RENUNGAN KHUSUS – 11 Agustus 2013
PERHATIKAN
WAKTU DAN HUKUMNYA TUHAN
Pesan
Tuhan melalui Gembala Sidang / Pembina begitu kuat adalah bahwa saat ini kita
sedang menantikan Pentakosta yang ketiga dan salah satu dari empat fenomena
yang menandai Pentakosta yang ketiga adalah berita tentang kedatangan Tuhan
Yesus yang kedua semakin sering diberitakan karena memang Tuhan sudah
mengingatkan bahwa waktu-Nya sudah sangat-sangat singkat, sudah di ambang
pintu. Oleh karena itu kita harus hidup dengan bijaksana dengan terus
memperhatikan waktu dan hukumnya Tuhan agar supaya kita tidak meleset dari
tujuan, yaitu masuk kedalam Kerajaan Sorga. Tuhan telah berfirman: “Bahkan burung
ranggung di udara mengetahui musimnya, burung tekukur, burung layang-layang dan
burung bangau berpegang pada waktu kembalinya, tetapi umat-Ku tidak mengetahui
hukum TUHAN.“ (Yeremia 8:7). Burung-burung itu tahu waktu dan musim
kapan mereka harus kembali, jadi keadaan umat Tuhan yang tidak memperhatikan
waktu serta hukumnya Tuhan terkesan lebih bodoh dari pada burung-burung
tersebut.
Mengetahui
Waktu Kedatangan-Nya
Bagaimana
mengetahui tanda waktu kedatangan-Nya? Mari kita perhatikan percakapan Yesus
dengan murid-murid-Nya tentang nubuatan Yesus mengenai kedatangan-Nya di Injil Matius pasal 24. Ketika Yesus duduk
di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap
sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah
itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” Jawab Yesus kepada
mereka: “Sebab
bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada
kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.“ Jika kita melihat
keadaan saat ini; bukankah nubuatan tersebut sudah banyak yang digenapi?
1.
Peperangan
Apa
yang terjadi di Timur Tengah saat ini? Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan PBB, jumlah korban tewas dalam perang Suriah sudah mencapai lebih
dari 93 ribu jiwa. Dari jumlah itu, 6.500 di ataranya adalah anak-anak.
[Sindonews.com Kamis, 13/6/2013]
2.
Kehancuran Rumah Tangga
Lalu
krisis yang terjadi di Indonesia seperti krisis rumah tangga di mana angka
perceraian di Indonesia yang terus meningkat:
•
Tahun 2008 ada 200.000 kasus perceraian,
•
Tahun 2009 meningkat 250.000 kasus,
•
Tahun 2010 meningkat lagi menjadi 285.184 kasus [© 2013 jakartamagazine.com]
Setiap
peperangan dan perceraian akan selalu meninggalkan luka di batin banyak orang,
bukankah Yesus juga sudah berkata tentang kedatangan-Nya; “Dan karena makin
bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi
dingin.“ Karena
kasih sudah menjadi dingin maka begitu mudahnya orang menghancurkan rumah
tangganya sendiri, begitu mudahnya orang melakukan kejahatan.
3.
Bencana Alam
a.
Bencana Kelaparan Somalia, sekitar 260.000 orang meninggal
dunia dalam bencana kelaparan yang terjadi di Somalia dari tahun 2010-2012.
Demikian dilaporkan oleh dinas makanan PBB dan LSM AS Famine Early Warnings
System (FEWS) Network. [Sumber: Berita Satu.com. Jumat, 03 Mei 2013 dan BBC]
b.
Gempa Bumi Sichuan,Cina
Sebanyak
87.000 orang tewas dalam gempa berkekuatan 7,0 SR ini pada bulan Mei 2008.
Gempa ini mengguncang provinsi Sichuan, Cina. Hampir 10.000 siswa meninggal
terkena reruntuhan bangunan sekolah juga terperangkap di dalam reruntuhan
bangunan. Masih ada banyak nubuatan tentang kedatangan-Nya yang menunjukkan
bahwa waktu-Nya sudah sangat-sangat singkat, sudah di ambang pintu.
Hukum
Tuhan Yang Harus Kita Lakukan
Suatu
hari seorang ahli Taurat ingin mencobai Yesus dengan bertanya; ”Guru, hukum manakah
yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
(Matius 22:36-40). Seseorang yang fokus utamanya adalah
Tuhan dan mengasihi Tuhan lebih dulu maka dia “pasti“ bisa mengasihi sesamanya
namun seseorang yang fokus utamanya adalah manusia dan mengasihi manusia lebih
dulu maka “belum
tentu“
dia bisa mengasihi Tuhan. Bukti seseorang yang mengasihi Tuhan maka ia akan
melakukan kehendaknya Tuhan apapun resikonya sekalipun ia harus kehilangan
nyawanya seperti Rasul Paulus, baginya hidup adalah Kristus dan mati adalah
keuntungan (Filipi
1:21).
Dengan
memperhatikan waktu Tuhan dan penggenapan nubuatan mengenai kedatangan-Nya, apa
tindakan kita sebagai umat yang sudah ditebus oleh Yesus Kristus? 1 Yohanes 2:6,
“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti
Kristus telah hidup.” Apa yang Yesus lakukan ketika Ia berada
di dunia ini? Yesus datang untuk memberitakan Injil! Lukas 4:43, “Tetapi
Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil
Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Tuhan ingin agar
semua manusia diselamatkan dan masuk surga, oleh karena itu jika Yesus diutus
untuk memberitakan Injil, maka sudah seharusnyalah kita sebagai umat-Nya hidup
melakukan kehendak Tuhan yaitu memberitakan Injil Kerajaan Allah! Yesus
berkata: “Pergilah
ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. (Markus 16:15).
Kuasa
Pemberitaan Injil
Mengapa
Tuhan memerintahkan kita untuk memberitakan Injil? Karena Injil adalah
kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma 1:16), berita Injil adalah
berita kabar baik. Apa kabar baiknya? Karena semua manusia sudah berdosa,
dosa adalah pelanggaran terhadap Firman Tuhan, dosa adalah ketidak-taatan
terhadap perintah Tuhan dan upah dosa adalah maut...binasa. Manusia butuh keselamatan,
dan manusia tidak dapat menghapus dosanya sendiri bahkan perbuatan baiknyapun
tidak dapat menyelamatkannya. Namun karena begitu besar kasih Allah
akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal yang
bernama Yesus supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.
Jangan
berpikir bahwa uang , kekayaan atau kekuasaan dapat menyelamatkan manusia yang
berdosa, hanya Injil yang adalah kekuatan Allah yang berkuasa untuk
memerdekakan orang yang terikat oleh dosa bahkan menyelamatkan mereka yang
percaya. Sebagai salah satu buktinya ketika Drama Musikal Bahtera Nuh pertama
kali dipagelarkan di SICC pada awal 2011 melukiskan kuasa Injil begitu dahsyat.
Pagelaran tersebut juga menyatakan betapa Tuhan mengasihi setiap manusia
didunia. Di dalam pagelaran tersebut ditampilkan nyanyian, musik dan
tarian, drama, puluhan hewan-hewan dari Taman Safari Indonesia dan tentunya
berita Injil disampaikan. Lalu apa yang terjadi? Dari 5 kali pertunjukkan yang
dihadiri totalnya sekitar 5000 orang, data yang kami terima bahwa jumlah total
penonton yang memperoleh keselamatan dari Tuhan ada 325 orang, haleluyah!
Ketakutan
Yang Menghalangi Pemberitaan Injil
Memberitakan
Injil sama dengan menyatakan cinta-Nya kepada semua umat manusia, dalam
menyatakan cinta itu selalu ada konsekuensinya yaitu diterima atau ditolak
cintanya. Kondisi yang ekstrem juga dialami oleh Yesus. Kasih-Nya yang begitu
besar ditanggapi dengan kebencian yang besar juga, Yesus berkata; “Jikalau dunia
membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada
kamu.“ (Yohanes 15:18). Yesus juga mengatakan; “Kamu akan dibenci
semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada
kesudahannya ia akan selamat.” (Markus 13:13). Kata “semua orang“ bisa saja mereka
yang non Kristen atau sesama orang Kristen karena pada kenyataannya ada juga
orang Kristen yang sungguh-sungguh namun ada juga orang Kristen yang tidak
sungguh-sungguh alias orang Kristen abu-abu. Orang Kristen abu-abu bisa juga
ada yang masih sebagai jemaat saja tapi ada juga yang sudah melayani bahkan
pemimpin gereja. Bagaimana kita bisa bertahan untuk tetap mengasihi Tuhan dan
tetap melayani Tuhan sekalipun dibenci oleh semua orang? Tanpa kekuatan Tuhan
pasti kita tidak akan kuat, Yesus berkata; “ ... sebab di luar Aku kamu tidak
dapat berbuat apa-apa. “
Puji
Tuhan Roh Kudus adalah Penolong kita dan Ia tidak pernah meninggalkan
kita; terlebih lagi di saat kita mengalami aniaya oleh karena Kristus.
Karena itu janganlah takut, sebab Firman-Nya menyatakan; “Berbahagialah kamu,
jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada
padamu.“ (1 Petrus 4:14). Jika Roh Kudus bersama kita, percayalah
pasti ada perlindungan, ada kekuatan baru, ada keberanian dan mujizat pasti
terjadi, karena ketika kita memberitakan Injil Yesus berjanji: “Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.“ (Matius 28:20). Ketika kita dibenci
karena melakukan Firman Tuhan seharusnya kita bersukacita, karena itu
membuktikan bahwa kita itu miliknya Tuhan; bukan milik dunia ini. Yesus
berkata: “Sekiranya
kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena
kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab
itulah dunia membenci kamu.“ (Yohanes 15:19). Halleluyah!
Kuasa
Roh Kudus Menyertai Gereja-Nya
Seseorang
yang mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama maka ia akan bergairah untuk
menginjil karena ada kekuatan yang luar biasa di dalam kasih tersebut. Mari
kita melihat keadaan diri kita masing-masing dan gereja di mana saat ini kita
beribadah; apakah jemaatnya bergairah dan berani memberitakan Injil? Sebab
tanda gereja yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah bukan hanya bisa berbahasa roh
saja melainkan juga akan terus bergerak di dalam memberitakan Injil dan buahnya
adalah jiwa-jiwa yang memperoleh kemerdekaan dari ikatan dosa dan memperoleh
anugerah keselamatan dari Tuhan. Seperti gereja mula-mula, mereka dipenuhi dan
disertai oleh kuasa Roh Kudus, mereka sering bertekun dalam doa bersama-sama,
mereka tekun dalam pengajaran Firman Tuhan yang disampaikan oleh para Rasul dan
mereka begitu bergairah serta berani memberitakan Injil. Apakah mereka
mengalami yang namanya dibenci orang, dianiya, mendapat ancaman seperti yang
juga dialami oleh banyak gereja di akhir jaman ini? Ya mereka mengalami semua
itu, namun bagaimana respon mereka? Alkitab menyatakan bahwa mereka berdoa seperti
ini; “Dan
sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah
kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu. Ulurkanlah
tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan
mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus.” (Kisah Para Rasul
4:29-30).
Kita
lihat sama sekali tidak ada tanda-tanda ketakutan dan kebencian di dalam doa
mereka, lalu mereka tetap menjaga kesatuan di antara orang percaya, mereka
tidak membiarkan ada saudaranya yang tertindas; “Adapun kumpulan
orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun
yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi
segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.“ (Kisah Para Rasul 4:32). Yang kuat membantu
yang lemah supaya ada keseimbangan. Karena Tuhan melihat bahwa jemaat mula-mula
memperhatikan dan melakukan Hukum Tuhan yaitu mengasihi Tuhan dan mengasihi
sesama, maka perkenanan Tuhan menjadi nyata atas mereka, doa mereka pun dijawab
oleh Tuhan; “Dan
ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka
semua penuh dengan Roh Kudus , lalu mereka memberitakan firman Allah dengan
berani.“ (Kisah Para Rasul 4:31).
Dan
buah dari kehidupan jemaat mula-mula adalah seperti yang disampaikan oleh
Gembala Sidang/Pembina kita: “Murid-murid Tuhan Yesus menjadi saksi
dan kekristenan mencapai 70% penduduk dunia.“ Halleluyah! Gereja yang tidak
menghasilkan pemberita Injil tidak akan hidup dan berjalan di dalam kuasa
supranatural-Nya. Rasul Paulus mengatakan: “Karena jika aku memberitakan Injil,
aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan
bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.“ (1 Korintus 9:16). Gereja yang tidak
hidup dan berjalan di dalam kuasa supranatural-Nya akan berkurang kapasitasnya
untuk menjadi saksi bagi Kristus. Marilah kita hidup dengan bijaksana dengan
terus memperhatikan waktu dan hukumnya Tuhan, karena waktu-Nya sudah begitu
singkat. Alkitab menyatakan: “Dalam sekejap mata, pada waktu bunyi
nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan
dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.”
(1 Korintus 15:52). Jadi janganlah kita lengah dan lalai,
melainkan semakin bergiat melakukan kehendak-Nya. Yesus Kristus berkata: “Berbahagialah
hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu
datang.“ (Matius 24:46). Kiranya Tuhan Yesus memberkati dan
menguatkan kita semua, amin! (FM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar