WAJIB HIDUP SAMA SEPERTI
KRISTUS TELAH HIDUP (2)
MEMPERBAHARUI KOMITMEN KITA KEPADA TUHAN
BELAJAR DARI KESAKSIAN YESUS
-
Kesaksian Jack Hayford
Kesaksian Saya
Pertengahan tahun saya yang mengalami peperangan rohani. Banyak
yang bertanya-tanya, “Kenapa ya Pak
Niko? Mungkin sakit?....” dan bermacam-macam tanggapan lainnya. Sebenarnya saya sedang diajar oleh
Tuhan bagaimana caranya memenangkan peperangan rohani melawan Iblis. Itu tidak
gampang dan semua kita akan belajar bagaimana caranya supaya menang. Dan setelah 6 bulan saya bicara tentang rajawali, yaitu
bagaimana rajawali selama 6 bulan
mengalami proses pembaharuan. Dan sekarang dengan sayap yang baru, paruh yang
baru dan cakar yang baru, saya dibawa terbang tinggi bersama
dengan Tuhan! Saya sudah berada di periode berikutnya dan sekarang saya sudah
dibawa oleh Tuhan naik ke tempat yang lebih tinggi, the next level. Karena itu
Tuhan bicara, “Entering the next level”, sebab saya telah
mengalaminya. Dan Tuhan katakan supaya saya memberitahukan hal ini kepada
Saudara, sebab kita semua akan mengalaminya.
Ada satu hal yang sampai sekarang belum sampaikan kepada Saudara;
saya sering “ditinggalkan” Tuhan. Ada saat-saatnya
dimana sepertinya kita ditinggalkan Bapa, seperti yang saya alami selama 6
bulan itu. Saya diajar bagaimana menghadapi Iblis untuk naik atau entering
the next level. Dulu ketika saya tidak bisa merasakan hadirat Tuhan, itu
adalah hal yang paling menyulitkan hidup saya.Seperti Tuhan Yesus pada waktu
peluh-Nya bukan hanya seperti darah, tetapi memang darah yang keluar ketika Dia
akan disalibkan. Mengapa demikian? Itu karena Tuhan Yesus merasa ditinggal oleh
Bapa-Nya. Belum lagi waktu di atas kayu salib, dimana Tuhan Yesus
berkata, “Eli…Eli..lama sabakhtani?”, yang artinya, “Allah-Ku…Allah-Ku,
mengapa Engkau meninggalkan Aku?”.
Tetapi setelah mengalami proses tersebut, sekarang saya bisa
merasakan hadirat Tuhan lebih lagi. Setiap harinya ketika ke kantor
di SICC maka saya selalu berada di menara doa, begitu saya baru masuk menara,
saya langsung bisa merasakan hadirat Tuhan dan saya merasakan bahwa itu tidak
seperti biasanya. Saya selalu berkata demikian kepada Tuhan, “Tuhan,
terima kasih karena Engkau boleh saya temui, Tuhan. Engkau berkenan ditemui,
Tuhan”. Jujur saya mau bertanya kepada Saudara, “Ketika
Saudara berdoa, apakah selalu merasakan hadirat Tuhan?”. Jawabannya
pasti tidak! Jadi kalau kita bisa merasakan hadirat Tuhan pada waktu berdoa
atau menyembah Tuhan, Saudara harus bersyukur dan mengucapkan terima kasih sebab siapa kita ini sehingga Dia mau
menemui kita. Itulah yang saya rasakan hari-hari ini. Sehingga hal ini menambah
sesuatu dalam hal worship yang mana worship kita naik ke hadapan Tuhan.
TIGA AREA PEPERANGAN ROHANI
Tuhan Yesus diberi “3 jurus” oleh Iblis pada waktu dicobai dan 3 jurus itu juga yang sampai dengan hari
ini diberikan kepada Saudara dan saya. Dan saya diperkenankan melihat oleh
Tuhan dari tempat yang lebih tinggi bahwa banyak anak-anak Tuhan….bukan sedikit
yang kalah! Tetapi saya berdoa hari ini Saudara semua jadi pemenang! Ketiga
jurus tersebut adalah :
1. Hidup Hanya untuk “Roti”
Ketika Tuhan Yesus sangat lapar setelah berpuasa, pikir Iblis
inilah saatnya. Iblis pun berkata, “Jika Engkau Anak Allah,
perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.” (Matius
4:3). Iblis berkata, “Kalau kamu hidup pasti lapar, yang penting cari
roti! Nomor 1 cari roti, yang lain baru nomor 2,3 ,4, dst…”. Artinya, doa dan
penyembahan Tuhan itu nomor 2! Orang yang terpancing akan hal ini akan bekerja
sampai kaki jadi kepala dan kepala jadi kaki. Mati-matian bekerja dan makin
kacau. Bukankah itu yang sedang terjadi hari-hari ini? Tetapi ketika itu apa
jawab Tuhan Yesus? Tuhan Yesus menjawab,“Ada tertulis: Manusia
hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut
Allah.” (Matius 4:4). Dan dari mulut Tuhan Yesus
berkata, “Jangan kamu kuatir, apa yang akan kamu makan, apa yang kamu
minum, apa yang kamu pakai! Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah. Tetapi Bapamu yang di sorga tahu bahwa kamu membutuhkan semuanya itu,
karena itu carilah dulu Kerajaan Allah serta kebenarannya, maka semuanya (apa
yang Saudara butuhkan) akan ditambahkan kepadamu”. (Matius 6:33). Saudara jangan
mau dipelintir-pelintir oleh Iblis. Tetapi banyak anak-anak Tuhan yang terjebak
dalam hal seperti ini.
2. Mencobai Tuhan
Kemudian Iblis membawa-Nya
ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata
kepada-Nya,“Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada
tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan
mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk
kepada batu.” (Matius 4:5). Iblis
tahu Firman Tuhan dan dia berkata seperti
ini sebenarnya mengutip dari Mazmur 90. Menjatuhkan diri adalah melawan hukum alam, tetapi yang
membuat hukum alam adalah Tuhan sendiri. Jadi seolah-olah Iblis berkata, “Engkau
kan Anak Allah, Engkau pasti dilindungi. Semua akan beres dan malaikat-Nya
pasti diutus”. Iblis hanya mengutip penggalan-penggalan
ayat Firman Tuhan saja. Tetapi Tuhan Yesus menjawab, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai
Tuhan, Allahmu!” (Matius 4:7).
Saya diingatkan satu kisah yang sudah lama dari bukunya Ps.
Yonggi Cho. Waktu revival sedang melanda
Korea Selatan, ada sebuah desa yang sedang mengadakan KKR. Lalu ada 4 orang
gadis yang baru pulang dari KKR tersebut dengan sangat menggebu-gebu. Untuk pulang
ke desanya, mereka harus melewati sebuah sungai dan ternyata sungai itu sedang
banjir besar. Namun karena keempat anak gadis itu baru selesai KKR dan mendapat
siraman Firman Tuhan yang luar biasa, mereka semua bergandengan-tangan
berkata, “Alkitab mengatakan Petrus bisa berjalan di atas air. Kalau Petrus
bisa berjalan di atas air, kita pasti bisa berjalan di atas air”. Akhirnya
mereka menyeberangi sungai yang sedang banjir besar tersebut. Apa yang terjadi?
Bukan berjalan di atas air, tetapi mereka semua hanyut dan mati!
Saudara, itu adalah tipuan Iblis, jangan Saudara mencobai Tuhan.
Petrus berjalan di atas air karena dia bertindak di atas Firman Tuhan dimana
Tuhan sendiri yang menyuruhnya. Kalau bukan Tuhan yang suruh jangan main-main!
Hukum alam memang Tuhan yang buat, tetapi jangan mencobai Tuhan! Hari-hari ini
ada satu pengajaran yang sangat populer di antara orang Kristen; yang sifatnya
mencobai Tuhan. Penganutnya adalah orang-orang yang hanya ingin dapat
perlindungan dan berkat-Nya Tuhan saja, tetapi tidak mau membayar harganya.
Tema utamanya adalah kasih karunia. Mereka berkata, “Saudara-saudara,
kita semua sudah mendapat kasih karunia Tuhan, masakan Tuhan mau menghukum kita
lagi? Saudara lakukan kesalahan itu tidak apa-apa”. Jadi
semua ditutup oleh kasih karunia tadi. Ini pengajaran yang memperkecil arti
pertobatan terhadap dosa dan mencobai Tuhan! Dalam Wahyu 2 dan 3, pesan Tuhan kepada 5 dari 7 sidang jemaat adalah, “Bertobatlah…bertobatlah…”. Jadi kalau ada orang yang menganggap enteng pertobatan itu, maka itu sama dengan
mencobai Tuhan. Berhati-hatilah!
Matius 7:21–23 jelas berkata, “Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah
kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan
banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Saya mau
tanya, orang yang disuruh enyah oleh Tuhan itu masuk sorga atau neraka? Neraka!
Jangan main-main!
Roma 11 : 22 berkata, “Sebab
itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan
atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap
dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga.” Ini
adalah pengajaran yang seimbang; dimana ada berkat dan ada kutuk!
Saya ingat Matius 24:12-13 berkata, “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” Ayat 12
berkata tentang kasih, kasih yang manakah itu? Itu adalah tentang orang yang
pernah menerima kasih Tuhan. Tentang kedurhakaan yang
terjadi di antara orang-orang percaya atau anak-anak Tuhan. Karena itu saya
tahu hari-hari ini Firman Tuhan bukan lagi yang ringan-ringan dan banyak leluconnya,
lupakan yang itu karena Tuhan Yesus akan segera datang kembali dan kita harus
didapati dalam keadaan tidak bercacat dan tidak bercela. Siapa yang bertahan
sampai kesudahannya, dia yang akan selamat.
3. Menyembah Iblis demi Kekayaan
Iblis membawa Tuhan Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya
semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, serta berkata
kepada-Nya, “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan
kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya
kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku,
seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.” (Lukas 4:6-7). Yang
menyerahkan kuasa atas dunia ke tangan Iblis adalah manusia sendiri, yaitu Adam
dan Hawa. Padahal merekalah yang dulu diberi kuasa oleh Tuhan untuk mengelola
dunia ini. Tetapi karena mereka menyembah Iblis dengan cara mengikuti
anjurannya (memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat), akhirnya mereka
bukan hanya jatuh dalam dosa yang mana upahnya adalah maut; tetapi
segala hak mereka pun harus diserahkan kepada Iblis. Sejak itu sistem dunia di
bawah kekuasaan Iblis.
Saudara - terutama anak-anak muda, harus waspada terhadap tawaran
dunia tentang kesuksesan. Kesuksesan
saat ini dipandang dari hal uang,
kekuasaan dan kedudukan. Pernahkah Saudara dengar ada iklan yang berkata, “Saudara
mau sukses? Hiduplah kudus dan menyenangkan hatinya Tuhan!” Tidak ada! Saya
diperlihatkan bahwa banyak orang yang berlomba-lomba untuk menjadi kaya,
padahal Alkitab berkata:
a. “Jangan bersusah payah
untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.” Amsal 23 : 4
b “Tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari
hukuman.” Amsal 28 : 20b
c. “Tetapi mereka yang ingin
kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai
nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam
keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab
oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa
dirinya dengan berbagai-bagai duka.” 1 Timotius 6:9-10.
Suatu ketika saya berbicara dengan seorang pengusaha yang rupanya
tidak pernah tahu Firman Tuhan yang berbicara tentang hal ini. Dia
katakan, “Yang saya kerjakan selama ini memang itu, Pak. Bukankah
Tuhan Yesus mau memberkati saya?”. Saya berdoa agar
semua Saudara kaya, tetapi juga masuk sorga! Caranya? Seperti tertulis
dalam 1 Timotius 6:17-19 ; Tuhan Yesus
memberikan 5 hal yang merupakan peringatan kepada orang kaya, yaitu:
• Jangan sombong
• Berharap hanya kepada Tuhan, bukan kepada kekayaannya
• Berbuat baik
• Menjadi kaya dalam kebaikan
• Suka memberi dan membagi
Kalau Saudara lakukan itu, berarti Saudara sedang mengumpulkan
harta di sorga. Firman Tuhan berkata dalam Amsal
10:22, “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan
menambahinya.”
PERSEMBAHAN SULUNG BAGI TUHAN
Saudara harus berhati-hati hari-hari ini, kalau mau sukses Saudara
harus mengikuti cara-cara Tuhan. Hari-hari
ini kita akan memberikan buah sulung. Mari kita baca Amsal 3:9-10, “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu
dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan
diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan
air buah anggurnya.” Apakah Saudara mau
lumbung-lumbung Saudara dipenuhi dengan berlimpah-limpah? Entah 100 x lipat,
1000 x lipat atau 10.000 x lipat? Serta bejana pemerahanmu akan meluap dengan
air buah anggur? Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari
segala penghasilanmu. Saingan utama Tuhan Yesus adalah mamon. Kita tidak bisa
hidup dengan cinta mamon sekaligus cinta Tuhan Yesus. Harus pilih salah
satu! Tuhan Yesus selalu mengingatkan hal ini karena ini merupakan
kunci untuk diberkati.
Saya ingat bahwa ini tahun yang ke-3 kita memberikan buah sulung dan dulu saya berkata bahwa buah
sulung itu pasti lebih besar dari perpuluhan, tetapi sesungguhnya buah sulung
itu adalah seluruh penghasilan yang pertama dari suatu periode tertentu. Dan
selama beberapa tahun ini Tuhan katakan kepada saya, “Kamu
berikan semua!” dan itu yang saya lakukan. Namun yang uniknya baru tahun ini hal itu banyak
mendapatkan respon, sebab tadinya tidak terlalu diresponi. Banyak yang berkata
seperti ini, “Wah, enak Pak Niko banyak simpanan, tetapi saya bagaimana? Malah
saya masih harus membayar cicilan ini, itu, dsb….”. Tetapi
saya bersyukur dengan adanya pertanyaan yang bermacam-macam tersebut. Saya
katakan, ”Itu bagus, karena artinya mereka meresponi ini”. Jadi
kalau selama ini hanya diam, itu artinya bisa 2 macam, apakah
mengerti atau tidak melakukan. Tetapi dengan begitu banyaknya yang
meresponi, itu artinya ada banyak yang akan melakukannya, tetapi banyak juga
yang hanya ingin tahu; apakah itu?
Pertanyaan yang banyak saya temui adalah, “Kalau
saya berikan semua, saya ini mau makan apa?”. Saya mau jawab ini
dengan Firman Tuhan dari Imamat 25, yaitu pada waktu Musa ada di Gunung Sinai,
Tuhan berkata kepadanya, “Nanti kalau kamu sudah
membawa bangsa ini masuk tanah perjanjian, katakan kepada mereka bahwa mereka
harus mengusahakan tanah itu selama 6 tahun. Dan kamu makan dari hasil tanah
itu selama 6 tahun, yaitu engkau, seluruh keluargamu, budakmu dan ternakmu,
tetapi tahun yang ketujuh harus menjadi Sabat bagi Tuhan. Tanah itu tidak boleh
kautanami, yang tumbuh secara liar pun tidak boleh engkau ambil. Itu semua
untuk Tuhan!”. Hal itu membangkitkan respon orang Israel pada masa itu yang
sama “ramainya” seperti
sekarang, “Kalau begitu kita mau makan apa?”. Tetapi
mari kita simak jawaban Tuhan: “Apabila kamu bertanya:
Apakah yang akan kami makan dalam tahun yang ketujuh itu, bukankah kami tidak
boleh menabur dan tidak boleh mengumpulkan hasil tanah kami? Maka Aku akan
memerintahkan berkat-Ku kepadamu dalam tahun yang keenam, supaya diberinya
hasil untuk tiga tahun.” Imamat 25:20-21
Kesaksian Pdm. Welyar Kauntu
Tahun lalu gereja Pak Welyar ini mau memberikan buah sulung dengan
cara mempersembahkan seluruh penerimaan dalam bulan Januari. Memang waktu itu
masih agak sedikit kuatir, namun akhirnya mereka tetap sepakat dan
memberikan sesuai dengan Firman Tuhan; meskipun masih tidak tahu bagaimana
nantinya harus membayar biaya operasional gerejanya.
Ternyata pada bulan Desember Tuhan siapkan dana yang diperlukan untuk
operasional pada bulan Januari nya. Padahal hal itu masih merupakan niat, dan
belum dilakukan, tetapi Tuhan sudah memberikan upahnya. Yang luar biasa ketika
mereka sudah melakukannya, Tuhan kembali memberi upah yaitu diberi 2 x lipat
lagi!
Memang tidak semua mengalami seperti Pak Welyar. Mungkin ada yang
sudah memberi tetapi belum menuai lalu bertanya, “Katanya
mau diberi 3x lipat, Tuhan? Tetapi mana?”, semakin
Saudara bertanya, semakin tidak keluar-keluar berkat-Nya. Ada bermacam-macam
cara dan waktunya Tuhan dalam memberikan
berkat-berkatNya, tetapi satu hal yang saya mau katakan kepada Saudara, kalau Tuhan yang berjanji, belum pernah
Dia ingkar janji. Pegang ini baik-baik! Jadi supaya bisa kaya dan masuk sorga
Saudara harus mengerti
prinsip-prinsip yang demikian. Bukan dengan cara korupsi, kolusi dan sebagainya. Kalau dengan cara-cara dunia,
akan tertangkap KPK semua nanti! Tuhanlah yang memberikan KPK untuk Indonesia.
Saudara yang dikasihi Tuhan, sekali lagi apakah Saudara mau
mengalami Efesus 3:20 tadi? Amin! Ingatlah,
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti
Kristus telah hidup. Amin!
Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko
Njotorahardjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar