Renungan



Belajar Dari Kehidupan 24 Tua-tua! (2)

 I. HIDUP SEPERTI  DUA PULUH EMPAT TUA-TUA

II. MEMILIKI KARAKTERISTIK SEEKOR UNTA
Dalam bahasa Ibrani, kata Gimel itu artinya angka 3. Bentuk tulisan Gimel tersebut memang seperti unta. Dan memang ini yang Tuhan bukakan kepada banyak para nabi, yaitu tentang unta.  Sekarang saya mau berbicara tentang unta sebagai gambaran hidup yang berkenan kepada Tuhan, yaitu :

1. Mampu Bertahan Dalam Keadaan yang Ekstrim
Unta bisa bertahan hidup dalam rentang cuaca  dari 50º C sampai -50º C.  Mengapa? Sebab Tuhan mendesain organ tubuhnya untuk  bisa mengatasi keadaan yang ekstrim tersebut. Demikian juga dengan kita, Tuhan sudah mendesain kita untuk bisa bertahan dalam kondisi apa pun juga.
Dalam  2 Kor 11:23–29, kita bisa melihat betapa sulitnya keadaan Rasul Paulus;  tetapi dia bisa bertahan. Termasuk rasul-rasul yang lain, Tuhan Yesus dan juga termasuk Saudara dan saya. Mengapa? Sebab Tuhan sudah berjanji di 1 Kor 10:13,
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

Saya tidak tahu keadaan Saudara hari ini,  mungkin Saudara sedang menghadapi problema yang begitu besar dalam hidup ini. Saudara mungkin sudah berteriak-teriak, “Tuhan, saya tidak kuat, Tuhan!”,tetapi Tuhan masih izinkan terjadi dalam hidup Saudara, itu berarti Saudara dan saya masih kuat! Kalau tidak kuat tidak mungkin terjadi karena janji Tuhan berkata bahwa kita diberi kuasa dan Tuhan sudah mendesainn kita sebagai orang-orang yang berkenan di hadapan Tuhan sehingga kita bisa mengatasi segala situasi yang berat.

Mazmur 37:23–24,  “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.”

Orang yang hidupnya berkenan di hadapan Tuhan itu bukan tidak mungkin jatuh. Dia bisa saja jatuh, tetapi Tuhan berjanji jika dia tidak akan sampai tergeletak sebab tangan Tuhan menopangnya. Namun orang fasik, orang yang tidak benar atau orang yang tidak berkenan di hadapan Tuhan kalau jatuh akan ambruk!

2. Mengandalkan Pemeliharaan Tuhan yang Sempurna
Dalam cuaca 50º C, unta bisa tahan tidak minum selama 3 minggu bahkan bisa hidup 1  bulan hanya dengan 2 kg rumput. Padahal unta bisa mengkonsumsi makanan 30 – 50 kg dalam sehari. Rahasianya ada pada punuknya. Karena punuk unta yang mengatur suply air  dan disitu juga terdapat banyak sari makanan sehingga pada saat unta membutuhkan makanan maka dari punuknya akan keluar sari makanan; sehingga unta itu sehat kembali dan kuat menghadapi cuaca yang ekstrim.

Tuhan Yesus pernah berkata, “Burung pipit yang 5 ekor 2 duit (artinya begitu murah harganya) tetapi 1 ekor pun tidak ada yang dilupakan oleh Bapa-Ku yang di sorga!”  (Matius 10:29)
Kalau Tuhan bisa memelihara unta dengan cara demikian dan bisa memelihara burung pipit, masakan Tuhan tidak bisa memelihara orang yang berkenan di hadapan Tuhan?

Mungkin kita sering kuatir, “Waduh, bagaimana nasib saya besok? Bagaimana bulan depan? Bagaimana 5 tahun lagi?” Sedangkan Tuhan Yesus berkata, “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?  Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:31–33)

Yesaya 60:1, “Bangkitlah, menjadi teranglah,  sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.”
Siapa yang mau bangkit dan menjadi terang? Saudara, berdampaklah terhadap lingkunganmu. Bangkit dan menjadi terang! Kalau Saudara lakukan ini, maka Saudara akan mendapat upah. Apakah upahnya itu?

Yesaya 60:5–6, “Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.”

Chuck Pierce adalah hamba Tuhan yang pernah menubuatkan saya di Indonesia 7 tahun yang lalu tentang pelayanan healing movement. Kali ini ia menubuatkan; unta-unta akan datang membawa upah dan restitusi. Mungkin Saudara pernah rugi atau ditipu yang lalu-lalu, maka Tuhan akan mengganti semuanya, asalkan Saudara mau bangkit dan menjadi terang!

3. Sanggup Melakukan Yang Sulit Dilakukan oleh Orang Kaya
Pada suatu hari ada seorang anak muda kaya yang datang kepada Tuhan Yesus. Di hadapan Tuhan Yesus dia tersungkur dan berkata, “Guru yang baik, bagaimana caranya supaya saya bisa mendapatkan hidup yang kekal?” Tuhan Yesus menjawab, “Semuanya ada tertulis di dalam Kitab Taurat yang telah kamu baca. Jangan membunuh, jangan bersaksi dusta, hormati ayah-ibumu, jangan mengambil hak orang lain, jangan berzinah, ….”
Anak muda itu berkata dengan bangganya bahwa semuanya itu telah dilakukannya sejak kecil. Tuhan Yesus melihatnya lalu berkata, “Tetapi ada satu kekuranganmu”.  Anak muda itu heran dan bertanya apakah itu dan Tuhan Yesus menjawab, “Juallah segala milikmu, berikan itu kepada orang miskin lalu  kemarilah dan ikutlah Aku!” Mendengar itu, langsung wajah anak muda itu kecut, tanpa berkata-kata lagi dia langsung ngeloyor pergi! Perhatikan apa yang Tuhan Yesus katakan setelah itu. Kata-Nya, “Sebab lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum daripada seorang kaya masuk Kerajaan Allah!” (Matius 19:16–24)

Saudara, unta masuk lubang jarum saja sudah mustahil! Kalau itu pun masih dianggap lebih mudah ketimbang seorang kaya masuk Kerajaan Allah, gemparlah ketika itu rasanya. Sebab kalau begitu; siapa yang dapat diselamatkan? Tetapi Tuhan Yesus melanjutkan, “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. sebab segala sesuatu mungkin bagi Allah!”.  (Matius 19:25–26)
Saya tahu hari-hari ini dunia menyajikan, “Sukses! Kesuksesan! Sekolah yang pintar! Belajar ilmu yang pintar!...” dan sebagainya.   Apa yang menjadi ukuran kesuksesan di sini? Tentu saja uang! Dalam dunia kesuksesan diukur dengan berapa banyaknya uang yang kita miliki dan bukan dengan berapa kudusnya hidup kita.

Anak muda yang kaya tadi mengikuti  semua hukum Taurat sejak masih kecil, artinya dia bukanlah orang yang tidak menghormati hukum atau aturan-aturan yang ada. Tetapi satu hal yang membuatnya sulit untuk bisa masuk dalam Kerajaan Allah, yaitu keterikatannya akan uang. Hati-hati dengan cinta akan uang!  Anak-anak muda;  berhati-hatilah supaya jangan engkau diselewengkan dengan hal ini. Mungkin selama ini engkau terus mendengar pesan tentang kesuksesan dengan ukuran uang, pangkat, mobil mercy dan sebagainya.

Horatio G. Spafford adalah seorang pengacara kaya di Chicago yang memiliki banyak asset berupa gedung-gedung bertingkat tinggi. Dia dihormati dan juga cinta Tuhan, dan dia adalah sponsor DL. Moody, yaitu seorang hamba Tuhan yang dipakai Tuhan dari Eropa waktu itu. Tetapi Tuhan mempunyai rencana lain baginya, di mana dia mengalami proses yang luar biasa. 
Pada tahun 1871 anak laki-laki satu-satunya meninggal karena panas tinggi dan mengalami step. Belum selesai dengan itu, Chicago dilanda kebakaran besar sehingga asset-assetnya habis terbakar. Tidak hanya sampai disitu, untuk menenangkan dirinya bersama keluarganya mereka berangkat ke Eropa untuk mengikuti KKR DL. Moody. Sehari sebelumnya, tiba-tiba dia tidak bisa ikut berlayar karena harus menandatangani dokumen bersama partner kerjanya sehingga istrinya beserta ke empat anak perempuannya berangkat terlebih dahulu. Apa yang terjadi? Kapal yang ditumpangi keluarganya itu kemudian bertabrakan dengan kapal lain sehingga 226 penumpang tewas; termasuk keempat putrinya, namun istrinya hidup. Disini Horatio belum tahu apa-apa hingga istrinya mengirim telegram yang berkata, “Safe alone!” Horatio terkejut luar biasa! Akhirnya Horatio pergi berlayar menyusul istrinya. Dan nahkoda kapal menghentikan kapalnya di tempat terjadinya kecelakaan tersebut. Disitulah dia memperoleh inspirasi untuk menciptakan lagu “It is well with my soul!”
Horatio ini luar biasa, karena di saat seharusnya dia berteriak kepada Tuhan karena mengalami keguncangan dan musibah yang luar biasa, dia justru berkata, “Apa pun yang terjadi dalam hidup ini, baik susah maupun senang, baik hidup maupun maut mendekat kepada kita. Tetapi hati kita harus tetap tenang karena kita percaya Tuhan Yesus pasti beserta kita”. Amin!

Dan ternyata apa yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan Horatio diresponi dengan baik oleh Horatio. Dia tidak seperti anak muda kaya yang bertemu dengan Tuhan Yesus yang langsung ngeloyor pergi,Horatio justru pindah ke Yerusalem dimana dia membuat organisasi yang bernama The American Colony yang masih ada sampai hari ini untuk menolong orang-orang miskin dan yang berkekurangan. Dia memperoleh Hadiah Nobel dan meperoleh anak lagi.
Saya percaya ketika dia meninggal Tuhan Yesus pasti menyambutnya karena dia berbeda. Tetapi untuk itu dia harus mengalami proses yang seperti itu. Pertanyaannya, apakah semua orang harus mengalami proses seperti Horatio? Saya jawab, “Tidak”. Namun kalau kita adalah orang-orang yang dipilih Tuhan, maka kita bisa saja mengalami proses yang seperti itu. Tetapi biarlah selalu kita berkata, “IT IS WELL WITH MY SOUL!”.

Ketika kita diajar tentang perpuluhan, sebenarnya itu adalah salah satu cara Tuhan untuk mematahkan cinta akan uang tadi. Persepuluhan itu bukan kita memberi kepada Tuhan; karena itu miliknya Tuhan. Artinya ketika kita memberikan persepuluhan, kita belum memberi tetapi baru mengembalikan. Kalau Saudara memberi,  itu harus lebih dari 10% sebab 10% itu adalah miliknya Tuhan.  Amin!


Khotbah Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo,

Tidak ada komentar:

Translate