PEPERANGAN ROHANI (1)


Tuhan Yesus sangat baik dan sungguh baik kepada kita semua. Hari ini tema khotbah saya adalah “peperangan rohani”. Saya mau beritahu Saudara bahwa hal ini sangat-sangat tidak disukai oleh iblis. Saya merasakan bahwa hari-hari ini peperangan rohani terjadi lebih intens. Dan saya bertahukan kepada Saudara bahwa tahun 2013 juga adalah tahun peperangan rohani. Mari yang percaya bersama saya perkatakan, “Tahun 2013, tahun pemulihan seutuhnya. Entering the next level!”

PEMULIHAN SEUTUHNYA
Kita mulai dengan  kemenangan dalam mengalami pemulihan. Saudara, pemulihan itu berarti dari keadaan yang tidak baik akan dibuat menjadi baik. Saya tidak tahu keadaan Saudara hari ini, pemulihan apa yang Saudara perlukan. Mungkin masalah dalam kesehatan, mugkin dalam hubungan keluarga  atau mungkin dalam bisnis Saudara, terlebih lagi mungkin hubungan Saudara dengan Tuhan tidak baik, tetapi dalam tahun pemulihan seutuhnya ini Saudara akan dipulihkan! Semua akan dipulihkan, bukan hanya kesehatan Saudara, tetapi  juga hubungan dalam keluarga, bisnis Saudara serta hubungan Saudara dengan Tuhan, semuanya akan dipulihkan. Amin!

Saudara, pemulihan yang pertama   dengan Tuhan itu terjadi pada waktu kita mengalami kelahiran baru. Saya akhir-akhir ini selalu mengajak untuk mengingat kapan Saudara lahir baru. Pada waktu Saudara mengalami kelahiran baru saya percaya kasih mula-mula itu terjadi. Itu adalah pemulihan yang pertama dan belum selesai sampai di situ. Selanjutnya dibawa Tuhan naik ke level satu, level dua dan seterusnya, itu entering the next level, dan akhirnya terjadi pemulihan seutuhnya. Artinya, Saudara dan saya nantinya akan menjadi serupa dengan gambar Yesus.

Saudara, dalam Alkitab, tahap demi tahap pemulihan itu diberi istilah dimuliakan. Apakah Saudara senang dengan arti dimuliakan? Dimuliakan itu artinya diproses habis-habisan. Itulah yang terjadi hari-hari ini. Saya percaya sebelum Tuhan Yesus datang, yang mana itu tidak lama lagi, kita akan segera dibawa naik ke level yang lebih tinggi. Ini adalah proses, sebab itu jangan lari! Dan sejajar dengan proses tersebut, yang saya mau katakan adalah bahwa kita berada di dalam peperangan rohani!

Sekali lagi, judul khotbah saya ini adalah “Peperangan Rohani.”  Hal ini sangat-sangat tidak disukai oleh Iblis. Mengapa tidak disukai iblis? Karena hari ini iblis akan ditelanjangi supaya kita jangan dibuat jadi bulan-bulanan Iblis. Sebab banyak anak-anak Tuhan yang dibuat bulan-bulanan karena tidak tahu, bahwa sebagai anak-anak Tuhan, kita sudah diberikan senjata untuk melawannya. Banyak anak-anak Tuhan yang menderita karena jadi bulan-bulanan Iblis, tetapi hari ini STOP! Sudah cukup itu, sebab kita sekarang akan menyerang balik. Amin.

HIDUP SEPERTI KRISTUS
Saudara yang dikasihi Tuhan, karena itu ayat emas memasuki tahun 2013 adalah 1 Yohanes 2:6 yang berkata, “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”  Mari sekarang kita perkatakan sekali lagi tetapi mengganti kata “ia” dengan “saya”, Barangsiapa mengatakan, bahwa saya ada di dalam Dia, saya wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Amin!

Kalau Saudara lakukan itu maka Tuhan akan memberikan upah. Itu adalah  perintah Tuhan Yesus! Saudara harus tahu, kalau Tuhan menyuruh kita melakukan ini dan itu, maka  Tuhan juga menyediakan upah bagi kita. Jika kita melakukan perintah-Nya, maka bagian kita seperti tertulis dalam Efesus 3:20, “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita.” Jadi, apa yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah timbul dalam hati, semua disediakan bagi mereka yang mengasihi Dia (1 Korintus 2:9).

Mengikuti teladan hidup Tuhan Yesus
Sekarang mari kita lihat apa yang dilakukan dan dialami Tuhan Yesus pada waktu ada di bumi ini. Waktu Tuhan Yesus akan memulai pelayanan, yang dilakukanNya adalah:
1. Dibaptis
2. Penuh Firman dan Roh Kudus
3. Melakukan peperangan rohani dan menang
Setelah itu Tuhan Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun, dan Dia berpuasa selama 40 hari 40 malam; kemudian  Tuhan Yesus melakukan peperangan rohani atau  konfrontasi terhadap pencobaan Iblis. Dan berita gembiranya, hasil peperangan rohani menghadapi Iblis, Tuhan Yesus keluar sebagai pemenang! Kalau Tuhan Yesus sebagai pemenang, Saudara dan saya pun harus keluar sebagai pemenang. Amin!

PEPERANGAN ROHANI
Tetapi ada satu hal yang  Saudara harus perhatikan baik-baik. Yaitu dalam Lukas 4:13 dikatakan demikian, “Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.” Jadi  pengertiannya adalah begini: ketika Saudara memenangkan peperangan dengan Iblis, Saudara jangan enak-enak. Sebab dia mundur untuk menantikan waktu yang baik dan dia akan kembali lagi! Karena itu kadang-kadang ada yang berkata, “Saya sudah menang, sudah saya tengking….tetapi ko’ kembali lagi!”. Memang demikian! Dan peperangan ini akan terus kita lakukan sampai seumur hidup. Dalam peperangan rohani saudara harus mengerti prinsip-prinsip ini, yaitu peperangan rohani akan terus kita lakukan sampai kita dipanggil Tuhan. Pada waktu Tuhan Yesus datang untuk kali yang kedua, dimana kita bersama-sama akan rapture, barulah peperangan itu selesai. Saya tahu memang kadang-kadang berat, tetapi seperti itulah memang kenyataannya.

Saya akan ulangi lagi bahwa Iblis membawa 3 jurus tipuan yang diberikan kepada Tuhan Yesus, tetapi Tuhan Yesus keluar sebagai pemenang. Dan sampai hari ini, ketiga jurus tersebut masih dibawa kepada Saudara dan saya. Ketiga jurus Iblis tersebut adalah:

1. Prioritas Hidup Yang Pertama Dan Utama Hanya Untuk Mencari “Roti”
Ketika Tuhan Yesus sangat lapar setelah berpuasa, pikir Iblis inilah saatnya. Iblis pun berkata, “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”  (Matius 4:3). Seolah-olah Iblis berkata untuk meyakinkan Tuhan Yesus bahwa prioritas yang pertama dan utama dalam hidup ini adalah mencari roti! Tetapi Tuhan Yesus tahu bahwa itu tidak benar, karena itu Tuhan Yesus menjawab, “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:4).

Saudara, prioritas hidup kita bukan untuk mencari roti, melainkan “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33). Jangan mau dipancing Iblis dengan berkata, “Kalau tidak banting tulang mana saya cukup?” Jadi ketika bekerja mati-matian untuk memenuhi kebutuhan  hidup maka Iblispun akan bersorak, “Iya, itu benar…itu benar!”. Tetapi Tuhan Yesus berkata, “NO! Itu salah! Nomor 1 adalah menyembah Tuhan. Cari dulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu!” Saudara akan terheran-heran nanti. Mungkin ada di antara Saudara yang keadaannya seperti itu, berubahlah! Saudara harus menang! Kalau Saudara berkata, “Mana mungkin?” Ikuti saja Firman Tuhan, maka semuanya pasti mungkin. Amin!

2. Memperkecil Arti Pertobatan Terhadap Dosa
Ini adalah soal mencobai Tuhan dan Iblis begitu liciknya. Pencobaan selanjutnya, Tuhan Yesus dibawa Iblis ke bubungan Bait Allah, lalu Iblis berkata kepada-Nya, “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”  (Matius 4:5). Memang ayat ini benar, tetapi penempatannya yang salah. Itu adalah hukum gravitasi dan Allah yang membuatnya, oleh sebab itu jangan mencobai. Kalau orang yang sengaja menjatuhkan diri itu pasti mati! Tetapi Iblis berkata, “Oh itu tidak apa-apa, nantikan malaikat menatang engkau!” Apakah benar Tuhan sudah ngomong kepada Saudara bahwa malaikat-Nya akan menatang engkau kalau Saudara menjatuhkan diri? Kalau benar memang Tuhan ngomong, jatuhkan saja. Tidak apa-apa! Tetapi kalau belum ngomong tetapi baru “katanya”,hati-hati! Saudara, jangan mencobai Tuhan. Tetapi Tuhan Yesus disini langsung menjawab, “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” (Matius 4:7).

Saudara, saya mau beritahu bahwa ada banyak pengajaran-pengajaran yang memperkecil arti pertobatan terhadap dosa. “Tidak apa-apa, kamu kan Anak Allah, Anak-Nya Tuhan mendapat kasih karunia kalau kamu lakukan ini (sesuatu yang memang sudah dilarang), tidak apa-apa. Sudahlah percaya saya, itu tidak apa-apa!”. Itu sesungguhnya adalah Iblis! Padahal Firman Tuhan dengan jelas berkata, “Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya,” (Roma 11:22). Ini baru seimbang. Jangan berkata, “Itu tidak apa-apa, Tuhan Yesus mengasihi saya. Tuhan itu kasih.” Memang benar, tetapi jangan mencobai Tuhan.

Saudara, kita harus menang! Mari sungguh-sungguh dengan Tuhan. Kalau sesuatu itu tidak boleh, jangan lakukan! Tidak ada abu-abu. Tetapi sekarang ini pengajaran abu-abu yang paling disenangi orang. Kadang-kadang dalam kebaktiannya itu penuh sesak. Sebab akhir zaman memang seperti itu di mana orang-orang ingin mendengar apa yang menyenangkan di telinga. Mengapa? Karena hidupnya di dunia itu memang sudah abu-abu. Tetapi atas orang yang sungguh-sungguh, saya percaya, Saudara akan lihat perbedaannya.

3. Menyembah Iblis Supaya Kaya Dan Sukses
Iblis membawa Tuhan Yesus ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya, “Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.” (Lukas 4:6-7).

Saudara, banyak orang yang terjebak di sini. Hari-hari ini saya tahu dunia sedang memberikan tawaran-tawaran yang menggiurkan. Dunia berkata, “Mau sukses? Tetapi ukurannya adalah uang, kedudukan, popularitas dan kekuasaan”. Itu adalah dari Iblis dan banyak orang tidak tahu. Dan sekali lagi saya katakan bahwa penguasa dunia itu adalah Iblis. Saudara harus hati-hati dengan semua sistem dunia dan Saudara harus keluar sebagai pemenang. Iblis berkata, “Kalau kamu menyembah aku….”, Apakah Saudara tahu arti kata menyembah? Menyembah itu bukan artinya bersujud menyembah saja, tetapi menyembah Iblis itu artinya mengikuti perkataan atau anjuran Iblis.  Dosa itu artinya pelanggaran terhadap Firman Tuhan. Menyembah Tuhan artinya kita taat kepada Firman Tuhan.

Tadi Iblis berkata, “Segala kuasa, kemuliaan dan kegemerlapan dunia ini sudah diberikan kepadaku..”, siapa yang memberikannya? Manusia! Jadi kalau Saudara baca Kejadian 1:26-28, “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”  Di situ jelas dikatakan bahwa manusia diberikan mandat untuk menguasai bumi dan isinya. Kita harus mempunyai pengertian tersebut dan saya tahu bahwa Iblis sangat tidak senang akan hal ini.

OTORITAS YANG DICURI
Setelah Adam diciptakan dan diberikan tugas, manusia itu ditempatkan di taman Eden. Allah lalu berfirman, “Kamu boleh makan semua buah dari pohon-pohon yang ada di taman ini, kecuali satu. Jangan makan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat. Sebab pada saat kamu makan, kamu akan mati!”. (Kejadian 2:16-17). Tetapi pada satu hari, ular yang adalah Iblis membuka pembicaraan dengan Hawa. Saudara akan lihat betapa lihay-nya Iblis menipu. Iblis mendatangi Hawa dan bukan Adam. Oleh sebab itu berhati-hatilah ‘para hawa’. Saya pernah membaca satu pesan waktu hari raya Imlek kemarin. Dikatakan, bahwa ini adalah tahun ular dan tahun perempuan. Oleh sebab itu perempuan yang bertemu ular akan bertemu jodohnya. Mereka memang tidak menyebutkan tentang peristiwa ular dan Hawa itu, tetapi bagi saya tahun ini akan terjadi lagi seperti peristiwa di Kejadian tersebut.

Ketika ular bertemu dengan Hawa, mereka bercakap-cakap (saya memakai bahasa saya sendiri) sbb :
Ular:  “Selamat pagi Hawa, sedang ngapain…”
Hawa: “Oh selamat pagi. Aku sedang melihat-lihat taman ini…”
Ular: “Begini, pasti Allah berkata kepadamu bahwa kamu tidak boleh makan
              semua buah di taman ini”
Hawa: “Oh tidak! Salah kamu…semua buah boleh kami makan kecuali satu. Yaitu buah pengetahuan
                 yang baik dan yang jahat sebab pada waktu kami makan, kami akan mati.”

Kita bisa lihat bagaimana cerdiknya Iblis membuka percakapan dengan Hawa, hati-hatilah, yang seperti ini yang akan terjadi. Iblis memancing pertanyaan kepada Hawa, “Kamu kan tidak boleh makan semua buah dari pohon di taman ini?”
Ular: “Oh salah kamu! Kamu tidak bakalan mati. Justru kalau kamu makan itu, kamu bisa seperti Allah.
             Matamu tercelik dan bisa tahu mana yang baik dan yang jahat!”

Saudara lihat, semua ini bisa terjadi pada Saudara dan saya, karena kita akan diperhadapkan  dengan hal yang seperti ini. Lalu Hawa melihat bahwa buah pengetahuan yang baik dan yang jahat itu cukup baik, apalagi bisa memberikannya pengertian. Iblis terus mendesaknya, “Iya tidak apa-apa…ayo makan, makan!” Akhirnya Hawa memetik dan memakan buah itu serta memberikannya juga kepada Adam. Dan mereka pun jatuh di dalam dosa!

Saudara, sekali lagi dosa itu adalah pelanggaran terhadap Firman Tuhan. Jadi sesungguhnya Adam dan Hawa bukan hanya jatuh dalam dosa. Sudah pasti, bahwa upah dosa itu maut atau mati, yaitu kerohanian mereka mati dan kemuliaan Allah meninggalkan mereka. Tetapi akibat selanjutnya,  mandat yang diberikan Allah kepada manusia untuk menguasai bumi dan isinya, semuanya itu harus diserahkan kepada Iblis. Iblis telah berhasil merebutnya dengan jalan tipuan.  Karena mereka telah menyembah Iblis  dengan mengikuti perkataan Iblis. Jadi mulai sejak itu, dunia dan isinya ada dibawa kekuasaan Iblis.

BERSAMBUNG


Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo

�3o p �r� (� /p>

Tidak ada komentar:

Translate