“Persiapkan
Dirimu Untuk Menyambut Pentakosta Yang Ketiga!”
Saudara
yang dikasihi Tuhan, mari kita buka Alkitab dan baca bersama ayat emas kita
memasuki tahun 2013, yaitu 1 Yohanes 2:6 sbb, “Barangsiapa
mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus
telah hidup. Mari kita yang mau hidup sama seperti Kristus telah hidup;
mengganti kata ”ia” menjadi ”saya” dan kita baca sekali lagi.....”Barangsiapa
mengatakan bahwa saya ada di dalam Dia, saya wajib hidup sama seperti Kristus
telah hidup. Amin!” Tema itu adalah pesan Tuhan buat
Saudara dan saya agar mau hidup sama seperti Kristus telah hidup. Ada 3 janji
Tuhan bagi kita disepanjang 2013 ini, yaitu:
•
Pemulihan seutuhnya. Jika Saudara mau, maka Saudara wajib hidup sama seperti
Kristus telah hidup.
•
Entering the next level. Saudara mau naik ke level yang lebih tinggi?
Hiduplah sama seperti Kristus telah hidup.
•
Mujizat yang kreatif. Mujizat yang kreatif masih ada!
Dalam
bulan Juni ini saya KKR di 3 tempat, yaitu di Semarang, Purwodadi dan Serang.
Di Serang tidak mudah untuk KKR tetapi Tuhan izinkan terjadi, seperti tahun
lalu di mana kita juga mengadakan KKR di sana. Di sana ada seorang anak
perempuan yang bukan Kristen juga datang pada KKR tahun lalunya di Serang. Anak
perempuan itu bisu tuli sejak lahir, dan secara ilmu kedokteran tidak bisa
disembuhkan. Ketika tahun lalu datang ke KKR, salah satu telinganya dibuka oleh
Tuhan sehingga dia bisa mendengar serta mulai belajar berkata-kata. Tahun ini
dia datang lagi dan telinga yang lain dibuka oleh Tuhan secara sempurna.
Haleluya!
Saya
percaya setiap kita hari-hari ini membutuhkan mujizat Tuhan. Kita perlu
dipulihkan dan Tuhan memang menjanjikan itu semua. Namun Tuhan mau kita yang
sudah percaya wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Kalau Saudara
lakukan itu, maka Saudara akan melihat nanti bahwa 3 hal yang Tuhan janjikan
itu akan menjadi milik Saudara. Amin!
I.
MENJADI SAKSI TUHAN YESUS
Ketika
Tuhan Yesus akan naik ke sorga, Dia memberikan pesan yang terakhir kepada
murid-murid-Nya seperti tertulis dalam Kisah Para Rasul 1:8, ”.....Tetapi kamu
akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi.”
Kalau kita adalah murid Tuhan Yesus, maka berarti pesan ini juga buat kita
semua. Amin!
•
Yerusalem bisa diartikan di antara keluarga kita
•
Yudea bisa diartikan di antara orang-orang yang seiman atau yang sebangsa
dengan kita
•
Samaria bisa diartikan di antara orang-orang yang bukan seiman atau
bangsa-bangsa lain
•
Dan sampai ke ujung bumi
Camkan
baik-baik bahwa Tuhan mau kita menjadi saksi Yesus. Kalau Tuhan Yesus pada waktu
ada di muka bumi ini menjadi saksi Bapa, maka Saudara dan saya yang dikatakan
wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup, kita pun harus menjadi saksi
Yesus. Amin!
Di
dalam menjadi saksi Yesus ada 2 hal penting, yaitu:
1.
Tidak Bisa Dengan Kekuatan Sendiri
Tuhan
sudah jelas berkata, ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau
Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan
di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Jadi
tanpa kuasa dari Roh Kudus, itu tidak akan bisa terjadi.
2.
Meresponi dan Menerima Kuasa Roh Kudus
Banyak
yang orang yang berkata begini, “Saya ini terdiri dari darah dan
daging serta penuh kelemahan. Tuhan tahu sehingga Dia pasti mengampuni kalau
saya jatuh-bangun dalam dosa bahkan bergelimang dalam dosa.” Apakah benar seperti
itu? Itu salah! Memang kita tidak sanggup tetapi kalau Roh Kudus turun ke atas
kita, sekarang tinggal apakah kita mau meresponinya? Apakah kita menerima kuasa
itu atau tidak?
Dalam
sebuah bukunya, John
Bevere memberikan
satu data bahwa 98% orang Kristen di Amerika mempunyai pengertian bahwa kasih
karunia atau anugrah yang Tuhan berikan kepada kita itu hanya sebatas menghapus
dosa. Jadi kalau ada kata-kata, ”Wajib hidup sama seperti Kristus telah
hidup”,
mereka akan berkata, “Mana
mungkin hidup kudus sesuai standard Alkitab? Mana mungkin mengubah keadaan
sekitar kita?” Jadi
yang mengerti di sana hanya 2%! Dan saya berdoa supaya Saudara termasuk yang 2%
ini. Amin! Saudara, kalau kita selalu menganggap bahwa kita ini terdiri dari
darah dan daging serta penuh kelemahan, ini berbahaya! Mengenai soal
keselamatan, memang ada 2 paham yang masing-masing mempunyai ayat pegangannya
sendiri, yaitu:
•
Sekali sudah percaya Yesus, pasti selamat. Sekalipun jatuh-bangun dalam dosa
bahkan yang lebih dahsyat mungkin bergelimang dalam dosa, tetap selamat!
•
Keselamatan adalah untuk mereka yang percaya kepada Yesus, yang menurut
kehendak Bapa dan setia sampai akhir serta bertahan sampai kesudahannya.
Kita
menganut paham yang kedua dan sekarang saya mengajak Saudara hitung-hitungan
secara sederhana. Kalau misalnya paham yang pertama tadi salah, artinya
keselamatan itu tidak sekali selamat tetap selamat, maka orang yang masuk
neraka akan bertambah banyak. Tetapi sebaliknya kalau paham yang kedua salah,
misalnya bahwa standard Tuhan ternyata lebih lunak, maka berarti yang masuk
sorga akan lebih banyak. Sekarang setelah hitung-hitungan secara bodoh, mengapa
kita tidak mengikuti paham yang kedua saja?
Memang
banyak orang yang mengikuti paham yang pertama, mengapa? Sebab banyak orang
yang ”abu-abu”,
artinya
bergelimang dalam dosa, tidak peduli hidupnya, yang penting sekali selamat
tetap selamat. Misalkan paham ini sampai salah, maka akan banyak orang yang
masuk neraka dan orang yang mengajar akan hal ini bertanggung-jawab di hadapan
Tuhan. Karena itu saya selalu menekankan supaya kita berhati-hati dengan Tuhan.
Jangan main-main! Ini lebih baik, sebab kalau misalnya standard itu Tuhan buat
lebih ringan, Saudara akan masuk sorga! Dan Saudara pasti akan mendapat mahkota
di sana. Amin!
II.
EMPAT FENOMENA YANG TERJADI DALAM PANTEKOSTA KETIGA
Setelah
Tuhan Yesus naik ke sorga, ke 120 murid-murid itu pergi ke Yerusalem. Mereka
naik ke kamar loteng yang tempatnya masih ada sampai dengan hari ini. Mereka
berkumpul dan berdoa serta menanti-nantikan pencurahan Roh Kudus yang disebut
dengan ”Pentakosta
yang pertama”. Keadaan
kita hari-hari ini sebetulnya sama dengan keadaan murid-murid Tuhan Yesus 2000
tahun yang lalu. Kalau saat itu mereka sedang menanti-nantikan pencurahan Roh
Kudus yang pertama, sekarang kita ini sedang menunggu-nunggu ”Pentakosa yang
ketiga.”
Seperti yang telah saya sampaikan bulan lalu. Apa yang terjadi ketika
Pentakosta yang pertama? Murid-murid Tuhan Yesus menjadi saksi dan kekristenan
di dunia menjadi 70%. Setelah itu ada masa kegelapan di gereja, sehingga jumlah
orang-orang Kristen menurun drastis dan sekarang ini tinggal 30% saja. Tetapi
dari 30% itu, 70%-nya justru dimenangkan mulai awal abad 20 melalui :
•
Pencurahan Roh Kudus di Kansas City pada tahun 1901
•
Pencurahan Roh Kudus di Wales pada tahun 1904
•
Pencurahan Roh Kudus di Azusa Street pada tahun 1906
Dan
ini yang kita sebut dengan Pentakosta yang kedua. Saudara, hari-hari ini Tuhan
sudah berbicara terutama kepada saya; seperti sudah saya saksikan bulan lalu;
yaitu fase ”Pentakosta yang ketiga.” Ini pun sudah ditangkap oleh dunia.
Apakah Saudara bisa membayangkan bagaimana ketika Pentakosta yang ketiga ini
turun? Dan sebenarnya ini sudah mulai turun, jadi tidak secara tiba-tiba turun
begitu saja, melainkan ada pendahuluannya terlebih dulu seperti saat-saat ini
sudah mulai terjadi.
Dalam
Pentakosta yang Ketiga, ada 4 hal yang akan terjadi, yaitu:
1.
Kemuliaan Tuhan Dicurahkan Secara Luar Biasa
Dan
hal ini sudah mulai kita rasakan dalam setiap pertemuan doa kita di SICC
2.
3 Generasi Dipakai Tuhan Secara Luar Biasa
Sudah
beberapa lama ini kalau saya doa pengerja di SICC, saya kumpulkan 3 generasi
dimulai dari umur 11 tahun sampai ’opa-opa’-nya ini. Saya
mempunyai 2 cucu, yang pertama Brian yang sekarang sudah
berumur 14 tahun dan yang kedua, Janice yang sudah berumur
10 tahun. Brian dalam usia 14 tahun
ini sudah bisa berkhotbah dan dia sudah mulai berkhotbah kira-kira 1 tahun yang
lalu. Bahkan kalau berkhotbah dalam bahasa Inggris dia bisa lebih lancar
dibanding dalam bahasa Indonesia.
Sudah
lama saya berdoa, ”Tuhan,
kapan ya saya kotbah dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Brian.” Itu memang hanya
dalam pemikiran saya, tetapi baru saja saya berkata kepada Tuhan tentang hal
ini, ternyata baru-baru ini di Perth, tiba-tiba entah bagaimana begitu dia
selesai berkotbah dan saya naik ke mimbar yang mana sebetulnya saya mau
mendoakan dia serta memberikan kesaksian, namun akhirnya saya malah berkhotbah
dan Brian yang menterjemahkannya dengan begitu baik. Isi Alkitab sangat
dimengertinya karena dia juga ikut KOM. Mengapa saya kumpulkan anak-anak di
SICC mulai dari yang berumur 11 tahun? Sebab itu adalah sebagai persiapan diri
mereka untuk dibaptis pada usia 12 tahun nanti. Jadi impartasi dari ”engkong-nya” ini kepada mereka.
Sebenarnya pergumulan saya itu berat dan saya sering bertanya kepada Tuhan, ”Tuhan, anak-anak ini
mengerti tidak ya khotbah saya?”. Dalam pemikiran saya mungkin saja mereka
berkata, ”Wah,
ini khotbahnya jadul”. Tetapi saya pernah bertanya kepada cucu
saya, Brian pada waktu dia
berumur 11 tahun. Walaupun waktu itu saya maju mundur untuk bertanya kepadanya
karena kuatir ”shock”
dengan
jawabannya. Pertanyaan saya, ”Brian, kalau opa khotbah Brian
mengerti tidak?”.
Saya menunggu jawabannya dengan berdebar-debar ketika itu, tetapi jawabnya, ”Mengerti, Opa.” Mendengar ini saya
bersukacita. Mengapa? Karena Roh Kudus yang memberikan pengertian. Haleluya!
Saudara,
saya semakin mantap dan tahu bahwa tidak ada khotbah jadul atau tidak jadul.
Asalkan orang itu diurapi oleh Roh Kudus dan sungguh-sungguh menyampaikan
Firman Tuhan, maka orang itu dipenuhi oleh Roh Kudus, pengurapan-Nya yang akan
mengajar dan orang-orang akan mengerti. Sekarang anak-anak sampai umur 14 tahun
di dunia ini ada kira-kira 1/3 dan survey sudah membuktikan bahwa kebanyakan
mereka itu digembalakan oleh dunia melalui internet dan bermacam-macam media
lainnya. Tanggung jawab kita bersama atas mereka yang berada di ”4-14 window” atau anak umur 4 –
14 tahun agar mereka diisi dengan Firman Tuhan. Kalau tidak, Saudara sebagai
orang tua akan bertanggung-jawab. Mengapa 4 – 14 tahun? Karena dibawah usia 4
tahun atau di atas usia 14 tahun itu kurang efektif. Jadi yang paling efektif
usia 4 – 14 tahun dan Iblis juga tahu akan hal ini. Oleh karena itu Iblis juga
berusaha merebut anak-anak usia tersebut! Tetapi mari kita rebut mereka
terlebih dahulu dan sungguh-sungguh isi mereka dengan Firman Tuhan sehingga
ketika mereka berusia 17 tahun nanti dan sudah mulai dapat membedakan mana yang
baik dan tidak, mereka sudah mempunyai dasarnya, yaitu Firman Tuhan dan itu
tidak pernah salah. Sehingga mereka juga akan masuk sorga bersama-sama dengan
kita. Amin!
Hari-hari
ini saya diberikan beban oleh Tuhan tentang anak-anak ini. Dan di gereja-gereja
kita semakin banyak anak-anak muda dan remajanya. Dulu sering orang berkata, ”Ini kebaktian orang
tua, anak-anak ayo keluar...”, tetapi sekarang sudah tidak lagi.
Memang ada sekolah minggu, tetapi pengertian kita yang di mimbar ini sudah
berubah. Kalau dulu kita berpikir anak-anak muda tidak mengerti apa yang
disampaikan; tetapi sekarang tidak lagi dan Saudara akan kaget melihat
anak-anak karena mereka justru lebih mengerti dari kita. Saya sudah melihat
sendiri hal itu dan sudah banyak kesaksian-kesaksian dimana mereka justru lebih
mengerti dari kita, dan di lain pihak masih banyak orang dewasa yang
suam-suam kuku. Saya pernah melihat anak umur 4 tahun menyembah Tuhan sambil
menangis dan mengangkat tangan; bahkan berbahasa Roh. Apakah kita yang dewasa
tidak malu?
3.
Goncangan-Goncangan
Kalau
Saudara lihat goncangan-goncangan yang terjadi begitu luar biasa. Seperti Suria
yang belum selesai sampai sekarang, belum lagi Mesir yang juga sedang digoncang.
Saya sudah bertahun-tahun bicara akan hal ini dan Saudara juga sudah
mendengarnya berkali-kali, apakah Saudara amin-kan ketika saya berkata tentang
goncangan-goncangan yang semakin keras? Amin! Benar goncangan akan semakin
keras, tetapi kita jangan kuatir sebab kalau selama ini kita ditolong Tuhan,
maka kita tetap akan ditolong Tuhan.
4.
Berita Tentang Kedatangan Tuhan Yesus yang Kedua
Tuhan
berpesan kepada saya bahwa kedatangan-Nya sudah sangat-sangat-sangat-sangat
singkat! Kalau Saudara mempunyai hati seperti yang saya rasakan, mau tidak mau
Saudara akan berjaga-jaga terus hari-hari ini. Lebih sungguh-sungguh dengan
Tuhan. Dan kalau Saudara sungguh-sungguh, justru kita adalah orang yang paling
berbahagia. Karena dunia jungkir-balik dan banyak orang yang stress, sebab
mereka ditipu oleh Iblis yang adalah pencuri, pembunuh dan pembinasa. Iblis
adalah bapa segala dusta dan banyak orang yang dipermainkannya sedemikian rupa.
Jangan sampai kita juga dipermainkan seperti itu. Dulu mungkin kita jadi
bulan-bulanan Iblis tetapi sekarang kita ganti Iblis yang jadi bulan-bulanan
kita. Tetapi untuk itu Saudara harus dalam kondisi sungguh-sungguh dengan
Tuhan, karena dengan demikian Saudara akan melihat bahwa benar Iblis yang jadi
bulan-bulanan kita. Saya berdoa biarlah kita semua keluar menjadi pemenang.
Amin!
III.
DUA HAL YANG DILAKUKAN DALAM MENYONGSONG PENTAKOSTA KETIGA
1.
Doa, Pujian dan Penyembahan Bersama-sama Siang dan Malam
Dikatakan
bahwa mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama (Kisah Para Rasul
1:14a). Doa
memang boleh sendiri-sendiri, tetapi kita juga diminta untuk bersama-sama dan
untuk itu tempatnya adalah di menara doa. Semakin lama semakin banyak orang
yang mengerti tentang hal ini. Sekarang sudah banyak dari gereja-gereja lain
yang datang ke menara doa di SICC lantai 12. Kalau Saudara belum pernah datang
ke sana sayang sekali, karena dari gereja lain justru sudah datang dan mereka
merasakan sesuatu yang luar biasa. Banyak kesembuhan terjadi dengan luar biasa.
SICC telah menjadi seperti apa yang telah Tuhan beritahu, yaitu ”Rumah Doa Bagi
Segala Bangsa, Tempat Yang Berdampak Bagi Transformasi Indonesia Dan Bangsa-bangsa,
Healing Center Dan Miracle Center.” Kebanyakan orang-orang yang datang
berkata, ”Kami
akan datang kembali....kami akan datang kembali ke sana untuk membawa api!”. Sebaliknya
kalau saya pergi kemana-mana pun saya membawa api bagi bangsa-bangsa.
2.
Yudas Diganti Matias
Kisah
Para Rasul 1:26 memberitakan bahwa Yudas akan diganti dengan Matias. Yudas
berbicara tentang orang yang cinta akan uang. Saudara perhatikan baik-baik,
hari-hari ini kita yang mau sungguh-sungguh dengan Tuhan tetapi kalau masih
cinta uang, maka akan Tuhan disiplinkan supaya tidak lagi cinta uang. Karena
pentingnya tentang uang atau Mamon ini maka dalam Alkitab ada 2.350 ayat
tentang uang. Perumpamaan Yesus tentang uang lebih banyak dari perumpamaan
Tuhan Yesus tentang sorga dan neraka. Tiap 10 ayat di Perjanjian Baru, 1 pasti
berbicara tentang Mamon/uang. Mengapa demikian? Ada beberapa alasannya, antara
lain: Uang adalah saingan utama dari Tuhan. Kalau uang bukan saingan
utama Tuhan maka Tuhan tidak akan berkata, ”Kamu tidak dapat mengabdi kepada dua
tuan. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon! Kamu harus
memilih.....” (Matius 6:24, Lukas 16:13). Kadang-kadang kita
tidak tahu kalau kalau kita selama ini mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.
Kalau tidak ditunjukkan oleh Tuhan, maka kita tidak akan mengerti, apalagi bagi
orang-orang yang kaya. Saya selalu berdoa, ”Tuhan, berkati anak-anak-Mu....”, sebab Tuhan memang
berjanji demikian, ”Pencuri
datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan, tetapi Aku datang supaya
mereka (Saudara dan saya) mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala
kelimpahan.”
Janji Tuhan bagi kita adalah kelimpahan dalam segala hal selagi kita masih ada
di dunia ini.
Jadi,
jaminannya adalah hidup kekal selama-lamanya dan selagi kita masih ada di dunia
ini, Tuhan juga menjanjikan hidup berkelimpahan dalam segala hal; yaitu
kelimpahan dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, kebahagiaan dalam keluarga,
kesehatan yang baik dan termasuk kelimpahan dalam hal materi. Itu sebabnya,
saya selalu berdoa, ”Tuhan,
biar anak-anak-Mu ini kaya dalam hal materi, tetapi juga masuk sorga!”. Ini penting! Jangan
sampai Saudara tidak masuk sorga! Bagaimana cara supaya kaya selagi di
bumi dan kelak masuk sorga? Seperti yang Tuhan Yesus katakan tentang orang muda
yang kaya, ”Alangkah
sukarnya seorang kaya masuk sorga, lebih mudah seekor unta masuk lobang jarum
daripada seorang kaya masuk sorga!” (Matius 19:24-26). Hal ini membuat
gempar di antara murid-murid-Nya. Mereka berkata, ”Kalau begitu siapa
yang bisa diselamatkan?”. Tetapi dengan tenang Tuhan Yesus
berkata, ”Memang
bagi manusia tidak mungkin, tetapi bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin.” Kadang-kadang kita
tidak sadar kalau kita sedang mengabdi kepada Tuhan dan juga kepada Mamon,
terutama kalau kita kaya. Yang seperti ini tidak bisa masuk sorga; kita harus
memilih. Tetapi bagaimana caranya? 1 Timotius 6:17-19 berkata,
“Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi
hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan,
melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala
sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi
kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan
suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang
untuk mencapai hidup yang sebenarnya.” Jadi syarat untuk menjadi kaya di bumi
dan masuk sorga adalah:
a.
Jangan Sombong
Apakah
orang yang kaya kebanyakan sombong? Ya, termasuk saya! Bagaimana supaya tidak
sombong? Dengan diproses! Bagi manusia tidak mungkin, tetapi bagi Allah tidak
ada yang mustahil. Jadi caranya adalah dengan diproses!
b.
Jangan Mengandalkan Kekayaannya, Melainkan Mengandalkan Tuhan
Apakah
gampang bagi kita jika kita banyak uang dan hanya mengandalkan Tuhan dan bukan
mengandalkan kekayaan kita? Tidak mudah! Orang kaya tidak mudah untuk
mengandalkan hanya kepada Tuhan dan bukan kekayaannya. Tetapi bisa baginya
untuk hanya mengandalkan Tuhan, yaitu dengan cara diproses! Sebab tanpa
diproses tidak akan bisa.
c.
Berbuat Baik
Firman
Tuhan berkata, ”Kasihilah
musuhmu, berdoalah bagi yang menganiaya kamu. Kalau ditampar pipi kanan,
berikan pipi kiri”. Lalu
misalnya ada orang kaya yang memiliki trilyunan rupiah, apakah mudah baginya
untuk mengasihi orang yang berbuat salah kepadanya? Bukankah lebih mudah
baginya menyuruh orang upahannya membalas kesalahan orang lain itu? Jadi
bagaimana caranya supaya bisa berbuat baik? Caranya dengan diproses!
d.
Menjadi Kaya Dalam Kebajikan
Di
dalam kamus kata
‘kebajikan’
ini adalah ’benevolence
service’, yaitu
memberi kepada orang-orang miskin dan sengsara. Mungkin ini agak lebih gampang
tetapi dengan maksud-maksud tertentu. Banyak orang yang memberi kepada
orang-orang miskin, kadang-kadang perlu di-shoot di TV sambil berpesan, ”Nanti expose saya
ya....”.
Banyak yang seperti itu, tetapi memberi yang keluar dari dalam hatinya itu
tidak mudah. Supaya menjadi seperti itu perlu diproses!
e.
Suka Memberi dan Berbagi
Kadang-kadang
orang kaya yang mempunyai triliunan rupiah, tetapi uang Rp.1,- saja dipegang
begitu erat! Untuk generous itu tidak mudah, bahkan seringkali; semakin banyak
uangnya orang semakin susah memberi. Mulai menghitung-hitung berapa
perpuluhannya. Tuhan Yesus pernah berkata ketika melihat janda miskin yang
memberi 2 peser dengan tidak perlu pikir-pikir lagi karena memang tidak ada
uangnya. Sambil tertunduk dia memasukkan persembahannya ke kotak persembahan, ”...krincing...” Orang kaya itu
memberi persembahan begitu besar ke dalam kotak persembahan sampai terdengar
suara keras, ”bummm...!”,
namun
Tuhan Yesus berkata bahwa janda itu memberi jauh lebih banyak daripada orang
kaya itu, sebab yang diberikan oleh janda itu adalah seluruh yang dia miliki.
Misalkan
Saudara mempunyai pendapatan 1 triliun, berarti perpuluhannya 100 milyar,
apakah mudah memberikan perpuluhannya? Kadang-kadang orang ada yang memberi
dalam jumlah banyak, tetapi apakah itu perpuluhannya? Tidak ada yang tahu.
Kelihatannya generous dengan banyak memberi ke sana - ke sini, padahal itu
hanya uang receh saja dan belum memberikan perpuluhan. Apalagi seperti yang
baru-baru ini disampaikan, yaitu tentang buah sulung. Ketika disampaikan supaya
memberi 10% atau lebih dari 10%, amin-nya masih kencang! Begitu Tuhan
berkata, ”Muliakan
Tuhan dengan hartamu, dengan seluruh penghasilanmu....” dan Tuhan sampaikan
kepada saya supaya kita memberikan semuanya, ini menjadi ”ramai”. Banyak yang berkata,
”Bagaimana
saya nanti?...”.
Sebenarnya,
Saudara mau kasih atau tidak itu terserah, sebab itu urusan Saudara dengan
Tuhan. Saya hanya menyampaikan apa yang Tuhan katakan kepada saya dan saya
sendiri memberikan semuanya. Apakah itu mudah? Buat saya juga tidak mudah dan
perlu proses! Apakah Saudara berpikir bahwa saya begitu rohaninya dan langsung
saja dengan mudah memberi? Tidak, tetapi mengalami proses. Namun ketika
diproses saya menurut saja. Justru yang bermasalah adalah ketika diproses dan
tidak mau menurut. Sangat disayangkan ada pengkotbah-pengkotbah yang
mengeluarkan pernyataan yang seolah-olah memperlunak atau memperingan arti dari
buah sulung. Ada yang berkata bahwa yang dimaksud buah sulung itu adalah buah
bungaran yang artinya hanya sejumput! Kalau hanya sejumput, maka berkat yang
diterima pun hanya sejumput saja! Tetapi bagi yang memberikan seluruhnya, maka
lumbung-lumbungnya akan diisi penuh sampai melimpah-limpah dan bejana
pemerahannya akan meluap dengan air buah anggurnya. Bagaimana mau menerima yang
sebesar ini tetapi memberinya hanya sejumput? Ini memang tidak mudah, oleh
sebab itu perlu diproses! ”Memang bagi manusia tidak mungkin,
tetapi bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin.”
Kesaksian:
Selama
diproses selama 5 – 6 bulan pada waktu yang lalu, saya diperlemah oleh Tuhan
untuk dibawa naik ke tempat yang lebih tinggi. Dan sekarang itu sudah selesai
dan dengan sayap baru, paruh baru dan cakar yang baru saya naik lebih tinggi
bersama Tuhan. Sekarang saya perhatikan jika misalnya sedang
mempersiapkan khotbah tentang 15 langkah untuk sesuatu, namun kadang-kadang
hanya menyampaikan 1 langkah saja, lalu Tuhan stop. Jadi tidak harus
mengkhotbahkan semua langkah-langkah tersebut, sehingga Saudara juga tidak tahu
bahwa harusnya ada 15 langkah. Tetapi kalau 1 langkah saja sudah cukup dan kita
semua sudah diberkati, maka cukuplah itu dan lain kali mungkin disambung lagi.
Kalau harus seperti yang tadi misalnya semua langkah dikhotbahkan, lebih baik
menjadi dosen dan membuat buku saja. Sekarang saya tahu bahwa yang penting
adalah kebutuhan kita terjawab, sehingga Saudara pulang dengan diperbaharui dan
Saudara pun berubah.
Kalau
misalnya saya uraikan semua, misalnya ke 15 langkah-langkah tersebut, belum
tentu itu mengubahkan Saudara atau Saudara mengikuti semua langkah-langkah yang
saya kotbahkan. Sekarang saya sudah lebih mengerti tentang hal itu. Yang
penting adalah apa yang menjadi kebutuhan Saudara sudah terpenuhi, supaya
Saudara bisa berubah! Kalau Saudara sekedar tahu namun tidak berubah,
saya sedih dan Tuhan pun sedih. Bahkan nanti saya akan ditanya oleh
Tuhan, ”Kamu
khotbah apa? Kamu kan sudah Aku beritahu supaya berhenti, tetapi kamu terus!
Itu buktinya pada bosan dan ngantuk semuanya!”. Yang tadinya
bisa diingat selama 1 bulan, begitu keluar ruang ibadah dan ditanya, ”Apa tadi
khotbahnya?”,
ternyata jawabannya, ”Tidak
tahu ya...Saya jadi pusing dan ngantuk. Saya terjaga karena mulai puji-pujian
tadi”. Sekarang
saya mau bertanya, apakah Saudara semua diberkati? Amin!
Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar