“MENGAMPUNI DENGAN SEGENAP HATI”
       Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
      Waktu berjalan begitu cepat dan tidak terasa kita sudah masuk di bulan kedua dalam tahun 2015. Mazmur 32:8, ”Mata Tuhan tertuju kepada kita, Dia mau mengajar. Dia mau menasehati, Dia mau menunjukkan jalan yang harus kita tempuh.” Kita bisa menangkap tuntunan dan nasehat Tuhan kalau mata kita tertuju kepada Dia. Memasuki tahun 2015 Tuhan menuntun kita dengan sebuah tema dan bukan hanya sekedar slogan, yaitu: ”Ini adalah tahun pelipatgandaan mujizat!”
      Sesuai dengan Efesus 3:20 dan Kisah 2:19-20 bahwa tentang pelipatgandaan mujizat ini;
      •  Tuhan Yesus Sendiri Yang Melakukan
          Ini bukan pekerjaan manusia.
      •  Respon Kita Harus Benar
          Buka hati dan izinkan Dia masuk dan menjadi Raja dalam kehidupan kita.
      Yang Tuhan maksudkan dengan pelipatgandaan mujizat adalah:
      •  Pelipatgandaan Anugerah. Yaitu meliputi perkenanan, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesehatan, berkat secara materi, kesembuhan dari sakit penyakit. Amin!
      •  Pelipatgandaan Goncangan. Artinya, ”Goncangan boleh datang, tetapi aku percaya Engkau
         tetap besertaku!” Amin! Ke depan ini apa yang harus kita lakukan?

    TAHUN DOUBLE SABBATH
      Kita sedang memasuki tahun Yahudi Ayin Hey, yaitu tahun 5775; Tahun Double Sabbath. Tahun Sabat adalah tahun ke-7 yang artinya membiarkan atau melepaskan. Tahun di mana Tuhan memerintahkan para petani Israel berhenti mengerjakan tanahnya. Tanahnya harus dibiarkan, dilepaskan, tidak ditanami, tidak diolah dan petani itu sendiri beristirahat.  Memasuki Tahun Double Sabbath, ada 2 hal yang harus kita lakukan, yaitu :
    1. Beristirahat Dalam Hadirat Tuhan
      Masuk masa perhentian dalam doa, pujian, penyembahan dan membaca Alkitab. Berikan lebih banyak waktu untuk ini. Siapa yang berdoa dan membaca Alkitab setiap hari? Biarlah Saudara semua melakukan kedua hal tersebut setiap hari.Mungkin ada yang mengira bahwa Firman Tuhan itu cukup datang dari pendeta, atau dari buku. Sesungguhnya Saudara harus membaca Alkitab, dengan demikian Tuhan akan berbicara langsung kepada Saudara. Ini artinya Saudara masuk masa perhentian dalam hadirat Tuhan.
    2. Hanya Berharap Kepada Tuhan
      Mencari dan memikirkan perkara-perkara yang di atas di mana Kristus tinggal, di sebelah kanan Allah Bapa dan bukan yang di bumi. Tentunya Saudara bertanya, “Saya hidup di bumi, bagaimana saya tidak memikirkan hal-hal yang di bumi?”. Betul! Tetapi, apa pun yang Saudara lakukan itu harus sesuai dengan hal-hal yang di atas. Amin!
     
    BERJAGA-JAGA
      Tuhan sering berkata kepada saya, “AKU akan datang lebih awal, lebih cepat dari apa yang mereka duga!”. Kita harus bersiap-siap. Amin! Sampath Kumar dari UCM India  2 x menulis surat kepada saya. Yang pertama di bulan November dan yang kedua menyusul di bulan Januari. Dia menulis: “Rasul Niko, kami membutuhkan doa Anda karena Tuhan sedang melakukan sesuatu yang unik. Yaitu, “Ini saatnya bagi kebangunan rohani. Ini saat untuk Pentakosta berikutnya.” Kata ‘Pentakosta berikutnya’, itulah yang membuat saya tersentak. Karena selama ini saya selalu menyinggung tentang Pentakosta yang ke-3. Dalam suratnya itu dia memberikan data-data dan nubuatan-nubuatan untuk mengingatkan saya:
   
    1. William J. Seymour
      Adalah seorang hamba Tuhan yang berperanan dalam peristiwa Azusa Street pada tahun 1906 yang mencetuskan gerakan Pentakosta Kharismatik melalui pencurahan Roh Kudus yang luar biasa. Pada tahun 1910 dia menyampaikan nubuatan dari Tuhan, “AKU akan mencurahkan Roh-KU lagi setelah 100 tahun dengan kemuliaan Allah – Shekinah Glory dengan porsi 2x lipat!”. Itu berbicara tentang hari-hari ini.
   
    2. Arthur Burt
      Seorang hamba Tuhan dari Wales – Inggris pada tahun 1934 yang nubuatannya adalah bagi kebangunan rohani di akhir zaman. Nubuatannya ini seperti sebuah puisi, “Akan datang hembusan nafas dan nafas tersebut akan membawa angin. Dan angin tersebut akan membawa hujan dan hujan akan membawa banjir. Banjir-banjir akan membawa semburan dan semburan-semburan. Jadi mereka yang diselamatkan akan seperti daun yang berguguran dari Pohon Ek yang kuat karena disapu oleh badai yang dahsyat. Lengan dan tungkai akan turun dari Sorga tanpa surut.” ‘Daun yang berguguran dari Pohon Ek’ berbicara tentang mereka yang tadinya terikat oleh kuasa kegelapan akan disapu oleh badai yang dahsyat dan mereka berguguran. Artinya, mereka diselamatkan! Hamba Tuhan ini sudah dipanggil Tuhan pada Juli 2014 yang lalu setelah dia berkata bahwa dia sudah melihat gerakan awal dari kebangunan rohani.
     
      3. Bob Jones
      Tuhan berkata kepada Bob Jones bahwa dia akan melihat permulaan kebangunan rohani dan dia berkata itu sudah dimulai sejak November tahun 2013. Dan beliau dipanggil Tuhan bulan Februari tahun 2014. Setiap kali saya hadir di SICC dan masuk ke Menara Doa, saya pasti akan berdoa, menumpangkan tangan pada bola dunia besar yang ada di sana  dan memperkatakan Habakuk 2:14, “Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan TUHAN, seperti air yang menutupi dasar laut.” sebanyak 3 kali; lalu setelah itu mendeklarasikan, “Itu adalah Pentakosta yang ke-3, Tuhan. 3 generasi dipakai Tuhan secara luar biasa. Mujizat-mujizat terjadi, goncangan-goncangan juga terjadi tetapi penuaian jiwa besar-besaran juga terjadi. Dan Engkau segera datang untuk kali yang kedua.” Sudah hampir setahun saya tiap kali memperkatakan hal ini dan surat itu merupakan satu konfirmasi.

      Tanggal 30 Agustus tahun lalu, seorang hamba Tuhan dari Church of God, yang juga dari World Mission; khusus datang kepada saya untuk bertemu, dan menyampaikan pesan bahwa kita harus berdoa, berdoa, berdoa untuk kebangunan rohani dunia. Mendengar pesan tersebut, saya bersukacita, sebab sudah lama saya berdoa untuk mendapat partner lagi dalam mendoakan kebangunan rohani dan ternyata tidak jauh-jauh, partnernya adalah partner kita juga. Church of God itu ada di 178 negara dan kita termasuk salah satu pimpinan di sana. Dan sudah saya umumkan, bahwa sejak tgl 12 Januari yang lalu agar kita semua bersama-sama dengan bangsa-bangsa setiap hari berdoa untuk kebangunan rohani. Mari doakan setiap hari, “Tuhan berikan jiwa-jiwa, biar kebangunan rohani terjadi!” Sejak awal Tuhan menyuruh saya menanam gereja ini, yang ada di hati saya itu adalah kebangunan rohani. Dan dengan jumlah jemaat yang begitu besar yang Tuhan percayakan kepada kita dan juga dampak terhadap gereja-gereja lain di mana kita berpartner serta berjejaring dengan mereka; saya melihat penuaian itu dan hati saya begitu bersukacita. Akhir-akhir ini agak menurun rasanya. Tetapi ketika saya mendengar ini, roh saya kembali menyala-nyala, sebab saya tahu ini saatnya kebangunan rohani terakhir yang tidak akan pernah terjadi lagi. Sebab Dia akan segera datang untuk kali yang kedua.

    GONCANGAN DAN PEPERANGAN ROHANI
      Ketika Chuck Pierce datang ke tempat ini pada tanggal 17 yang lalu, dia memperkatakan bahwa Indonesia digoncang sampai menjadi Negara Domba. Kita harus memilih, mau menjadi Negara Kambing atau Negara Domba? Menjadi ‘Negara Domba’ bukan berarti menjadi negara Kristen, tetapi menjadi negara yang menurut kepada perintah Tuhan. Sebelum kita menuruti apa yang Tuhan mau, maka goncangan ini akan terus terjadi. Dia memprediksi bahwa goncangan ini akan terus menerus sampai pertengahan tahun; sampai benar-benar kita menjadi ‘Negara Domba’ yang menuruti apa yang Tuhan rencanakan. Berbicara tentang peperangan rohani, hari-hari ini doa saya di Menara Doa bertambah satu lagi, yaitu: “Hai penguasa-penguasa di udara, dari utara, selatan, barat dan timur, aku perintahkan di dalam Nama Tuhan Yesus, lepaskan jiwa-jiwa! Jangan tahan-tahan!” Jadi saya menantang! Dan apa yang terjadi? Peperangan rohani! Targetnya adalah nyawa saya di mana pada waktu itu tubuh saya secara fisik dihantam! Tidak masalah, sebab itu memang harga yang harus saya bayar. Dan apa hasilnya? Akan banyak jiwa-jiwa yang diselamatkan! Akan banyak jiwa-jiwa yang disembuhkan! Tanggal 3 dan 4 Februari akan ada KKR di Balikpapan bersama Ps. Yonggi Cho dan serangan yang luar biasa datang kepada saya, tetapi kepada iblis saya katakan, “Percuma menyerang saya! Saya akan terus berangkat dan kamu akan melihat, hai penguasa-penguasa di udara, hai Iblis bahwa akan banyak yang bertobat dan banyak orang yang disembuhkan!”.  
     
      Ada 4 hal yang harus kita lakukan menghadapi goncangan dan peperangan rohani, yaitu :
    1.  Berdoa untuk kebangunan rohani setiap hari.
    2.  Membaca Mazmur 91 setiap hari.
    3.  Merenungkan tentang peperangan rohani antara Tuhan Yesus melawan Iblis
         (Matius 4:1-10)
    
      a. Pencobaan Pertama (Matius 4:3,4)
Di tengah Dia lapar, Iblis datang dan berkata, “Kalau Engkau Anak Allah, jadikan batu-batu ini roti!”. Tuhan Yesus tmenjawab, “Hai Iblis, ada tertulis manusia hidup bukan hanya dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah!”. Iblis akan berusaha mengintimidasi kita semua pada waktu kita ‘lapar’ seperti, “Kamu tidak punya pekerjaan, kamu kekurangan, kerja dong…!”. Betul soal ‘bekerja’ nya, tetapi ini lain! Karena bekerjanya itu harus banting tulang, kepala menjadi kaki dan kaki menjadi kepala; dan Iblis berkata, “Hanya itu yang bisa membuat kamu hidup! Yang lainnya tidak bisa. Hanya roti, karena itu cari roti…cari roti!”. Hari-hari ini kita lihat orang Kristen dibuat bulan-bulanan oleh Iblis gara-gara mengikuti itu. Mereka kadang-kadang sampai lupa atau kurang berdoa karena tidak ada waktu. Padahal Yesus berkata, “Jangan kamu kuatir apa yang akan kamu makan, apa yang kamu minum dan yang kamu pakai, semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Tetapi Bapamu yang di sorga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya…semuanya…apa yang Saudara butuhkan akan ditambahkan kepadamu!” (Matius 6:26-33)
     
    b. Pencobaan Kedua (Matius 4:5-7)
      Lalu Iblis membawa Tuhan Yesus ke bubungan Bait Allah yang tinggi, dan berkata, “Kalau kamu Anak Allah, jatuhkan diri-Mu ke bawah sebab ada ayat yang berkata mengenai Engkau, Dia akan mengirimkan malaikat-malaikat-Nya untuk menatang Engkau di atas tangannya supaya kaki-Mu tidak terantuk kepada batu!”. Iblis mengutip Mazmur 91 dan dia hafal ayat-ayat Alkitab. Karena itu, kalau Saudara tidak membaca Alkitab, Iblis itu tahu dan dia akan menyesatkan kita dengan perbedaan yang begitu tipis. ”Kamu Anak Allah kan? Tidak apa-apa, jatuhkan saja diri-Mu ke bawah, malaikat-Nya akan melindungi!” Tetapi Yesus berkata, “Hai Iblis, ada tertulis: jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu” Saudara, ternyata kalau kita melakukan itu artinya kita mencobai Tuhan.
      Kalau orang naik ke tempat yang tinggi dan menjatuhkan diri ke bawah; sesuai dengan hukum gravitasi orang itu pasti jatuh dan mati. Tetapi tipuan Iblis berkata, “Oh tidak, tidak akan apa-apa sebab kamu anak Allah!” Hukum gravitasi adalah Tuhan yang membuatnya, jangan dilawan meskipun kita adalah anak Allah. Sekarang banyak yang berkata, “Kamu berbuat dosa? Tidak apa-apa. Kamu anak Allah kan? Orang Kristen? Tidak apa-apa, tetap selamat!” Itu nilainya sama dengan ini. Tuhan Yesus memuji Jemaat di Efesus dalam Wahyu 2, “AKU memuji engkau karena engkau membenci perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus yang juga AKU benci.” Jadi bukan benci kepada pengikut Nikolaus tetapi terhadap perbuatannya. Nikolaus mengajarkan, “Kalau seorang percaya hidup dalam perzinahan, tetap selamat!”, padahal Firman Tuhan tidak berkata demikian. Itu mencobai Tuhan!
     
      c.  Pencobaan Ketiga (Matius 4:8-10)
      Setelah itu Tuhan Yesus dibawa naik ke atas gunung yang tinggi dan diperlihatkan kerajaan dunia dengan segala kegemerlapannya. Iblis berkata, “Dunia dan segala kegemerlapannya sudah diberikan kepadaku….dan aku bisa memberikan kepada siapa saja yang aku kehendaki. Kalau kamu mau menyembah aku, aku akan memberikan ini”. Tuhan Yesus langsung berkata, “Enyahlah Iblis, sebab ada tertulis engkau hanya menyembah kepada Tuhan Allah dan kepada Dialah engkau harus berbakti.” Kita tidak boleh menyembah yang lain-lain, hanya kepada Dia sajalah kita berbakti. Iblis langsung pergi dan dia menunggu waktu yang tepat untuk kembali lagi. Salah satu sifat Iblis yang sepertinya bagus namun berbahaya adalah dia tidak pernah putus asa untuk membawa orang-orang masuk neraka. Jadi jangan mengira kalau kita menang hari ini, besok kita pasti bakal menang lagi, melainkan harus terus berjaga-jaga.

      4. Berdamai Dengan Orang Yang Mempunyai Ganjalan Kepada Kita
      •  Matius 5:21-22, Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.” Marah di sini bukan artinya mengomel, tetapi adalah kemarahan yang mendendam sehingga menginginkan kemalangan orang itu. Mulutnya berkata, “Jahil!” yang artinya, “Tolol!”, tetapi hatinya itu mendendam dan menghendaki kecelakaan orang itu. Hati-hati! Sebab orang yang demikian akan diserahkan kepada neraka yang menyala-nyala!

      • Matius 5:23-24, “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.” Persembahan di sini artinya kita datang kepada Tuhan; memuji Dia, lalu memohon sesuatu kepada Dia. Ketika Saudara sedang menyembah Dia atau sedang memohon kepada Tuhan, tiba-tiba Saudara diingatkan oleh Tuhan bahwa ada orang lain yang mempunyai ganjalan kepada Saudara, maka Tuhan katakan, “Berhenti! Kamu datangi dia dulu, minta maaf dan selesaikan dulu.” Baru setelah itu datang lagi kepada Tuhan dan Tuhan akan mengabulkan permohonan Saudara. Jadi kalau Saudara sedang meminta sesuatu kepada Tuhan dan Tuhan sudah ingatkan tentang adanya ganjalan yang seperti itu dan Saudara tidak menyelesaikannya; maka walaupun Saudara meminta berkali-kali, jawaban itu belum kunjung tiba gara-gara ini! Dulu saya mengira kalau saya yang mempunyai ganjalan maka saya datangi orang itu dan minta maaf lalu ketika hati saya sudah beres, maka selesailah hal itu. Ternyata terbalik; hati kita beres tidak ada apa-apa, tetapi orang lain yang ada apa-apanya terhadap kita. Pasti Saudara bertanya, “Pak, mungkin banyak orang yang mempunyai ganjalan, bagaimana saya satu-persatu mendatanginya?” Tidak begitu, tetapi yang Saudara tahu dan yang Tuhan beritahu. Dan pada saat diberitahu itu Saudara harus selesaikan.

      Kesaksian Tentang “Change Destination”
      Saya ingat pada tahun 2002 Tuhan menegur saya dan yang membuat gereja ini berubah pada waktu itu, “Kamu sombong, Niko! Kamu arogan selama ini.” Pada waktu itu mungkin tidak terasa bahwa saya sombong namun ternyata banyak yang terluka gara-gara saya banyak menanam gereja, tetapi saya tidak merasakannya atau saya mendengar tetapi membiarkannya.Tetapi pada waktu Tuhan tegur saya, saya betul-betul bertobat, “Ampuni saya, Tuhan….ampuni. Apa yang harus saya perbuat?” Tuhan berkata, “Lakukan 2 hal, yang pertama turunkan nama gereja yang selama ini engkau bangga-banggakan. Dan yang kedua, kamu datangi hamba-hamba Tuhan dan gereja-gereja lalu kamu minta maaf kepada mereka.”
     
      Itu saya lakukan selama bertahun-tahun. Kadang-kadang saya bertemu dengan seorang hamba Tuhan lalu Tuhan berkata, “Yang ini”. Saya langsung berkata kepadanya, “Maafkan saya.” Lalu hamba Tuhan itu seperti salah tingkah dan berkata, “Oh tidak ada apa-apa…”, tetapi saya terus berkata, “Pokoknya saya minta maaf.” Saya juga meminta maaf di depan umum, dan bertahun-tahun saya lakukan itu. Salah satu dampaknya adalah terjadinya rekonsiliasi antara saya dengan hamba-hamba Tuhan lainnya. Tiba-tiba Roh rekonsiliasi itu turun dan kita kemudian bergandengan-tangan dalam doa, pujian dan penyembahan serta berdoa untuk Indonesia. Lalu Tuhan katakan, “Indonesia akan mengalami transformasi” dan itu benar terjadi. Coba kalau saya tidak melakukan itu, saya tidak yakin kalau saya bisa bertemu dengan Saudara dan tidak tahu apa yang akan terjadi. Tetapi sekarang kita diberi kepercayaan oleh Tuhan jiwa-jiwa yang ada di sini, belum lagi yang berjejaringan serta kerjasama dengan gereja-gereja lain di dalam maupun di luar negeri. Tuhan bukakan semuanya, tetapi kuncinya adalah di situ tadi dan yang paling penting bagi saya pribadi, saya mau masuk sorga. Matius 5:26, “... Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.” Apa artinya hutang ‘sampai lunas’? Ya berdamai itu tadi. Apakah Saudara mau mengampuni dengan segenap hati? Berdamailah! Mungkin Saudara berkata, “Saya yang benar, dialah yang salah!” Malah ada yang berkata, “Saya tahu saya salah, tetapi saya punya pengacara yang bisa membuat saya menang.” Hari-hari ini memang keadaan manusia itu sungguh luar biasa. Sudah tahu salah tetapi berusaha untuk tetap menang. “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (Roma 12:18)

      Matius 5:38-42, “Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.” Firman Tuhan ini cukup berat karena orang-orang akan menganggap bodoh bagi yang melakukannya. Apakah Saudara mau mengampuni dengan segenap hati? Lakukan itu.
     
      Firman Tuhan tadi berkata, “Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu...” Jadi kalau ada orang yang meminta Rp. 1 juta kepada Saudara tetapi Saudara memberikannya Rp. 1,- itu tidak apa-apa sebab tidak tertulis harus memberikan yang sama jumlahnya, tetapi jangan sama sekali menolak permintaannya. Daud berkata, “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.” (Mazmur 37:25-26). Saya berjanji kepada Tuhan, bahwa saya mau menjadi orang benar dan mau masuk sorga. Dan di sorga pun saya mau minta rumah yang besar, bukan di ‘kandang ayam’. Saya tahu bahwa ini tidak mudah, tetapi bukan berarti kita tidak bisa. Kita bisa asalkan kita mau.
     
      Matius 5:43-48, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”

      Pernahkah Saudara mendoakan orang yang memfitnah, berbuat jahat kepada Saudara? Saya lakukan itu. Saya tahu bahwa sekali lagi, ini proses. Tetapi jangan berkata tidak bisa, sebab kalau ada tertulis dalam Firman Tuhan artinya kita bisa melakukannya asal mau. Saya berdoa agar Saudara semua masuk sorga dan selagi masih di dalam dunia mengalami pelipatgandaan mujizat. Apakah Saudara mau mengalami pelipatgandaan mujizat? Amin! Yang terakhir; Amsal 3:9-10, “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.” Itu adalah pelipatgandaan mujizat! Bulan ini kita akan memberikan buah sulung kita, yaitu hasil pertama dalam tahun 2015, artinya apa yang kita dapatkan dalam bulan Januari. Kalau Saudara lakukan itu maka pelipatgandaan mujizat akan terjadi dalam hidup Saudara. Amin!

Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo,

Translate