PERHATIKAN DENGAN SEKSAMA BAGAIMANA KITA HIDUP
Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan,
kita sedang memasuki tahun Ayin Dalet (5774), di mana mata
Tuhan senantiasa tertuju kepada kita; sesuai dengan Mazmur 32:8. Dia mau
mengajar; menunjukkan jalan apa yang harus kita tempuh dan mau memberikan
nasehat kepada kita. Tuhan memberikan kepada saya satu kata, ”Saksi!”, artinya kita
harus menjadi saksi Yesus. Dalam menanti-nantikan Pentakosta yang ke-3 seperti
pada waktu mereka menantikan Pentakosta yang pertama, di mana para murid akan
menjadi saksi Yesus; demikian juga Saudara dan saya, Tuhan memberikan pesan, ”Jadi saksi-KU!”. Mari kita baca Efesus 5:15-21,
dengan
perikop:
Hidup Sebagai Anak-anak Terang.
1. Perhatikan Bagaimana Cara Hidup
Kita
“Karena itu, perhatikanlah dengan
saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti
orang arif,…..” Efesus 5:15. Bagaimana kita hidup hari-hari ini
akan menentukan apakah kita akan masuk sorga atau masuk neraka! Saya berdoa
agar kita semua hidup sebagai orang arif, sebab orang arif akan masuk sorga.
Amin! Musa dalam Mazmur
90:12 berdoa, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami
beroleh hati yang bijaksana.” Biarlah ini menjadi doa kita hari-hari
ini, “Tuhan,
ajar kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang
bijaksana”. Amin!
2. Sadar Bahwa Hari-hari Ini Jahat
“....dan pergunakanlah waktu yang
ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” Efesus 5:16. Saudara harus
tahu bahwa hari-hari ini adalah jahat. Akhir-akhir ini saya selalu diingatkan
Tuhan tentang keadaan manusia di akhir zaman. Mari kita baca 2 Timotius 3:1-5 sambil
memeriksa keadaan diri kita masing-masing: “Ketahuilah bahwa pada hari-hari
terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri
dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan
menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu
berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau
berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak
suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih
menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka
menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri
kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”
Pada waktu membaca ayat di atas kita
harus melihat keadaan diri kita. Hari-hari ini adalah jahat, dan ….ketahuilah
bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Apakah Saudara
merasakan bahwa hari-hari ini masa yang sukar? Benar! Yang menjadikan semua itu
adalah manusia, karena manusia mengasihi dirinya sendiri dan menjadi hamba
uang. Ini akarnya! Selanjutnya saya paling sedih membaca ayat selanjutnya yang berkata,
“Mereka
akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih….” Saudara,
hati-hati! Mungkin Saudara masih mempunyai orang tua dan terutama juga
anak-anak muda. Tuhan Yesus berkata, “Sebab Allah berfirman: Hormatilah
ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti
dihukum mati.” Matius 15:4.
•
“Terkutuklah
orang yang memandang rendah ibu dan bapanya. Dan seluruh bangsa itu haruslah
berkata: Amin!” Ulangan 27:6
•
Tuhan Yesus pernah mengecam orang Farisi, “Kamu munafik! Demi adat
istiadatmu engkau mengabaikan, engkau menghilangkan hukum ini!” Matius
5:5-6
Pada waktu itu mereka mempunyai satu
kebiasaan berdasarkan adat istiadat, yaitu kalau seseorang diperbolehkan untuk
berkata kepada orang tuanya, “Waduh, uang untuk memeliharamu sudah saya persembahkan
kepada Tuhan!”
Padahal Hukum Allah berkata, “Hormatilah ayahmu dan ibumu!”. Tetapi demi
adat istiadat mereka seolah-olah memang diajar bahwa nomor 1 Tuhan dan nomor 2
adalah keluarga. Namun bukan begitu aplikasinya, sehingga Tuhan Yesus berkata, “Kamu munafik!” Jadi, kalau ada
seseorang yang kalau di gereja berseru-seru, “Haleluya! Haleluya! Saya mengasihi
Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi
saya….Haleluya, tetapi tidak menghormati orang tuanya, itu munafik!“ Hati-hati!
Saudara yang mempunyai anak, beritahu ini! Hari-hari ini saya betul-betul
melihat hal yang seperti itu dan jelas itu adalah penggenapan Firman Tuhan
bahwa hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar dan keadaan manusia di
akhir zaman adalah seperti itu. Semoga semua anak-anak muda menghormati ayah
dan ibunya supaya lanjut umurnya. Amin!
3. Berusaha Mengerti Kehendak
Tuhan
“Sebab itu janganlah kamu
bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.” Efesus 5:17. Saya ingat pada
bulan September yang lalu dalam sidang International Executive Council dari Church of God yang
terdiri dari 23 orang; tiba-tiba Tuhan menyuruh saya memperkatakan Efesus 5:17. Pada waktu itu Tommy Smith yang
menterjemahkan saya. Saya langsung berkata, “Saya disuruh
Tuhan membaca ayat ini, Efesus 5:17 berkata, “Janganlah kamu bodoh,…”. Langsung Tommy Smith menterjemahkan
tanpa lihat Alkitab, “Don’t
be stupid!...”.
Semua para pemimpin yang ada seketika melihat kami dengan tertegun. Tommy Smith lalu merasa
seperti salah bicara dan dengan kebingungan mengambil Alkitab dan membukanya.
Ternyata di sana
tertulis unwise; bukan stupid. Tetapi disitu
kami semua mengerti mengapa kepada para pemimpin istilahnya harus ‘stupid’. Karena rupanya
hari-hari ini justru ada banyak pemimpin yang kurang mengerti kehendak Tuhan.
Setelah itu saya berbicara dengan keras karena Tuhan mengurapi saya untuk
berbicara. Untuk Saudara dikatakan, ‘unwise’, namun kepada
para pemimpin dikatakan, ‘stupid’. Kita diminta untuk mengerti kehendak
Tuhan di akhir zaman.
Bulan yang lalu kita bicara tentang DALET (74) dari AYIN DALET. Dua arti
daripada DALET adalah:
• Tentang miskin atau rendah hati di
hadapan Tuhan
• Tentang “Pintu”.
Kunci untuk mengerti kehendak Tuhan
adalah datang dengan rendah hati di hadapan Tuhan. Kalau Saudara tidak rendah
hati di hadapan Tuhan, maka Tuhan tidak akan memberitahu kepada Saudara apa
rencana-Nya yang khusus buat Saudara kedepan ini. Kalau Saudara mengerti
kehendak Tuhan, maka pintu-pintu yang tertutup selama ini di hadapan Saudara
akan dibuka dalam Nama Yesus. Amin! Saudara mungkin berpikir bahwa saya merasa
bisa untuk memimpin keluarga besar yang sudah mencapai ± 250.000 jemaat ini.
Tidak! Sampai hari ini setiap hari saya selalu datang di hadapan Tuhan dengan
gentar. Seperti Musa, saya selalu berkata: “Tuhan, kalau Engkau tidak membimbing
aku, jangan suruh kami berjalan, Tuhan. Kalau Engkau tidak memberikan visi-visi
apa yang harus saya lakukan dan saya katakan untuk memimpin jemaat-Mu yang
begitu besar ini, saya tidak sanggup. Jangan suruh saya berjalan.” Dalam
menyampaikan pesan hari ini pun saya dengan gentar di hadapan Tuhan dan bukan
biasa saja karena sudah terbiasa. Saudara harus pertahankan seperti itu terus.
Di hadapan Tuhan Saudara harus merasa miskin dan bodoh, “Tuhan, tanpa
Engkau, saya tidak bisa apa-apa!”. Jangan mengandalkan kekuatan sendiri
dan orang lain sebab terkutuklah yang demikian.
Saudara, dalam menanti-nantikan
Pentakosta Yang ke-3, saya berdoa agar Saudara semua mengerti apa yang
dikehendaki oleh Tuhan. Pentakosta yang ke-3 meliputi 5 fenomena, yaitu :
a. Roh
Kudus akan dicurahkan dengan luar biasa.
Bumi akan dipenuhi dengan pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan seperti air yang
menutupi dasar laut.
b. 3
generasi akan dipakai Tuhan secara luar biasa.
c.
Goncangan-goncangan akan terjadi.
Berdoa bagi Indonesia
agar ada keamanan dalam Pilkada-pilkada, pemilihan Presiden dan legislatif. “Penglihatan tentang
“api” yang membakar kota Jakarta dan kota-kota lainnya, aku tolak! Aku
patahkan dalam Nama Yesus!”. Mari kita terus bergandengan-tangan berdoa dan
saya percaya Tuhan akan dengar doa-doa kita karena kita berdoa bersama-sama
dalam unity.
d.
Penuaian jiwa besar-besaran.
e.
Tuhan Yesus akan segera datang untuk kali yang kedua.
Incredible Prophecy
Chuck Pierce yang pada
tahun 2006 pernah bernubuat tentang saya, bersama-sama dengan para nabi yang
lain mendapatkan pewahyuan yang disebut dengan “Incredible
Prophecy.” Tuhan
memperlihatkan kepada mereka apa yang akan terjadi untuk 3 tahun ke depan,
yaitu:
a. “Kerajaan-kerajaan
di bumi akan menjadi Kerajaan-KU”, kata Tuhan.
b.
Pintu-pintu yang tertutup di depan Saudara akan dibuka, kalau Saudara mau
bergerak agar pintu- pintu itu dibuka. (Jadi, bukan dengan sendirinya,
melainkan kalau Saudara tahu kehendak Tuhan). Kalau kita bergerak sekarang
justru dalam 3 tahun mendatang akan mendatangkan keuntungan yang besar. Amin!
c.
Dalam tahun yang ke-3 kerajaan akan melawan kerajaan. Kerajaan-kerajaan dunia
akan memasuki konflik besar, hanya Kerajaan Allah saja yang
tidak tergoncangkan.
d.
Penuaian jiwa akan terjadi
e.
Roh-roh jahat yang mengontrol perdagangan-perdagangan ilegal akan dihancurkan
f.
Akan muncul pasukan Tuhan yang menyerbu kerajaan-kerajaan di bumi. Mereka akan
membawa keluar apa saja yang diperlukan dan dibawa masuk ke dalam Kerajaan
Allah.
g.
Goncangan-goncangan terjadi dari utara ke barat dan ini akan membuat
pemimpin-pemimpin akan berlutut. Bahkan pemimpin-pemimpin dengan karakter yang
jahat akan memberikan “favor”, perkenanan
kepada kita. Amerika Serikat akan digoncang. Kekuatan-kekuatan yang tersembunyi
yang mengendalikan negeri itu akan digoncang dan runtuh.
h.
Otoritas yang lebih besar akan diberikan kepada kita untuk mengusir roh-roh
jahat. Hari-hari ini saya mengalami peperangan rohani yang dahsyat yang belum
pernah saya alami selama hidup saya. Tetapi di balik itu saya lihat penuaian
jiwa luar biasa terjadi.
i.
Akan ada kelaparan secara rohani terhadap Firman Tuhan!
4. Penuh Dengan Roh Kudus dan
Jangan Mabuk Anggur
“Dan janganlah kamu mabuk oleh
anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh
dengan Roh,…” Efesus 5:18. Ada ‘trend’ orang Indonesia
hari-hari ini, yaitu suka minum anggur. Tetapi janganlah sampai mabuk anggur.
Paulus berbicara tentang minum anggur kepada Timotius, tetapi itu hanya sebatas
untuk kesehatan dan bukan untuk mabuk-mabukan. Dan sebagai saksi Yesus kita
harus menjaga ini. Kalau akhir-akhir ini kita katakan, “Barangsiapa
mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah
hidup.” (1 Yohanes 2:6), berarti pertama kita harus penuh Roh Kudus, dan
melakukan Firman Tuhan. Amin! Mari kita cek diri kita masing-masing.
Tanda-tanda orang yang sudah tidak penuh Roh Kudus adalah:
• Mulai malas untuk berdoa.
• Malas membaca Alkitab.
• Malas membangun keintiman
dengan Tuhan.
• Malas mengutarakan cinta
Saudara kepada Tuhan, dan sebagainya.
Tetapi kalau penuh Roh Kudus, Saudara
akan bergairah dengan Tuhan.
5. Berkata-kata Dengan Bahasa Yang
Baik Kepada Orang Lain
“Dan berkata-katalah seorang
kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani.
Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.” Efesus 5:19. Kalau kita
penuh Roh Kudus, maka kita akan berbicara satu dengan yang lain dalam Mazmur, kidung
puji-pujian dan nyanyian rohani; dan bukan bahasa caci-maki dan sebagainya.
Melainkan bahasa yang biasa terdapat dalam Mazmur, kidung
puji-pujian dan nyayian rohani, yaitu saling memuji satu dengan yang lain. Ini
penting!
•
“Tetapi
Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus
dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau
akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan
dihukum.” (Matius 12:36-37)
•
“Tetapi
Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus
dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke
Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam
neraka yang menyala-nyala.” (Matius 5:22)
“Jahil” itu kira-kira
artinya seperti ini, “Goblok,
otakmu dimana?” atau
“Bodoh!”.
Sekali
lagi saya ingatkan agar kita berhari-hati dengan ucapan kita sehari-hari. Di
Jakarta, orang sering berkata, “Gile lu…”. Ini memang
sudah merupakan bahasa pergaulan, sehingga ada yang berkata, “Kalau saya tidak
berkata seperti itu, jadinya tidak ‘gaul’. ” Sebenarnya ini sama saja
seperti kata-kata tadi, yaitu bahasa kotor yang akhirnya dianggap sebagai
bahasa pergaulan. Kadang-kadang karena sudah jadi kebiasaan berkata, “Gile lu…”, ketika marah
kepada orang lain; lalu berkata, “Gila Luh Ya!” dan itu lebih
dahsyat daripada, ‘goblok’ tadi itu.
Kalau ada orang yang berkata seperti itu harus bagaimana? Harus diserahkan ke
dalam
‘api’
yang menyala-nyala! Hati-hati!
Tentang pesan ini Tuhan bicara begitu
kuat kepada saya. Selama ini kita selalu bicara tentang visi-visi yang saya
sampaikan dan tidak pernah menyinggung yang seperti ini, padahal resikonya
berbahaya. Setiap kata-kata sia-sia yang diucapkan harus dipertanggung-jawabkan
pada hari penghakiman. Dengan ucapanmu engkau dibenarkan, dengan ucapanmu pula
engkau akan dihukum! Kalau ada seseorang berkata kepada saudaranya, “Jahil”, yang artinya, “Goblok! Bodoh!
Otakmu dimana?!”,
itu harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Dulu saya juga seperti
itu, yaitu menggunakan bahasa gaul. Saya pikir kalau tidak seperti itu saya
kurang pergaulan. Namun lebih baik kurang pergaulan daripada masuk neraka!
Anak-anak muda dan mungkin orang tua juga, jangan terbiasa yang seperti itu.
Saya sudah menyampaikan hal ini dan saya harap Saudara tidak punya kebiasaan
untuk berkata-kata yang demikian. Karena saya selalu berdoa buat Saudara, “Tuhan, biarlah
semuanya masuk sorga dan tidak ada yang diserahkan ke dalam neraka yang
menyala-nyala!”.
Amin! Kalau kita penuh Roh Kudus, kita juga akan bersorak dan bernyanyi bagi
Tuhan dengan segenap hati. Kadang-kadang ada orang yang menahan-nahan. Bahkan
ketika ada yang berseru, “Haleluya!”, dia lalu berkata, “Itu apa ya? Apakah
semacam gaya
atau apa?”. BUKAN!
Tetapi karena penuh Roh Kudus! Saya tidak yakin kalau orang yang penuh Roh
Kudus tidak akan bersorak dan bernyanyi dengan segenap hati. Terserah gayanya
seperti apa, tetapi tetap akan kelihatan. Memang bukan soal ‘gaya’, tetapi tentang penuh Roh Kudus atau
tidak. Kalau kita penuh Roh Kudus, kita akan bersorak dan bernyanyi bagi Tuhan
dengan segenap hati.
6. Senantiasa Mengucap Syukur Atas
Segala Sesuatu
“Ucaplah syukur senantiasa atas
segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.”
Efesus 5:20,
juga: “Mengucap
syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus bagi kamu.” 1 Tesalonika 5:18. Mengucap syukur
dalam keadaan yang baik, semua orang bisa melakukannya. Tetapi justru dalam
segala perkara, yang enak maupun tidak enak, Saudara harus mengucap syukur.
Pada waktu Saudara mengucap syukur dalam keadaan yang tidak enak maka akan
muncul damai sejahtera dan sukacita. Bukan karena kita mendapatkan apa-apa,
tetapi betul-betul Tuhan yang memberikan sukacita sorgawi dan damai sejahtera
yang dari Tuhan. Dan itu luar biasa! “Janganlah hendaknya kamu kuatir
tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah
dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Filipi 4:6, Mungkin ada di
antara Saudara yang sedang kuatir. Saudara sudah berdoa dan memohon tetapi
belum dijawab Tuhan? Coba hari ini Saudara introspeksi, apakah doa Saudara juga
disertai dengan ucapan syukur? Biasanya orang hanya berdoa, “Tuhan, tolong
saya..tolong saya…tolong!”, tetapi lupa berkata,“Tuhan, terima
kasih. Saya bersyukur kepada-Mu, Tuhan.” Dan saya percaya bahwa Saudara
akan lihat nanti seperti apa yang disebutkan dalam Mazmur 37:3-4 terjadi dalam
hidup Saudara, yaitu :
• Percaya kepada Tuhan,
• Berbuat baik,
• Diamlah di negeri dan berlakulah
setia,
• Bergembiralah karena Tuhan,
maka Ia akan memberikan
kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Saya ingat bahwa ‘mengucap syukur’ ini adalah satu
pengalaman bagi saya yang merupakan titik balik dalam hidup ini. Pada waktu
Tuhan memanggil saya menjadi hamba Tuhan, itu dengan cara yang tidak enak. Saya
harus bangkrut dan kalau orang Jawa bilang, “Ludes…des..”. ‘Des’ yang pertama
artinya habis semua, ‘des’
yang
kedua ditambahi hutang. Bayangkan, sudah habis masih ditambahi hutang, mau
bayar darimana waktu itu? Tetapi sekarang sudah habis semua hutangnya karena
telah dibayar. Pada waktu itu saya sudah tidak tahan, dimana selain bangkrut;
jadi Pendeta juga tidak sehingga saya mengalami kesesakan yang luar biasa dan
sudah puncaknya, di situ Tuhan berkata kepada saya, “Niko, justru dalam
keadaan seperti ini, kamu harus mengucap syukur!”. Saat itulah
sambil menangis saya lalu mengambil gitar dan terciptalah lagu, “S’gala puji syukur
hanya bagi-Mu, Tuhan. Sebab Kau yang layak dipuja. Kami mau bersorak tinggikan
Nama-Mu. Haleluya!”.
Dulu, lagu itu dinyanyikan dengan perlahan dan dengan airmata. Tetapi sekarang
lagu ini menjadi lagu sukacita; dinyanyikan dengan irama yang cepat dan dengan
sorak sorai.
Saya baru pulang dari Jepang dan
Jepang mengalami lawatan Tuhan yang belum pernah terjadi di Jepang yang seperti
itu. Jumlah hamba-hamba Tuhan yang hadir dan gereja-gereja yang datang itu
belum pernah terjadi dalam sejarah Jepang selama ini. Hamba-hamba Tuhan dari
Okinawa sampai Sapporo,
semuanya datang! Ada
sekitar 5.100 orang! Menurut catatan sejarah, yang terbanyak selama ini adalah
3.500 orang, jadi yang baru-baru ini memang belum pernah terjadi. Ada seorang hamba Tuhan
senior yang bernama Okuyama
yang
telah berumur 81 tahun tetapi sehatnya luar biasa. Dia bisa berbahasa Indonesia dan
waktu itu dia bersama-sama dengan Pak Petrus Oktavianus, karena memang
ada kerjasama. Dia berkata kepada saya, “Pak Niko, lagu Anda di Jepang sangat
memberkati. Setiap orang yang namanya Kristen di sini pasti tahu lagu itu!”. Setiap kali
saya ke Jepang selalu menyanyikan lagu ini sebab memang mereka selalu meminta
lagu itu. Beberapa tahun yang lalu mereka sempat mengira bahwa penggubah lagu
tersebut dari China karena
mereka mengambil lagu ini dari Taiwan
lalu diterjemahkan. Tetapi begitu mereka tahu saya yang menuliskan lagu itu,
kita dianggap menjadi ‘bapak’-nya mereka.
Sungguh luar biasa! Pada waktu hari terakhir di Jepang, saya yang menutup waktu
itu dan saya mendeklarasikan bersama-sama, “Revival untuk Jepang dimulai!
Revival untuk Jepang dimulai!”. Lalu terdengar suara gemuruh yang luar
biasa! Dan Saudara akan lihat nanti apa yang akan terjadi. Setelah mengucapkan
hal itu, begitu pulang saya mendengar di tengah jalan yang namanya badai
langsung menuju Tokyo.
Goncangan-goncangan terjadi! Memang demikian yang terjadi, setiap kali
saya dari tempat yang mengalami revival, secara tiba-tiba tempat itu digoncang.
Namun di tengah-tengah goncangan banyak yang bertobat. Amin!
7. Merendahkan Diri Seorang Kepada
Yang Lain
Efesus 5:21, “Dan rendahkanlah
dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus.” Sebagai seorang
saksi Yesus kalau kita berkumpul, kita harus saling merendahkan diri. Tetapi
umumnya di dunia tidak terjadi yang demikian. Kalau mereka sudah berkumpul
masing-masing meninggikan diri. Tetapi sebagai saksi Yesus, kalau kita
berkumpul kita akan saling merendahkan diri. Ingatlah, Allah sangat
menentang orang yang congkak, tetapi sangat mengasihani orang yang rendah hati!
(Yakobus 4:6, 1 Petrus 5:5). Ada
beberapa ayat lagi yang menyoroti hal itu:
• “Tinggi hati
mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.” Amsal
18:12
• “Kecongkakan mendahului
kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.” Amsal 16:18
• “Takut akan
TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan,
tingkah
laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.” Amsal 8:13
Saya berdoa sesuai dengan janji Tuhan
yang saya terima; bahwa Saudara akan diberkati extra hari ini! Memang saya tahu
sudah Tuhan memberikannya dan karena itu saya mau mengapresiasi Saudara. Tadi
Tuhan juga berbicara,
“Apresiasi mereka. Mereka dengan susah payah datang ke tempat ini!” Tanggal 2
November yang lalu saya juga dengan susah-payah pergi ke Sentul, tetapi disitu
kadang-kadang kita diminta untuk mengucap syukur. Memang ujian dalam mengucap
syukur adalah dalam keadaan seperti itu. Tetapi saya tahu bahwa Saudara sudah menang
dan akan diberikan berkat yang luar biasa hari ini. Amin!
Khotbah Pdt. DR.
Ir. Niko Njotorahardjo, Minggu – 3 November 2013 di Senayan.
Khotbah
selengkapnya dapat Anda dengar di kaset khotbah yang tersedia di counter kaset
Tidak ada komentar:
Posting Komentar