Saya baru pulang dari Tanah Perjanjian menghadiri convocation doa dari Jerusalem House of Prayer for All Nation yang selalu dimulai pada tahun baru orang Yahudi tersebut dan untuk ke 11 kali nya berkotbah di convocation doa di Jerusalem House of Prayer for All Nation untuk mengimpartasikan pengurapan ke bangsa-bangsa.
Awal mulanya event tersebut dihadiri oleh utusan dari sekitar 150 bangsa, kemudian meningkat menjadi 200 bangsa, tetapi tahun ini luar biasa karena ada sekitar 250 bangsa yang datang dalam jumlah ribuan orang yang datang, tetapi puji Tuhan karena Tuhan memberkati mereka.
Tepat pada saat pergantian tahun dari Tahun Ayin (5770) menjadi Tahun Ayin Aleph (5771) pada tanggal 8 September setelah jam 6 sore, para wakil dari bangsa-bangsa, yaitu para penatuanya naik ke atas mimbar dan berdoa dalam bahasa masing-masing. Setelah itu mereka meniup shofar dan kami merayakan tahun baru itu dan merayakan sesuatu yang luar biasa yang akan Tuhan kerjakan ke depan ini.
Dua hari setelah tanggal pembukaan, yaitu pada tanggal 10 September yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, adalah giliran saya menjadi pembicara. Menjelang sesi tersebut, saya bercakap-cakap dengan Tom Hess, yang adalah ketua dari Jerusalem House of Prayer for All Nation. Tiba-tiba Tom Hess berkata demikian, “Ps. Niko, saya mendapat visi 2 minggu yang lalu. Tuhan berbicara begitu kuat dan ini untuk tema kita tahun depan, yaitu tentang ‘The Great Commission’ (Amanat Agung Tuhan Yesus), yang diambil dari Kis 1:8!”.
Mendengar ini saya sangat terkejut, sebab bukankah itu pesan Tuhan kepada kita hari-hari ini? Lalu Tom Hess melanjutkan, “Ini sangat kuat sekali sehingga sekarang saya membuat tulisan yang ditaruh di dinding tentang ‘The Great Commission’ – Kis 1:8 yang diterjemahkan ke dalam banyak bahasa”.
Jadi wujudnya seperti Doa Bapa Kami yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti yang ada di Tanah Perjanjian di mana terjemahan bahasa Indonesia pun ada di sana. Setelah Tom Hess selesai bercerita, saya lalu berkata,
“Tahukah Anda bahwa sebentar lagi saya mau menyampaikan tentang Kis 1:8?”. Mendengar ini Tom Hess sangat terkejut! Dia naik ke atas mimbar dan berkata, “Saya sangat terkejut ketika mendengar Ps. Niko akan berbicara tentang Kis 1:8!”
Beberapa bulan terakhir ini sehubungan dengan pesan Tuhan ‘Aku datang segera’, sejak pertengahan tahun 2010 pesan Tuhan yang sangat...sangat...sangat kuat (saya belum pernah menyebutkan kata sangat ini hanya 1x, saya selalu menyebutkan kata ‘sangat’ ini sebanyak 3 kali.) dari Kis 1:8 yang berkata, “...Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
· Yerusalem, bisa diartikan di antara keluarga
· Yudea, bisa diartikan di antara orang-orang yang yang seiman atau orang-orang yang sebangsa
· Samaria, bisa diartikan di antara orang-orang yang tidak seiman atau bangsa-bangsa lain
Tuhan mengingatkan kita bahwa, “Kamu akan menjadi saksi-Ku!”, kata Tuhan. Karena itu Roh Kudus akan dicurahkan untuk memberikan kita kuasa.
Kita ingat bagaimana cara Tuhan mempersiapkan murid-murid-Nya untuk menjadi saksi Yesus 2000 tahun yang lalu, yaitu 120 murid-murid-Nya yang berada di kamar loteng. Ketika mereka sedang berdoa bersama-sama dengan bertekun dan sehati, tiba-tiba 10 hari setelah mereka berdoa, terdengarlah tiupan seperti angin keras, lalu tampaklah lidah-lidah seperti nyala api hinggap di atas kepala mereka masing-masing. Mereka penuh dengan Roh Kudus dan menerima kuasa itu dan mereka menjadi saksi Yesus yang luar biasa. Haleluya!
Perhatikan baik-baik, hari-hari ini kejadian seperti 2000 tahun yang lalu akan terjadi lagi! Roh Kudus sedang turun dalam bentuk Api dan Angin.
· Api, untuk membersihkan kotoran-kotoran yang ada dalam kita, yaitu hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan! Setelah itu;
· Angin, yang akan mengarahkan kita.
Memang sebelum kotoran-kotoran atau hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan itu dibakar, kita tidak akan mengerti tuntunan Tuhan. Karena itu, Saudara harus mengerti hari-hari ini, mungkin di antara Saudara ada yang bertanya-tanya, “Saya ini sungguh-sungguh kepada Tuhan, tetapi kenapa hal ini terjadi? Kenapa?...”
Jawabannya, Roh Kudus sedang turun dalam rupa ‘Api’ yang mungkin sedang mendisiplinkan Saudara, mungkin sedang membakar hal-hal yang tidak benar, tetapi saya mau katakan, relakan!
Kalau kita mengerti, maka pasti keadaan kita akan lebih baik dari sekarang. Amin!
Beberapa waktu yang lalu, saya menelpon Pak Alex Abraham Tanusaputra. Saya memang sering berbincang-bincang dengan beliau, namun sudah cukup lama kami tidak pernah berbicara tentang visi. Tetapi yang luar biasa adalah ketika baru-baru ini di SPGI kami bertekad untuk kembali bergandengan tangan; yaitu Pak Alex Abraham dan Pak Timotius Arifin dan saya. Jadi untuk unity itu tidak perlu harus tergabung dalam satu denominasi, dengan berbeda denominasi sekalipun kita bisa ber-unity satu dengan yang lain.
Sudah lama saya dan Pak Alex tidak pernah berbicara tentang visi, tetapi hari itu beliau berbincang-bincang dengan saya tentang visi. Dan ketika itu Pak Alex berkata, “Nik, Tuhan berpesan kepada saya, bahwa ke depan ini akan ada banyak penghukuman!”
Kalau mendengar kata ‘penghukuman’ mungkin Saudara menjadi agak tegang, tetapi bolehlah kita ganti kata ‘penghukuman’ tersebut dengan ‘pendisiplinan’. Jadi, ‘penghukuman’, ‘pendisiplinan’ atau ‘hajaran’ seorang ayah kepada anaknya itu akan banyak terjadi ke depan ini. Saya amin-kan hal ini karena kita pun mendapatkan hal yang sama.
Saudara, penghukuman atau pendisiplinan yang ada di depan kita adalah:
1. Penghukuman Bagi Yang Tidak Percaya
Tuhan Yesus berkata dalam Yoh 3:16 – 18, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”
Saudara, dengarkan baik-baik! Ke depan ini, orang yang tidak percaya akan pesan Tuhan; akan dihukum! Kita tidak tahu seperti apa penghukuman tersebut karena penghukuman itu bermacam-macam, bisa saja seperti gempa dan sebagainya. Intinya adalah hal-hal yang tidak enak.
2. Penghukuman Bagi Yang Tidak Mau Menginjil
Orang yang tidak mau mengjinjil; yang tidak mau menjadi saksi Yesus, mereka juga akan dihukum.
Rasul Paulus dalam 1 Kor 9:16 menulis, “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. “
Jadi, menginjil itu bukanlah untuk ‘gagah-gagahan’, karena menginjil itu adalah satu keharusan!
Saudara, dengarlah, apa yang menjadi kata-kata Rasul Paulus itu sebenarnya adalah kata-kata kita. Kalau kita menginjil dan bisa memberitakan kabar baik kepada orang lain, itu bukan sebagai satu kesombongan atau ‘gagah-gagahan’, tetapi itu memang karena keharusan. “Celakalah aku, kalau aku sampai tidak menginjil”, kata Rasul Paulus. Ingatkah Saudara akan kisah Yunus?
Kisah Yunus
Yunus adalah orang yang kenal Tuhan. Saya pastikan bahwa dia adalah orang yang dekat dengan Tuhan. Mengapa? Karena Tuhan memberikan tugas kepadanya. Dalam Yunus 1:2 Tuhan berkata kepadanya, "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
Yunus memang mau disuruh Tuhan, tetapi Yunus bukan ke Niniwe melainkan ke Tarsis yang letaknya berlawanan arahnya! Yunus ditugaskan untuk menginjil, tetapi dia tidak mau menginjil. Apa akibatnya? Akibatnya, dia dihukum! Yunus masuk ke dalam perut ikan selama 3 hari!
Mari kita bayangkan sebentar seperti apakah masuk ke dalam perut ikan itu :
· Gelap
· Pengap
· Baunya luar biasa
Adakah di antara Saudara yang seperti itu keadaannya? Di mana Saudara melihat dunia ini rasanya gelap semua? Kalau ada yang seperti itu, artinya Saudara sedang berada di perut ikan.
Itulah keadaan Yunus pada waktu itu karena Yunus tidak mau menginjil. Dan disitulah Tuhan memberikan 2 pilihan, yaitu :
· Bertobat, atau
· Tidak bertobat
Tetapi puji Tuhan akhirnya Yunus bertobat dan minta ampun sehingga dia keluar dari mulut ikan. Saya yakin kalau dia tidak bertobat maka dia tidak keluar dari mulut ikan, melainkan dari duburnya ikan! Apakah yang keluar dari dubur itu? Saudara tentu bisa menjawabnya sendiri. Itulah keadaan orang yang tidak mau bertobat. Saya berdoa supaya setiap kita yang mungkin sedang dalam keadaan seperti Yunus, mau bertobat!
Pertanyaannya, kenapa Yunus tidak mau menginjil kepada orang Niniwe atau orang Asyur? Ternyata itu karena kebencian Yunus kepada mereka. Pikirnya, “Bangsa Niniwe adalah bangsa yang jahat, kalau sampai bertobat betapa enaknya nanti. Mereka seharusnya dihukum!”
Saudara, orang yang hatinya kotor, mungkin karena kebencian, iri hati, kepahitan atau kesombongan, dia pasti sulit untuk menginjil! Mungkin kelihatannya menginjil, misalnya karena tugasnya adalah memang memberitakan Firman Tuhan sehingga perkataannya dari Alkitab dan ayat-ayat Firman Tuhan keluar semua dari ucapannya, tetapi di hadapan Tuhan dia tidak menginjil! Mengapa? Karena ada penolakan di dalam dirinya di mana hatinya sedang kotor.
Hari ini Tuhan berpesan kepada kita, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan .” (Amsal 4:23)
Saudara, kalau hati kita sudah kotor maka kita akan malas-malasan untuk menginjil dan mungkin sudah mau pensiun. Semua itu adalah masalah di hati! Tetapi saya percaya hari ini kita sudah mendengar Firman Tuhan, yaitu satu pesan yang sangat...sangat...sangat kuat! Dia akan segera datang untuk kali yang kedua. Saudara dan saya diminta untuk menjadi saksi-Nya serta diminta untuk menginjil, yaitu memberitakan kabar baik di Yerusalem, di seluruh Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Amin!
Kesaksian :
Saudara, sudah beberapa bulan terakhir ini kita diberi kesempatan untuk siaran di ANTV, yaitu acara “Pemulihan Bagi Anda”. Tadinya acara ini disiarkan jam 11 tetapi sekarang disiarkan jam 10 pagi. Mengapa dipindahkan ke jam 10? Itu karena ‘rating’-nya bagus.
Acara ini menjadi berkat bagi banyak orang dan salah satunya adalah pada tanggal 26 September yang lalu kita menerima SMS tersebut dari Bantul – Yogyakarta di mana ada seorang yang menyaksikan siaran tersebut pada tanggal 25 September 2010 dan dia berkata:“Saya ini lumpuh 18 tahun. Saya sedang nonton acara itu, tiba-tiba Bapak Pendeta berdoa dan saya mengikuti doa Bapak Pendeta. Apa yang terjadi? Tiba-tiba kaki saya seperti kesetrum dan saya bisa berdiri serta bisa berjalan”. Haleluya!
Seperti beberapa waktu yang lalu saya saksikan bahwa kita ini diangkat untuk menjadi ‘bapa’ dari PGD (Persekutuan Hamba-Hamba Tuhan Garis Depan) yang sudah beranggotakan 7.000 hamba-hamba Tuhan dari pelbagai denominasi. Merekalah yang menjadi ujung tombak, yang akan mem follow up hal itu.
Saudara, hari-hari ini yang seperti itu banyak terjadi. Mengapa? Karena Yesus akan segera datang untuk kali yang kedua. Dan saya mau beritahu bahwa nanti ketika Dia memerintah di bumi selama 1.000 tahun, maka setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah mengaku: “Yesus adalah Tuhan!” Haleluya!
(BERSAMBUNG…)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar