SHARING SUPPLEMENT
JANUARI #2 2014


PRAJURIT KRISTUS YANG BAIK

“Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari KRISTUS YESUS. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.” ~ 2 Timotius 2:3-4

Seperti yang disampaikan oleh Gembala Sidang/Pembina kita bahwa memasuki usia Gereja kita yang ke-26 tahun, TUHAN menambahkan pengertian mengenai Pondok Daud. Dan ini merupakan ciri orang yang hidup sama seperti KRISTUS telah hidup, yakni :

a.       Prajurit TUHAN yang gagah perkasa yang keluar sebagai pemenang.
b.      Prajurit TUHAN yang memiliki gaya hidup berdoa, memuji dan menyembah TUHAN.
c.       Prajurit TUHAN yang melakukan kehendak BAPA pada jaman ini.


Tentunya kita harus menjadi prajurit KRISTUS yang baik. Prajurit KRISTUS yang baik memiliki 2 (dua) karakteristik :


1.      Ikut / Rela  Menderita.

Rela menderita berarti harus tahan menghadapi kekerasan/penderitaan (2 Timotius 2:3). Semua orang Kristen, khususnya para pelayan TUHAN adalah tentara YESUS KRISTUS. Untuk itu, para prajurit YESUS KRISTUS yang ingin menjadikan dirinya prajurit yang baik,  haruslah setia, tegas dalam tujuan serta dapat menanggung penderitaan /kekerasan, artinya  kita harus mengharapkan, harus bertahan dan membiasakan diri untuk itu, dan menanggungnya dengan sabar ketika penderitaan / kekerasan itu datang. Dengan demikian penderitaan itu tidak membuat kita berpaling dari integritas kita.

Bagaimana kita dapat bertahan menanggung penderitaan? Dengan mengucap syukur dan tetap memuji TUHAN. Dalam Kisah Para Rasul 16:19-37, kita melihat bagaimana Rasul Paulus dan Silas yang dijebloskan dalam penjara karena berbuat baik. Di dalam penjara, dalam keadaan menderita akibat pukulan/cambukan serta pasungan yang membelenggu kaki mereka dengan kuat, Rasul Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah. Apa yang kemudian terjadi? Ada terobosan, mujizat bahkan pertobatan jiwa-jiwa. Haleluyah!
Seorang Prajurit yang baik tahan menghadapi penderitaan dan tidak mudah mengeluh serta senantiasa berada dalam kondisi yang “on fire”.

Sharing:
Sharingkan kesaksian pengalaman Anda, bagaimana di tengah penderitaan yang Anda alami, anda tetap bertahan. Serta  bagaimana doa, pujian dan penyembahan memberikan Anda kekuatan dan terobosan di tengah penderitaan.




2.      Berkenan Kepada Komandannya.

Seorang prajurit yang baik berkenan kepada komandan-nya. Bagaimana  kita dapat berkenan kepada komandan?

a.     Tidak memusingkan diri dengan soal-soal penghidupan.
Artinya kita harus Fokus didalam peperangan/perjuangan. Seperti pesan TUHAN yang telah disampaikan melalui Gembala Sidang/Pembina kita bahwa saat ini kita sedang berada dalam satu era peperangan rohani yang sangat besar. Untuk itu jangan sampai fokus kita dialihkan dengan kekuatiran akan hidup kita sehari-hari, sebab TUHAN YESUS Sang Komandan Agung kita pasti mencukupkan segala kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya.  Amin!

b.    Taat kepada komandan.
Taat berarti patuh, tunduk terhadap otoritas pemimpin / komandan. Taat juga berarti melakukan segala sesuatu tepat / sesuai dengan instruksi komandan.  Satu hal yang perlu kita ingat dan perhatikan: TUHAN YESUS adalah Komandan Agung kita. Namun demikian, TUHAN menempatkan orang lain diatas kita untuk menjadi pemimpin kita (contohnya dalam keluarga ada Suami/Ayah sebagai kepala keluarga, dan di dalam gereja ada Gembala COOL, Gembala Cabang/ranting, Gembala Rayon).  Tidak mungkin kita taat terhadap TUHAN kalau kita tidak taat kepada pemimpin yang TUHAN tempatkan diatas kita.

Mari kita belajar untuk hidup berkenan kepada komandan kita. (DL/2014)

Sharing:
Saksikan pengalaman anda dalam belajar soal ketaatan, serta saksikan buah/berkat dari ketaatan yang anda lakukan.


TUHAN ini kami hamba-Mu
Jadilah sesuai kehendak-Mu
Kami siap jalankan Firman-Mu, nyatakanlah kemuliaan-Mu

Tidak ada komentar:

Translate