MENGENAL PRIBADI ROH KUDUS
DAN KARYA-NYA
“Sebab Yohanes membaptis
dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus”. Tetapi
kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi”. (Kisah 1:5,8)
ROH KUDUS ADALAH SUMBER KUASA
Kita baru melewati Hari Raya Pentakosta. Roh Kudus dicurahkan atas
orang-orang percaya sehingga murid-murid Kristus bergerak dalam kuasa Roh
Kudus. Tanpa karya Roh Kudus di dalam kita, kita tidak bisa hidup di dalam
kuasa Allah. Kekristenan kita menjadi lemah. Tuhan menegaskan, bahwa
murid-murid Kristus adalah saksi yang harus memberitakan berita pengampunan dan
pertobatan demi supaya orang-orang
lain diselamatkan oleh penebusan-Nya.
Karya Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya harus disaksikan oleh para
murid kepada segala bangsa. Karena itu Tuhan Yesus menekankan para murid untuk
menantikan janji Bapa, yaitu tinggal di Yerusalem sampai dipenuhi Roh Kudus.
Tanpa Roh Kudus, semua yang mereka telah pelajari akan sia-sia.
Apa yang pernah terjadi adalah
contoh yang gamblang. Para murid telah belajar Firman Tuhan langsung dari Tuhan
Yesus selama 3,5 tahun, dan melakukan praktek bersama Yesus dalam apa yang
diajarkan-Nya. Namun, ketika melewati masa penyaliban Yesus, iman mereka
runtuh. Petrus bahkan menyangkal Tuhannya. Yesus sendiri terlebih dahulu dipenuhi
Roh Kudus sebelum tampil dalam pelayanan di depan umat Israel. Karena itu, kita
harus mengerti pentingnya Roh Kudus atas hidup kita, dan mengalami karya-Nya
dalam pelayanan yang kita lakukan bagi Tuhan. Kita harus mengingini untuk
terus-menerus dipenuhi Roh Kudus dan untuk memiliki pengenalan melalui
pengalaman dengan Roh Kudus yang semakin dalam.
HARI PENTAKOSTA
Pencurahan Roh Kudus digenapi pada Hari Raya Pentakosta; sekaligus
Gereja Tuhan dilahirkan. Roh Kudus mengubah dengan radikal hidup orang-orang
yang dipenuhi Roh. Petrus yang semula penakut dan pernah menyangkal Yesus,
berubah menjadi seorang yang sangat berani. Di hadapan ribuan orang Yahudi di
Hari Raya Pentakosta, ia bangkit menjadi saksi dan berbicara dengan penuh kuasa
dan gairah. Roh Kuduslah yang
berkarya membuat hal itu dimanifestasikan lewat hidup kita.
Dengan lantang, Petrus menjelaskan bahwa itu adalah penggenapan
nubuatan nabi Yoel ratusan tahun sebelumnya (Yoel 2: 28-32). Dengan
kepastian dan wibawa Illahi dia menegaskan bahwa pencurahan Roh Kudus ini
esensinya adalah tentang Yesus Kristus itu sendiri. Petrus menyampaikan inti
pesan kesaksian pada hari itu dengan gamblang: Yesus dibangkitkan dari kematian
dan dimuliakan Allah menjadi Tuhan dan Mesias atas Israel dan atas bangsa-bangsa
(Kisah Rasul 2:6). Apa yang
disampaikannya sesungguhnya adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Menyatakan
bahwa Yesus adalah Tuhan, sesungguhnya beresiko dianggap menghujat Allah. Namun
pengurapan Roh Kudus atas Petrus menjadikan perkataannya penuh kuasa sehingga
menusuk hati pendengarnya, dan membangkitkan keyakinan akan kebenaran Firman
Allah. Dampak dari khotbah Petrus bagi keselamatan orang-orang Yahudi yang
tadinya tidak mau percaya Yesus adalah: 3000 orang bertobat dan memberi diri
dibaptis. Itulah yang Roh Kudus kerjakan. Apabila Dia datang, maka Dia akan
menginsafkan manusia akan dosa, akan kebenaran Allah dan penghakiman-Nya. Kita
membutuhkan pengurapan seperti ini ketika menyampaikan kebenaran Firman Allah
kepada orang lain.
PENGURAPAN ROH KUDUS
Apa yang terjadi dengan Petrus adalah apa yang Tuhan inginkan
terjadi atas kita umat-Nya. Yesus sendiri telah berkata, bahwa barangsiapa
percaya kepada-Nya akan melakukan juga pekerjaan yang Yesus telah lakukan (Yohanes 14:12). Yesus
telah memberi teladan sebagai Orang yang diurapi Roh Kudus dalam melakukan
pelayanan. Pengurapan Roh Kudus dalam pelayanan Tuhan Yesus dinyatakan dalam Yesaya 61:1-3, “Roh Tuhan ALLAH ada
padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan
kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk
hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada
orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun
rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang
berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak
untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar,
supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN”
untuk memperlihatkan keagungan-Nya.”
Dalam pelayanan-Nya, Tuhan Yesus bergerak di dalam urapan Roh
Kudus. Kitapun harus mengikuti teladan-Nya. Kitab Kisah Para Rasul menyatakan hal ini, “... yaitu tentang Yesus
dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa,
Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang
yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. (Kisah Para Rasul 10:38).
Kita orang-orang percaya membutuhkan pekerjaan Roh Kudus yang
seperti ini pada masa sekarang. Ketika kita dipenuhi Roh Kudus, pengurapan yang
bekerja dalam pelayanan Tuhan Yesus bekerja juga di dalam kita. Pekerjaan yang
Yesus lakukan akan dapat kita lakukan juga oleh Roh Kudus yang mengurapi kita.
Ketika Tuhan Yesus menyatakan Roh Kudus mengurapi-Nya, maka
pekerjaan-Nya mengubah
hidup orang miskin dan sengsara; mengalami tahun Rahmat Tuhan. Tahun Yobel yang
seharusnya terjadi setiap lima puluh tahun, kini terjadi oleh karena karya Roh
Kudus. Orang-orang yang terkurung dan terbelenggu mengalami pembebasan. Dari
ikatan dosa, dari ikatan kuasa kegelapan, ikatan kebiasaan buruk, penjara rasa
malu, aib dan rasa tidak layak, semuanya mengalami kemerdekaan oleh karena
karya Roh Kudus. Karya Roh Kudus memerdekakan dan memulihkan hidup manusia
untuk bisa dikembalikan, diangkat dari kehancuran; menjadi seperti yang Tuhan
rancang.
Menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali, Roh Kudus mengubahkan
umat-Nya untuk menjadi mempelai Kristus yang sempurna; dewasa, tanpa cacat
cela, kerut ataupun noda. Gereja-Nya menjadi penuh hikmat Allah, hidup dalam
kemuliaan dan bergerak dalam otoritas Kerajaan Allah. Hidup dalam keserupaan
dengan rupa dan gambar Kristus. Oleh sebab itu, bangkitkan hati yang selalu
ingin dipenuhi oleh Roh Kudus.
Mimpi dan Penglihatan
Ketika karunia Roh Kudus bekerja, maka penglihatan dan mimpi
dialami orang-orang percaya. Roh Kudus membukakan pengenalan akan kemuliaan
Tuhan. “Kemudian
dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua
manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu
yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat
penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan
Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” (Yoel 2:28, 29).
Doakan, agar oleh pencurahan Roh Kudus, banyak orang yang belum
mengalami pengenalan akan kemuliaan Allah mengalami kunjungan Illahi.
Orang-orang yang selama ini tidak pernah mengenal Yesus ; mengalami perjumpaan
melalui mimpi dan penglihatan, sehingga mereka diselamatkan. Di bagian belakang
sampul sebuah buku “Mukjizat
di tengah-tengah kaum Kedar” yang
ditulis oleh Chirstine Darg yang terbit baru-baru ini dituliskan sebagai
berikut:
Dengan cara yang luar biasa dan pada skala yang tampaknya tidak
pernah terjadi sebelumnya dalam penggenapan nubuat Alkitab (Kisah Para Rasul 1:3), Tuhan sedang menunjukkan
bahwa Ia hidup! Mujizat di tengah-tengah Kaum Kedar adalah sebuah kisah luar
biasa tentang tanda-tanda ajaib dan mujizat di dunia kaum Kedar.
Selama berabad-abad mengalami kekeringan seperti padang gurun di
Timur Tengah, Firman Tuhan sangat berharga. Tidak ada penglihatan terbuka.
Tetapi tiba-tiba, dalam kepenuhan waktu, skenario rohani di Timur Tengah telah
berubah. Ia juga sedang menggenapi
janji-Nya kepada Abraham bahwa Ismael akan hidup! Mimpi-mimpi dan penglihatan
dinubuatkan untuk menjadi ciri-ciri utama dari kebangunan rohani akhir zaman,
dan mereka sudah pasti adalah beberapa dari cara utama di mana Allah sedang
mengkomunikasikan Injil kepada keturunan Abraham.
APA YANG HARUS DIPERSIAPKAN?
1. Menjaga
Hati yang Haus akan Roh Kudus
Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus
berdiri dan berseru: “Barangsiapa
haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku,
seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir
aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima
oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus
belum dimuliakan.” (Yohanes 7:37-39).
2. Bertekun
Dalam Kesehatian
“Mereka semua bertekun
dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria,
ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.” (Kisah Para Rasul 1:14).
3. Meminta
dengan keyakinan, seperti seorang sahabat kepada sahabatnya.
“Aku berkata kepadamu:
Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu
adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun
juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku
berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu
akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang
yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang
yang mengetok, baginya pintu dibukakan. …. Jadi jika kamu yang jahat tahu
memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga!
Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya,” Lukas
11:8-14. (MG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar