BERJALAN DALAM VISI DARI TUHAN
Bila tidak ada
wahyu (“vision”), menjadi liarlah rakyat.
Berbahagialah
orang yang berpegang pada hukum.
Amsal 29:18
If people can’t
see what God is doing, they stumble all over themselves.
But when they
attend to what He reveals, they are most blessed.
Proverbs 29:18
MSG
Siapapun yang pernah melakukan perjalanan jauh melalui darat akan mengerti
betapa pentingnya memiliki peta dan mengamati tanda jarak selama perjalanan
dilakukan. Peta akan memberikan petunjuk kepada pengendara kemana ia harus
mengarahkan kendaraannya, jalur yang boleh atau tidak boleh dilewati dan
lain-lain. Tanda jarak memberinya informasi berapa jauh lagi (biasanya
dalam Kilometer) jarak antara si pengendara saat itu dengan tempat/kota yang ditujunya.
Semua informasi ini akan sangat membantu si pengendara untuk mengelola waktu
perjalanan, bahan bakar yang dibutuhkan, rute sesuai tonnase kendaraannya dan
sebagainya. Demikian juga dengan perjalanan kehidupan rohani, kita
membutuhkan informasi-informasi dan petunjuk-petunjuk untuk melakukan
perjalanan rohani tersebut. Di dalam pengertian inilah maka kita membutuhkan “visi” dari TUHAN agar
kita tahu yang harus kita lakukan.
Di
dalam Alkitab, kata “visi” juga diartikan sebagai perwahyuan, atau petunjuk, atau kehendak
BAPA atau Firman-Nya. Sebagai anak-anak-Nya satu hal yang harus menjadi
prinsip kehidupan kita adalah bahwa kita tidak bisa hidup tanpa petunjuk-Nya,
Firman-Nya dan kehendak-Nya. Jika TUHAN tidak menyatakan jalan-Nya,
bagaimana kita bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan yang Dia
inginkan? Namun orang yang berjalan dalam visi-Nya, merekalah yang
berbahagia dan diberkati (“blessed) luar biasa. Merenungkan Amsal 29:18 diatas, maka
kita dapati bahwa dengan mendapatkan visi dari TUHAN:
• Kita mengerti
tujuan, arah hidup kita.
• Kita tahu apa
yang harus kita lakukan sehari-hari.
• Kita hidup di
dalam keteraturan.
Darimanakah kita mendapatkan visi? Secara umum seluruh Firman TUHAN
adalah visi/petunjuk bagi kehidupan kita. Namun visi juga TUHAN berikan
secara spesifik, yaitu TUHAN bisa saja menekankan sesuatu yang harus kita
perhatikan atau lakukan dalam kurun waktu tertentu. Visi secara spesifik
ini yang seringkali tidak terlalu diberi perhatian khusus, padahal ini
berbicara mengenai “Kairos” atau waktu-Nya TUHAN. Daud
mendapatkan perkenanan TUHAN salah satunya karena ia melakukan apa yang BAPA
kehendaki pada zamannya (Kisah Para Rasul 13:22, 13:36). Visi yang
spesifik juga artinya visi yang TUHAN berikan kepada seseorang atau sekelompok
orang tertentu, yang mungkin berbeda dengan orang/kelompok lainnya. Contoh
paling baik tentang hal ini seperti saat TUHAN YESUS memberikan visi spesifik
yang berbeda antara Petrus dan Yohanes (Yohanes 21:20-25).
Apa
yang TUHAN kehendaki dapat kita ketahui saat kita masuk dalam keintiman dengan
TUHAN melalui saat teduh; doa-pujian-penyembahan di hadapan-Nya. Saat TUHAN
memberikan visi yang spesifik, bukan berarti kebenaran Firman TUHAN lainnya
menjadi tidak penting --sama sekali bukan-- namun artinya ada sesuatu hal yang
urgent yang harus kita lakukan saat ini karena kehendak TUHAN sangat berkaitan
dengan waktu-Nya TUHAN. Itulah sebabnya kita perlu senantiasa masuk hadirat
TUHAN, menerima urapan-Nya supaya kita mengerti isi hati-Nya dan dapatkan
visi-Nya. Namun jangan lupa seluruh Kebenaran Firman TUHAN harus tetap kita
lakukan.
Ada
2 level visi yang harus kita dapatkan, mengerti dan jalani dalam kehidupan
kita:
1. Visi Pribadi (Keluaran
33:15)
“If Your Presence
does not go with us, do not bring us up from here” (Exodus 33:15 NKJV). Musa mengerti
dengan sangat baik, bahwa tanpa TUHAN, ia tidak bisa melakukan apapun. Musa
tidak mau bergerak kalau bukan TUHAN sendiri yang berjalan bersama dan memimpin
dirinya. Sekalipun Musa adalah pemimpin yang terlatih dan handal, ia
merendahkan diri di hadapan TUHAN. Ini juga yang seharusnya menjadi sikap
mental kita.
TUHAN memanggil kita untuk mencapai tujuan akhir kita, yaitu semakin serupa
dengan gambaran KRISTUS. Semua orang yang telah memutuskan menjadikan YESUS
sebagai TUHAN dan Juruselamat pribadinya, wajib hidup sebagaimana KRISTUS telah
hidup (1 Yohanes 2:6). Namun semua kita hidup dalam lingkungan
yang berbeda-beda, pekerjaan yang berbeda-beda dan aktifitas yang
berbeda-beda. Tentu diperlukan suatu hikmat untuk dapat menjalankan
kewajiban ini sesuai dengan konteks keberadaan kita, tanpa melanggar atau
kompromi terhadap kebenaran Firman TUHAN. Oleh karena itu kita perlu petunjuk,
pengarahan, visi dari TUHAN kepada kita secara pribadi. Saat kita
bertanya kepada-Nya, percayalah bahwa IA akan memberitahu kepada kita bagaimana
kita hidup dan menjalankan kebenaran-Nya (Yakobus 1:5).
2. Visi bersama Komunitas Anak
TUHAN / Gereja (Kisah Para Rasul 2:42).
Diatas visi pribadi, maka kita juga perlu tahu, mengerti dan menjalankan visi
yang TUHAN berikan kepada tubuh-Nya yaitu Gereja-Nya. Ini adalah hal-hal yang
harus diperhatikan bukan saja secara pribadi tetapi juga secara bersama-sama
sebagai anggota komunitas anak-anak Allah (Gereja). Dalam nats Kisah Para Rasul
2:42, jelaslah bahwa TUHAN memberi visi kepada Gereja-Nya melalui para
rasul atau pemimpin Gereja. (“Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam
persekutuan”.) Kepada Gereja yang satu bisa saja TUHAN memberikan visi yang
berbeda dengan Gereja yang lain, karena sama seperti halnya tiap bagian tubuh
kita memiliki fungsi yang berbeda-beda, demikian juga Tubuh KRISTUS yaitu Gereja
bisa saja diberi tugas/fungsi yang berbeda satu-sama-lain. Ini bukan untuk
memisahkan, namun justru di dalam unity akan saling melengkapi.
Melalui pemimpin Gereja ini, yaitu Gembala Sidang/Pembina kita, Pdt. DR. Ir.
Niko Njotorahardjo, maka GBI Jl. Gatot Subroto, Senayan-Jakarta dan seluruh
keluarga besar yang bergabung di dalamnya dipanggil untuk Memulihkan Pondok
Daud. “Kemudian AKU akan kembali dan membangunkan kembali Pondok Daud
yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,
supaya semua orang lain mencari TUHAN dan segala bangsa yang tidak mengenal
Allah, yang ku Kusebut milik-Ku demikianlah Firman TUHAN yang melakukan
semuanya ini.” Kisah Para Rasul 15:16-17.
Pemulihan Pondok Daud menjadi ciri utama atau sering kita katakan sebagai “DNA” Gereja ini, dan
oleh karenanya juga menjadi “DNA” dari seluruh bentuk pelayanan di
dalam wadah keluarga besar kita ini. Awalnya pengertian pemulihan Pondok Daud
adalah pujian-penyembahan, lalu TUHAN tambahkan pengertian mengenai doa, unity,
dst. Sehingga sekarang pengertian Pemulihan Pondok Daud adalah: kita semua
adalah prajurit TUHAN yang gagah perkasa, yang gaya hidupnya adalah berdoa,
memuji dan menyembah TUHAN dalam unity, siang dan malam, untuk melaksanakan
kehendak BAPA pada zaman ini.
Adapun visi penggembalaan Gereja/keluarga besar kita ini adalah:
“Lapangkanlah
tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah
menghematnya; panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh
patok-patokmu! Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri, keturunanmu
akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi.”
Yesaya 54:2-3.
Semua hal tersebut diatas adalah visi dan ciri-khas yang TUHAN tentukan bagi
Gereja dan komunitas kita. Tidak berhenti disana, TUHAN juga memberikan
visi/petunjuk apa yang harus Gereja lakukan, baik dalam skala bulanan maupun
harian. Visi/petunjuk dalam kurun waktu tertentu itulah dimaksud dengan “Kairos” yang sudah kita
pelajari diatas. Itulah sebabnya apabila terdapat pengarahan/visi dari Gembala
Sidang/Pembina tentang apa yang kita harus lakukan dalam kurun tertentu, harus
kita laksanakan karena visi dari TUHAN kepada Gereja akan Ia nyatakan/
percayakan melalui Gembala Gereja.
Jadi kesimpulannya adalah: kita
sangat membutuhkan visi dan petunjuk dari TUHAN. Seluruh kebenaran
firman-Nya kita laksanakan. Visi spesifik yang Ia berikan kepada secara
pribadi maupun kepada kita sebagai anggota dari Gereja ini, juga kita
laksanakan. Semua itu agar kita mengerti arah dan tujuan kehidupan rohani
kita dan kita terus diberkati oleh-Nya. Saudara, hiduplah senantiasa dalam visi
dari TUHAN dan rasakanlah berkat TUHAN yang berlimpah-limpah turun dan terjadi
atasmu. Amin! (CS)