“MENGAMPUNI DENGAN SEGENAP HATI”
Shalom
Saudara yang dikasihi Tuhan,
Waktu berjalan begitu cepat dan tidak terasa kita sudah masuk di bulan kedua
dalam tahun 2015. Mazmur
32:8, ”Mata Tuhan tertuju kepada kita, Dia mau mengajar. Dia mau menasehati,
Dia mau menunjukkan jalan yang harus kita tempuh.” Kita bisa menangkap
tuntunan dan nasehat Tuhan kalau mata kita tertuju kepada Dia. Memasuki tahun
2015 Tuhan menuntun kita dengan sebuah tema dan bukan hanya sekedar slogan,
yaitu: ”Ini
adalah tahun pelipatgandaan mujizat!”
Sesuai dengan Efesus
3:20
dan Kisah 2:19-20 bahwa tentang
pelipatgandaan mujizat ini;
• Tuhan Yesus Sendiri Yang Melakukan
Ini bukan pekerjaan manusia.
• Respon Kita Harus Benar
Buka hati dan izinkan Dia masuk dan menjadi Raja dalam
kehidupan kita.
Yang Tuhan maksudkan dengan pelipatgandaan mujizat adalah:
• Pelipatgandaan Anugerah. Yaitu meliputi perkenanan, kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesehatan, berkat secara materi, kesembuhan dari sakit
penyakit. Amin!
• Pelipatgandaan Goncangan. Artinya, ”Goncangan boleh datang, tetapi aku
percaya Engkau
tetap besertaku!” Amin! Ke depan ini apa yang harus kita lakukan?
TAHUN DOUBLE SABBATH
Kita sedang memasuki tahun Yahudi Ayin Hey, yaitu tahun 5775;
Tahun Double Sabbath. Tahun Sabat adalah tahun ke-7 yang artinya membiarkan
atau melepaskan. Tahun di mana Tuhan memerintahkan para petani Israel berhenti
mengerjakan tanahnya. Tanahnya harus dibiarkan, dilepaskan, tidak ditanami,
tidak diolah dan petani itu sendiri beristirahat. Memasuki Tahun Double
Sabbath, ada 2 hal yang harus kita lakukan, yaitu :
1.
Beristirahat Dalam Hadirat Tuhan
Masuk masa perhentian dalam doa, pujian, penyembahan dan membaca Alkitab.
Berikan lebih banyak waktu untuk ini. Siapa yang berdoa dan membaca Alkitab
setiap hari? Biarlah Saudara semua melakukan kedua hal tersebut setiap
hari.Mungkin ada yang mengira bahwa Firman Tuhan itu cukup datang dari pendeta,
atau dari buku. Sesungguhnya Saudara harus membaca Alkitab, dengan demikian
Tuhan akan berbicara langsung kepada Saudara. Ini artinya Saudara masuk masa
perhentian dalam hadirat Tuhan.
2. Hanya Berharap
Kepada Tuhan
Mencari dan memikirkan perkara-perkara yang di atas di mana Kristus tinggal, di
sebelah kanan Allah Bapa dan bukan yang di bumi. Tentunya Saudara bertanya, “Saya hidup di bumi,
bagaimana saya tidak memikirkan hal-hal yang di bumi?”. Betul! Tetapi, apa
pun yang Saudara lakukan itu harus sesuai dengan hal-hal yang di atas. Amin!
BERJAGA-JAGA
Tuhan sering berkata kepada saya, “AKU akan datang lebih awal, lebih
cepat dari apa yang mereka duga!”. Kita harus bersiap-siap. Amin! Sampath
Kumar dari UCM India 2 x menulis surat kepada saya. Yang pertama di bulan
November dan yang kedua menyusul di bulan Januari. Dia menulis: “Rasul Niko, kami
membutuhkan doa Anda karena Tuhan sedang melakukan sesuatu yang unik. Yaitu,
“Ini saatnya bagi kebangunan rohani. Ini saat untuk Pentakosta berikutnya.” Kata ‘Pentakosta
berikutnya’,
itulah yang membuat saya tersentak. Karena selama ini saya selalu menyinggung
tentang Pentakosta yang ke-3. Dalam suratnya itu dia memberikan data-data dan
nubuatan-nubuatan untuk mengingatkan saya:
1. William J. Seymour
Adalah seorang hamba Tuhan yang berperanan dalam peristiwa Azusa Street pada
tahun 1906 yang mencetuskan gerakan Pentakosta Kharismatik melalui pencurahan
Roh Kudus yang luar biasa. Pada tahun 1910 dia menyampaikan nubuatan dari
Tuhan, “AKU
akan mencurahkan Roh-KU lagi setelah 100 tahun dengan kemuliaan Allah –
Shekinah Glory dengan porsi 2x lipat!”. Itu berbicara tentang hari-hari ini.
2.
Arthur Burt
Seorang hamba Tuhan dari Wales – Inggris pada tahun 1934 yang nubuatannya
adalah bagi kebangunan rohani di akhir zaman. Nubuatannya ini seperti sebuah
puisi, “Akan
datang hembusan nafas dan nafas tersebut akan membawa angin. Dan angin tersebut
akan membawa hujan dan hujan akan membawa banjir. Banjir-banjir akan membawa
semburan dan semburan-semburan. Jadi mereka yang diselamatkan akan seperti daun
yang berguguran dari Pohon Ek yang kuat karena disapu oleh badai yang dahsyat.
Lengan dan tungkai akan turun dari Sorga tanpa surut.” ‘Daun yang berguguran
dari Pohon Ek’
berbicara tentang mereka yang tadinya terikat oleh kuasa kegelapan akan disapu
oleh badai yang dahsyat dan mereka berguguran. Artinya, mereka diselamatkan!
Hamba Tuhan ini sudah dipanggil Tuhan pada Juli 2014 yang lalu setelah dia
berkata bahwa dia sudah melihat gerakan awal dari kebangunan rohani.
3.
Bob Jones
Tuhan berkata kepada Bob Jones bahwa dia akan melihat permulaan kebangunan
rohani dan dia berkata itu sudah dimulai sejak November tahun 2013. Dan beliau
dipanggil Tuhan bulan Februari tahun 2014. Setiap kali saya hadir di SICC dan
masuk ke Menara Doa, saya pasti akan berdoa, menumpangkan tangan pada bola
dunia besar yang ada di sana dan memperkatakan Habakuk
2:14, “Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN,
seperti air yang menutupi dasar laut.” sebanyak 3 kali; lalu setelah itu
mendeklarasikan, “Itu
adalah Pentakosta yang ke-3, Tuhan. 3 generasi dipakai Tuhan secara luar biasa.
Mujizat-mujizat terjadi, goncangan-goncangan juga terjadi tetapi penuaian jiwa besar-besaran
juga terjadi. Dan Engkau segera datang untuk kali yang kedua.” Sudah hampir setahun
saya tiap kali memperkatakan hal ini dan surat itu merupakan satu konfirmasi.
Tanggal 30 Agustus tahun lalu, seorang hamba Tuhan dari Church of God, yang
juga dari World Mission; khusus datang kepada saya untuk bertemu, dan
menyampaikan pesan bahwa kita harus berdoa, berdoa, berdoa untuk kebangunan
rohani dunia. Mendengar pesan tersebut, saya bersukacita, sebab sudah lama saya
berdoa untuk mendapat partner lagi dalam mendoakan kebangunan rohani dan
ternyata tidak jauh-jauh, partnernya adalah partner kita juga. Church of God
itu ada di 178 negara dan kita termasuk salah satu pimpinan di sana. Dan sudah
saya umumkan, bahwa sejak tgl 12 Januari yang lalu agar kita semua bersama-sama
dengan bangsa-bangsa setiap hari berdoa untuk kebangunan rohani. Mari doakan
setiap hari, “Tuhan
berikan jiwa-jiwa, biar kebangunan rohani terjadi!” Sejak awal Tuhan
menyuruh saya menanam gereja ini, yang ada di hati saya itu adalah kebangunan
rohani. Dan dengan jumlah jemaat yang begitu besar yang Tuhan percayakan kepada
kita dan juga dampak terhadap gereja-gereja lain di mana kita berpartner serta
berjejaring dengan mereka; saya melihat penuaian itu dan hati saya begitu bersukacita.
Akhir-akhir ini agak menurun rasanya. Tetapi ketika saya mendengar ini, roh
saya kembali menyala-nyala, sebab saya tahu ini saatnya kebangunan rohani
terakhir yang tidak akan pernah terjadi lagi. Sebab Dia akan segera datang
untuk kali yang kedua.
GONCANGAN DAN
PEPERANGAN ROHANI
Ketika Chuck Pierce datang ke tempat ini pada tanggal 17 yang lalu, dia
memperkatakan bahwa Indonesia digoncang sampai menjadi Negara Domba. Kita harus
memilih, mau menjadi Negara Kambing atau Negara Domba? Menjadi ‘Negara Domba’ bukan berarti menjadi
negara Kristen, tetapi menjadi negara yang menurut kepada perintah Tuhan.
Sebelum kita menuruti apa yang Tuhan mau, maka goncangan ini akan terus
terjadi. Dia memprediksi bahwa goncangan ini akan terus menerus sampai pertengahan
tahun; sampai benar-benar kita menjadi ‘Negara Domba’ yang menuruti apa
yang Tuhan rencanakan. Berbicara tentang peperangan rohani, hari-hari ini doa
saya di Menara Doa bertambah satu lagi, yaitu: “Hai
penguasa-penguasa di udara, dari utara, selatan, barat dan timur, aku
perintahkan di dalam Nama Tuhan Yesus, lepaskan jiwa-jiwa! Jangan tahan-tahan!” Jadi saya menantang!
Dan apa yang terjadi? Peperangan rohani! Targetnya adalah nyawa saya di mana
pada waktu itu tubuh saya secara fisik dihantam! Tidak masalah, sebab itu
memang harga yang harus saya bayar. Dan apa hasilnya? Akan banyak jiwa-jiwa
yang diselamatkan! Akan banyak jiwa-jiwa yang disembuhkan! Tanggal 3 dan 4
Februari akan ada KKR di Balikpapan bersama Ps. Yonggi Cho dan serangan yang
luar biasa datang kepada saya, tetapi kepada iblis saya katakan, “Percuma menyerang
saya! Saya akan terus berangkat dan kamu akan melihat, hai penguasa-penguasa di
udara, hai Iblis bahwa akan banyak yang bertobat dan banyak orang yang
disembuhkan!”.
Ada 4 hal yang harus kita lakukan menghadapi goncangan dan peperangan rohani,
yaitu :
1. Berdoa untuk
kebangunan rohani setiap hari.
2. Membaca Mazmur 91 setiap hari.
3. Merenungkan tentang peperangan rohani antara Tuhan Yesus melawan Iblis
(Matius 4:1-10)
a.
Pencobaan Pertama (Matius 4:3,4)
Di tengah Dia lapar,
Iblis datang dan berkata, “Kalau Engkau Anak Allah, jadikan
batu-batu ini roti!”. Tuhan
Yesus tmenjawab, “Hai
Iblis, ada tertulis manusia hidup bukan hanya dari roti saja, tetapi dari
setiap Firman yang keluar dari mulut Allah!”. Iblis akan berusaha
mengintimidasi kita semua pada waktu kita ‘lapar’ seperti, “Kamu tidak punya
pekerjaan, kamu kekurangan, kerja dong…!”. Betul soal ‘bekerja’ nya, tetapi ini lain!
Karena bekerjanya itu harus banting tulang, kepala menjadi kaki dan kaki
menjadi kepala; dan Iblis berkata, “Hanya itu yang bisa membuat kamu
hidup! Yang lainnya tidak bisa. Hanya roti, karena itu cari roti…cari roti!”. Hari-hari ini kita
lihat orang Kristen dibuat bulan-bulanan oleh Iblis gara-gara mengikuti itu.
Mereka kadang-kadang sampai lupa atau kurang berdoa karena tidak ada waktu.
Padahal Yesus berkata, “Jangan kamu kuatir apa yang akan kamu
makan, apa yang kamu minum dan yang kamu pakai, semua itu dicari bangsa-bangsa
yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapamu yang di sorga tahu bahwa kamu
memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya…semuanya…apa yang Saudara butuhkan akan ditambahkan kepadamu!” (Matius
6:26-33)
b. Pencobaan Kedua
(Matius 4:5-7)
Lalu Iblis membawa Tuhan Yesus ke bubungan Bait Allah yang tinggi, dan berkata,
“Kalau
kamu Anak Allah, jatuhkan diri-Mu ke bawah sebab ada ayat yang berkata mengenai
Engkau, Dia akan mengirimkan malaikat-malaikat-Nya untuk menatang Engkau di
atas tangannya supaya kaki-Mu tidak terantuk kepada batu!”. Iblis mengutip Mazmur 91 dan dia hafal
ayat-ayat Alkitab. Karena itu, kalau Saudara tidak membaca Alkitab, Iblis itu
tahu dan dia akan menyesatkan kita dengan perbedaan yang begitu tipis. ”Kamu Anak Allah kan?
Tidak apa-apa, jatuhkan saja diri-Mu ke bawah, malaikat-Nya akan melindungi!” Tetapi Yesus
berkata, “Hai
Iblis, ada tertulis: jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu” Saudara, ternyata
kalau kita melakukan itu artinya kita mencobai Tuhan.
Kalau orang naik ke tempat yang tinggi dan menjatuhkan diri ke bawah; sesuai
dengan hukum gravitasi orang itu pasti jatuh dan mati. Tetapi tipuan Iblis
berkata, “Oh
tidak, tidak akan apa-apa sebab kamu anak Allah!” Hukum gravitasi
adalah Tuhan yang membuatnya, jangan dilawan meskipun kita adalah anak Allah.
Sekarang banyak yang berkata, “Kamu berbuat dosa? Tidak apa-apa. Kamu
anak Allah kan? Orang Kristen? Tidak apa-apa, tetap selamat!” Itu nilainya sama
dengan ini. Tuhan Yesus memuji Jemaat di Efesus dalam Wahyu 2, “AKU memuji engkau
karena engkau membenci perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus yang juga AKU
benci.”
Jadi bukan benci kepada pengikut Nikolaus tetapi terhadap perbuatannya.
Nikolaus mengajarkan, “Kalau
seorang percaya hidup dalam perzinahan, tetap selamat!”, padahal Firman Tuhan
tidak berkata demikian. Itu mencobai Tuhan!
c. Pencobaan Ketiga (Matius 4:8-10)
Setelah itu Tuhan Yesus dibawa naik ke atas gunung yang tinggi dan diperlihatkan
kerajaan dunia dengan segala kegemerlapannya. Iblis berkata, “Dunia dan segala
kegemerlapannya sudah diberikan kepadaku….dan aku bisa memberikan kepada siapa
saja yang aku kehendaki. Kalau kamu mau menyembah aku, aku akan memberikan
ini”.
Tuhan Yesus langsung berkata, “Enyahlah Iblis, sebab ada tertulis
engkau hanya menyembah kepada Tuhan Allah dan kepada Dialah engkau harus
berbakti.” Kita
tidak boleh menyembah yang lain-lain, hanya kepada Dia sajalah kita berbakti.
Iblis langsung pergi dan dia menunggu waktu yang tepat untuk kembali lagi.
Salah satu sifat Iblis yang sepertinya bagus namun berbahaya adalah dia tidak
pernah putus asa untuk membawa orang-orang masuk neraka. Jadi jangan mengira
kalau kita menang hari ini, besok kita pasti bakal menang lagi, melainkan harus
terus berjaga-jaga.
4.
Berdamai Dengan Orang Yang Mempunyai Ganjalan Kepada Kita
• Matius
5:21-22, Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan
membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu:
Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata
kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang
berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.” Marah di sini bukan
artinya mengomel, tetapi adalah kemarahan yang mendendam sehingga menginginkan
kemalangan orang itu. Mulutnya berkata, “Jahil!” yang artinya, “Tolol!”, tetapi hatinya itu
mendendam dan menghendaki kecelakaan orang itu. Hati-hati! Sebab orang yang
demikian akan diserahkan kepada neraka yang menyala-nyala!
• Matius
5:23-24, “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah
dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu
dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” Persembahan di sini
artinya kita datang kepada Tuhan; memuji Dia, lalu memohon sesuatu kepada Dia.
Ketika Saudara sedang menyembah Dia atau sedang memohon kepada Tuhan, tiba-tiba
Saudara diingatkan oleh Tuhan bahwa ada orang lain yang mempunyai ganjalan
kepada Saudara, maka Tuhan katakan, “Berhenti! Kamu
datangi dia dulu, minta maaf dan selesaikan dulu.” Baru setelah itu datang
lagi kepada Tuhan dan Tuhan akan mengabulkan permohonan Saudara. Jadi kalau
Saudara sedang meminta sesuatu kepada Tuhan dan Tuhan sudah ingatkan tentang
adanya ganjalan yang seperti itu dan Saudara tidak menyelesaikannya; maka
walaupun Saudara meminta berkali-kali, jawaban itu belum kunjung tiba gara-gara
ini! Dulu saya mengira kalau saya yang mempunyai ganjalan maka saya datangi
orang itu dan minta maaf lalu ketika hati saya sudah beres, maka selesailah hal
itu. Ternyata terbalik; hati kita beres tidak ada apa-apa, tetapi orang lain
yang ada apa-apanya terhadap kita. Pasti Saudara bertanya, “Pak, mungkin banyak
orang yang mempunyai ganjalan, bagaimana saya satu-persatu mendatanginya?” Tidak begitu, tetapi
yang Saudara tahu dan yang Tuhan beritahu. Dan pada saat diberitahu itu Saudara
harus selesaikan.
Kesaksian
Tentang “Change Destination”
Saya ingat pada tahun 2002 Tuhan menegur saya dan yang membuat gereja ini
berubah pada waktu itu, “Kamu sombong, Niko! Kamu arogan selama
ini.”
Pada waktu itu mungkin tidak terasa bahwa saya sombong namun ternyata banyak
yang terluka gara-gara saya banyak menanam gereja, tetapi saya tidak
merasakannya atau saya mendengar tetapi membiarkannya.Tetapi pada waktu Tuhan
tegur saya, saya betul-betul bertobat, “Ampuni saya, Tuhan….ampuni. Apa yang
harus saya perbuat?” Tuhan
berkata, “Lakukan
2 hal, yang pertama turunkan nama gereja yang selama ini engkau
bangga-banggakan. Dan yang kedua, kamu datangi hamba-hamba Tuhan dan
gereja-gereja lalu kamu minta maaf kepada mereka.”
Itu saya lakukan selama bertahun-tahun. Kadang-kadang saya bertemu dengan
seorang hamba Tuhan lalu Tuhan berkata, “Yang ini”. Saya langsung
berkata kepadanya, “Maafkan
saya.”
Lalu hamba Tuhan itu seperti salah tingkah dan berkata, “Oh tidak ada
apa-apa…”,
tetapi saya terus berkata, “Pokoknya saya minta maaf.” Saya juga meminta
maaf di depan umum, dan bertahun-tahun saya lakukan itu. Salah satu dampaknya
adalah terjadinya rekonsiliasi antara saya dengan hamba-hamba Tuhan lainnya.
Tiba-tiba Roh rekonsiliasi itu turun dan kita kemudian bergandengan-tangan
dalam doa, pujian dan penyembahan serta berdoa untuk Indonesia. Lalu Tuhan
katakan, “Indonesia
akan mengalami transformasi” dan itu benar terjadi. Coba kalau saya tidak melakukan itu,
saya tidak yakin kalau saya bisa bertemu dengan Saudara dan tidak tahu apa yang
akan terjadi. Tetapi sekarang kita diberi kepercayaan oleh Tuhan jiwa-jiwa yang
ada di sini, belum lagi yang berjejaringan serta kerjasama dengan gereja-gereja
lain di dalam maupun di luar negeri. Tuhan bukakan semuanya, tetapi kuncinya
adalah di situ tadi dan yang paling penting bagi saya pribadi, saya mau masuk
sorga.
Matius 5:26, “... Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum
engkau membayar hutangmu sampai lunas.” Apa artinya hutang ‘sampai lunas’? Ya berdamai itu
tadi. Apakah Saudara mau mengampuni dengan segenap hati? Berdamailah! Mungkin
Saudara berkata, “Saya
yang benar, dialah yang salah!” Malah ada yang berkata, “Saya tahu saya
salah, tetapi saya punya pengacara yang bisa membuat saya menang.” Hari-hari ini memang
keadaan manusia itu sungguh luar biasa. Sudah tahu salah tetapi berusaha untuk
tetap menang. “Sedapat-dapatnya,
kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!”
(Roma 12:18)
Matius
5:38-42, “Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya
pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini
bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan
sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang
yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari
padamu.”
Firman Tuhan ini cukup berat karena orang-orang akan menganggap bodoh bagi yang
melakukannya. Apakah Saudara mau mengampuni dengan segenap hati? Lakukan itu.
Firman Tuhan tadi berkata, “Berilah kepada orang yang meminta
kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu...” Jadi kalau ada orang
yang meminta Rp. 1 juta kepada Saudara tetapi Saudara memberikannya Rp. 1,- itu
tidak apa-apa sebab tidak tertulis harus memberikan yang sama jumlahnya, tetapi
jangan sama sekali menolak permintaannya. Daud berkata,
“Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang
benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas
kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.” (Mazmur
37:25-26).
Saya berjanji kepada Tuhan, bahwa saya mau menjadi orang benar dan mau masuk
sorga. Dan di sorga pun saya mau minta rumah yang besar, bukan di ‘kandang ayam’. Saya tahu bahwa ini
tidak mudah, tetapi bukan berarti kita tidak bisa. Kita bisa asalkan kita mau.
Matius
5:43-48, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak
Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang
yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak
benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?
Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi
salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang
lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu
haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”
Pernahkah Saudara mendoakan orang yang memfitnah, berbuat jahat kepada Saudara?
Saya lakukan itu. Saya tahu bahwa sekali lagi, ini proses. Tetapi jangan
berkata tidak bisa, sebab kalau ada tertulis dalam Firman Tuhan artinya kita
bisa melakukannya asal mau. Saya berdoa agar Saudara semua masuk sorga dan
selagi masih di dalam dunia mengalami pelipatgandaan mujizat. Apakah Saudara
mau mengalami pelipatgandaan mujizat? Amin! Yang terakhir; Amsal
3:9-10, “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala
penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah,
dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” Itu adalah
pelipatgandaan mujizat! Bulan ini kita akan memberikan buah sulung kita, yaitu
hasil pertama dalam tahun 2015, artinya apa yang kita dapatkan dalam bulan
Januari. Kalau Saudara lakukan itu maka pelipatgandaan mujizat akan terjadi
dalam hidup Saudara. Amin!
Khotbah
Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo,