat. Tidak ada seorangpun yang suka berada di dekat orang yang tidak sabar. Demikian juga ketika saudara menantikan janji Allah digenapi, apakah saudara sabar menanti atau saat ini saudara mulai marah kepada-Nya lalu saudara mulai mencari alternatif lain dengan mengandalkan kekuatan manusia bahkan saudara mulai minta pertolongan paranormal atau dukun? Jika begitu berarti saudara sudah mulai ragu akan janji-Nya, iman saudara sudah mulai goyah dan saudara sedang membuka pintu untuk masuknya sebuah masalah baru terjadi dalam hidupmu, kemarahan tidak pernah membuat segalanya menjadi lebih baik. Kasih akan mengilhami saudara untuk menjadi pribadi yang sabar, ketika saudara memilih untuk sabar maka saudara akan memberikan respon dengan cara yang positif terhadap situasi yang negatif. Kasih akan membantu saudara menjadi tenang dan mulai memberikan kebaikan kepada orang-orang di sekitar saudara, kesabaran akan membuat ketenangan di dalam batin saat terjadi badai di luar. Alkitab menyatakan; “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.“ (Amsal 14:29).

KEBAIKAN YANG MEMAKSIMUMKAN KEADAAN YANG POSITIF
      Kebaikan adalah bagaimana kasih bereaksi memaksimumkan keadaan yang positif.  Jika kesabaran menghindari masalah maka kebaikan menyalurkan berkat. Kasih membuat saudara menjadi orang yang baik, kebaikan membuat saudara mudah disukai. Ketika saudara baik hati maka banyak orang yang ingin berada di dekat saudara karena mereka melihat saudara baik kepada mereka dan baik untuk mereka. Ada tertulis: “Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia.“ (Amsal 3:3-4). Ketika kasih itu memenuhi hati saudara maka saudara akan bertindak dengan kebaikan, saudara akan berhati-hati dalam cara saudara memperlakukan pasangan saudara maupun orang lain. Bahkan apabila saudara perlu menegur saudara akan berusaha sedapat mungkin membuat teguran yang terdengar sehalus mungkin, saudara dapat mengucapkan kebenaran dengan kasih.

      Kebaikan menginspirasi saudara untuk bersikap menyenangkan bukannya keras kepala atau egois tetapi menjadi pribadi yang mudah diajak bekerja sama tetap fleksibel bukannya mengeluh dan berdalih. Bagaimana dengan saudara? Bagaimana suami atau istri saudara manggambarkan kebaikan hati saudara? Apakah saudara menunggu sampai diminta atau apakah saudara mengambil inisiatif untuk menolong? Yesus dengan kreatif menggambarkan kasih yang menggerakkan perbuatan baik lewat perumpamaan tentang orang Samaria yang baik hati yang tertulis di dalam Injil Lukas 10:25-37, bertahun-tahun rasisme telah menyebabkan perselisihan dan keadaan terpecah belah tetapi oleh satu tindakan kebaikan menyatukan dua orang musuh. Kelembutan, hati yang rela untuk menolong dan tindakan yang nyata membuat pemulihan terjadi. Yesus berkata; “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16).

PENGHALANG PEMBERITAAN INJIL
      Saat ini kita sedang berada di jam terakhir akhir dari zaman akhir di mana makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Ketika kedurhakaan dilakukan oleh umat Allah maka membuka ruang bagi roh penyesat bekerja didalam gereja-Nya sehingga kasih menjadi dingin dan apa yang terjadi? Akan nampak dari luar bahwa yang mereka lakukan tampaknya benar di mata orang tetapi sesungguhnya di bagian dalam penuh dengan kemunafikan dan kedurjanaan. Kasih yang menjadi dingin adalah penghalang pemberitaan Injil. Yesus pernah menegur orang-orang Yahudi; “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan.“  (Matius 23:27-28).

      Mengapa Yesus menegur orang-orang Yahudi sebagai “kuburan yang dilabur putih?“ Mereka melakukannya karena mengikuti hukum-hukum tertulis namun mereka tidak menunjukkan sikap mengasihi Allah dan mengasihi manusia, itu hanyalah aktivitas agamawi dan dalam kehidupan legalisme mereka yang ketat , kesombongan mereka telah membuat mereka menggunakan hukum Taurat untuk menolak , menghukum dan bahkan membenci orang lain. Ini bukanlah tujuan Allah bagi umat-Nya, itu hanyalah agama buatan manusia. Ketika kasih sudah menjadi dingin sehingga kesabaran dan kebaikanpun sirna di dalam rumah Allah karena dibiarkannya kemunafikan dan kedurjanaan tumbuh subur maka cepat atau lambat mereka mulai meninggalkan pelayanan lalu meninggalkan gereja dan akhirnya meninggalkan Allah. Jika ini terjadi maka gereja akhir zaman akan menjadi gereja yang meleset dari tujuan Allah.

GUNAKAN KUNCI YANG TEPAT
      Saudaraku ingatlah bahwa Yesus akan segera datang dan Allah ingin agar semakin banyak manusia diselamatkan. Mujizat selalu menyertai dalam pemberitaan Injil dan saat ini banyak orang yang sedang berada di “Lembah Penentuan,“ mereka berada di persimpangan yaitu mereka dalam keadaan bingung untuk menentukan antara ingin meneruskan perjalanan menuju surga atau membiarkan diri mereka masuk neraka, karena tidak menemukan jawaban? Untuk itulah Allah sedang menggerakkan umat-Nya untuk bangkit dan bergerak lebih aktif lagi di dalam memberitakan Injil sebagai jawaban kehidupan bagi manusia sebab jika kita tidak bersuara maka roh penyesat yang akan bersuara. Iblis tau bahwa kebenaran Allah itu tidak bisa dilawan, oleh karena itu cara yang ia lakukan adalah dengan melakukan tipu muslihat. Alkitab menyatakan, “Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus.“ (2 Yohanes 1:7).

      Sebuah acara TV terkenal di Amerika yang dipandu oleh seorang wanita, ia mewawancarai seorang pendeta yang pernah jatuh dalam dosa homoseks. Si host bertanya, “Anda pernah jatuh?“ Pendeta menjawab, “Ya, jatuh dalam dosa homoseks! Saya melakukannya.“ Tanggapan si host itu sangat mengejutkan, “Saya memberi tahu anda, anda jangan merasa itu dosa, itu adalah  hal yang wajar. Jadi terimalah bahwa homoseks itu sesuatu yang wajar. Anda jangan susah.“ Padahal si host itu seorang Kristen bahkan dari latar belakang ortodoks. Beruntung istri pendeta itu menjawab, “Tidak ! Kami tidak menerima keadaan itu sebagai hal yang wajar. Homoseks tidaklah wajar!“ Rasul Paulus sudah mengatakan dalam surat 1 Timotius 4:1, “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.“

      Untuk menyelamatkan jiwa-jiwa yang disesatkan oleh iblis maka kita membutuhkan campur tangan Allah,  jadi gunakan kunci yang tepat, jangan pakai kunci yang salah jangan pakai cara-cara duniawi, gunakan kunci yang tepat yaitu “kasih“ yang diwujudkan melalui sikap Kesabaran dan Kebaikan. Oleh karena itu kita harus selalu penuh dengan kasih Allah, kasih mula-mula kita kepada Dia harus terus berkobar di dalam hati kita. Ketika kita bersikap sabar menghadapi mereka dengan terus mendoakan dan pada waktu Roh Kudus memberikan kesempatan untuk kita berbuat baik terhadap mereka, saya percaya kuasa kasih-Nya akan bekerja menjamah hatinya dan ketika hatinya terbuka karena jamahan-Nya di situlah kita beritakan Injil yang adalah kebenaran-Nya dan saya percaya ketika mereka mengetahui kebenaran maka kebenaran itu akan memerdekakan dan menyelamatkan mereka. Halleluya!

      Kiranya Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua, amin! (FM)

Translate