Tuhan Yesus Berulang-Ulang Menyatakan Diri
Apakah hari-hari ini Saudara sedang mengalami peperangan rohani? Tuhan Yesus pernah mengalami peperangan rohani melawan Iblis. Senjata Tuhan Yesus dalam memenangkan peperangan rohani itu dan mengatasi pencobaan yang Iblis berikan adalah Firman Tuhan. Kondisi Tuhan Yesus pada waktu itu penuh Roh Kudus dan penuh Firman. Dia hadapi Iblis dengan Firman Tuhan, maka Iblis mundur dan dikalahkan! Setelah Tuhan Yesus bangkit, selama 40 hari Dia berulang-ulang menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Berulang-ulang Dia menampakkan diri kepada murid-murid-Nya untuk membuktikan bahwa Dia hidup! Mengapa begitu lama; hingga 40 hari? Tidak kah cukup hanya 2 hari, 3 hari atau seminggu lalu naik ke sorga?  Karena banyak yang tidak percaya! Ini sangat menyedihkan! Termasuk Tomas yang tidak percaya pada waktu itu sehingga Tuhan Yesus harus datang secara khusus untuk Tomas.

Sampai hari ini orang-orang masih banyak orang yang tidak senang mendengar kabar kebangkitan Tuhan Yesus! Alkitab katakan bahwa imam-imam kepala telah menyuap para prajurit yang menjaga kuburan Tuhan Yesus pada waktu Tuhan Yesus bangkit. Mereka memerintahkan, ”Katakan bahwa mayat-Nya dicuri oleh murid-murid-Nya!”, dan berita itu beredar sampai sekarang. Oleh karena itulah Tuhan Yesus berulang-ulang menyatakan diri, ”Aku hidup!”. Saudara, kalau Tuhan Yesus tidak hidup, kita tidak ada di sini hari ini. Sebab itu kita semua harus menjadi saksi-Nya. Dan kita juga harus berulang-ulang berbicara tentang isi Alkitab, karena  banyak orang yang tidak percaya. Kadang-kadang memang ada reaksi pada waktu kita memberitakan. Contohnya, seperti belum lama ini saya berbicara tentang buah sulung. Reaksi tentang hal ini sangat banyak, tetapi saya tidak pernah menyerah karena Tuhan sudah berkata kepada saya dan ternyata memang benar bahwa yang diberkati itu banyak sekali! Saya tidak boleh menghambat berkat yang akan Tuhan berikan kepada seseorang. Sedangkan pekerjaan Iblis ingin ’menggagalkan’ berkat tersebut. Oleh sebab itu saya harus berulang-ulang berbicara tentang hal ini.

Membaca Firman Tuhan Setiap Hari
Tuhan Yesus memenangkan peperangan rohani dengan Firman Tuhan. Untuk menang melawan Iblis, Saudara harus mengerti Firman Tuhan. Kalau Saudara tidak mengerti Firman Tuhan karena tidak belajar dan membaca Alkitab setiap hari, maka Saudara akan menjadi ’bulan-bulanan’ Iblis. Saudaralah yang harus membuat Iblis jadi ’bulan-bulanan’ kita. Amin!  Mari baca Firman Tuhan!

Dalam pertemuan Council of Eighteen daripada Church of God di Amerika baru-baru ini, salah satu yang dibicarakan adalah tentang membaca Alkitab. Diantara mereka ada yang bersaksi, bahwa ada ibu-ibu dari salah satu gereja besar Church of God yang umur gerejanya sudah 100 tahun lebih; waktu ditanya, ”Apakah percaya bahwa Tuhan Yesus itu tidak pernah berbuat dosa? Tahukah ibu kalau Tuhan Yesus tidak pernah berbuat dosa?”. Ternyata jawabannya, ”Hmm.. barangkali ya?”. Jadi dia tidak tahu apakah Tuhan Yesus berbuat dosa atau tidak. Bahkan ibu itu melanjutkan, ”Tetapi kalau Tuhan Yesus berbuat dosa pun saya tetap percaya kepada-Nya”. Pada waktu mendengar itu, pendetanya menjadi ’shock’ berat! Saya juga ikut ’shock’, sebab kalau di Amerika ada yang seperti ini, pasti yang di Indonesia pun ada juga yang begitu! Tetapi yang pasti bukan Saudara. Amin!   Oleh karena itu mari kita belajar serta baca Alkitab dan nanti Tuhan akan memberikan pengertian bagi kita. 

Gembalakanlah Domba-Domba-KU
Pada waktu Tuhan Yesus menyatakan diri kepada murid-murid-Nya, Petrus, Yohanes, Yakobus serta empat murid lainnya dilanda duka yang luar biasa karena ditinggal mati oleh Tuhan Yesus. Padahal Tuhan Yesus pernah bicara bahwa Dia akan mati, tetapi pada hari yang ketiga akan bangkit kembali, tetapi hal ini tidak masuk di pikiran mereka. Mereka menjadi putus asa, ”Bagaimana kami ini? Bagaimana? Guru sudah tidak ada lagi!” Dalam hidup mereka, profesi mereka yang semula adalah nelayan lalu menjadi murid, tetapi sekarang apa? Perasaan mereka berkecamuk. Dalam kondisi yang stress Petrus mengajak ke-enam murid lainnya, kembali ke profesi mereka yang semula; menjadi nelayan. Semua setuju, karena itu memang adalah profesi mereka semula. Lalu pada malam harinya mereka pergi mencari ikan di Danau Galilea. Alkitab berkata, semalam-malaman mereka mencari ikan tetapi tidak seekor pun yang ditangkap! Hal ini membuat mereka semua bertambah stress. Menjelang pagi mereka pulang, tetapi tiba-tiba terdengar suara dari tepi pantai, ”Hai anak-anak, adakah lauk-pauk padamu?”. Mereka yang ditanya seperti itu bertambah kesal. Sudah tidak mendapat apa-apa semalaman masih ditanya-tanya lagi. Lalu mereka menjawab dengan agak kesal , ”Tidak ada!”. Mereka tidak tahu kalau yang bertanya itu Tuhan Yesus dan mereka tidak pernah menyangka bahwa itu Tuhan Yesus.

Kemudian dengan suara yang lembut Tuhan Yesus berkata, ”Kalau begitu tebarkan jalamu di sebelah kanan perahu, maka engkau akan beroleh.” Yang luar biasa, mereka taat dan lakukan itu! Saudara, mereka mungkin tidak sadar :
•    Kalau malam saja tidak dapat, terlebih lagi pagi? Artinya waktunya tidak tepat untuk mencari ikan.
•    Lokasinya sudah dekat pantai, yaitu tinggal 200 hasta atau 90 meter dari pantai dimana airnya dangkal. Artinya, tempatnya pun tidak tepat untuk mencari ikan!  
•    Siapa yang menyuruh? Mengapa mereka bisa tiba-tiba mentaatinya?
Tetapi ini yang saya mau beritahu Saudara; karena mereka intim dengan Tuhan sehingga mereka mau melakukannya. Orang yang hidupnya intim dengan Tuhan bukan berarti akan bebas dari masalah, tetapi justru bisa saja mengalami masalah-masalah yang berat seperti yang dialami murid-murid Tuhan Yesus. Pada waktu seperti itu, untuk mendengarkan suara Tuhan biasanya terasa susah sebab suara Iblis akan lebih banyak terdengar karena memang ’di-bombardier’ oleh Iblis.  Iblis akan katakan, ”Sudah, lebih baik kamu bunuh diri....!” Tetapi inilah keuntungan orang yang hidupnya intim dengan Tuhan, ditengah-tengah situasi yang seperti itu, karena keintimannya dengan Tuhan, maka suara Tuhan bisa‘terdengar’. Yang luar biasa, dia bisa mengenali ‘suara’ yang pernah dia dengar sebelumnya, sehingga dia bisa taati. Dan apa yang terjadi? Mujizat yang kreatif terjadi! Meskipun waktu dan tempatnya tidak tepat, tetapi justru 153 ekor ikan yang besar-besar mereka tangkap. Haleluya!

Akhirnya yang terlebih dulu menyadari bahwa itu Tuhan Yesus adalah Yohanes, yaitu murid yang dikasihi Tuhan. Dia berkata, ”Itu Tuhan! Itu Tuhan Yesus!”.  Ketika Petrus mendengar itu, dia yang tadinya tidak berpakaian langsung memakai bajunya dan terjun ke dalam air. Dia tidak peduli kepada 153 ekor ikan-ikan yang berbicara tentang berkat-berkat secara jasmani atau materi. Dia tidak peduli! Tetapi dia lebih peduli untuk datang menemui Tuhan Yesus. Mengapa? Sebab inilah pergumulan Petrus. Dia mengalami ’guilty feeling’ yang luar biasa akibat menyangkal Tuhan Yesus. Itulah yang membuat Petrus stress nya lebih berat dibandingkan yang lain.

Pada waktu perjamuan malam terakhir sebelum Tuhan Yesus ditangkap, Tuhan Yesus berkata, ”Sebentar lagi kamu semua akan tergoncang imannya karena Aku”. Tetapi Petrus yang nomor satu berkata, ”Mereka semua boleh tergoncang imannya, tetapi saya tidak!”. Tuhan Yesus lalu menjawab, ”Petrus...Petrus, sebelum ayam berkokok kamu sudah menyangkal aku 3x!”. Namun Petrus tetap berkata, ”Mana bisa?! Saya akan mati bersama dengan Tuhan!”. Ternyata apa yang Tuhan Yesus katakan itu benar terjadi. Petrus menyangkal Tuhan Yesus 3x sebelum ayam berkokok. Begitu ayam berkokok, Tuhan Yesus menoleh kepada Petrus dan mata Tuhan Yesus beradu-pandang dengannya, Petrus teringat apa yang pernah dikatakan Tuhan Yesus sehingga dia menangis sejadi-jadinya, ”Tuhan, ampuni saya....ampuni saya! Saya tidak bermaksud demikian...ampuni saya...ampuni saya!”.  Itulah Petrus dan perasaan itu terus dibawanya sehingga pada waktu dia tahu bahwa yang di tepi pantai itu adalah Tuhan Yesus, dia tidak peduli kepada 153 ekor ikan melainkan dia lebih perlu untuk datang kepada Tuhan Yesus. Ketika itu Tuhan Yesus datang memang untuk ketujuh murid-Nya, tetapi saya juga percaya bahwa yang paling penting sebetulnya Dia akan datang kepada Petrus untuk memulihkannya.

Pada waktu Petrus bertemu dengan Tuhan Yesus berdua, Tuhan Yesus bertanya, ”Petrus, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka?”. Dalam bahasa Indonesianya tertulis seperti itu, tetapi saya kira dalam bahasa Inggrisnya lebih tepat. Karena dikatakan begini, ”Do you love Me more than these?”. Kata ’these” artinya apapun yang kita miliki. Jadi kalau diterjemahkan menjadi, ”Apakah kamu mengasihi Aku lebih dari apa yang kamu miliki seperti uang, harta, kedudukan, dsb?”. Tetapi jawab Petrus, ”Tuhan, aku mengasihi Engkau”. 3 kali Tuhan Yesus bertanya, ”Peter, do you love Me more than these?”. Tuhan Yesus memakai 2 kata dalam bahasa Gerika-nya tentang kata ”mengasihi” di sini, yaitu Agape dan Filia. Memang mengasihi Tuhan itu harus dengan kasih Agape dan kasih Filia.
•  Kasih Agape adalah kasih secara rasional dan bertujuan, terutama dari pikiran dan kehendak.
•  Kasih Filia adalah kasih yang timbul karena hubungan yang erat atau intim
Jadi kita mengasihi Tuhan bukan hanya karena kita tahu bahwa Dia yang menyelamatkan kita. Kalau seperti ini artinya kita belum terlalu kenal Tuhan Yesus. Tetapi kita merasa harus dan dengan kemauan, ”Saya harus mengasihi...saya harus mengasihi!”, artinya dengan kehendak. Itu tidak cukup! Karena kita juga harus mengasihi Tuhan Yesus dengan kasih Filia. Caranya adalah kita harus bergaul erat dengan Dia, melalui pembacaan Firman Tuhan, berdoa, memuji dan menyembah Tuhan serta melalui proses yang terjadi dalam hidup ini, maka kita akan semakin intim dengan Tuhan.

Tuhan berkata, ”Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu.”
•  Dengan segenap hati, artinya perasaan (terkait ke filia)
•  Dengan segenap jiwa, artinya kehendak (terkait ke agape)
•  Dengan akal budi, artinya pikiran (terkait ke agape)
Jadi dengan kata lain Tuhan Yesus berkata, ”Kasihilah Tuhan Allahmu dengan kasih filia dan kasih agape”. Jangan berhenti hanya di agape, tetapi Saudara harus terus hingga filia. Amin!”

Setelah tiap kali Tuhan Yesus bertanya, ”Do you love Me more than these?”, Tuhan Yesus selalu berkata, ”Gembalakanlah domba-domba-Ku!”. Di sini ada sesuatu yang menarik, dimana Tuhan Yesus berkata,  ”Gembalakan domba-domba-Ku!” sampai 3x kepada Petrus dan Tuhan mengajar seperti apakah  model domba-domba-Nya itu.  Tuhan Yesus mengajar demikian :
1.  ”Feed My lambs....”, yang artinya beri makan anak domba-Ku.
2.  ”Tend My sheep....”, yang artinya perlihara domba-domba-Ku
3.  ”Feed My sheep....”, yang artinya beri makan domba-domba-Ku.

Jadi ada 3 golongan yang akan digembalakan, yaitu :
1.  Anak-anak domba. Mereka ini harus diberi makan karena mereka masih anak-anak. Anak-anak disini artinya orang-orang yang baru kenal Tuhan Yesus yaitu orang-orang yang pengenalan akan Tuhan itu masih baru.
2.  Orang-orang yang sudah lama kenal Tuhan Yesus atau menjadi orang kristen tetapi masih perlu diberi makan
3.  Orang-orang yang sudah lama mengenal Tuhan dan sudah dewasa sehingga Tuhan menyuruh untuk memeliharanya.

Dari ketiga golongan ini mana yang lebih sulit digembalakan? Yang masih anak-anak atau baru kenal Tuhan atau yang sudah lama kenal Tuhan tapi karakternya masih anak-anak atau yang sudah dewasa? Yang paling susah adalah yang sudah lama menjadi Kristen, tetapi masih seperti anak-anak! Ini seperti orang tua yang sudah ada kumis atau jenggotnya, tetapi masih pakai dot untuk minum susu. Kita mungkin tertawa, tetapi jangan-jangan bisa jadi itu kita sendiri? Dan kalau masih ada yang seperti itu, mari kita cepat berubah dan menjadi dewasa. Orang yang seperti ini, bahasa Jawa-nya berkata, ”sok pintar”, merasa dirinya paling tahu dalam segala hal. Oleh sebab itu Alkitab berkata, ”......dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri” (Amsal 3 : 5).

Atau sebaliknya, karena sudah lama ikut Tuhan maka teori-teori Firman Tuhan sudah tahu semua, tetapi sayangnya tidak dipraktekkan. Berbeda dengan yang masih anak-anak, karena awalnya mereka memang tidak tahu tetapi begitu diberitahu mereka langsung mengikuti. Dan ini lebih mudah tentunya, namun yang lebih mudah lagi adalah mereka yang sudah lama kenal Tuhan Yesus dan sudah dewasa. Begitu ditegor, tanpa harus keras-keras menegornya, sudah langsung mengerti; seperti Daud. Saya berdoa supaya Saudara semakin cepat menjadi dewasa secara rohani. Itulah entering the next level. Hari-hari ini selain Tuhan mau kita belajar tentang dasar-dasar Firman Tuhan, juga supaya pengertian kita semakin meningkat. Karena Dia akan segera datang untuk kali yang kedua dan Dia sedang mempersiapkan kita, gereja-Nya menjadi gereja yang dewasa, yaitu gereja mempelai Kristus. Amin! 40 hari setelah menampakkan diri dan disaksikan oleh murid-murid-Nya, Tuhan Yesus naik ke sorga. Tgl 9 Mei nanti, kita akan bersama-sama memperingati Tuhan Yesus naik ke sorga. Dan 10 hari setelah itu, Roh Kudus dicurahkan!

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8)


Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo,

Tidak ada komentar:

Translate