Kita Wajib Hidup Sama Seperti Kristus Telah Hidup

Shalom Saudara yang terkasih dalam Tuhan, “Tahun 2013 adalah Tahun Pemulihan Seutuhnya. Entering The Next Level!” Kalau kita berbicara pemulihan itu artinya terjadi perubahan dari sesuatu yang tidak baik menjadi baik. Tuhan katakan bahwa 2013  adalah tahun pemulihan seutuhnya, apakah Saudara mengalami hal itu? Tentunya kalau kita mau mengalami pemulihan seutuhnya, kita harus mendengar apa yang Dia minta untuk kita kerjakan.

I. PERINTAH TUHAN KEPADA KITA

1. Peduli Kepada Orang-orang Miskin
Beberapa tahun yang lalu Tuhan pernah bertanya kepada saya, “Niko, Aku sudah berikan kepadamu pelayanan gereja yang sedang berkembang, kamu mau gereja atau pelayananmu dikenal dalam hal apanya?”. Pada waktu itu saya bisa saja menjawab, “Tuhan, praise & worship kita luar biasa, jemaatnya banyak, memiliki gedung SICC dan punya cabang yang begitu banyak baik di dalam maupun di luar negeri.” Saya mungkin bisa menjawab seperti itu, tetapi apa yang Tuhan taruh dalam hati saya sejak dulu, itulah yang saya katakan kepada Tuhan. Saya menjawab, “Tuhan, biarlah pelayanan saya….pelayanan gereja ini dikenal karena peduli kepada orang-orang miskin.”

Saudara, ini adalah tahun ke-7 dalam pelayanan Healing Movement Ministry, tahun 2006 Tuhan memerintahkan, “Kamu pergi ke kota-kota dan ajak gereja-gereja (bukan hanya 1 gereja) untuk membawa orang-orang miskin, orang-orang sakit, orang-orang yang tidak punya uang untuk ke dokter, orang yang tidak punya pengharapan, sebab Aku akan menyembuhkan mereka!”. Perintah Tuhan itu ternyata masih ‘koma’ karena ternyata Tuhan memberikan ‘embel-embel’…, “Dan biayanya kamu bawa sendiri!”. Tahun ini kita sudah 2 kali mengadakan pelayanan healing, dan dengan demikian sudah ke-211 kalinya. Dari 211 kali pelayanan tersebut, memang ada sebagian yang biayanya bukan hanya dari kita, tetapi hampir semuanya adalah ‘sepenuhnya’ dari kita. Dan untuk setiap kali KKR memerlukan biaya tidak kurang dari 500 juta rupiah. Saudara bisa mengalikannya sendiri berapa biayanya dan itu adalah dari Saudara! Karena itu saya percaya, Saudara yang selama ini menabur akan mengalami pemulihan seutuhnya. Amin!

Pada tgl 20 Februari 2013 usia saya genap 64 tahun. Pada hari itu saya meminta satu hal, yaitu untuk melaksanakan “groundbreaking” Graha Bina Asuh di lahan yang sejak dari dulu kita miliki;  yang letaknya kira-kira 25 menit dari SICC, yaitu di daerah Kemang; seluas 2,5 hektar. Proyek tersebut terdiri atas Panti Werda yang bisa menampung 164 orang dan akan ditambah lagi, serta Panti Asuhan yang dapat menampung 240 bayi dan anak-anak. Saya percaya yang Firman Tuhan katakan bahwa jika kita peduli kepada orang-orang yang sengsara, kepada orang-orang yang miskin, artinya kita sedang memiutangi Tuhan. Nanti akan saya buka kesempatan kepada Saudara untuk menabur dalam proyek tersebut seperti dulu ketika kita membangun SICC. Saya pribadi pun pasti akan menabur dan perkara apakah kita mau dipulihkan seutuhnya atau tidak, itu tergantung kepada kita. Kalau kita mengerti akan hal ini, kita akan diberkati berlimpah-limpah-limpah seperti apa yang disebutkan dalam Efesus 3:20 bahwa Dia akan memberikan kepada kita jaauuuhhh lebih banyak dari apa yang kita doakan dan pikirkan!

2. Buah Sulung
Yang kedua adalah pada waktu kita diperintahkan oleh Tuhan untuk memberikan buah sulung, seperti yang sudah kita berikan pada bulan Februari yang lalu. Buah sulung yang Tuhan maksudkan adalah seperti yang tertulis dalam Amsal 3:9-10,  “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.“

Memang ada berbagai pengertian tentang buah sulung. Ada yang berkata bahwa itu adalah persepuluhan, tetapi saya katakan kalau itu adalah persepuluhan, bukankah setiap bulannya kita sudah memberikan persepuluhan? Sehingga pada waktu itu saya katakan bahwa buah sulung harus lebih dari persepuluhan. Tetapi akhir-akhir ini Tuhan katakan,“Kamu baca lagi!” dan memang ternyata dikatakan bahwa hasil pertama dari segala penghasilanmu yang dalam bahasa Inggrisnya dikatakan increase yang artinya pertambahan atau keuntungan. Sebagai hamba Tuhan, tidak ada modal yang saya keluarkan, jadi apa yang saya terima pada bulan pertama (Januari) dari tahun 2013, saya berikan semuanya. Banyak dari kita yang sudah melakukan hal ini dan memang benar mereka mengalami pertambahan yang luar biasa. Saya ingin bertanya kepada Saudara yang sudah memberikan buah sulung, apakah Saudara juga mengalami pertambahan yang luar biasa seperti apa yang Tuhan janjikan? Amin!

II. PROSES TUHAN YESUS MENYERAHKAN NYAWANYA

Memasuki bulan April ini kita masih merayakan Paskah, 1 Korintus 15:3-4,  “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; …” Ayat emas yang Tuhan berikan kepada kita memasuki tahun 2013 adalah dari 1 Yohanes 2:6, “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” Sekarang mari kita baca 1 Yohanes 3:16, “Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.“

Dalam Menara Doa Pelayan Jemaat, ayat tadi dibaca agak ‘pelan’. Ketika ditanya, “Siapa yang mau wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup?”. Semua mengangkat tangan! Tetapi agak berubah ketika saya berkata, “Kalau Kristus telah mati karena kasih-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya untuk kita, kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita!”.  Tuhan Yesus datang supaya manusia selamat; dan untuk itu Dia menyerahkan nyawa-Nya. Itu juga merupakan perintah kepada Saudara dan saya. Kita diberikan tugas supaya orang lain diselamatkan, dan dalam menginjil kita tidak boleh menyayangkan nyawa kita. Wahyu 12 : 11,  “Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.“ Ayat tadi dengan kata lain berkata, “…Dan mereka (kita semua) mengalahkan dia (iblis) oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian kita. Karena kita tidak mengasihi nyawa kita sampai ke dalam maut.”

Orang yang menginjil kalau masih sayang dengan nyawanya, walaupun memperkatakan, “Di dalam Nama Tuhan Yesus,” kesaksiannya itu tidak akan ada artinya. Kita memang‘ditaruh’ supaya saudara-saudara kita selamat dan ini adalah suatu peperangan rohani. Seperti yang telah saya katakan, tahun 2013 adalah tahun peperangan rohani yang intens atau dahsyat. Saudara akan mengalami banyak mengalami peperangan yang luar biasa, dalam hal itu kita tidak boleh menyayangkan nyawa kita.  Apa saja pengalaman yang dilalui oleh Tuhan Yesus dalam proses menyerahkan nyawa-Nya?

1. Taat Kepada Kehendak Allah Bapa
Ketika sudah dekat waktunya, Tuhan Yesus mengalami ketakutan. Semua orang kalau disuruh menyerahkan nyawanya pasti akan ketakutan, termasuk Tuhan Yesus. Dia sangat ketakutan sehingga peluh-Nya menetes seperti darah. Kenyataannya bukannya seperti darah melainkan betul-betul darah yang menetes. Jadi kalau ada di antara Saudara yang sedang mengalami ketakutan, saya percaya ketakutannya tidak akan seperti Tuhan Yesus pada waktu itu. Pernahkah Saudara sampai meneteskan darah yang artinya ketakutan yang luar biasa? Dan saya mau beritahu bahwa ketakutan kita sudah ditanggung oleh Tuhan Yesus. Dia yang sudah menanggung!

Pada waktu ketakutan, Dia datang kepada Bapa dan berdoa dan mencoba menawar, “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini (cawan penderitaan) lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39). Dua kali Tuhan Yesus berkata demikian, tetapi selalu Dia menambahkan, “…tetapi terserah Tuhan, bukan kehendak-Ku yang jadi, melainkan kehendak-Mu yang jadi”.  Dua kali Tuhan Yesus berkata demikian dan Bapa tidak menjawab sehingga Tuhan Yesus mengerti bahwa Dia harus meminum cawan penderitaan itu. Karena itu Tuhan Yesus berkata, “Bapa, kalau memang cawan ini harus Aku minum, jadilah kehendak-Mu!”.

Ini adalah pelajaran buat Saudara dan saya, kalau kita menghadapi masalah, misalnya sakit-penyakit, problema dalam keluarga, dalam bisnis dan sebagainya, kadang-kadang kita meminta sesuatu yang merupakan kehendak kita. Itu boleh saja, tetapi jangan lupa bahwa Saudara harus merelakan kalau Tuhan menghendaki Saudara mengalami itu. Roma 8:28, “Kita tahu sekarang (mungkin dulu belum tahu), bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu (yang enak maupun tidak enak) untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”  Amin!

2. Mengasihi Orang Yang Tidak Mengasihi Kita
Setelah Tuhan Yesus memenangkan peperangan melawan ketakutan tadi, Tuhan Yesus ditangkap dan dibawa ke rumah Imam Besar Kayafas. Di sana Tuhan Yesus dipukul, ditampar, diludahi dan difitnah. Tetapi apa respon Tuhan Yesus? Dia hanya diam! Tuhan Yesus konsekuen dengan apa yang pernah Dia ajarkan sebelumnya yaitu, “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, barangsiapa meminta bajumu, berikan juga jubahmu. Bila ada orang yang memaksa  berjalan 1 mil, berjalanlah bersamanya 2 mil.” (Matius 5:39-44, Lukas 6:27-29).

Saudara, ini adalah pelajaran yang Tuhan berikan kalau kita mau hidup sama seperti Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berkata,“Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian.” (Lukas 6:32-33). Tetapi apa perbedaan dari orang-orang berdosa dan orang-orang yang sudah dijamin keselamatannya oleh Tuhan? Perbedaannya adalah karena kita mengasihi orang yang tidak mengasihi kita. Saya tahu ini tidak gampang dan merupakan suatu proses dimana saya pun dari dulu sampai saat ini masih terus belajar. Mungkin Saudara berkata, “Mana mungkin?”. Pasti mungkin karena ini adalah Firman Tuhan dan Tuhan Yesus sendiri sudah melakukannya. Artinya, kita semua pasti bisa melakukan! Hanya tinggal niat kita, apakah mau atau tidak? Kalau kita mau diberkati Tuhan, marilah lakukan itu! 

3. Mengampuni Orang Yang Bersalah Kepada Kita
Ketika Tuhan Yesus sudah tergantung di atas kayu salib, semua orang menghujat Dia. Bayangkan, dalam keadaan kesakitan dimana cairan di dada menekan jantung-Nya sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa dan darah keluar begitu banyak, orang-orang yang lalu-lalang; para ahli Taurat, orang-orang Farisi, imam-imam dan prajurit-prajurit semuanya menghujat Dia. Bahkan salah satu penjahat yang disalibkan bersama ikut menghujat Dia! Tetapi apa yang Tuhan Yesus lakukan? Dia hanya berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23 : 34).

Apakah Saudara pernah dihujat orang? Pernahkah Saudara difitnah banyak orang? Saya pernah, bahkan bukan sedikit melainkan sering. Tetapi saya belajar untuk melakukan seperti Tuhan Yesus lakukan. Saya tidak mau menyimpannya dalam hati karena itu merugikan saya. Firman Tuhan berkata, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23). Saudara, ini penting! Hati yang bersih artinya hidup, sedangkan hati yang kotor artinya kematian, yaitu sakit-penyakit datang dan bermacam-macam lainnya! Dalam hal ini kita yang harus memilih. Tetapi saya percaya bahwa Saudara semua akan memilih yang baik.

4. Menyalibkan Kejahatan (Kedagingan) Kita
Kalau saya teringat bagaimana tangan dan kaki Tuhan Yesus dipaku, tentu sakitnya luar biasa. Jika tangan Tuhan Yesus dipaku dan kaki Tuhan Yesus dipaku, maka tangan dan kaki kita pun harus dipaku dari hal-hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan. Saya mau bertanya, “Saudara pernah lakukan apa dengan tangan ini? Saudara penah lakukan apa dengan kaki ini?”. Apakah tangan ini sering menampar istri atau suami? Apakah tangan ini dipakai untuk meraba-raba istri atau suami orang lain? Apakah tangan ini pernah dibuat untuk menulis cek kosong? Untuk menunjuk-nunjuk orang atau memfitnah? Oleh sebab itu tangan kita harus dipaku dalam hal yang demikian. Bagaimana dengan kaki kita? Apakah selama ini kaki kita dipakai berjalan ke jalan yang memuliakan Tuhan? Atau justru dipakai untuk hal-hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan? Kalau demikian, itu harus dipaku!

5. Selalu Didalam Hadirat Tuhan
Kira-kira jam 12 sampai jam 3 petang ketika Tuhan Yesus tergantung di atas kayu salib, di daerah itu terjadi kegelapan. Tuhan Yesus menjadi gelisah dan Dia mulai berteriak, “Eli, Eli, lama sabakhtani? Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46). Puncak penderitaan Tuhan Yesus justru pada waktu ditinggal Bapa, bukan ketika Ia dianiaya dan dihujat. Orang yang berdosa terpisah dari Bapa dan Tuhan Yesus harus menanggung itu. Karena itulah Dia ditinggalkan oleh Bapa dan itulah yang paling berat bagi-Nya. Tuhan Yesus boleh saja menanggung semua penderitaan itu, asal Dia tetap bisa merasakan hadirat Tuhan dan selama Dia tidak merasa ditinggalkan Bapa, Tuhan Yesus tetap kuat!
Saudara, dalam hidup dan pelayanan saya ada 3 hal yang saya suka ‘rewel’, yaitu :
• Hadirat Tuhan
• Pengurapan
• Bahasa roh
Bagi saya, yang saya inginkan dalam hidup bukan rumah yang baik atau mobil yang bagus, tetapi selalu saya katakan, “Tuhan, yang selalu saya inginkan adalah merasakan hadirat Tuhan!”. Penderitaan terbesar saya adalah jika saya tidak bisa merasakan hadirat Tuhan. Sehingga kalau diperkenankan Tuhan masuk hadirat-Nya, saya selalu berkata,“Tuhan, saya tidak ingin yang lain-lain. Yang lain-lain itu nomor kesekian, hadirat-Mu nomor satu, Tuhan”.  Kalau saya mendengar pengalaman orang-orang yang dibawa ke sorga dan bertemu dengan Tuhan Yesus, mereka bersaksi bahwa kebahagiaan itu tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Saya berkata, “Tuhan, kalau di dunia saja saya begitu bahagia bisa merasakan hadirat Tuhan, nanti di sorga bisa bertemu dengan Tuhan Yesus muka dengan muka, betapa bahagianya!”.

Saudara, jangan sampai mau menukarkan hadirat Tuhan dengan perkara yang lain. Untuk yang seperti itu memang tidak mudah. Rasul Paulus menguasai diri dan melatih diri supaya bisa terus berada dalam hadirat Tuhan (1 Korintus 9:27). Jika ada dosa dan tidak diselesaikan, kita tidak akan bisa merasakan hadirat Tuhan. Mungkin secara lahiriah kelihatannya hidupnya begitu dekat dengan Tuhan, tetapi sesungguhnya orang itu tidak bisa merasakan hadirat Tuhan. Sekarang dunia ini sedang menipu; seolah-olah kekayaan bisa membuat kita bahagia, tetapi saya mau beritahu bahwa orang yang paling berbahagia adalah orang yang bisa merasakan hadirat Tuhan dan selalu berada dalam hadirat Tuhan. Karena itu pertahankan setiap hari; bahkan setiap detik pun jangan sampai keluar dari hadirat Tuhan. Amin!

6. Setia Sampai Akhir
Tuhan Yesus mati karena dosa-dosa kita. Dia dikuburkan tetapi pada hari yang ketiga Tuhan Yesus bangkit dari kematian.  Apa yang terjadi kalau Tuhan Yesus tidak bangkit? Kalau Tuhan Yesus tidak bangkit, maka:
a). Sia-sialah kepercayaan kita dan kita masih hidup dalam dosa kita
b). Orang-orang yang mati di dalam Tuhan akan tetap binasa
c). Kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. (1 Korintus 15:17-19).

Tetapi Puji Tuhan, karena Dia Bangkit! Kalau Tuhan Yesus bangkit, Saudara dan saya juga harus bangkit untuk hidup kekal selama-lamanya! Siapa kita dulu sebelum kita mengenal Tuhan Yesus? Kita semua dulu adalah orang berdosa dan upah dosa adalah maut atau mati! Tetapi karena kita percaya kepada Tuhan Yesus dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka kita yang tadinya mati menjadi bangkit dan mendapatkan hidup yang kekal selama-lamanya. Amin!

Saya mau katakan kepada Saudara, “Pertahankan itu sampai akhir!” Mengapa? Karena tidak semua orang yang menamakan dirinya “Kristen” …sekali lagi, tidak semua orang yang menamakan dirinya Kristen; pasti masuk sorga! Saudara harus mengerti ini. Hanya mereka yang bertahan sampai kesudahannya; yang melakukan kehendak Bapa sampai kepada akhirnya, yang selamat. Karena itu, berhati-hatliah dengan hidup ini. Rasul Paulus saja berkata, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Korintus 9:27).  Matius 7:21-23, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”

Siapa yang disebut dengan “mereka” ini? Mereka adalah orang-orang Kristen! Ingat perumpamaan tentang 5 gadis bodoh dan 5 gadis bijaksana? Mereka semuanya adalah orang Kristen. Begitu pula dengan perumpamaan tentang orang-orang yang diberi 1 talenta, 2 talenta dan 5 talenta, mereka semua adalah orang Kristen. Tetapi yang menerima 1 talenta masuk neraka! Berhati-hatilah! Saya disuruh untuk memperingatkan ini oleh Tuhan. Berbulan-bulan terakhir Tuhan berkata, “Kamu sampaikan hal ini supaya nanti kamu tidak disalahkan. Kalau sampai mereka masuk neraka gara-gara tidak pernah diperingatkan, Aku akan meminta pertanggung-jawaban dari kamu”.  Saya tidak mau seperti itu, oleh sebab itu saya sampaikan hal ini kepada Saudara. Saya berdoa supaya Saudara di bumi ini diberkati berlimpah-limpah-limpah dan pada akhirnya masuk sorga. Amin!

7. Mengalami Mujizat Tuhan
Saudara, Tuhan Yesus mati dan bangkit! Ini adalah suatu mujizat yang luar biasa dan merupakan mujizat yang terbesar. Setiap kali saya mengikuti tour ke Israel yaitu di Garden Tomb, yaitu tempat yang dipercayai sebagai tempat dikuburkannya Tuhan Yesus, pemandu dari Garden Tomb itu selalu berkata, “Mujizat yang terbesar adalah karena kubur ini kosong!”. Sebab Tuhan Yesus bangkit dan itu adalah mujizat. Tuhan Yesus mengalami mujizat, karena itu Saudara dan saya juga pasti mengalami mujizat. Karena kita wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup! Bersambung ke hal.7...
Kesaksian (sambungan dari  “Pastor Message” hal. 5)
Beberapa puluh tahun yang lalu ketika saya akan bersekolah di Brazil; sebelum berangkat saya harus menjalani test kesehatan. Ketika itu dokter berkata, “Wah, Anda kolesterolnya tinggi!”. Tetapi tidak diberitahu bagaimana caranya menurunkan atau apa obatnya. Mungkin saat itu kolesterol masih termasuk pengetahuan yang langka. Akhirnya waktu berjalan dan saya pun tidak pernah mengecek lagi sesudah itu, sampai 20 tahun yang lalu setelah saya menjadi hamba Tuhan, saya menjalani medical check up yang dilakukan oleh Dr. Yanto. Pada waktu itu Dr. Yanto berkata, “Wah, kolesterol Bapak agak tinggi, mari kita bereskan supaya kesehatan Bapak menjadi baik.” Akhirnya dengan diet, obat dan olahraga, semua menjadi normal. Sejak itu secara berkala saya melakukan medical check up, dan selalu semuanya normal.

Tetapi 5 tahun yang lalu ketika kita sudah masuk pelayanan healing, ketika saya sedang menjalani check up, ditemukan ada penyempitan di pembuluh darah jantung. Mendengar ini saya kaget juga, bukankah kalau kolesterol sudah terkendali dan semuanya baik-baik saja, tetapi mengapa bisa begini? Dan jawabannya adalah; mungkin ini sisa-sisa yang dulu. Dokter jantungnya berkata bahwa yang seperti ini tidak perlu di-ring, karena ada 5.000 orang di dunia yang seperti ini penyempitannya. Asalkan diatur kolesterolnya, tekanan darahnya dan tidak stress, ini tidak perlu di-ring sebab semua akan berjalan seperti biasa. Hal itu merupakan mujizat buat saya. Tetapi rasanya tetap tidak enak, dan pada waktu itu saya sudah masuk dalam pelayanan healing. Ketika itu saya juga mulai disuruh menurunkan berat badan dan kemudian Tuhan ajarkan kepada saya, “Sekarang kamu perintahkan setiap hari kepada seluruh organ tubuhmu. Perkatakan bahwa semua organ itu normal dan yang sakit sembuh!”. Jadi sejak saat itu setiap hari saya perkatakan, “Jantung, otak, paru-paru, pembuluh darah, tulang, dsb….semua sehat dan normal di dalam Nama Tuhan Yesus”. Setiap pagi saya lakukan itu dan setahun setelah itu saya merasakan badan saya semakin sehat padahal ada pembuluh darah yang menyempit. Oleh sebab itu saya dicek kembali dan kali ini dengan MRI. Apa yang terjadi? Ternyata ada tumbuh collateral baru sehingga tidak perlu diadakan tindakan lanjutan. Hal ini saya terima dengan iman dan pengucapan syukur kepada Tuhan.

Tetapi beberapa bulan yang lalu ketika saya baru selesai mengalami proses selama 6 bulan untuk naik ke level yang lebih tinggi, saya dicek lagi dan ternyata ditemukan ada problem di perut. Semua bertanya-tanya, “Kenapa ini? Kenapa?” Setelah dilakukan colonoscopy dan endoscopy, semuanya ditemukan normal.  Akhirnya semua sepakat bahwa itu semua adalah proses yang saya alami, namun memang harus dibuktikan secara medis. Pengalaman ini berbicara tentang proses burung rajawali yang masuk proses untuk diberikan sayap baru, paruh baru dan cakar yang baru untuk “the next thirty years”. Pada waktu itu saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, pelayanan healing ini bagaimana?”. Tiba-tiba Tuhan berkata, “Sekarang kamu cek kembali jantungmu dan general check-up”. Dan baru-baru ini jantung saya dicek kembali melalui MRI, apa yang terjadi? Ternyata penyempitannya itu bertambah! Ketika itu saya agak kaget dan bertanya mengapa begini? Saya bertanya kepada Tuhan dan Tuhan hanya menjawab, “Mujizat masih ada!”. Kemudian saya ditest melalui MRI untuk dilihat mengapa penebalannya semakin bertambah? Namun sekarang yang penting adalah fungsinya sehingga saya ditest juga fungsinya.

Setelah di test hasilnya tidak diberitahu dulu dan dokternya hanya berkata kepada saya, “Begini Pak Niko, kalau misalnya pipa yang bersih lalu dimasukkan air, katakan 80cc, maka air yang keluar juga 80cc. Tetapi kalau pipa itu ada karat-karatnya, dan pipa ini dimasukkan air 80cc, maka yang keluar mungkin hanya 20-30 cc karena tertahan. Nah, itulah yang terjadi pada jantung Bapak. Tadi kita sudah test dan memang perkiraan ada penyempitan 50-70%, tetapi satu hal yang mau saya katakan ketika tadi dicoba untuk dialiri dengan 80cc air, yang keluar 80cc juga!”.  Mendengar ini saya rasanya seperti mau melompat! Tetapi bagaimana hal itu bisa terjadi? Ternyata itulah yang disebut dengan tumbuh collateral baru. Ini seperti di bypass oleh Tuhan dan yang namanya stamp cell adalah seperti itu. Jadi ternyata saya tidak perlu di bypass dan tidak perlu di stamp cell, sebab Tuhan yang mem-bypass sendiri. Saya mengalami mujizat-Nya. Haleluya!

Kemudian saya juga ditest semua, seperti apakah ada kemungkinan tumor, kanker atau stroke, ternyata semuanya bersih! Saya hanya berkata, “Tuhan terima kasih!”. Sebab saya harus kembali mengadakan pelayanan healing movement dimana saya selalu berkata, “Mujizat masih ada!”. Bayangkan kalau saya sendiri tidak mengalami mujizat, bagaimana ini? Tetapi puji Tuhan saya yang pertama harus mengalami mujizat, setelah saya mengucapkan, “Mujizat masih ada!”, maka itu akan terjadi. Haleluya! Saya tahu ini adalah berita gembira buat Saudara. Kalau saya mengalami mujizat yang kreatif ini di mana tumbuh collateral baru tadi, maka Saudara juga akan mengalami mujizat yang kreatif. Amin!

Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo

Tidak ada komentar:

Translate